Bangsa Indonesia telah menghasilkan berbagai peninggalan berupa artefak, ada yang berupa
peralatan memasak, peralatan berburu, pakaian dan sebagainya. Memang diakui bahwa keberadaan
kerajinan sudah sejak lama dibedakan dengan karya seni. Keragaman jenis kerajinan terlihat melalui
hasil-hasil yang tersebar di berbagai daerah. Mulai dari Sabang hingga Merauke terhampar berbagai
ragam karya kerajinan Indonesia yang terpadu dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika (unity in variety
serta unity in diversity). Konsep yang mencerminkan tekad bangsa untuk menegakkan kesatuan dan
persatuan dalam keragaman etnik, suku, budaya dan religi. Kehadirannya membangkitkan pesona,
daya pikat, dan keunggulan.
Karakter dan ciri khas daerah masing-masing tercermin jelas dari corak ragam hias yang digunakan
pada berbagai jenis hasil kerajinan, contohnya kayu, logam, tanah liat, dan kulit. Hasil karya
kerajinan terwujud dalam berbagai bentuk dan gaya, guna memenuhi berbagai kebutuhan dan
fungsi-fungsi dalam kehidupan. Amatilah produk kerajinan yang ada di daerah tempat tinggalmu!
Kelompokkan berdasarkan bentuk produk,, fungsi produk, dan teknik pembuatan produk.
Identifikasilah produk kerajinan yang ada di sekitar dengan format sebagai berikut.
Bentuk Produk Jenis Produk Teknik Pembuatan
Sepatu Kerajinan Fungsi Pakai Teknik rajut
Tas Kerajinan Fungsi Pakai Teknik anyaman
Bantal Kerajinan Fungsi Pakai Teknik jahit
Anting-anting Kerajinan Fungsi Hias Teknik makrame
Ukiran Kerajinan Fungsi Hias Teknik ukir
Dari berbagai macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan seperti bahan alam, bahan buatan,
bahan limbah organik basah dan kering, serta bahan limbah anorganik lunak dan keras, masih
banyak pula teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan tersebut. Beberpa
teknik yang telah dipelajari seperti teknik batik, jahit aplikasi, sablon, dan sulam. Beberapa teknik
yang lainnya, yaitu makrame, rajut, jahit, dan tenun.
Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan juga
sesuai fungsi dari kerajinan yang dibuat. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh
alat yang dipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Kita
harus mengenal berbagai teknik dan alat yang digunakan sesuai dengan bahan dasar yang
digunakan. Kekayaan bahan dan alat produksi ini membuat hasil produk kerajinan Indonesia
menjadi sangat bervariasi. Kita perlu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa
ini.
3. Unsur Rancangan
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting, yaitu
bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan atau desain yang dapat melibatkan
berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia.
Sebagai perancang atau desainer sebuah produk kerajinan, banyak faktor yang perlu menjadi bahan
acuan dan pertimbangan agar produk kerajinan yang diciptakan menjadi karya yang terbarukan dan
bukan sekadar memperbanyak kuantitas belaka.
Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan
adalah sebagai berikut.
No Faktor Keterangan
.
1. Faktor Teknis Metode produksi yang handal
Penerapan daya mesin atau manual, dan
Tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
2. Faktor Ekonomis Pemasaran yang tahan persaingan,
Sistem pemasokan atau distribusi,
Kebijakan penciptaan (hak cipta),
Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya
bahan dan alat), serta
Selera masyarakat terhadap produk tersebut.
3, Faktor Ergonomis Kenyamanan
Keamanan
Kesesuaian
Kepraktisan
4. Faktor Sains dan Terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi
Teknologi dan modifikasi)
Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan
teknologi
5. Faktor Estetika Menampilkan bentuk keindahan
Memiliki daya pikat
Terjadi keserasian
Penggarapan yang rinci/detail
Perupaan atau pewarnaan
Kesan atau gugahan yang ditampilkan
6. Faktor Kondisi Nilai budaya
Lingkungan Kondisi lingkungan atau wilayah setempat
A. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
2. Ketrampilan tangan
Kesadaran material(material consciousness) adalah kesadaran bekerja
melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran
seorang pengrajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan
terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga
manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.
3. Unsur Estetik
Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari
aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan
keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk
dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada
proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian,
sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis.
4. Unsur Hiasan (ornamen)
Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara
di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur
hiasan pada produk kerajinan, yaitu:
( a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk
kerajinan selesai dibuat,
( b) hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat
sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.
Ada beberapa tujuan produk kerajinan yaitu :
1. Sebagai penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai
pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.
Tali dan temali menurut kamus berarti untaian untaian panjang yang terbuat dari
berbagai bahan yang berfungsi untuk mengikat, menali, menjerat, menambat,
menggantung, dsb. Secara etimologi, tali temali dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan tali.
Tali temali mulanya menggunkan akar-akar pohon, maka selanjutnya
manusia menciptakan tali dari anyaman serat alam dengan menggunakan peralatan
tenun yang masih sederhana. Serat alam yang digunakan kebanyakan dari ijuk atau
rambut dan serat lainnya seperti kapas, wol, sutera, serta serat tumbuhan lain.
Namun, tali dari serat alam tidak bertahan lama karena tali dari serat alam mudah
mengalami penyusutan dan pembusukkan, sehingga memaksa manusia mencari
alternatif lain yaitu menggunakan bahan sintetis yang memiliki daya tahan yang
lebih lama dan lebih kuat dari tali yang berbahan serat alam.
Contoh kerajinan:
2. Teknik Rajut
contoh gambar:
2. Batik Cap
Batik cap adalah tekstur atau corak batik yang dibentuk dengan cap. Batik
cap dikerjakan manual dengan menggunakan alat cap yang biasanya terbuat dari
tembaga yang dibentuk dengan design tertentu.
contoh gambar:
3. Batik Sablon
Batik sablon atau disebut juga batik printing adalah batik yang proses
pembuatannya dicetak melalui proses sablon. Permukaan kain batik sablon jika
dilihat hanya satu sisi saja yag bergambar, sedangkan sisi lainnya polos. Hal inilah
yang membuat warna batik sablon lebih cepat luntur karena warnanya tidak
meresap ke kain.
contoh gambar:
Berdasarkan corak atau motifnya, batik dibagi 2, yaitu :
a. Batik Pesisir
Batik pesisir merupakan batik yang berkembang di daerah pesisir utara pulau jawa
seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, Bakaran, dan lain sebagainya. Pola yang ada
pada batik pesisir lebih bebas dan warnanya lebih beraneka ragam, dikarenakan
pengaruh budaya luar yang begitu kuat.
contoh gambar:
b. Batik Pedalaman
Batik pedalaman merupakan batik yang berkembang di sekitar
Surakarta,dan Yogyakarta. Corak batik pedalaman didominasi oleh warna-
warna alam seperti coklat, putih, hitam dan biru tua. Pola yang digunakan
cenderung berulang dan geometri.
contoh gabar:
4. Teknik Jahit Aplikasi
Jahit aplikasi merupakan salah satu teknik menghias permukaan bahan kain dengan
cara menempelkan potongan kain pada bahan kain lain yang lebih lebar,
selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan atau teknik sulam.
Jenis Jenis tekhnik jahit aplikasi:
1.Tusuk Jelujur
Salah satu tekhnik tusuk yang dilakukan dari mulai tusukan sebelah kanan ke
kiri. Fungsinya untuk membuat jahitan lebih rapi dan sempurna.
3. Tusuk Flanel
Digunakan untuk mengelim pinggiran busana yang diobras. Tusuk flanel
sering digunakan terutama untuk busana yang dibuat dari bahan yang mahal
4. Tusuk Veston
Tusuk feston berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah
benang hias atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
5. Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk klim
rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir teknik aplikasi.
6. Tusuk Batang atau Tusuk Tangkai
Sesuai namanya tusuk batang berguna untuk membuat batang, ranting, atau
tangkai pohon.Dapat pula digunakan untuk mengisi pola yang kita inginkan.
7. Tusuk Rantai
Tusuk rantai biasanya digunakan untuk menghias pakaian dan lenan rumah
tangga, selain itu bisa digunakan untuk menyelesaikan bisban atau pita.
8. Tusuk Silang
Tusuk silang ini berfungsi untuk membuat hiasan. Tusuk ini dibuat dengan
cara silang.
9. Tusuk Piquar
Tusuk piquar merupakan teknik tusukan yang berfungsi sebagai jahitan yang
dapat memasangkan bahan yang berbulu pada matel, jaket, atau jas.
5. Teknik Tenun
Tenun merupakan hasil kerajinan tangan manusia di atas kain yang terbuat ari
benang, serat kayu, kapas, sutera, dll. Kain tenun yang diciptakan dalam berbagai
macam warna, corak, dan ragam hias memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan, alam, dan sistem organisasi
sosial masyarakat.
Benang untuk kain tenun diambil dari kapas. Kapas tersebut akan dipintal
dengan alat tradisional khusus, dengan begitu hasil yang tidak rata pada proses
pintalannya akan membuat motif yang berbeda dari satu kain dengan kain lainnya.
Setelah pemintalan, dilanjutkan dengan pencelupan benang pada perwarna. Bahan
pewarna diambil dari daun Ru Dao dan akar pohon Ka’bo, dan pewarna lainnya
diambil dari alam.
Contoh kerajinan :
PENUTUP
Kesimpulan
Karakter dan ciri khas daerah masing-masing tercermin jelas dari corak ragam hias yang digunakan
pada berbagai jenis hasil kerajinan, contohnya kayu, logam, tanah liat, dan kulit. Hasil karya
kerajinan terwujud dalam berbagai bentuk dan gaya, guna memenuhi berbagai kebutuhan dan fungsi-
fungsi dalam kehidupan. Amatilah produk kerajinan yang ada di daerah tempat tinggalmu!
Kelompokkan berdasarkan bentuk produk,, fungsi produk, dan teknik pembuatan produk.
Identifikasilah produk kerajinan yang ada di sekitar dengan format sebagai berikut.
Dari berbagai macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan seperti bahan alam, bahan buatan, bahan limbah
organik basah dan kering, serta bahan limbah anorganik lunak dan keras, masih banyak pula teknik yang digunakan
untuk bekerja dalam membuat kerajinan tersebut. Beberpa teknik yang telah dipelajari seperti teknik batik, jahit
aplikasi, sablon, dan sulam. Beberapa teknik yang lainnya, yaitu makrame, rajut, jahit, dan tenun.
Setiap teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan juga sesuai fungsi dari
kerajinan yang dibuat. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat
dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Kita harus mengenal berbagai teknik dan alat yang
digunakan sesuai dengan bahan dasar yang digunakan. Kekayaan bahan dan alat produksi ini membuat hasil produk
kerajinan Indonesia menjadi sangat bervariasi. Kita perlu mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap
bangsa ini.
3. Unsur Rancangan
Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting, yaitu bagaimana melakukan
pertimbangan saat membuat rancangan atau desain yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta
mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Sebagai perancang atau desainer sebuah produk
kerajinan, banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan agar produk kerajinan yang diciptakan
menjadi karya yang terbarukan dan bukan sekadar memperbanyak kuantitas belaka.
Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah
sebagai berikut.
No. Faktor Keterangan
4. Faktor Sains dan Teknologi Terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi dan modifikasi)
Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi