Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 2:

HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Hakekat Kewirausahaan, Anda harus mampu:
2. 1. Menjelaskan arti pentingnya jiwa sikap dan semangat wirausaha dalam kegiatan bisnis

2. 2. Menjelaskan tentang tindakan kreatif dan inovatif sebagai unsur penting wirausaha

2. 3. Menjelaskan fungsi dan peran wirausaha dalam masyarakat

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 2.1:


Arti Pentingnya Jiwa Sikap dan Semangat Kewirausahaan dalam Kegiatan Bisnis

Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kewirausahaan, sekalipun kadarnya


berbeda- beda yakni ada yang kadar wirausahanya besar namun ada pula yang kadar
wirausahanya kecil ataupun tidak terlalu besar. Namun sekecil apaun potensi itu akan
menjadi berarti kalau dikembangkan melalui proses latihan. Sekalipun potensinya besar
menjadi tidak akan berarti bila tidak dikembangkan
Secara umum seorang wirausahawan memiliki karakteritis sebagai berikut:
1. Jeli untuk melihat peluang guna mendapatkan keuntungan
2. Selalu mencari perubahan, merespon perubahan dan memanfaatkannya sebagai
peluang
3. Mampu untuk mendifinisikan resiko dan berusaha meminimumkan
4. Mampu untuk mengalihkan kegiatan yang produktivitasnya rendah keproduktivitas
tinggi
Karakter spesifik tersebut diatas merupakan faktor dominan yang harus
dikembangkan kepada setiap individu agar menjadi wirausaha yang tangguh dan berhasil,
karena keberhasilan wirausaha umumnya berakar dari:
1. Kemauan yang keras
2. Perjuangan tidak mengenal lelah
3. Kesediaan menghadapi berbagai kemungkinan
4. Menggunakan proses berpikir positif
5. Supel dalam bergaul
6. Yakin akan pekerjaan yang dilakukan
Secara demografis dan geografis, pada dasarnya jiwa, semangat dan sikap
wirausaha telah menjadi milik bangsa Indonesia sejak kedatangan nenek moyang dibumi
nusantara. Hal ini dibuktikan dengan perantauan menempuh samudra luas keberbagai
penjuru dunia antara lain, Madagaskar dan kepulau-pulau di Melanisia. Namun jiwa
entrepeneur itu redup dengan dimulainya konsolidasi era penjajahan dan menguatnya
feodalisme. Selama masa penjajahan bangsa Indonesia dari bangsa bahari digiring dan
diisolasi kedaerah-daerah pertanian. Namun jiwa entrepeneur tetap bertahan. Hal ini
ditemukan antara lain dalam masyarakat-masyarakat Minangkabau, Banjar, Bugis,
Madura, Solo, Yogja, Tasikmalaya dan daerah lainnya. Melalui pendidikan keluarga jiwa
dan semangat wirausaha diturunkan dengan mengikut sertakan anggota keluarga dalam
kegiatan bisnis keseharian. Kegiatan tersebut berjalan untuk kurun waktu yang lama,
sehingga terbentuklan jiwa dan semangat wirausaha secara turun temurun. Dengan kata
lain, pembentukan jiwa, sikap dan semangat wirausaha dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran dalam pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, yaitu
pendidikan dalam keluarga. Disamping itu pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki
oleh seseorang dapat menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan kewirausahaan melalui jalur formal,
pada umumnya pendekatan yang dilakukan adalah mencari relevansi antara kompetensi
akademik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial lulusan dengan kebutuhan
masyarakat dan dunia kerja. Dalam pendekatan ini peningkatan kompetensi pribadi yang
lebih bersifat kompetensi kejiwaan berupa peningkatan entrepreneurial lulusan, rasanya
belum banyak disentuh. Dengan perkataan lain, upaya peningkatan mutu pendidikan
lebih dilakukan melalui mekanisme peningkatan kecakapan intelektual, penguasaan
informasi verbal, pengembangan afektif dan keterampilan psikomotorik. Sedangkan
peningkatan kemampuan strategi kognitif yang merupakan kemampuan sangat spesifik
dan penting yang merupakan kemampuan dan pendekatan internal seseorang agar ia akan
menjadi terbiasa dengan persoalan hidup belum banyak disentuh.Untuk itu pada setiap
diri manusia perlu ditumbuh kembangkan berbagai kebiasaan- kebiasaan yang mengacu
pada pembentukan sikap dan semangat wirausaha antara lain ;
1. Tunjukkan antusiasme
2. Jadilah tokoh panutan
3. Jagalah penampilan yang rapi
4. Kenali nama- nama staf kita dan gunakan dalam pembicaraan
5. Sering memberi pujian positif
6. Berikan umpan balik yang tepat waktu
7. Hargai pendapat orang lain
8. Sisihkan waktu untuk orang lain
9. Bersikaplah ceria dan tersenyum
Dalam hal ini tentunya pimpinan sekolah harus memiliki komitmen yang kuat
untuk melaksanakan hal- hal tersebut diatas

Karakteristik orang yang berjiwa wirausaha


Pada dasarnya seorang wirausahawan haruslah mampu melihat kedepan dalam
artian melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif
masalah dan pemecahannya.
Dalam berbagai literatur telah banyak diuraikan sifat- sifat dan karakteristik orang
yang berjiwa wirausaha.Demikian banyak ciri khas wirausaha akan tetyapi jika tidak
dapat semua dimiliki tentunya tidak menjadi masalah, dengan mimiliki sebagianpun
cukup. Berikut ini beberapa karakteristik dari mereka yang berjiwa wirausaha
1.Memiliki Jiwa adventuring
Makna kata tersebut diatas dalam artian selalu ingin mengejar kepuasan melalui penemuan baru
atau hasil baru. Hal tersebut ditandai dengan keadaan sebagai berikut;
a. Senang menghadapi tantangan
b. Tidak senang dengan keadaan status quo
c. Tidak mengenal putus asa dan kapok
d. Memakai kegagalan sebagai tangga untuk meraih keberhasilan
e. Senang mencari terobosan
2.Memiliki Rasa Percaya yang Tinggi.
Gambaran dari mereka yang dapat dikategorikan memiliki rasa percaya diri yang tinggi antara
lain sebagai berikut;
a. Berpendirian, kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak
b. Mengenal potensi diri (kelemahan dan kekuatan). Selalu berusaha meningkatkan
kemampuan unggul, dan mengatasi kelemahan
c. Berpendirian, tak ada masalah yang tidak dapat diatasi.
d. Didukung oleh itikad-baik.

3.Berani mengambil resiko (Calculated Risk).


Berani mengambil resiko harus diartikan bahwa resiko yang akan terjadi sudah
diperhitungkan secara matang. Untuk itu untuk mengambil resiko harus
mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut ;
a. Selalu memperjelas risiko (calculated).
b. Selalu memakai alternatif, pilihan.
c. Seandainya gagal, kegagalan itu juga akan memberi keuntungan.
d. Kegagalan adalah anak tangga menuju keberhasilan.

4.Berpikir Positif
Berfkir positif diartikan optimis dan selalu melihat kedepan. Untuk itu wirausahawan
haruslah;
a. Meyakini bahwa pada setiap masalah pasti ada hal positifnya
b. Meyakini memiliki kemampuan mengatasi setiap masalah yang dihadapinya
c. Meyakini bahwa keberuntungan hanya datang bagi orang yang berniat baik
d. Selalu optimis dalam hidupnya
e. Tidak membiarkan dirinya berlama-lama dalam keadaan dilematis.
f. Tdk membandingkan dirinya dengan orang lain yg berperilaku negatif.
g. Berdisiplin tinggi
h. Pengertian disiplin dalam hal ini diaktualisasikan dalam kenyataan keseharian sebagai
berikut ;
 Memiliki komitmen tinggi
 Sadar waktu
 Sadar mutu
 Sadar biaya
 Sadar janji
i. Memiliki sense of economy
j. Orang yang memiliki jiwa wirausaha pada umumnya harus selalu dengan perhitungan
untung dan rugi. Oleh sebab itu mereka memiliki wawasan ekonomi yang luas antara
lain;
 Memahami barang dan jasa yang berharga
 Memperhitungkancost and benefit
 Memperhatikan cost effectiveness
 Memiliki naluri bisnis
k. Memiliki etika
l. Secara umum memiliki etika diartikan dalam melakukan kegiatan tidak Hantem kromo
( semau sendiri tidak memperhatikan orang lain ). Oleh sebab itu dalam keseharian
haruslah;
 Memiliki nilai- nilai moral tentang yang baik dan benar
 Tidak melakukan hal- hal yang merugika oran lain
 Aktif mempertanyakan

Tujuan Pembelajaran 2.2:


Tindakan Kreatif dan Inovatif

Pesatnya persaingan dalam bidang usaha saat ini, maka wirausahawan dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya agar lebih selaras
dengan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Pada abad sekarang
ini perusahaan cenderung semakin bertambah ramping. Hal ini dimaksudkan agar
perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti
setiap perubahan yang ada. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut
Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut
berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah
tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut,
banyak perusahaan berskala besar, menengah maupun yang berskala kecil mulai menata
ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan strategik
perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun
internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam)
terhadap kompetensi internal dengan cara mengembangkan kreativitas dan inovasinya
Pengertian kreativitas pada dasarnya adalah kemampuan dalam menciptakan hasil
karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan
mengenai definisi kreativitas.
Beberapa ahli mendifinisikan sebagai berikut :
Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak biasa dan
menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selain itu Samsunuwiyati (2010:175)
berpendapat bahwa kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi-dimensional,
sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Rogers (dalam Utami Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah
kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk
berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan
mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan
baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Definisi lain menurut Moreno (dalam
Yatim Riyanto, 2012:233) kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan
tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi oranglain atau dunia pada umumnya,
misalnya seorang menciptakan untuk dirinya sendiri suatu hubungan baru dengan
siswa/orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan
sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda
dengan apa yang ada sebelumnya.
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif
pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat
lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan
dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka
diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar
karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka ingin menjadi kreatif, mereka harus
belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.
Kreativitas akan melahirkan berbagai inovasi.Inovasi merupakan ide, praktik, atau
objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini
bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi.
Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka
mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya
membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah
inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang
Selanjutnya, Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide,
gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru
oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.
Menurut Stephen Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu
melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one
time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi
banyak proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan
gagasan sampai implementasinya di pasar.
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing) inovasi merupakan
fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Drucke rmengatakan inovasi memiliki
fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik
sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan
peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul
semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan
kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus
mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan.
Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan
yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui
implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi
obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator
harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka
berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan
dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi
pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi
yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di
desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada
pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri
dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja
dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan
inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi
dan sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep
ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright bersaudara,
telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi
aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan
semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih
mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi
engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi
produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah
hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan
kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986).

a. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru
dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma
bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar
rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis
terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka
dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi
tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari
fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru.
Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue coklat dan es krim
vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.
b. Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari
benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya
dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita
menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan.
Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari perspektif
yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang kita
pegang dan lain-lain.
c. Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan
telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak
bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap
pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia
harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap
pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus
melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita
buat sesuai dengan fungsi belahan otak.
d. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi
menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang
dimilikinya. Contoh : banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat
terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.
Kreativitas dan Inovasi dalam kewirausahaan dapat dilihat pada model proses wirausaha sebagai
berikut;
Menumbuhkan semangat wirausaha pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa hal. Orang yang
semula tidak kenal dengan kegiatan bisnis, karena keterdesakan dan keterpaksaan mencoba
melakukan suatu kegiatan bisnis, dan pada akhirnya menikmati kegiatan tersebut sehingga dapat
mrenjadikan kehidupannya. Mengacu pada model proses perintisan dan pengembangan
wirausaha yang digambarkan oleh Bygrave, William( 2006 ) dalam buku Kewirausahaan
karangan Buchori Alma

Tujuan Pembelajaran 2.3:


Peran dan Fungsi Wirausaha dalam Masyarakat
Wirausahawan adalah orang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi, serta
berkemauan dan berkemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan
demikian, wirausahawan mempunyai peran yang besardalam perekonomian.
Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagal berikut.
1. Membuka Lapangan Kerja
Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga
dapat menghasikan produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja
menjadi Iebih terbuka dan hal ini memberikan peluang bagus pengurangan tingkat
penganguran.
Masih Penasaran? Tekan Like untuk Baca Selengkapnya
2. Meningkatkan Pendapatan Nasional
Dengan munculnya produk-produk baru, balk berbentuk barang maupun jasa, dapat memberikan
sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan
jasa.
3. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang
berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi.
4. Mendorong Terciptanya MasyarakatAdil dan Makmur
Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan
membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Penghasilan Berupa Devisa
Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang danjasa yang diekspor akan memiliki peran
dalam menghasilkan devisa. Devisa mi sangat diperlukan untuk mengimpor barang-barang
modal yang diperlukan. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat.
6. Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri
Para wirausahaakan selalu memperbesar usahanya. Hal mi berarti menambah investasi dalam
negeri. Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi
nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan
membuat makin tangguhnya perekonom ian nasional.
7. Penghasilan Berupa Pajak
Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula.
Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha
memajukan perekonomian nasional. Dengan munculnya produk-produk baru, balk berbentuk
barang maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui
peningkatan jumlah produksi barang dan jasa.
3. Mengurangi Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang
berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi.
4. Mendorong Terciptanya MasyarakatAdil dan Makmur
Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan
membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Penghasilan Berupa Devisa
Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang danjasa yang diekspor akan memiliki peran
dalam menghasilkan devisa. Devisa mi sangat diperlukan untuk mengimpor barang-barang
modal yang diperlukan. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat.
6. Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri
Para wirausahaakan selalu memperbesar usahanya. Hal mi berarti menambah investasi dalam
negeri. Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi
nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya mi akan
membuat makin tangguhnya perekonom ian nasional.
7. Penghasilan Berupa Pajak
Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula.
Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha
memajukan perekonomian nasional.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Saudara jelaskan tentang pentingnya seseorang memiliki jiwa sikap dan semangat
wirausaha

2. Saudara jelaskan keterkaitan antara inovasi dan kreativitas

3. Saudara jelaskan tentang peran penting wirausaha dalam masyarakat


D. DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 2001.
2. Dr. Ir. Singgih Wibowo, MS, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Penebar Swadaya,
Jakarta,2008.
3. Mujiarto A. Wahid, Membangun Karakter & Kepribadian Kewirausahaan, Graha
Ilmu,Yogyakarta, 2006.
4. Triton PB, Panduan Sikap dan Perilaku Entrepreneurship, Tugu, Yogyakarta, 2007.
5. Geoffrey Lancaster, David Jober, Tehnik & Manajemen Penjualan, Binarup Aksara,
Jakarta,1990.

Anda mungkin juga menyukai