Reno Fadilla Rudian Putra - Laporan Praktikum Karton
Reno Fadilla Rudian Putra - Laporan Praktikum Karton
DISUSUN OLEH :
Reno Fadilla Rudian Putra ( 03411840000046 )
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Widya Utama, DEA
1
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
DASAR TEORI.....................................................................................................................................5
2.1 Tekanan Lateral Tanah............................................................................................................5
2.1.1 Tekanan Tanah Pada Keadaan Diam................................................................................5
2.1.2 Tekanan Tanah Pada Keadaan Aktif.................................................................................6
2.1.3 Tekanan Tanah Pada Keadaan Pasif.................................................................................6
2.2. Tegangan................................................................................................................................7
2.3 Deformasi................................................................................................................................7
2.3.1 Deformasi elastis.............................................................................................................7
2.3.2 Deformasi Plastis.............................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................................8
METODOLOGI...................................................................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan.......................................................................................................................8
3.1.1 Alat..................................................................................................................................8
3.1.2 Bahan...............................................................................................................................8
3.2 Prosedur kerja........................................................................................................................8
3.3 Skema Alat................................................................................................................................8
3.4 Diagram alir................................................................................................................................9
BAB IV.............................................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................................10
BAB V ........................................................................................................................................................... 13
KESIMPULAN ............................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
a. Sifat fisik batuan yaitu sifat yang berasal dari batuan itu sendiri dari material batuan itu
sendiri.
b. Sifat mekanika batuan yaitu sifat batuan ketika dikenakan gaya baik secara alami maupun
buatan.
Kedua sifat batuan tersebut dapat ditentukan baik di laboratorium maupun di lapangan.
Penentuan sifat fisik dan mekanika batuan di laboratorium pada umumnya dilakukan terhadap
percontoh (sampel) yang diambil di lapangan. Satu percontoh dapat digunakan untuk
menentukan kedua sifat batuan tersebut. Pertama-tama adalah penentuan sifat fisik batuan yang
merupakan pengujian tak merusak (non destructive test), kemudian dilanjutkan dengan
pengujian sifat mekanika batuan yang merupakan pengujian merusak (destructive test) sehingga
sampel batu hancur.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tekanan Lateral Tanah
Untuk merancang dinding penahan tanah diperlukan pengetahuan mengenai tekanan tanah
lateral. Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah
dibelakang struktur penahan tanah. Besarnya tekanan lateral sangatlah dipengaruhi oleh
perubahan letak dari dinding penahan dan sifat tanahnya. Tekanan tanah lateral yang terjadi
dibedakan atas tiga keadaan yaitu : Tekanan tanah pada keadaan diam, Tekanan tanah pada
keadaan aktif, Tekanan tanah pada keadaan pasif.
Untuk tanah berbutir kasar (granular soils) dan tanah lempung yang terkonsolidasi secara normal
(normally consolidated clays) maka menurut BISHOP (1938) koefisien menurut eksperimennya
adalah :
4
apabila retaining wall bergerak menjauhi tanah. Tekanan tanah terbagi dua jenis, tekanan tanah
tak berkohesi dan tekanan tanah berkohesi. Tekanan tanah aktif pada tanah berbutir kasar (tak
berkohesi) seperti pasir, kerikil dituliskan sebagai berikut : • Harga Ka untuk permukaan
mendatar :
5
(Alfiyani, 2018)
2.2. Tegangan
Tegangan adalah cara untuk mengukur gaya dalam. Bila gaya diterapkan pada bahan,
maka akan terbentuk tegangan dalam bahan tersebut. Tegangan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Satuan untuk tegangan (stress) adalah satuan gaya dibagi dengan luas. Jadi untuk tegangan
satuannya adalah newton dibagi m2, atau dikenal sebagai Pascal. MPa dikenal sebagai MPa
(mega pascal) adalah Newton/mm2.
2.3 Deformasi
Deformasi adalah adanya suatu perubahan bentuk atau distorsi atau akibat terjadinya
tegangan pada material (bahan). a. Strain Strain adalah pengukuran akibat terjadinya deformasi
yang terjadi dibandingkan (rasio) dengan dimensi sebelum terjadinya deformasi. Sebagai contoh,
strain dalam arah memanjang struktur dibandingkan dengan Panjang awal (semula) struktur.
Modulus elastisitas ini diterapkan pada kondisi dimana batas elastis belum dicapai. Satuan untuk
modulus elastisitas ini sama dengan tegangan (stress) yaitu Pa atau kPa. Modulus elastisitas sendiri
merupakan angka yang digunakan untuk mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu. Bahan kaku akan memiliki modulus
elastisitas yang lebih tinggi.
7
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini adalah:
a) Beban dengan variasi (330gram, 660 gram,990 gram, 1320 gram, 1980 gram, 3300
gram).
b) Pasir 3 kg
c) Kerikil 3 kg
8
3.3 Diagram Alir
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Perubahan kedudukan terowongan
Vertikal (cm)
Jenis percobaan Beban 1 Beban 2 Beban 3 Beban 4 Beban 5 Beban 6 Lateral (cm)
(330 gr) (660 gr) (990 gr) (1320 gr) (1980 (3300 gram)
gram)
Kerikil dengan
penyangga
kaki jembatan 10.8 10.6 10.4 10.2 9.9 9.6 1
Kerikil dengan
penyangga isolasi 10.9 10,7 10.5 9.7 9.5 9 1
Pasir dengan
penyangga kaki 10.9 10.7 10.5 10.2 10 9,7 0
Pasir dengan
penyangga isolasi 10.8 10.5 9.9 9.4 9 8,8 0
Tabel 4.1 Hasil pengukuran beban vertikal dan horizontal
4.2 Perhitungan
Berdasarkan data yang didapatkan, berikut merupakan contoh perhitungan yang digunakan
dalam perhitungan data:
Diketahui:
Lawal = 0,11 m
Lakhir = 0,09 m
ΔL = Lawal – Lakhir
ΔL = 0,11 m – 0,09 m
ΔL = 0,02 m
10
4.2.2 Perhitungan Modulus Elastisitas Vertikal
Diketahui:
A = 0.0375 m2
m = 3,3 kg
Lawal = 0,11 m
ΔL = 0,02 m
F=mxg
F = 3,3 x 9,8
F = 32,34 N
𝐸=𝐹 𝑥 𝐿𝑎𝑤𝑎𝑙
𝛥𝐿 𝑥 𝐴
Tabel 4.2. Data tegangan, regangan dan nilai modulus elastisitas lateral
4.3 Pembahasan
Dari praktikum yang dilakukan dengan menggunakan variasi butir (pasir dan kerikil) dan
variasi model jembatan, kemudian diberi variasi beban didapatkan perubahan panjang horizontal
pada dua model jembatan dengan berat saat diberi kerikil adalah 0,01 m. Sedangkan pada
perubahan panjang horizontal pada dua model jembatan dengan berat beban saat diberi pasir
adalah 0 m. Dari data tersebut menandakan bahwa material tersebut akan lebih mudah
terdeformasi akibat beban lateral kerikil.
Perubahan panjang vertical di variasi model dengan penyangga kaki jembatan terhadap
berat beban diatas pada variasi kerikil berkisar antara 0,002 – 0,014 m. Sedangkan perubahan
panjang vertical untuk variasi model yang sama dengan berat beban diatas pada variasi pasir
berkisar antara 0,001 – 0,013 m. Dari data tersebut menandakan bahwa pada disaat jembatam
variasi model dengan penyangga kaki jembatan mengalami gaya lateral dari pasir maka ia akan
lebih kuat untuk menahan beban dibandingkan dengan gaya lateral dari kerikil.
13
Perubahan panjang vertical di variasi model dengan penyangga isolasi terhadap berat
beban diatas pada variasi kerikil berkisar antara 0,001 – 0,02 m. Sedangkan perubahan panjang
vertical untuk variasi model yang sama terhadap berat beban diatas pada variasi pasir berkisar
antara 0,002 – 0,02 m. Dari data tersebut menandakan bahwa pada disaat jembatan variasi model
dengan penyangga isolasi mengalami gaya lateral akibat kerikil maka ia akan lebih kuat menahan
beban diatas dibandingkan dengan gaya lateral akibat pasir.
Nilai rata – rata modulus elastisitas vertical untuk variasi model dengan penyangga kaki
jembatan pada pasir dan kerikil adalah 6539.13 Pa dan 5153.87 Pa. Sedangkan nilai rata – rata
modulus elastisitas vertical untuk variasi model dengan penyangga isolasi jembatan pada pasir
dan kerikil adalah 3442.41 Pa dan 5493.19 Pa. Kemudian nilai rata – rata modulus elastisitas
horizontal pada kerikil untuk kedua variasi model adalah 5605,6 Pa. Sedangkan nilai modulus
elastisitas horizontal pada pasir untuk kedua variasi model adalah 0. karena bahan jembatan yang
digunakan merupakan bahan yang sama (dupleks) maka nilai modulus elastisitas tidak
seharusnya memiliki perbedaan, maka disini dapat ditinjau beberapa faktor error yang dapat
mempengaruhi pengukuran.
Faktor tersebut yakni faktor kejenuhan dari bahan yang digunakan, dimana bahan
penyusun jembatan (duplex) digunakan secara berulang selama percobaan berlangsung, bahan
tersebut telah mengalami deformasi akibat beban secara terus menerus sehingga pengukuran
menjadi tidak akurat.
14
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum mekanika batuan dengan memodelkan jembatan dan
memberikan variasi berupa ukuran butir, beban dan juga model dari jembatan. Kesimpulan yang
dapat diambil setelah melakukan perhitungan data dan analisis dari praktikum ini adalah:
1. Distribusi massa beban yang ditempatkan diatas model jembatan berpengaruh pada
distribusi tekanan yang berpengaruh pada model jembatan. Distribusi massa yang
terpusat akan menyebabkan model jembatan mengalami lendutan lebih besar,
sedangkan untuk distribusi massa yang tersebar akan menyebabkan lendutan pada
model jembatan menjadi lebih kecil.
2. Ukuran butir memiliki pengaruh yang kecil terhadap model jembatan ini. Pada
tekanan lateral dengan variasi butir pasir dan kerikil, hanya variasi butir kerikil yang
berpengaruh terhadap tekanan lateral dari model jembatan dimana variasi butir pasir
tidak ada pengaruh atau lendutan pada model jembatan tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyani, R. (2018). Evaluasi Peningkatan Kekuatan Struktur Tanggul Pengaman Pantai
Muara Baru. Jakarta : Universitas Trisakti.
Arbianto, Reki. Et al. Studi Korelasi Indeks Plastisitas Dan Batas Susut Terhadap
Perilaku Mengembang Tanah. Jakarta
J.R, Matangaran & U, Suwarna. 2012. Kepadatan Tanah Oleh Dua Jenis Forwarder
Dalam Pemanenan Hutan. Bogor
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Modul 3 Prinsip Dasar
Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Jembatan. Bandung : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan,
Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Nurwidyanto, M. Irham , et al. 2006. Pengaruh Ukuran Butir Terhadap Porositas Dan
Permeabilitas Pada Batupasir (Studi Kasus: Formasi Ngrayong, Kerek, Ledok Dan Selorejo).
Widjaja, Budijanto & Sundayo, Priscilla. 2016. Alternatif Penentuan Batas Cair Dan
Batas Plastis Dengan Tiga Variasi Berat Konus Menggunakan Metode Lee Dan Freeman
(2009). Bandung
16
17