Anda di halaman 1dari 24

Jenis-jenis Musuh Alami dalam

Pengendalian Hayati: Parasitoid


HENDRIVAL
Analisis rantai trofik: “Siapa makan siapa ?”
 Serangga predator adalah
serangga yang membunuh
serangga lainnya untuk
kebutuhan makannya
 Serangga parasitoid adalah
serangga yang memarasit
serangga lain atau
artropoda lainnya
 Serangga hiperparasitoid
adalah serangga parasitoid
menyerang serangga
parasitoid lain sebagai
inangnya
 Prinsip pengendalian hayati
adalah menggunakan
konsumen sekunder (musuh
alami) untuk mengendalikan
konsumen primer (hama
tanaman) agar kehilangan
hasil dari produsen primer
(tanaman budidaya) dapat
diminimalkan (Root 1973)
Musuh Alami
Musuh alami merupakan salah satu faktor biotik
yang mengatur populasi serangga di ekosistem.
Berdasarkan keanekaragaman fungsionalnya, musuh
alami dikelompokkan:
• Parasitoid
• Predator
• Patogen
Parasitoid
• Parasitoid adalah serangga yang hidup di atas atau di dalam
tubuh serangga lain (inang) yang lebih besar selama masa
pradewasa
• Serangga parasitoid dapat melemahkan inang dan akhirnya dapat
membunuh inangnya, parasitoid makan atau mengisap cairan
tubuh inangnya
• Serangga hama (inang) akan mati jika perkembangan hidup
parasitoid telah lengkap
• Untuk dapat mencapai fase dewasa suatu parasitoid hanya
memerlukan satu inang
• Fase dewasa parasitoid tidak bersifat parasitik melainkan hidup
bebas dengan memakan nektar, embun madu, tepung sari, atau
air
Example of the life cycle of a
parasitic wasp.
The female finds a host she will
identify by touching her
antennae to the caterpillar’s
feces.
She injects eggs into the
caterpillar, then wasp larvae
develop feeding within the
caterpillar, pupate, and then
emerge adult.
From egg to adult death
requires about 5 weeks.
(Tumlinson et al., 1983.)
The chalcidoid egg endoparasitoid Trichogramma.
a. Adult female ovipositing in cabbage looper,
Trichoplusia ni, egg
b. Life history of Trichogramma. (A) Female
ovipositing in bollworm egg, (B) Trichogramma
egg within bollworm egg, (C, D) Parasitoid larva
developing, (E) Parasitoid pupates within the host
egg shell, (F) Adult wasp emerges from the egg.
(From van den Bosch & Hagen, 1966.)
Ukuran tubuh keturunan parasitoid telur Trichogramma evanescens Westwood sangat
ditentukan oleh ukuran telur inang
TIPE-TIPE PARASITOID
• Parasitoid primer versus parasitoid sekunder
– Parasitoid primer adalah serangga yang memarasit
serangga hama, sedangkan parasitoid sekunder adalah
parasitoid yang memarasit parasitoid primer.
• Suatu parasitoid yang memarasit parasitoid lainnya sebagai
inangnya hiperparasitoid

• Endoparasitoid versus ektoparasitoid


– Endoparasitoid adalah parasitoid yang hidup dan
berkembang di dalam tubuh serangga inang, sedangkan
ektoparasitoid adalah parasitoid yang hidup dan
berkembang di luar tubuh serangga inang
Ektoparasitoid

Colpoclypeus florus is ectoparasitoid attacks Colpoclypeus florus is a gregarious


leafroller larvae older than 3rd instar. ectoparasitoid, meaning that several
offspring develop on a single host larva, in
this case a Pandemis leafroller.
Endoparasitoid

Aphid Mummy

The parasitoid Aphelinus


jucundus (Chalcidoidea)
emerging from its aphid host
The life cycle of an aphid parasite, Lysiphlebus testaceipes Acyrthosiphon malvae
• Parasitoid soliter versus gregarius
– Parasitoid soliter adalah suatu spesies parasitoid yang perkembangan
hidupnya terjadi pada satu tubuh inang. Satu inang diparasit oleh satu
individu
– Parasitoid gregarius adalah jenis parasitoid yang beberapa individu
dapat hidup bersama-sama dalam satu tubuh inang
• Superparasitoid adalah fenomena parasitisme lebih dari satu
individu dari spesies yang sama berkembang di dalam tubuh
inang, tetapi yang keluar dari tubuh inang hanya satu individu
saja
• Parasitoid ganda adalah lebih dari satu spesies parasitoid yang
berbeda berkembang didalam tubuh inang
– Kleptoparasitoid adalah parasitoid yang sengaja meletakan telur pada
inang yang sudah terparasit oleh parasitoid lain yang tidak sejenis
Bentuk Inang
• Parasitoid telur adalah parasitoid yang
meletakan telur oleh induknya di dalam telur
inang
• Parasitoid makan, berkembang di dalam telur
inang.
• Telur inang yang terparasit tidak dapat menetas
lagi melainkan menghasilkan imago parasitoid.
• Bersifat endoparasitoid
• Parasitoid telur-larva
• Parasitoid larva
• Parasitoid larva-pupa
• Parasitoid nimfa
Female parasitoid wasp using
• Parasitoid pupa ovipositor to inject her eggs
into moth pupa
Siklus Hidup Parasitoid Pupa

Female Nasonia vitripennis


injecting venom in a pupa of the
bloyfly Calliphora vomitoria
Terminology
• Species (such as braconid endoparasitoid of
lepidopteran larvae) which develop inside living,
mobile hosts and which benefit from the continued
life and feeding of the host are referred to as
koinobionts
• Species such as ectoparasitoid or endoparasitoid of
egg and pupae, which kill their hosts before the
parasitoid egg hatches and when develop in or on
dead or paralyzed hosts are referred to as idiobionts
Serangga Parasitoid
• Pada umumnya parasitoid yang menyerang serangga
adalah ordo Diptera dan Hymenoptera, beberapa juga
dijumpai pada ordo Strepsiptera, Coleoptera,
Neuroptera, Lepidoptera, Trichoptera, dan Neuroptera
(Clausen 1940; Driesche & Bellows 1996; Quicke
1997).
• Famili-famili dari ordo Hymenoptera yang paling
banyak mengandung parasitoid (Quicke 1997).
Kelompok Serangga Parasitoid
dari Ordo Hymenoptera

Superfamili Ichneumonoidea
Famili Ichneumonidae
Famili Braconidae
Ichneumonidae
Superfamili Chalcidoidea
Famili Chalcididae
Famili Eurytomidae Chalcididae
Famili Pteromalidae
Famili Eulophidae
Famili Encyrtidae
Famili Trichogrammatidae
Famili Mymaridae

Superfamili Proctotropoidea
Famili Platygasteridae Scelionidae
Famili Scelionidae
Famili Ceraphronidae
Eulophidae
Braconid parasitoid ovipositing in the aphid
Schizaphis graminum. The aphid is
Larva of an aphidiid parasitoid approximately 2.2 mm long.
(Ichneumonoidea) developing within the
aphid Schizaphis graminum. The aphid is
approximately 2.2 mm long. (Webster, 1909.)
• Pada ordo Diptera memiliki
stadia larva sebagai parasitoid
pada arthropoda seperti
Bombyliidae, Phoridae,
Pipunculidae, Sarcophagidae,
Cryptochetidae, dan
Tachinidae (Clausen 1940;
Driesche & Bellows 1996).
Tachind laying egg on leafroller larva
Famili Tachinidae yang paling
banyak diintroduksikan dalam
pengendalian biologis
(Driesche & Bellows 1996).
• Ordo Strepsiptera hanya
famili Mengeidae yang
berperan sebagai parasitoid
yang menyerang Thysanura
(Quicke 1997).
Bombyliidae
Tachinid fly Eucelatoria armigera, whose
larvae develop within bollworm larvae,
Helicoverpa zea.

Pipunculidae
Plant Volatiles as a Defense
against Insect Herbivores
 Leaves normally release small
quantities of volatile chemicals,
but when a plant is damaged by
herbivorous insects, many more
volatiles are released. The
chemical identity of the volatile
compounds varies with the plant
species and with the herbivorous
insect species. These volatiles
attract both parasitic and
predatory insects that are natural
enemies of the herbivores.
 Schematic representation
indicating an increase of volatile
compounds released by plants in
response to insect feeding
triggered by an interaction of
elicitors such as volicitin in the oral
secretions of insect herbivores
with damaged plant tissue.
Faktor-faktor Pendukung Efektivitas
Pengendalian Hama oleh Serangga Parasitoid
• Daya kelangsungan hidup baik
• Hanya satu atau sedikit individu inang diperlukan untuk
melengkapi siklus hidupnya
• Populasi parasitoid dapat tetap bertahan meskipun pada
aras populasi inang rendah
• Sebagian besar parasitoid monofag atau oligofag sehingga
memiliki kisaran inang sempit. Sifat ini menyebabkan
populasi parasitoid memiliki respons numerik yang baik
terhadap perubahan populasi inang
Kelemahan Serangga Parasitoid
• Daya cari inang seringkali dipengaruhi oleh
keadaan cuaca atau faktor lingkungan yang sering
berubah
• Serangga betina yang berperan utama karena
serangga betina yang melakukan pencarian inang
untuk peletakan telur
• Parasitoid yang memiliki daya cari tinggi biasanya
menghasilkan telur sedikit
• Keberhasilan semua teknik pengendalian hayati dengan
parasitoid sangat ditentukan oleh sinkronisasi fenologi
inang dan fenologi parasitoid di lapangan
• Fase larva parasitoid hanya dapat hidup pada fase hidup
inang tertentu terutama telur dan larva
• Keberlangsungan hidup parasitoid sangat ditentukan oleh
ketersediaan fase inangnya yang tepat. Jika sewaktu
serangga betina parasitoid akan meletakan telurnya tetapi
tidak tersedia fase inang yang tepat, parasitoid tidak akan
dapat melaksanakan fungsinya mengendalikan populasi
hama

Anda mungkin juga menyukai