Anda di halaman 1dari 67

Parasitologi (SP)

Soni Muhsinin, M.Si.

PARASIT ?
PARASITOLOGI
?

PARASIT
Parasit (berdasarkan arti katanya, bhs Yunani)
merupakan semua organism yang hidup
menumpang

pada

organism

lain

(host/inang) untuk mendapat tempat hidup


dan

memenuhi

kebutuhan

nutriennya

dengan mengambil nutrient inang.

e.g: Bakteri, Jamur, Virus, Protozoa,


Helminthes, Arthropoda

PARASITOLOGI
Suatu ilmu tentang segala sesuatu
mengenai

parasit

(Protozoa,

Helminthes, Arthropoda), termasuk


hubungan antara parasit itu sendiri
dengan host/inang.

ISTILAH DALAM
PARASITOLOGI

HOST/INANG/HOSPES
1. Host/Inang Suatu organisme makhluk hidup tempat parasit menumpang
2. Definitif Host Tuan rumah tempat parasit berkembang biak secara
seksual (kawin)
3. Intermediate Host Tuan rumah tempat parasit berkembang biak secara
aseksual (tak kawin)
4. Reservoir Host Jenis hewan yang mengandung parasit di dalam
tubuhnya yang yang sama dengan jenis parasit pada manusia.
5. Paratimik Host Host yang mengandung parasit stadium infektif tanpa
menjadi dewasa dan parasitnya dapat ditularkan serta menjadi dewasa
pada hospes difinitif
6. Carries Manusia yang mengandung parasit tanpa di sertai gejala
klinis,tetapi dia merupakan sumber infeksi kediri orang lain

VEKTOR
1. Vektor alat atau organisme
pembawa langsung suatu parasit
dari penderita satu ke penderita
lainnya
2. Vektor mekanik vektor yang tidak
bertindak sebagai tuan rumah
3. Vektor biologis vektor yang
bertindak sebagai tuan rumah

Istilah Vektor biasanya untuk Serangga,


sedangkan selain serangga menggunakan
istilah TRANSMITER

SIFAT/PENGGOLONGAN
PARASIT
1. Berdasarkan Letak:
a. Ecto Parasit Parasit yang hidup di permukaan tubuh
hospes
b. Endo Parasit Parasit yang hidup di dalam tubuh
hospes
2. Berdasarkan Cara Hidup:
c. Obligat Parasit : Parasit yang untuk kehidupannya
membutuhkan hospes
d. Fakultatif Parasit :Parasit yang dapat hidup tanpa
adanya hospes

SIFAT/PENGGOLONGAN
PARASIT
3. Berdasarkan Jumlah Hospes:
a. Monoxen Parasit Parasit yang hanya mempunyai satu
hospes
b. Polyxen Parasit Parasit yang mempunyai banyak
hospes
4. Berdasarkan Rentang Waktu Infeksi:
c. Permanent Parasit Parasit yang hidupnya selamanya
pada hospes
d. Periodic Parasit Parasit yang hidupnya tidak selamanya
pada hospes

Istilah Lainnya
INFEKSI Parasit masuk ke dalam tubuh hospes danterjadi
Parasitisme
MYASIS Invasi larva lalat pada jaringan hospes
SYNANTHROPIC Bentuk kehidupan serangga yang telah
beradaptasi dengan lingkungan hidup manusia
sebagaihabitatnya dan hidup bebas tidak tergantung
padakehidupan manusia
DOMESTIC Bentuk kehidupan serangga yang
telahberadaptasi dengan lingkungan hidup manusia sebagai
habitatnya dan hidupnya tergantung pada kehidupan manusia.

Istilah Lainnya
Hiperparasit Parasit pada parasit lain (larva cacing pita pada pinjal)
Wandering / aberrant parasite Parasit yang berkelana (wandering)
ke jaringan lain yang tidak sesuai. Parasit masuk ke tubuh host yang
sesuai namun nyasar ke jaringan lain dan mati karena jaringannya
tidak sesuai.
Occasional / accidental parasite Parasit yang dapat menyerang
organism yang tidak biasa digunakan sebagai host nya (unusual
host). Contoh: fasciola hepatica yang biasa parasit pada domba
dapat menginfeksi dan bersifat parasit pada manusia.
Pseudoparasite Parasit yang menginfeksi host melalui stadium
yang sebenarnya tidak berbahaya.

PARASIT YANG DIPELAJARI


1. Protozoa
2. Helminthes
3. Arthropoda

Ciri-ciri

Organisme uniseluler
Eukariotik
Hidup Soliter atau berkoloni
Umumnya heterotrof
Hidup bebas, saprofit atau parasit
Alat gerak berupa pseudopodia, silia,
atau flagela

Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
1. Rhizopoda (Kaki Semu/pdeudopoda)
. Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan

dan vakuola kontraktil.


. Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba
. Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam

mulut radang gusi (Gingivitis)


. Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk

adanya minyak bumi


. Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut

digunakan untuk bahan penggosok.

Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
2. Flagelata (Bulu cambuk/flagel)
a. Golongan phytoflagellata (berklorofil)
Euglena viridia, Volvax globural, Noctiluca millaris
b. Golongan Zooflagelata (tidak berklorofil)
Trypanosoma gambiense & T. rhodesiense
penyakit tidur di Afrika dengan vektor lalat Tsetse
(Glossina sp.)
T. cruzi penyakit chagas
T. evansi penyakit surra pada hewan ternak(sapi)
Leismania donovani penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis penyakit keputihan

Euglena
Sp.
Trypanosoma
gambiense

Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
3. Ciliata (rambut getar/silia)
Paramaecium caudatum
Stentor
Didinium
Vorticella
Balantidium coli diare

Paramaecium caudatum

Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
4. Sporozoa (tidak punya alat gerak)
Plasmodium falciparum malaria
tropika sporulasi tiap hari
P. vivax malaria tertiana sporulasi
tiap hari ke-3 (48 jam)
P. malariae malaria knartana
sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
Toxoplasma gondii Toxoplasma

Pengendalian penyakit
malaria
Angka kejadian dapat ditekan dengan
berbagai cara yang intinya ialah memutus
rantai penularan, diantaranya adalah :
a. pengobatan penderita malaria,
b. Mengurangi kontak vektor dan manusia,
c. Pemberantasan vektor malaria,
d. Penggunaan kemoprofilaksis bagi orang
yg memasuki daerah endemis malaria,
e. Vaksinasi.

Mengapa Parasitologi perlu


dipelajari?

Parasitologi
(Helminthes)
Soni Muhsnin, M.Si.

Helmintologi
Ilmu tentang parasit yang hidup pada manusia dan hewan
yang berupa cacing
a. Nemathelminthes
cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang (silindris),
mempunyai rongga badan, dan berjenis kelamin terpisah.
1. Nematoda Intestinal
2. Nematoda Jaringan
b. Plathyhelminthes
cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan bisa
mempunyai alat kelamin ganda (hermafrodit)
1. Trematoda = Cacing Daun
berbentuk daun, tidak bersegmen, punya alat pencernaan
2. Cestoda = Cacing Pita
bebentuk pita, badan bersegmen, tidak punya alat
pencernaan

Nematoda
species yang terbesar diantara cacing yang hidup sebagai parasit
pada manusia
Ciri-ciri:
Tidak bersegmen, berbentuk bulat seperti benang, tubuhnya diliputi
kutikula
Panjang: 2 mm - > 1 meter
Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan, s. pencernaan, s.
saraf, s ekskresi, dan s. reproduksi terpisah
Umumnya ovipar, vivipar, atau partenogenesis
Bentuk dewasa tidak bertambah banyak di dalam tubuh manusia
Umumnya mempunyai fase di luar tubuh hospes dengan atau tanpa
hospes perantara
telur yang dikeluarkan dari tubuh hospes antara 20 200.000 butir/hari
Larva dalam pertumbuhannya mengalami pertumbuhan dengan
pergantian kulit
Stadium infektif masuk dengan cara tertelan, aktif, atau oleh vektor
dengan tusukan, gigitan, dsb.

Nematoda Intestinal
Nematoda yang berhabitat di
saluran pencernaan manusia dan
hewan
a. Soil Transmitted Helminth
Untuk mencapai stadium infektif,
memerlukan tanah
b. Non Soil Transmitted Helminth
Untuk mencapai stadium infektif,
tidak memerlukan tanah

Nematoda Soil Transmitted


Helminth
Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
Necator americanus (Cacing
Tambang)
Ancylostoma duodenale
Trichuris trichiura (Cacing cambuk)
Strongyloides stercoralis
Beberapa species Trichostrogylus

Ascaris lumbricoides
Penyebaran
Kosmopolit hygiene dan sanitasi sering ditemukan pada anakanak Frekuensi 20-90%
Hospes dan Habitat
Manusia hospes definitif
Habitat cacing dewasa rongga usus halus
Morfologi dan lingkaran hidup
Panjang betina 20-40 cm; jantan 15-31 cm
Cacing betina bertelur 200.000 butir sehari (masa hidup 1 tahun)
Telur tidak menetas di dalam tubuh manusia, tetapi dikeluarkan
bersama tinja hospes
Telur ada yang dibuahi (fertilized) atau tidak dibuahi (unfertilized)
Telur fertilized ketika keluar bersama tinja tidak infektif
Di tanah suhu 20-30 C (2-3 minggu) infektif (didalam telur
tedapat larva)
Telur infektif dapat hidup lama dan tahan terhadap pengaruh buruk

Ascaris lumbricoides
Cara Infeksi
Infeksi menelan telur infektif telur
menetas di usus halus larva menembus
dinding usus ke dalam kapiler darah
hati jantung kanan paru-paru
bronkus trakea laring esofagus
rongga usus halus (larva tumbuh dewasa)

Siklus
Hidup

Telur

Cacing dewasa

Ascaris lumbricoides
Patologi/Klinik
penyakit Ascariasis
a. Stadium larva kerusakan paru-paru sindrome

loffler
b. Stadium dewasa biasanya gejala usus ringan
. Pada infeksi berat anak malabsorpsi malnutrisi
. Bila menumpuk ileus obstruksi
. Bila nyasar ke tempat lain infeksi ektopik pada

apendiks dan ductus choledochus

Ascaris lumbricoides
Diagnosis
menemukan telur dalam tinja, larva pada sputum, cacing
dewasa keluar bersama tinja atau melalui muntah pada infeksi
berat
Pengobatan
Piperazin, pirantel pamoat, mebendazol, dan tetramisol
Pencegahan
menjaga hygiene dan sanitasi, tidak BAB sembarangan,
mencuci bersih tangan sebelum makan, tidak memakai tinja
sebagai pupuk tanaman

Nematoda non Soil Transmitted


Helminth
Oxyuris vermicularis (Cacing keremi)
Trichinella spiralis

Oxyuris vermicularis
Penyebaran
350 juta terinfeksi diseluruh dunia (terutama anak-anak)
Hospes dan Habitat
Hospes definitif manusia
Habitat cacing dewasa di caecum (usus besar)
Morfologi dan lingakaran hidup
Ukuran cacing betina 8-13 mm dan jantan 2-5 mm
Cacing betina bertelur 10.000-11.000/hari
Cacing jantan mati setelah kopulasi cacing betina yang gravid
bermigrasi pada malam hari ke lipatan anus hingga jarang ditemukan
bersama tinja dalam waktu 6 jam telur menjadi infektif manusia akan
terinfeksi dengan termakannya telur secara autoinfeksi atau retroinfeksi

Siklus
Hidup

Cacing dewasa

Oxyuris vermicularis
Patologi dan Klinik
pruritus ani dan pada anak menangis malam
Diagnosis
cara Anal swab
Pengobatan
piperazin dan privinium pamoat
Pencegahan
menjaga kebersihan kuku dan pakaian, seluruh keluarga
penderita diberikan pengobatan

Nematoda Jaringan

Wuschereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Loa loa
Oncocerca volvulus
Dipetalonema perstans

Trematoda (Cacing Daun)


Berdasarkan Habitat
1. Trematoda Hati (Liver flukes)
. Clonorchis sinensis
. Opisthorchis felinus
. Opisthorchis viverani
. Fasciola hepatica
2. Trematoda Usus (Intestinal flukes)
. Fasciolapsis buski
. Heterophyes heterophyes
. Watsonius watsoni
. Metagonimus yocogaway
. Gastrodiscoides hominis
. Echino stomatidae

Trematoda (Cacing Daun)


Berdasarkan Habitat
3. Trematoda paru-paru (Lung flukes)
Paragonius westermani
4. Trematoda Darah
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematonium

Morfologi dan Lingkaran


hidup
Badan pipih seperti daun

Mempunyai batil isap kepala dan perut


Tidak punya rongga badan
Umumnya hermafrodit (kecuali T.darah)
Telur umumnya punya operculum, kecuali trematoda darah
(duri/knop)
Memerlukan 2 hospes perantara:
1. Mirasidium (M) Sporokista (S) Redia (R) Cercaria (C)
* Umumnya keong air
2. Cercaria (C) Metasercaria (MC)
e.g: keong air, ikan, ketam, dan tumbuhan air
* T.darah tidak ada hospes pelantara 2 cacing menginfeksi
manusia dengan cara menembus kulit
* Trematoda lainnya infeksi dengan cara termakan hospes
perantara 2 yg mengandung MC

Siklus Hidup Umum

Clonorchis sinensis

Cestoda
Manusia merupakan hospes dari Cestoda dalam bentuk:
Dewasa
Diphyllobothrium latum
Taenia saginata
Taenia solium
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
Diphyllidium caninum
Larva
Diphyllidium sp.
Taenia soleum
Echinococcus granulosus
Echinoccocus multilocularis
Multiceps sp.

Morfolog
i
Scolex
kepala
alat untuk
melekat
leher
Strobila
bagian
badan
yang
terdiri
dari
segmensegmen

Siklus hidup Taenia sp.

Parasitologi (Arthropoda)
Soni Muhsinin, M.Si

Peranan Serangga
1. Sebagai Vektor
a. Protozoa
- Malaria
- Tripanosoma
- Leismania
2. Sebagai Hospes Perantara
3. Sebagai pengganggu, karena kontak,
sengatan, dan gigitan
4. Sebagai penyebab penyakit

Kelas Arthropoda
A. Kelas Insekta
B. Kelas Arachnida
C. Kelas Crustacea
D. Chilopoda
E. Diplopoda

Insekta
Dalam Animal Kingdom, Insekta
mempunyai species terbesar
Tubuh Insekta terdiri dari:
1. Cepal/kepala sepasang antena, alat
mulut, mata
2. Thorax/dada terdiri dari 3 segmen, @
sepasang kaki ( 6 kaki/hexapoda),
terdapat 1/2 pasang sayap
3. Abdomen/perut 10-11 segmen segmen
8,9, dan 10 membentuk alat genital

Ordo dalam kelas Insekta


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Diptera (nyamuk)
Siphanoptera (pinjal)
Anopleura (tuma)
Hemiptera (kutu busuk)
Orthoptera (kecoa)
Lepidoptera (kupu-kupu)
Coleoptera (kumbang)
Hymenoptera (lebah/semut)

Diptera (2 sayap)
metamorposis sempurna (telur
larva pupa imago)
Peran:
1. Vektor parasit (malaria, Filaria,
Leishmania)
2. Sebagai parasit jaringan larva
lalat myasis
3. Sebagai penggagu karena gigitan

Morfologi nyamuk

Siklus Hidup Nyamuk

Perilaku Nyamuk
Umumnya nyamuk betina lebih panjang umur
dibandingkan jantan ( 2 minggu)
Suka mengisap darah manusia (antropofilik); hewan
(zoofilik)
Saat menunggu perkembangan telur (istirahat) di
dalam rumah (endofilik); di luar rumah (eksofilik)
Waktu mengisap darah malam hari (nigh at bitter);
siang hari (day bitter)
Nyamuk yang suka menggigit di dalam rumah
(endofagik); luar rumah (eksofagik)
Jarak terbang nyamuk betina lebih jauh dibandingkan
jantan

Serangga Sebagai Vektor


A.
1.
2.
3.
4.

Vektor
Vektor
Vektor
Vektor
Vektor

Protozoa
Malaria Anopheles
Tripanosomiasis Afrika lalat Tse-tse
Tripanosomiasis America Triatoma
Leismeniasis Phlebotomus

B. Vektor Cacing
Vektor filariasis nyamuk/lalat
C. Vektor virus
1. Demam berdarah (dengue) Aedes Sp.
2. Chikungunya Aedes aegypty

Serangga Sebagai Hospes perantara


1. Cyclops cacing Diphyllobothrium
latum
2. Dioptamus cacing
Diphyllobothrium latum
3. Potamon (ketam) dan Cambarus
(udang) Paragonimus westermani
4. Ctenocephalides (pinjal)
Diphyllidium caninum
5. Tenebrio (kumbang) Hymenolepis
6. Fontaria (luing) Hymenolepis

Gangguan yang disebabkan


Serangga
A. Kontak
1. Alergi yang disebabkan kupu-kupu
2. Alergi yang disebabkan Tungau
B. Sengatan
1. Lebah
2. Kalajengking
C. Gigitan
1. Kelabang
2. Laba-laba
3. Tarantula
4. Semut Api
5. Cimex (kutu busuk)

Penyakit yang disebabkan


Serangga
A. Skabies (kudis) Sarcoptes scabie
B. Demodisiosis Demodex folliculorum
C. Pedikulosis Pediculus humanus
D. Ftiriasis (Pedikulosis pubis) Phthirus pubis
E. Miasis larva lalat
1. Miasis obligat larva Callitroga mecellaria
2. Miasis fakultatif larva Wohlfahrtia magnifica
3. Miasis aksidential larva Musca domestica

Anda mungkin juga menyukai