PARASIT ?
PARASITOLOGI
?
PARASIT
Parasit (berdasarkan arti katanya, bhs Yunani)
merupakan semua organism yang hidup
menumpang
pada
organism
lain
memenuhi
kebutuhan
nutriennya
PARASITOLOGI
Suatu ilmu tentang segala sesuatu
mengenai
parasit
(Protozoa,
ISTILAH DALAM
PARASITOLOGI
HOST/INANG/HOSPES
1. Host/Inang Suatu organisme makhluk hidup tempat parasit menumpang
2. Definitif Host Tuan rumah tempat parasit berkembang biak secara
seksual (kawin)
3. Intermediate Host Tuan rumah tempat parasit berkembang biak secara
aseksual (tak kawin)
4. Reservoir Host Jenis hewan yang mengandung parasit di dalam
tubuhnya yang yang sama dengan jenis parasit pada manusia.
5. Paratimik Host Host yang mengandung parasit stadium infektif tanpa
menjadi dewasa dan parasitnya dapat ditularkan serta menjadi dewasa
pada hospes difinitif
6. Carries Manusia yang mengandung parasit tanpa di sertai gejala
klinis,tetapi dia merupakan sumber infeksi kediri orang lain
VEKTOR
1. Vektor alat atau organisme
pembawa langsung suatu parasit
dari penderita satu ke penderita
lainnya
2. Vektor mekanik vektor yang tidak
bertindak sebagai tuan rumah
3. Vektor biologis vektor yang
bertindak sebagai tuan rumah
SIFAT/PENGGOLONGAN
PARASIT
1. Berdasarkan Letak:
a. Ecto Parasit Parasit yang hidup di permukaan tubuh
hospes
b. Endo Parasit Parasit yang hidup di dalam tubuh
hospes
2. Berdasarkan Cara Hidup:
c. Obligat Parasit : Parasit yang untuk kehidupannya
membutuhkan hospes
d. Fakultatif Parasit :Parasit yang dapat hidup tanpa
adanya hospes
SIFAT/PENGGOLONGAN
PARASIT
3. Berdasarkan Jumlah Hospes:
a. Monoxen Parasit Parasit yang hanya mempunyai satu
hospes
b. Polyxen Parasit Parasit yang mempunyai banyak
hospes
4. Berdasarkan Rentang Waktu Infeksi:
c. Permanent Parasit Parasit yang hidupnya selamanya
pada hospes
d. Periodic Parasit Parasit yang hidupnya tidak selamanya
pada hospes
Istilah Lainnya
INFEKSI Parasit masuk ke dalam tubuh hospes danterjadi
Parasitisme
MYASIS Invasi larva lalat pada jaringan hospes
SYNANTHROPIC Bentuk kehidupan serangga yang telah
beradaptasi dengan lingkungan hidup manusia
sebagaihabitatnya dan hidup bebas tidak tergantung
padakehidupan manusia
DOMESTIC Bentuk kehidupan serangga yang
telahberadaptasi dengan lingkungan hidup manusia sebagai
habitatnya dan hidupnya tergantung pada kehidupan manusia.
Istilah Lainnya
Hiperparasit Parasit pada parasit lain (larva cacing pita pada pinjal)
Wandering / aberrant parasite Parasit yang berkelana (wandering)
ke jaringan lain yang tidak sesuai. Parasit masuk ke tubuh host yang
sesuai namun nyasar ke jaringan lain dan mati karena jaringannya
tidak sesuai.
Occasional / accidental parasite Parasit yang dapat menyerang
organism yang tidak biasa digunakan sebagai host nya (unusual
host). Contoh: fasciola hepatica yang biasa parasit pada domba
dapat menginfeksi dan bersifat parasit pada manusia.
Pseudoparasite Parasit yang menginfeksi host melalui stadium
yang sebenarnya tidak berbahaya.
Ciri-ciri
Organisme uniseluler
Eukariotik
Hidup Soliter atau berkoloni
Umumnya heterotrof
Hidup bebas, saprofit atau parasit
Alat gerak berupa pseudopodia, silia,
atau flagela
Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
1. Rhizopoda (Kaki Semu/pdeudopoda)
. Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan
Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
2. Flagelata (Bulu cambuk/flagel)
a. Golongan phytoflagellata (berklorofil)
Euglena viridia, Volvax globural, Noctiluca millaris
b. Golongan Zooflagelata (tidak berklorofil)
Trypanosoma gambiense & T. rhodesiense
penyakit tidur di Afrika dengan vektor lalat Tsetse
(Glossina sp.)
T. cruzi penyakit chagas
T. evansi penyakit surra pada hewan ternak(sapi)
Leismania donovani penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis penyakit keputihan
Euglena
Sp.
Trypanosoma
gambiense
Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
3. Ciliata (rambut getar/silia)
Paramaecium caudatum
Stentor
Didinium
Vorticella
Balantidium coli diare
Paramaecium caudatum
Pengelompokan Protozoa
Berdasarkan Alat Gerak:
4. Sporozoa (tidak punya alat gerak)
Plasmodium falciparum malaria
tropika sporulasi tiap hari
P. vivax malaria tertiana sporulasi
tiap hari ke-3 (48 jam)
P. malariae malaria knartana
sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
Toxoplasma gondii Toxoplasma
Pengendalian penyakit
malaria
Angka kejadian dapat ditekan dengan
berbagai cara yang intinya ialah memutus
rantai penularan, diantaranya adalah :
a. pengobatan penderita malaria,
b. Mengurangi kontak vektor dan manusia,
c. Pemberantasan vektor malaria,
d. Penggunaan kemoprofilaksis bagi orang
yg memasuki daerah endemis malaria,
e. Vaksinasi.
Parasitologi
(Helminthes)
Soni Muhsnin, M.Si.
Helmintologi
Ilmu tentang parasit yang hidup pada manusia dan hewan
yang berupa cacing
a. Nemathelminthes
cacing benang, yaitu yang berbadan bulat panjang (silindris),
mempunyai rongga badan, dan berjenis kelamin terpisah.
1. Nematoda Intestinal
2. Nematoda Jaringan
b. Plathyhelminthes
cacing pipih, tidak mempunyai rongga badan, dan bisa
mempunyai alat kelamin ganda (hermafrodit)
1. Trematoda = Cacing Daun
berbentuk daun, tidak bersegmen, punya alat pencernaan
2. Cestoda = Cacing Pita
bebentuk pita, badan bersegmen, tidak punya alat
pencernaan
Nematoda
species yang terbesar diantara cacing yang hidup sebagai parasit
pada manusia
Ciri-ciri:
Tidak bersegmen, berbentuk bulat seperti benang, tubuhnya diliputi
kutikula
Panjang: 2 mm - > 1 meter
Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan, s. pencernaan, s.
saraf, s ekskresi, dan s. reproduksi terpisah
Umumnya ovipar, vivipar, atau partenogenesis
Bentuk dewasa tidak bertambah banyak di dalam tubuh manusia
Umumnya mempunyai fase di luar tubuh hospes dengan atau tanpa
hospes perantara
telur yang dikeluarkan dari tubuh hospes antara 20 200.000 butir/hari
Larva dalam pertumbuhannya mengalami pertumbuhan dengan
pergantian kulit
Stadium infektif masuk dengan cara tertelan, aktif, atau oleh vektor
dengan tusukan, gigitan, dsb.
Nematoda Intestinal
Nematoda yang berhabitat di
saluran pencernaan manusia dan
hewan
a. Soil Transmitted Helminth
Untuk mencapai stadium infektif,
memerlukan tanah
b. Non Soil Transmitted Helminth
Untuk mencapai stadium infektif,
tidak memerlukan tanah
Ascaris lumbricoides
Penyebaran
Kosmopolit hygiene dan sanitasi sering ditemukan pada anakanak Frekuensi 20-90%
Hospes dan Habitat
Manusia hospes definitif
Habitat cacing dewasa rongga usus halus
Morfologi dan lingkaran hidup
Panjang betina 20-40 cm; jantan 15-31 cm
Cacing betina bertelur 200.000 butir sehari (masa hidup 1 tahun)
Telur tidak menetas di dalam tubuh manusia, tetapi dikeluarkan
bersama tinja hospes
Telur ada yang dibuahi (fertilized) atau tidak dibuahi (unfertilized)
Telur fertilized ketika keluar bersama tinja tidak infektif
Di tanah suhu 20-30 C (2-3 minggu) infektif (didalam telur
tedapat larva)
Telur infektif dapat hidup lama dan tahan terhadap pengaruh buruk
Ascaris lumbricoides
Cara Infeksi
Infeksi menelan telur infektif telur
menetas di usus halus larva menembus
dinding usus ke dalam kapiler darah
hati jantung kanan paru-paru
bronkus trakea laring esofagus
rongga usus halus (larva tumbuh dewasa)
Siklus
Hidup
Telur
Cacing dewasa
Ascaris lumbricoides
Patologi/Klinik
penyakit Ascariasis
a. Stadium larva kerusakan paru-paru sindrome
loffler
b. Stadium dewasa biasanya gejala usus ringan
. Pada infeksi berat anak malabsorpsi malnutrisi
. Bila menumpuk ileus obstruksi
. Bila nyasar ke tempat lain infeksi ektopik pada
Ascaris lumbricoides
Diagnosis
menemukan telur dalam tinja, larva pada sputum, cacing
dewasa keluar bersama tinja atau melalui muntah pada infeksi
berat
Pengobatan
Piperazin, pirantel pamoat, mebendazol, dan tetramisol
Pencegahan
menjaga hygiene dan sanitasi, tidak BAB sembarangan,
mencuci bersih tangan sebelum makan, tidak memakai tinja
sebagai pupuk tanaman
Oxyuris vermicularis
Penyebaran
350 juta terinfeksi diseluruh dunia (terutama anak-anak)
Hospes dan Habitat
Hospes definitif manusia
Habitat cacing dewasa di caecum (usus besar)
Morfologi dan lingakaran hidup
Ukuran cacing betina 8-13 mm dan jantan 2-5 mm
Cacing betina bertelur 10.000-11.000/hari
Cacing jantan mati setelah kopulasi cacing betina yang gravid
bermigrasi pada malam hari ke lipatan anus hingga jarang ditemukan
bersama tinja dalam waktu 6 jam telur menjadi infektif manusia akan
terinfeksi dengan termakannya telur secara autoinfeksi atau retroinfeksi
Siklus
Hidup
Cacing dewasa
Oxyuris vermicularis
Patologi dan Klinik
pruritus ani dan pada anak menangis malam
Diagnosis
cara Anal swab
Pengobatan
piperazin dan privinium pamoat
Pencegahan
menjaga kebersihan kuku dan pakaian, seluruh keluarga
penderita diberikan pengobatan
Nematoda Jaringan
Wuschereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Loa loa
Oncocerca volvulus
Dipetalonema perstans
Clonorchis sinensis
Cestoda
Manusia merupakan hospes dari Cestoda dalam bentuk:
Dewasa
Diphyllobothrium latum
Taenia saginata
Taenia solium
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
Diphyllidium caninum
Larva
Diphyllidium sp.
Taenia soleum
Echinococcus granulosus
Echinoccocus multilocularis
Multiceps sp.
Morfolog
i
Scolex
kepala
alat untuk
melekat
leher
Strobila
bagian
badan
yang
terdiri
dari
segmensegmen
Parasitologi (Arthropoda)
Soni Muhsinin, M.Si
Peranan Serangga
1. Sebagai Vektor
a. Protozoa
- Malaria
- Tripanosoma
- Leismania
2. Sebagai Hospes Perantara
3. Sebagai pengganggu, karena kontak,
sengatan, dan gigitan
4. Sebagai penyebab penyakit
Kelas Arthropoda
A. Kelas Insekta
B. Kelas Arachnida
C. Kelas Crustacea
D. Chilopoda
E. Diplopoda
Insekta
Dalam Animal Kingdom, Insekta
mempunyai species terbesar
Tubuh Insekta terdiri dari:
1. Cepal/kepala sepasang antena, alat
mulut, mata
2. Thorax/dada terdiri dari 3 segmen, @
sepasang kaki ( 6 kaki/hexapoda),
terdapat 1/2 pasang sayap
3. Abdomen/perut 10-11 segmen segmen
8,9, dan 10 membentuk alat genital
Diptera (nyamuk)
Siphanoptera (pinjal)
Anopleura (tuma)
Hemiptera (kutu busuk)
Orthoptera (kecoa)
Lepidoptera (kupu-kupu)
Coleoptera (kumbang)
Hymenoptera (lebah/semut)
Diptera (2 sayap)
metamorposis sempurna (telur
larva pupa imago)
Peran:
1. Vektor parasit (malaria, Filaria,
Leishmania)
2. Sebagai parasit jaringan larva
lalat myasis
3. Sebagai penggagu karena gigitan
Morfologi nyamuk
Perilaku Nyamuk
Umumnya nyamuk betina lebih panjang umur
dibandingkan jantan ( 2 minggu)
Suka mengisap darah manusia (antropofilik); hewan
(zoofilik)
Saat menunggu perkembangan telur (istirahat) di
dalam rumah (endofilik); di luar rumah (eksofilik)
Waktu mengisap darah malam hari (nigh at bitter);
siang hari (day bitter)
Nyamuk yang suka menggigit di dalam rumah
(endofagik); luar rumah (eksofagik)
Jarak terbang nyamuk betina lebih jauh dibandingkan
jantan
Vektor
Vektor
Vektor
Vektor
Vektor
Protozoa
Malaria Anopheles
Tripanosomiasis Afrika lalat Tse-tse
Tripanosomiasis America Triatoma
Leismeniasis Phlebotomus
B. Vektor Cacing
Vektor filariasis nyamuk/lalat
C. Vektor virus
1. Demam berdarah (dengue) Aedes Sp.
2. Chikungunya Aedes aegypty