Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN DALAM PENANGANAN ORANG DENGAN

GANGGUAN JIWA (ODGJ) MELALUI PROGRAM


ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)

Disampaikan oleh :
Dra. EVA RAHMI KASIM., MDS.
Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Kementerian Sosial RI
Tipe Disabilitas
Kesulitan / Masalah
PENYANDANG DISABIITAS BERDASARKAN 3.093.899,74 Mengurus Diri Sendiri

KLASIFIKASI GANGGUAN FUNGSIONAL 3.783.733,41 Kesulitan / Masalah Bicara

3.093.070,98
Kesulitan / Masalah Emosi
6.822.377,59

3.679.212,94 Kesulitan / Masalah Ingatan

8.795.033,76
Kesulitan / Masalah Tangan
Sebaran Pulau 6.659.865,21

14.642.606,24 Kesulitan / Masalah Kaki


300.000.000,00
250.000.000,00
200.000.000,00
150.000.000,00
100.000.000,00
Disabilitas dan Non Disabilitas
50.000.000,00
300.000.000,00
0,00 270.315.429,30
247.337.929
250.000.000,00

200.000.000,00
Non-PwD PwD Total

150.000.000,00

100.000.000,00

50.000.000,00
22.977.500,30
Sumber : Susenas 2020
0,00
Pencegahan
Regulasi : Permensos No 12 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Penanganan
ANTISIPASI
Pemasungan, MoU dan PKS dengan 3 Kementerian dan 2 Lembaga terkait
PELANGGARAN HAM
pencegahan dan penanganan pemasungan
BAGI ODGJ Perlindungan Sosial
Perlindungan sosial bagi PDM di dalam LKS dan di Masyarakat berupa pemberian
bantuan ATENSI, pemberian bantuan sembako / kebutuhan dasar, pemberian
bantuan BST

Penguatan
Penguatan Lembaga melalui pemberian bantuan Operasional bagi LKS

Fungsi Balai
Optimalisasi fungsi balai sebagai Lembaga percontohan, pusat penguatan
kelembagaan , pusat pengembangan model layanan, dsb

Akreditasi
Akreditasi Lembaga oleh Badan Akreditasi Lembaga di Bidang
Kesejahteraan Sosial (BALAKS) Kementerian Sosial
KEBIJAKAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN
KESETARAAN LAYANAN BAGI ODGJ

PERMENSOS 12 PERMENSOS 7 Tahun


UU No.8 Tahun 2016 PP 52 Tahun 2019 PP 75 Tahun 2020
Tahun 2018 2021
Pasal 21 Pasal 4 Pasal 2 Permensos 7 Tahun 2021 tentang
Hak Habilitasi dan 1) Menteri, Habilitasi dan Pencegahan dan Asistensi Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi menteri/pimpinan Rehabilitasi untuk Penanganan Pasal 11
Hak habilitasi dan lembaga terkait, Penyandang Disabilitas Pemasungan bagi Atensi sebagaimana dimaksud
rehabilitasi untuk gubernur, dan Bertujuan: Penyandang dalam Pasal 5 dilaksanakan
penyandang disabilitas bupati/walikota wajib a. mencapai, Disabilitas Mental dalam bentuk:
meliputi: melakukan mempertahankan, a. dukungan pemenuhan
a. Mendapatkan penyelenggaraan dan kebutuhan hidup layak
habilitasi dan Kesejahteraan Sosial mengembangkan b. perawatan sosial dan/atau
rehabilitasi sejak dini untuk Penyandang kemandirian, pengasuhan anak
dan secara inklusif Disabilitas kemampuan fisik, c. dukungan keluarga
sesuai dengan 2) Penyelenggaraan mental, sosial, dan d. terapi fisik, terapi
kebutuhan Kesejahteraan Sosial keterampilan psikososial, dan terapi
b. Bebas memilih sebagaimana dimaksud penyandang mental spiritual
bentuk rehabilitasi pada ayat (1) meliputi: disabilitas secara e. pelatihan vokasional
yang akan diikuti, dan a. Rehabilitasi Sosial maksimal; dan dan/atau pembinaan
c. Mendapatkan b. Jaminan Sosial b. memberi kewirausahaan
habilitasi dan c. Perberdayaan kesempatan untuk f. bantuan sosial dan asistensi
rehabilitasi yang Sosial; dan berpartisipasi dan sosial, dan
tidak merendahkan d. Perlindungan Sosial berinklusi di seluruh g. dukungan aksesibilitas
martabat manusia aspek kehidupan
PP 52 TAHUN 2019
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas
REHABILITASI SOSIAL

Rehabilitasi sosial dimaksudkan


untuk memulihkan dan
mengembangkan kemampuan
penyandang disabilitas yang
mengalami disfungsi social agar
dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar

Bentuk rehabilitasi
1. Motivasi dan diagnosis
psikososial
2. Perawatan dan pengasuhan
3. Pelatihan vokasional dan
kewirausahaan
4. Bimbingan mental spiritual
5. Bimbingan fisik
6. Bimbingan sosial dan konseling
psikososial
7. Pelayanan aksesibilitas
8. Bantuan dan asistensi sosial
9. Bimbingan resosialisasi
10. Bimbingan lanjut
11. rujukan
PERAN PEMERINTAH TERHADAP ODGJ
UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas
Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Peraturan Menteri Sosial No. 12 tahun 2018 Tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Pemasungan Bagi Penyandang Disabilitas
Mou Tentang Pencegahan dan Penanganan Pemasungan bagi Penyandang Disabilitas Mental, ODGJ
PP 52 Tentang Kesejahteraan Sosial PP 75 Tentang Pelayanan Habilitasi dan Rehabilitasi
Peraturan Menteri Sosial No. 16 Tahun 2020 Tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial

“Indonesia Bebas
Pasung” 2017 “Gerakan Stop Pemasungan 2019”

2926
MOU Penanganan dan pencegahan pemasungan
Puskesmas yang siap melayani Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan, POLRI dan BPJS
gangguan kejiwaan

TARGET 2019
9601 Puskesmas tersebar di 34 Provinsi mampu menangani gangguan jiwa
DASAR HUKUM
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)

14 Bab
55 Pasal
PERATURAN MENTERI SOSIAL RI
NOMOR 7 TAHUN 2021 BAB I KETENTUAN UMUM
TENTANG BAB II PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
BAB III PELAKSANAAN ATENSI
BAB IV SERASI
Pasal 6 BAB V SENTRA KREASI ATENSI
(1) Pelaksanaan ATENSI 3) Balai besar/balai/loka BAB VI POSYANDU LANSIA
sebagaimana dimaksud dalam Rehabilitasi Sosial BAB VII PENDAMPING REHABILITASI
Pasal 5 dilakukan oleh balai sebagaimana dimaksud pada SOSIAL
besar/balai/loka Rehabilitasi ayat (1) dapat bekerja sama BAB VIII PENDATAAN
Sosial. dengan instansi terkait, BAB IX TANGGUNG JAWAB
(2) Selain balai besar/balai/loka perguruan tinggi, UPT daerah, BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Rehabilitasi Sosial badan usaha, dan/atau LKS
BAB XI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
sebagaimana dimaksud pada 4) Pelaksana ATENSI oleh UPT
ayat (1), unit pelaksana teknis daerah dan LKS sebagaimana BAB XII PELAPORAN
daerah dan LKS dapat dimaksud pada ayat (2) BAB XIII PENDANAAN
melaksanakan ATENSI secara dilakukan dengan supervise BAB XIV KETENTUAN PENUTUP
mandiri dari Kementerian Sosial
MULTIFUNGSI LAYANAN UPT
Permensos 7 Tahun 2021
Tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial

Pasal 1
Program Rehabilitasi Sosial adalah program yang bersifat holistik,
PERATURAN MENTERI SOSIAL RI sistematik, dan terstandar untuk mencapai Keberfungsian
NOMOR 7 TAHUN 2021 Sosial individu, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat.
TENTANG
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL Pasal 4 (Bersifat umum dan dapat dilakukan semua UPT)
Pelaksanaan ATENSI bertujuan untuk mencapai
Keberfungsian Sosial individu, keluarga, dan komunitas dalam:
• memenuhi kebutuhan dan hak dasar
• melaksanakan tugas dan peranan sosial
Dasar Hukum • mengatasi masalah dalam kehidupan

Pasal 7
(1) Balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial
melaksanakan layanan Rehabilitasi Sosial
terintegrasi dengan perlindungan sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan penanganan
fakir miskin
(2) Balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
representasi fungsi Kementerian Sosial
o Pemetaan Sistem Sumber (penyedia layanan)
o Rencana ATENSI (Asistensi RehabilitasiSosial)
MEKANISME Temporary
DUKUNGAN KELUARGA SECARA INTENSIF
o Mediasi keluarga
ASISTENSI REHSOS o Kesepakatan Bersama o Menjaga keutuhan keluarga
(Permensos 7/2021) o Reunifikasi (Orangtua, Keluarga, Kerabat)
o Lingkar dukungan antar keluarga
PERENCANAAN
o Dukungan komunitas (PUSAKA, Paguyuban)
ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF (PPKS dan
LAYANAN DI LUAR KELUARGAINTI
siginificant others)
o Keluarga Pengganti
(Medis, Legal, Fisik, Psikososial, Mental, Spritual, Minat
dan Bakat/ Potensi, penelusuran keluarga)
Berbasis o Lembaga Rujukan berbasis Temporary Shelter
Keluarga Berbasis (LKS, Fasilitas Kesehatan)
(Peksos, TKS, o Advokasi
ASESMEN BERKELANJUTAN Komunitas
Relawan Sosial)
(LKS)
FASILITASI PENDEKATAN & ASESMEN PACSA LAYANAN
IMPLEMENTASI MONEV
AKSES KESEPAKATAN KOMPREHENSIF DAN TERMINASI

RUJUKAN MONITORING Exit Strategi


ASESMEN AWAL o Triwulan 1
Perorangan,
Verifikasi Kasus Berbasis Residensial
Kepolisian o Triwulan 2
(Home Visit, (Balai/Loka/
Rumah Sakit, Panti Lembaga, Ruang
o Triwulan 3
Sosial, LKSA Panti)
Publik,dll)
Sinkronisasi EVALUASI
LAPORAN o Eval
RESPON DARURAT Pelaksanaan
Contact Centre, Pre-test
Penyelamatan, PelayananBerbasis SUPERVISI
Hotline
Medis, Psikologis Centrelink o Eval Post
Datang Sendiri,
Media Online, Test
LKSA KESEPAKATAN
AWAL AREA SASARAN ASESMEN, PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN SUPERVISI
Inform consent,
PENJANGKAUAN 1. Dukungan Pemenuhan Hidup Layak 4. Terapi (fisik, psikososial, mental spiritual)
Persetujuan
Pekerja Sosial,
Keluarga/ Orangtua/
TRC, TKSK, PSM, 2. Perawatan Sosial dan/atau Pengasuhan 5. Pelatihan Vokasional dan Pembinaan Kewirausahaan
wali
Pendamping Sosial Anak
lainnya (PKH, 3. Dukungan Keluarga 6. Bantuan dan Asistensi Sosial 7. DukunganAksesibilitas
BSP)
PELAKSANAAN ATENSI BAGI ODGJ/ODDP

1. Respon Kasus dan Intervensi Krisis (termasuk


pembebasan pasung bekerjasama dengan Komunitas,
LKS dan masyarakat.
2. Pendataan ODGJ dan mendorong kepemilikan dokumen
administrasi kependudukan agar ODGJ dapat akses
terhadap layanan yang dibutuhkan seperti akses
vaksinasi dan akses program lainnya.
3. Intervensi Atensi sesuai dengan kebutuhan (antara lain
pemberdayaan melalui Sentra Kreasi Atensi/SKA)
4. Mengembangkan layanan Atensi berbasis komunitas
dengan melakukan Perjanjian Kerjasama dengan
Lembaga Kesejaheraan Sosial
5. Mengembangkan layanan Atensi berbasis keluarga
dengan mengoptimalkan peran pendamping rehabilitasi
Permensos No. 7 Tahun 2021 sosial dan komunitas penyandang disabilitas
PEREKAMAN DATA KEPENDUDUKAN
DAN BANTUAN SOSIAL BAGI WARGA MARJINAL/ TERLANTAR
(Warga Marjinal/Terlantar: Gelandangan, Pengemis, Pemulung, Anak Terlantar, Disabilitas Berat, Lansia Terlantar, dll
yang tidak mempunyai KTP/KK/NIK/Akte Kelahiran/dokumen kependudukan)

1. Nama Pusdatin
2. Alamat 5 6 Kesos
*bisa tanpa NIK Ada
Pemda 1 Unit Terkait KTP CC:
Surat Resmi Data PPKS (untuk Ajuan Bansos) meng-update
Dit. Teknis

3
Verifikasi Ditjen
Rehabilitasi PUSDATIN
dan Validasi
Sosial KESOS
Ditjen Rehsos
ID DTKS
Diperlukan SPTJM (untuk KTP/ Data
1. Nama ID ART dari Balai/Panti/LKS
LKS Kependudukan)
2 2. Alamat atau BAP dari Polisi
PPKS *bisa tanpa NIK 4
*catatan: Perlu revisi
kriteria penerima bansos
NIK/ ID DTKS/ ID ART 7
Tanpa
NIK/ KTP
Pemutakhitran
mengajukan Disdukcapil
11 Alamat tempat tinggal sesuai domisili dengan alternatif:
1. Digabung KK saudaranya; 9 Tanpa tempat
2. KK sendiri, tapi alamat saudara; 8 & tanggal lahir
3. Dimukimkan oleh Pemda/KL terkait; Terdeteksi
4. Transmigrasi.
Diperlukan SPTJM dari balai/ panti/ LKS Uji Sidik Jari
atau BAP dari Polisi. 10 (KTP el)
Didata sebagai penduduk baru (NIK baru)
*catatan: mempunyai alamat tempat tinggal Tidak
Terdeteksi
PENJELASAN: ALUR PROSES PEREKAMAN DATA KEPENDUDUKAN
DAN BANTUAN SOSIAL BAGI WARGA MARJINAL/ TERLANTAR
(Warga Marjinal/Terlantar: Gelandangan, Pengemis, Pemulung, Anak Terlantar, Disabilitas Berat, Lansia Terlantar, dll
yang tidak mempunyai KTP/KK/NIK/Akte Kelahiran/dokumen kependudukan)

Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mengajukan nama dan Dalam hal PPKS memiliki/ ada KTP, Ditjen Rehsos berkoordinasi bersama
1 alamat dari PPKS yang ditemui atau hasil penjangkauan melalui 6 Pusdatin Kesos untuk melakukan update data dan mendapatkan bantuan sosial
Surat Resmi ke Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, dalam hal seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
ini memungkinkan bisa tanpa NIK.
Dalam hal PPKS tidak memiliki/ tidak ada NIK/KTP, Ditjen Rehsos berkoordinasi
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dapat mengajukan nama 7 bersama Disdukcapil untuk mengajukan identitas/ data kependudukan.
2 dan alamat PPKS melalui sistem aplikasi DTKS PPKS, dalam hal ini
memungkinkan bisa tanpa NIK. Dalam hal tidak diketahuinya tempat dan tanggal lahir, Disdukcapil akan
8 menyelenggarakan uji sidik jari untuk diintegrasikan dengan basis data KTP
Ditjen Rehabilitasi Sosial menindaklanjuti ajuan data dari elektronik.
3 Pemda (Dinsos) dan LKS (register DTKS PPKS) dengan
mengirimkan Surat Resmi ke Pusdatin Kesos untuk selanjutnya Dalam hal hasil uji sidik jari PPKS terdeteksi dalam basis data KTP elektronik, maka
9 Disdukcapil menerbitkan salinan data kependudukan dan PPKS mendapatkan
dapat dimasukkan kedalam DTKS.
bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
Pusdatin Kesos menerbitkan ID DTKS dan ID ART untuk akses
4 mendapatkan bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau Dalam hal hasil uji sidik jari PPKS tidak terdeteksi dalam basis data KTP elektronik
10
ATENSI (tidak diberlakukan lagi sejak 2021) (dapat disebabkan PPKS tidak memberikan data yang benar saat proses pendataan),
Catatan: maka selanjutnya PPKS didata kembali sebagai penduduk baru (NIK baru) dan
1. Diperlukan SPTJM dari Balai/Panti/LKS atau Berita Acara selanjutnya mendapatkan bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
Pemeriksaan (BAP) dari Polisi; Catatan: PPKS harus mendaftarkan alamat tempat tinggal.
2. Perlu revisi kriteria penerima bansos NIK/ ID DTKS/ ID ART.
11 Alamat tempat tinggal sesuai domisili dengan alternatif :
3. Pemutakhiran data Bansos
a. Digabung KK saudaranya
Sebagai tindaklanjut, Pusdatin Kesos menyerahkan salinan data b. KK sendiri, tapi alamat saudara
5 PPKS ke Unit Teknis (Ditjen lainnya) terkait untuk pengajuan c. Dimukimkan oleh Pemda/KL terkait
bantuan sosial dan juga mengirimkan ke Ditjen Rehsos untuk d. Transmigrasi
selanjutnya berkoordinasi lebih lanjut bersama Disdukcapil dalam Diperlukan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) dari balai/ panti/ LKS
perekaman KTP/ data kependudukan lainnya. atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian.
STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG SOSIAL
DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Permensos Nomor 9 Tahun 2018

2 PROGRAM REHABILITASI SOSIAL


PROGRAM Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN
SOSIAL
mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
5 KEGIATAN DI TINGKAT PROVINSI diperoleh setiap warga negara secara minimal.
KEGIATAN
2 KEGIATAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang
5 SASARAN/ INDIKATOR KINERJA DI TINGKAT
SASARAN/ PROVINSI
berhak diperoleh oleh setiap warga negara secara minimal.
INDIKATOR
KINERJA 2 SASARAN/ INDIKATOR KINERJA DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA
Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas
SUB
50 SUB KEGIATAN & 200 KOMPONEN DI barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta
TINGKAT PROVINSI
KEGIATAN pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar
dan 18 SUB KEGIATAN DAN 77 KOMPONEN DI sesuai Standar Teknis agar hidup secara layak.
KOMPONEN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
JENIS PELAYANAN DASAR TK PROVINSI

PD Terlantar
1
Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang
Disabilitas Telantar di dalam Panti Sosial
Anak Terlantar
2
Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di
dalam Panti Sosial
Lansia Terlantar
3
Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia
Telantar di dalam Panti Sosial.
Tuna Sosial - Gepeng
4
Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial
khususnya Gelandangan dan Pengemis di
dalam Panti Sosial; dan Perlindungan dan Jaminan Sosial
. 5
Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat
dan Setelah Tanggap Darurat Bencana bagi
Korban Bencana daerah provinsi.
JENIS PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG SOSIAL
DI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang


Disabilitas Telantar di luar Panti 01
Sosial

Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar


02 di luar Panti Sosial

Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia


Telantar di luar Panti Sosial 03
Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial
04 khususnya Gelandangan dan
Pengemis di luar Panti Sosial; dan
Perlindungan dan Jaminan Sosial pada
Saat dan Setelah Tanggap Darurat
Bencana bagi Korban Bencana daerah 05
kabupaten/kota
SPM BIDANG KESEHATAN
SPM KABUPATEN/KOTA
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
SPM PROVINSI 2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
4. Pelayanan Kesehatan Balita
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
terdampak krisis kesehatan akibat 6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
bencana dan/atau berpotensi bencana 7. Pelayana Kesehatan pada Usia Lanjut
provinsi 8. Pelayanan Kesehatan pada Penderita Hipertensi
9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk
pada kondisi kejadian luar biasa
10. Pelayanan Kesehatan ODGJ
provinsi Berat
11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis
12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi
Virus

Sumber : Permenkes No. 4 Tahun 2019

Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
STANDAR KEBUTUHAN DASAR

Permakanan 1
Bimbingan Keterampilan
7 Hidup sehari-hari
Sandang 2
8 Pembuatan NIK

Asrama 3
Akses Pendidikan dan
9 Kesehatan Dasar
Alat Bantu 4 Pelayanan Penelusuran
10 Keluarga
Perbekalan Kesehatan 5 Pelayanan Reunitifikasi
11 Keluarga
Bimbingan Fisik, Mental
Spiritual dan Sosial 6
KEDUDUKAN LKS DALAM ATENSI

Pelaksanaan ATENSI sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 5 dilakukan oleh balai
besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial.
Selain balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unit
pelaksana teknis daerah dan LKS dapat
melaksanakan ATENSI secara mandiri

Balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerja
sama dengan instansi terkait, perguruan tinggi, unit
pelaksana teknis daerah, badan usaha, dan/atau LKS.

Sumber : Permensos No. 7 Tahun 2021, Pasal 6


KEDUDUKAN DALAM ATENSI

R E H S O S
P E N D A M P I N G

ATENSI Pekerja Sosial 3. Terapis Pendamping


dilaksanakan oleh
dalam 9. Penyuluh Rehsos
Pendamping
Rehsos melaksanakan Sosial disediakan oleh :
Pemerintah
tugasnya pusat,
bekerja sama Pemerintah
dengan : 7. Psikiater Daerah Kab/Kota
Dan/atau dan Masyarakat
1. Tenaga
Kesejahteraan 5.
Sosial Perawat
UPAYA PENGUATAN ATENSI BERBASIS KOMUNITAS
(LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL/LKS)

AKREDITASI

Peningkatan Standar Layanan LKS melalui Akreditasi


Lembaga oleh Badan Akreditasi Lembaga di Bidang
PENDATAAN Kesejahteraan Sosial (BALAKS) Kementerian Sosial
Penguatan LKS sebagai pelaksana pendataan
bagi penyandang disabilitas termasuk
didalamnya ODGJ MITRA KERJA BALAI

Pengembangan LKS sebagai mitra kerja Balai


SISTEM SUMBER
Rehabilitasi Sosial dalam menangani ODGJ di wilayah
terdekat (melalui Perjanjian Kerjasama)
Peningkatan Kapasitas LKS sebagai
sumber kegiatan Edukasi, advokasi dan
pendampingan ODGJ, keluarga dan PENGEMBANGAN JEJARING

masyarakat Penguatan LKS sebagai jejaring kerja layanan ATENSI di


masyarakat.
SEBARAN LKS YANG SAAT INI TERDATA

Provinsi Anak Lansia Disabilitas


Provinsi Anak Lansia Disabilitas Kalimantan Barat 25 3 2
Aceh 61 15 11 Kalimantan Tengah 12 4 7
Kalimantan Selatan 4 6 8 Provinsi Anak Lansia Disabilitas
Sumatera Utara 35 35 22
Sumatera Barat 14 5 17 Kalimantan Timur 21 5 5 Maluku 10 6 3
Riau 50 6 9 Kalimantan Utara - 1 1 Maluku Utara 1 4 0
Jambi 11 3 3 JUMLAH 62 19 23 Papua 0 0 3
Papua Barat 0 0 0
Sumatera Selatan 5 17 7
JUMLAH 11 10 6
Bengkulu 10 10 9
Lampung 164 42 20
Provinsi Anak Lansia Disabilitas
Kepulauan Bangka
Belitung - 4 4 Sulawesi Utara 5 21 6
Kepulauan Riau 25 4 2 Sulawesi Tengah 25 4 1
JUMLAH 375 141 104 Sulawesi Selatan 36 9 9
Sulawesi Tenggara 23 3 4
Gorontalo 3 2
Sulawesi Barat 5 3 8
JUMLAH 94 43 30

Provinsi Anak Lansia Disabilitas


ANAK LANSIA DISABILITAS
DKI Jakarta 41 114 14
Jawa Barat 520 113 121 TERIDENTIFIKASI 1.886 586 508
Provinsi Anak Lansia Disabilitas
Jawa Tengah 132 28 45
Bali 20 2 14 BLANK 24
D.I. Yogyakarta 66 14 8
Jawa Timur 428 39 35 Nusa Tenggara Barat 69 39 64 GRAND TOTAL 532
Banten 62 13 9 Nusa Tenggara Timur 6 11 33
JUMLAH 95 52 111 Sumber Data: Krisna DAK, 2020
JUMLAH 1.249 321 232
LKS Memiliki Peran Penting dalam Penguatan Sistem Layanan Sosial di Masyarakat

• Rehsos menyediakan
layanan sesuai proses
REHSOS
penargetan dan informasi PERLINDUNGAN,
di lapangan. PENCEGAHAN, REHABILITASI, • PENARGETAN
DAN CONTINUUM CARE PROGRAM &
• Bansos melalui program LAYANAN &
yang ada. Proses rujukan PEMUTAKHIRAN
REKOMENDASI
lancar dan responsif. KEBIJAKAN
DATA
RUJUKAN KE • DTKS/ Register
• Balai memberikan LINJAMSOS, PFM, K/L Sosial
masukan praktik baik dan Centerlink LAIN UNTUK: • SILANI
kebutuhan kualifikasi. • SIM PD
• PROGRAM • Sumber data lain
LKS SEMBAKO
BALAI REHSOS
PEKERJA SOSIAL • PKH/PIP • FUNGSI HUB
KONTROL & UPDATING • VOKASI LAYANAN/CASE
KUALIFIKASI • KUR/UMI MANAGER
• PROGRAM LAIN • SLRT
• Puskesos
SERTIFIKASI;
PENINGKATAN PENDUDUK RENTAN
KAPASITAS DI FASILITAS & KOMUNITAS
MENDORONG PEMBENTUKAN LAYANAN RUMAH ANTARA DI DAERAH
dalam bentuk Rumah Singgah/Rumah Perlindungan Sosial

Layanan penghubung pada fase


stabilisasi bagi ODGJ pasca Layanan pendampingan
perawatan psikiatrik di Rumah Sakit bagi ODGJ untuk
Jiwa yang bertujuan memulihkan menjaga kesinambungan
kondisi bio psiko sosial spiritual dan proses rehabilitasi.
memberikan dukungan penuh dalam
proses integrasi ke dalam kehidupan
masyarakat

Layanan rehabilitasi psikiatrik, Peningkatan keterampilan


psikososial, sosial dan vokasional keluarga dalam
bagi ODGJ sebagai persiapan proses perawatan ODGJ pasca
integrasi rehabilitasi
UPAYA PENGUATAN ATENSI BERBASIS KELUARGA;
Mendorong Pembentukan Unit Informasi dan Layanan Sosial (UILS) Di Daerah

Layanan informasi dan konsultasi Layanan pendampingan bagi ODGJ


bagi ODGJ dan keluarga dalam mengakses kebutuhan dan
haknya

Layanan sosialiasi dan edukasi kepada Layanan terapi fisik, mental spiritual,
masyarakat untuk mendukung upaya psikososial dan Latihan kewirausahaan bagi
pemulihan ODGJ ODGJ sesuai dengan minat dan bakatnya

Layanan day care sebagai alternatif membantu keluarga dalam


upaya pemulihan gangguan jiwa anggota keluarganya
DUKUNGAN KEMENSOS DALAM UPAYA PERCEPATAN VAKSINASI COVID-19
BAGI PENYANDANG DISABILITAS

vaksin

Surat Mensos ke Menkes Surat Edaran Usulan Vaksinasi Surat Edaran Pendataan Vaksinasi
SENTRA KREASI ATENSI
Di 41 Balai Rehabilitasi Sosial
Pusat pelatihan vokasional dan pengembangan
kewirausahaan serta media promosi produk penerima
manfaat dan masyarakat marginal
Dalam kawasan terpadu

Tujuan Sentra Kreasi Atensi

1. Pelatihan vokasional bagi PPKS


2. Fasilitas pembinaan kewirausahaan (kesiapan kerja dan bekerja )
bagi PPKS
3. Pemberdayaan masyarakat marginal, rentan
3. Fasilitasi pemasaran hasil produk
4. Fasilitasi pemasaran bagi Sheltered Workshop Peduli, LKS,
dan PPKS
Sasaran Sentra Kreasi Atensi
1. Masyarakat Rentan, Marginal
2. Akademisi
3. Dunia Usaha, BUMN/BUMD,
Stakeholder lain
4. Masyarakat Umum
PELIBATAN ODGJ DI DAPUR UMUM
DI BALAI MARGO LARAS PATI
PELIBATAN ODGJ DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DI BALAI PHALAMARTA SUKABUMI
PELIBATAN ODGJ DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DI BALAI DHARMGUNA BENGKULU
PELIBATAN ODGJ DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
DI BALAI BUDI LUHUR BANJARBARU
PELIBATAN ODGJ DI DALAM AKTIVITAS
KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI BALAI MARGO LARAS PATI
Pelaksanaan Pemberian Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas Mental di Balai Rehsos Phala Martha Sukabumi
Pelaksanaan Pemberian Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas Mental di Balai Rehsos Margo Laras Pati
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Jl. Salemba Raya 28 Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 40130
Telp/Fax . (021) 3100470 | website : http:www.kemsos.go.id

Anda mungkin juga menyukai