Disampaikan oleh :
Dra. EVA RAHMI KASIM., MDS.
Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Kementerian Sosial RI
Tipe Disabilitas
Kesulitan / Masalah
PENYANDANG DISABIITAS BERDASARKAN 3.093.899,74 Mengurus Diri Sendiri
3.093.070,98
Kesulitan / Masalah Emosi
6.822.377,59
8.795.033,76
Kesulitan / Masalah Tangan
Sebaran Pulau 6.659.865,21
200.000.000,00
Non-PwD PwD Total
150.000.000,00
100.000.000,00
50.000.000,00
22.977.500,30
Sumber : Susenas 2020
0,00
Pencegahan
Regulasi : Permensos No 12 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Penanganan
ANTISIPASI
Pemasungan, MoU dan PKS dengan 3 Kementerian dan 2 Lembaga terkait
PELANGGARAN HAM
pencegahan dan penanganan pemasungan
BAGI ODGJ Perlindungan Sosial
Perlindungan sosial bagi PDM di dalam LKS dan di Masyarakat berupa pemberian
bantuan ATENSI, pemberian bantuan sembako / kebutuhan dasar, pemberian
bantuan BST
Penguatan
Penguatan Lembaga melalui pemberian bantuan Operasional bagi LKS
Fungsi Balai
Optimalisasi fungsi balai sebagai Lembaga percontohan, pusat penguatan
kelembagaan , pusat pengembangan model layanan, dsb
Akreditasi
Akreditasi Lembaga oleh Badan Akreditasi Lembaga di Bidang
Kesejahteraan Sosial (BALAKS) Kementerian Sosial
KEBIJAKAN KEMENTERIAN SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN
KESETARAAN LAYANAN BAGI ODGJ
Bentuk rehabilitasi
1. Motivasi dan diagnosis
psikososial
2. Perawatan dan pengasuhan
3. Pelatihan vokasional dan
kewirausahaan
4. Bimbingan mental spiritual
5. Bimbingan fisik
6. Bimbingan sosial dan konseling
psikososial
7. Pelayanan aksesibilitas
8. Bantuan dan asistensi sosial
9. Bimbingan resosialisasi
10. Bimbingan lanjut
11. rujukan
PERAN PEMERINTAH TERHADAP ODGJ
UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa UU No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas
Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
Peraturan Menteri Sosial No. 12 tahun 2018 Tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Pemasungan Bagi Penyandang Disabilitas
Mou Tentang Pencegahan dan Penanganan Pemasungan bagi Penyandang Disabilitas Mental, ODGJ
PP 52 Tentang Kesejahteraan Sosial PP 75 Tentang Pelayanan Habilitasi dan Rehabilitasi
Peraturan Menteri Sosial No. 16 Tahun 2020 Tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial
“Indonesia Bebas
Pasung” 2017 “Gerakan Stop Pemasungan 2019”
2926
MOU Penanganan dan pencegahan pemasungan
Puskesmas yang siap melayani Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan, POLRI dan BPJS
gangguan kejiwaan
TARGET 2019
9601 Puskesmas tersebar di 34 Provinsi mampu menangani gangguan jiwa
DASAR HUKUM
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)
14 Bab
55 Pasal
PERATURAN MENTERI SOSIAL RI
NOMOR 7 TAHUN 2021 BAB I KETENTUAN UMUM
TENTANG BAB II PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
BAB III PELAKSANAAN ATENSI
BAB IV SERASI
Pasal 6 BAB V SENTRA KREASI ATENSI
(1) Pelaksanaan ATENSI 3) Balai besar/balai/loka BAB VI POSYANDU LANSIA
sebagaimana dimaksud dalam Rehabilitasi Sosial BAB VII PENDAMPING REHABILITASI
Pasal 5 dilakukan oleh balai sebagaimana dimaksud pada SOSIAL
besar/balai/loka Rehabilitasi ayat (1) dapat bekerja sama BAB VIII PENDATAAN
Sosial. dengan instansi terkait, BAB IX TANGGUNG JAWAB
(2) Selain balai besar/balai/loka perguruan tinggi, UPT daerah, BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Rehabilitasi Sosial badan usaha, dan/atau LKS
BAB XI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
sebagaimana dimaksud pada 4) Pelaksana ATENSI oleh UPT
ayat (1), unit pelaksana teknis daerah dan LKS sebagaimana BAB XII PELAPORAN
daerah dan LKS dapat dimaksud pada ayat (2) BAB XIII PENDANAAN
melaksanakan ATENSI secara dilakukan dengan supervise BAB XIV KETENTUAN PENUTUP
mandiri dari Kementerian Sosial
MULTIFUNGSI LAYANAN UPT
Permensos 7 Tahun 2021
Tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial
Pasal 1
Program Rehabilitasi Sosial adalah program yang bersifat holistik,
PERATURAN MENTERI SOSIAL RI sistematik, dan terstandar untuk mencapai Keberfungsian
NOMOR 7 TAHUN 2021 Sosial individu, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat.
TENTANG
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL Pasal 4 (Bersifat umum dan dapat dilakukan semua UPT)
Pelaksanaan ATENSI bertujuan untuk mencapai
Keberfungsian Sosial individu, keluarga, dan komunitas dalam:
• memenuhi kebutuhan dan hak dasar
• melaksanakan tugas dan peranan sosial
Dasar Hukum • mengatasi masalah dalam kehidupan
Pasal 7
(1) Balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial
melaksanakan layanan Rehabilitasi Sosial
terintegrasi dengan perlindungan sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan penanganan
fakir miskin
(2) Balai besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
representasi fungsi Kementerian Sosial
o Pemetaan Sistem Sumber (penyedia layanan)
o Rencana ATENSI (Asistensi RehabilitasiSosial)
MEKANISME Temporary
DUKUNGAN KELUARGA SECARA INTENSIF
o Mediasi keluarga
ASISTENSI REHSOS o Kesepakatan Bersama o Menjaga keutuhan keluarga
(Permensos 7/2021) o Reunifikasi (Orangtua, Keluarga, Kerabat)
o Lingkar dukungan antar keluarga
PERENCANAAN
o Dukungan komunitas (PUSAKA, Paguyuban)
ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF (PPKS dan
LAYANAN DI LUAR KELUARGAINTI
siginificant others)
o Keluarga Pengganti
(Medis, Legal, Fisik, Psikososial, Mental, Spritual, Minat
dan Bakat/ Potensi, penelusuran keluarga)
Berbasis o Lembaga Rujukan berbasis Temporary Shelter
Keluarga Berbasis (LKS, Fasilitas Kesehatan)
(Peksos, TKS, o Advokasi
ASESMEN BERKELANJUTAN Komunitas
Relawan Sosial)
(LKS)
FASILITASI PENDEKATAN & ASESMEN PACSA LAYANAN
IMPLEMENTASI MONEV
AKSES KESEPAKATAN KOMPREHENSIF DAN TERMINASI
1. Nama Pusdatin
2. Alamat 5 6 Kesos
*bisa tanpa NIK Ada
Pemda 1 Unit Terkait KTP CC:
Surat Resmi Data PPKS (untuk Ajuan Bansos) meng-update
Dit. Teknis
3
Verifikasi Ditjen
Rehabilitasi PUSDATIN
dan Validasi
Sosial KESOS
Ditjen Rehsos
ID DTKS
Diperlukan SPTJM (untuk KTP/ Data
1. Nama ID ART dari Balai/Panti/LKS
LKS Kependudukan)
2 2. Alamat atau BAP dari Polisi
PPKS *bisa tanpa NIK 4
*catatan: Perlu revisi
kriteria penerima bansos
NIK/ ID DTKS/ ID ART 7
Tanpa
NIK/ KTP
Pemutakhitran
mengajukan Disdukcapil
11 Alamat tempat tinggal sesuai domisili dengan alternatif:
1. Digabung KK saudaranya; 9 Tanpa tempat
2. KK sendiri, tapi alamat saudara; 8 & tanggal lahir
3. Dimukimkan oleh Pemda/KL terkait; Terdeteksi
4. Transmigrasi.
Diperlukan SPTJM dari balai/ panti/ LKS Uji Sidik Jari
atau BAP dari Polisi. 10 (KTP el)
Didata sebagai penduduk baru (NIK baru)
*catatan: mempunyai alamat tempat tinggal Tidak
Terdeteksi
PENJELASAN: ALUR PROSES PEREKAMAN DATA KEPENDUDUKAN
DAN BANTUAN SOSIAL BAGI WARGA MARJINAL/ TERLANTAR
(Warga Marjinal/Terlantar: Gelandangan, Pengemis, Pemulung, Anak Terlantar, Disabilitas Berat, Lansia Terlantar, dll
yang tidak mempunyai KTP/KK/NIK/Akte Kelahiran/dokumen kependudukan)
Pemerintah Daerah (Pemda) dapat mengajukan nama dan Dalam hal PPKS memiliki/ ada KTP, Ditjen Rehsos berkoordinasi bersama
1 alamat dari PPKS yang ditemui atau hasil penjangkauan melalui 6 Pusdatin Kesos untuk melakukan update data dan mendapatkan bantuan sosial
Surat Resmi ke Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, dalam hal seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
ini memungkinkan bisa tanpa NIK.
Dalam hal PPKS tidak memiliki/ tidak ada NIK/KTP, Ditjen Rehsos berkoordinasi
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dapat mengajukan nama 7 bersama Disdukcapil untuk mengajukan identitas/ data kependudukan.
2 dan alamat PPKS melalui sistem aplikasi DTKS PPKS, dalam hal ini
memungkinkan bisa tanpa NIK. Dalam hal tidak diketahuinya tempat dan tanggal lahir, Disdukcapil akan
8 menyelenggarakan uji sidik jari untuk diintegrasikan dengan basis data KTP
Ditjen Rehabilitasi Sosial menindaklanjuti ajuan data dari elektronik.
3 Pemda (Dinsos) dan LKS (register DTKS PPKS) dengan
mengirimkan Surat Resmi ke Pusdatin Kesos untuk selanjutnya Dalam hal hasil uji sidik jari PPKS terdeteksi dalam basis data KTP elektronik, maka
9 Disdukcapil menerbitkan salinan data kependudukan dan PPKS mendapatkan
dapat dimasukkan kedalam DTKS.
bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
Pusdatin Kesos menerbitkan ID DTKS dan ID ART untuk akses
4 mendapatkan bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau Dalam hal hasil uji sidik jari PPKS tidak terdeteksi dalam basis data KTP elektronik
10
ATENSI (tidak diberlakukan lagi sejak 2021) (dapat disebabkan PPKS tidak memberikan data yang benar saat proses pendataan),
Catatan: maka selanjutnya PPKS didata kembali sebagai penduduk baru (NIK baru) dan
1. Diperlukan SPTJM dari Balai/Panti/LKS atau Berita Acara selanjutnya mendapatkan bantuan sosial, seperti: KIP, KIS, KKS dan/atau ATENSI.
Pemeriksaan (BAP) dari Polisi; Catatan: PPKS harus mendaftarkan alamat tempat tinggal.
2. Perlu revisi kriteria penerima bansos NIK/ ID DTKS/ ID ART.
11 Alamat tempat tinggal sesuai domisili dengan alternatif :
3. Pemutakhiran data Bansos
a. Digabung KK saudaranya
Sebagai tindaklanjut, Pusdatin Kesos menyerahkan salinan data b. KK sendiri, tapi alamat saudara
5 PPKS ke Unit Teknis (Ditjen lainnya) terkait untuk pengajuan c. Dimukimkan oleh Pemda/KL terkait
bantuan sosial dan juga mengirimkan ke Ditjen Rehsos untuk d. Transmigrasi
selanjutnya berkoordinasi lebih lanjut bersama Disdukcapil dalam Diperlukan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) dari balai/ panti/ LKS
perekaman KTP/ data kependudukan lainnya. atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian.
STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG SOSIAL
DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Permensos Nomor 9 Tahun 2018
PD Terlantar
1
Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang
Disabilitas Telantar di dalam Panti Sosial
Anak Terlantar
2
Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di
dalam Panti Sosial
Lansia Terlantar
3
Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia
Telantar di dalam Panti Sosial.
Tuna Sosial - Gepeng
4
Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial
khususnya Gelandangan dan Pengemis di
dalam Panti Sosial; dan Perlindungan dan Jaminan Sosial
. 5
Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat
dan Setelah Tanggap Darurat Bencana bagi
Korban Bencana daerah provinsi.
JENIS PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG SOSIAL
DI DAERAH KABUPATEN/KOTA
Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
STANDAR KEBUTUHAN DASAR
Permakanan 1
Bimbingan Keterampilan
7 Hidup sehari-hari
Sandang 2
8 Pembuatan NIK
Asrama 3
Akses Pendidikan dan
9 Kesehatan Dasar
Alat Bantu 4 Pelayanan Penelusuran
10 Keluarga
Perbekalan Kesehatan 5 Pelayanan Reunitifikasi
11 Keluarga
Bimbingan Fisik, Mental
Spiritual dan Sosial 6
KEDUDUKAN LKS DALAM ATENSI
R E H S O S
P E N D A M P I N G
AKREDITASI
• Rehsos menyediakan
layanan sesuai proses
REHSOS
penargetan dan informasi PERLINDUNGAN,
di lapangan. PENCEGAHAN, REHABILITASI, • PENARGETAN
DAN CONTINUUM CARE PROGRAM &
• Bansos melalui program LAYANAN &
yang ada. Proses rujukan PEMUTAKHIRAN
REKOMENDASI
lancar dan responsif. KEBIJAKAN
DATA
RUJUKAN KE • DTKS/ Register
• Balai memberikan LINJAMSOS, PFM, K/L Sosial
masukan praktik baik dan Centerlink LAIN UNTUK: • SILANI
kebutuhan kualifikasi. • SIM PD
• PROGRAM • Sumber data lain
LKS SEMBAKO
BALAI REHSOS
PEKERJA SOSIAL • PKH/PIP • FUNGSI HUB
KONTROL & UPDATING • VOKASI LAYANAN/CASE
KUALIFIKASI • KUR/UMI MANAGER
• PROGRAM LAIN • SLRT
• Puskesos
SERTIFIKASI;
PENINGKATAN PENDUDUK RENTAN
KAPASITAS DI FASILITAS & KOMUNITAS
MENDORONG PEMBENTUKAN LAYANAN RUMAH ANTARA DI DAERAH
dalam bentuk Rumah Singgah/Rumah Perlindungan Sosial
Layanan sosialiasi dan edukasi kepada Layanan terapi fisik, mental spiritual,
masyarakat untuk mendukung upaya psikososial dan Latihan kewirausahaan bagi
pemulihan ODGJ ODGJ sesuai dengan minat dan bakatnya
vaksin
Surat Mensos ke Menkes Surat Edaran Usulan Vaksinasi Surat Edaran Pendataan Vaksinasi
SENTRA KREASI ATENSI
Di 41 Balai Rehabilitasi Sosial
Pusat pelatihan vokasional dan pengembangan
kewirausahaan serta media promosi produk penerima
manfaat dan masyarakat marginal
Dalam kawasan terpadu