13. Peraturan Menteri Sosial No. 09 14. Peraturan Menteri Sosial No. 17
th 2018 th 2018
Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Organisasi dan Tata Kerja Unit
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial
Sosial di Daerah Provinsi dan Di Daerah Anak di Lingkungan Direktorat
Kabupaten/Kota Jenderal Rehabilitasi Sosial
Lanjutan
15. Peraturan Pemerintah No. 44 th 2017 21. Peraturan Menteri Sosial No. 20 th 2015 tentang
tentang Pelaksanaan Pengasuhan Anak Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
18. Peraturan Presiden No. 46 th 2015 tentang 24. Peraturan Menteri Sosial No. 04 th 2020 tentang
Kementerian Sosial Rehabilitasi Sosial Dasar bagi Anak Telantar
01 03
05
1. Anak yang memerlukan perlindungan Khusus, balita, anak jalanan, yang ditelantarkan, anak yang memerlukan
pengembangan fungsi sosial.
2. Penyandang disabilitas (Fisik, Mental, Intelektual, Sensorik dan ganda atau multi).
3. Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (Gelandangan, Pengemis & Pemulung, Orang dengan HIV/AIDS, Korban
Tindak Kekerasan, Korban Perdagangan Orang, Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan, Tuna Susila dan Kelompok
Minoritas)
4. Korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
5. Lanjut usia (Lanjut Usia Non-Potensial dan Lanjut Usia potensial)
b. Tujuan Program
Program Rehabilitasi Sosial bertujuan untuk mencapai Keberfungsian Sosial individu, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat.
komponen program atensi
a. Refleksi kebijakan program atensi anak b. Bimbingan teknis kompetensi bagi
bertujuan untuk mengetahui keselarasan antara pengelola dan Pendamping Rehabilitasi
kebutuhan/permasalahan yang ada di masyarakat Sosial Bimbingan
dengan kebijakan yang sudah ada. Hal tersebut ditujukan bagi pengelola dan pendamping
dilakukan dengan cara membandingkan antara ATENSI dengan tujuan meningkatkan
kebijakan perlindungan dan kesejahteraan anak kapasitas SDM baik yang bekerja di Balai
dengan hasil pemetaan, monitoring, evaluasi, dan Terpadu, Balai/Loka, maupun LKS agar
isu/kasus permasalahan anak yang terjadi di dapat melaksanakan ATENSI sesuai dengan
masyarakat. Hasil refleksi kebijakan akan dituangkan prosedur.
dalam bentuk rekomendasi perbaikan kebijakan
ATENSI Anak.
Komponen program atensi
c. Advokasi sosial
d. Rapat koordinasi teknis
Suatu usaha yang sistematik dan terorganisir
upaya pembahasan bersama dalam
untuk mempengaruhi, dan menyakinkan
penanganan permasalahan yang merupakan
pemangku kepentingan dalam melaksanakan
tanggung jawab berbagai pemangku
tugas dan peran tanggung jawabnya dalam
kepentingan terkait. Kegiatan rapat koordinasi
pemenuhan hak PPKS.
teknis bertujuan untuk terjalinnya koordinasi
yang baik antar pemangku kepentingan dan
terlaksananya ATENSI yang komprehensif
dengan pihak-pihak terkait.
Pelaksanaan ATENSI
❖ Komponen ATENSI Anak
1. Dukungan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Layak
Untuk membantu memenuhi standar kebutuhan anak untuk dapat hidup layak secara fisik, mental,
dan psikososial.
2. Pengasuhan Anak
Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan yang
menetap dan berkelanjutan bagi anak yang dilaksanakan oleh orang tua, keluarga sampai dengan
derajat turunan ketiga maupun keluarga pengganti maupun pengasuhan berbasis komunitas.
3. Dukungan Keluarga
Merupakan upaya pemberian bantuan terhadap anggota keluarga berupa dukungan emosional,
pengetahuan, dan keterampilan pengasuhan anak, keterampilan berelasi dalam keluarga, serta
dukungan untuk memahami masalah yang dihadapi, dalam keluarga sendiri maupun keluarga
pengganti.
h
5. Seorang penerima manfaat dapat menerima bantuan ATENSI lebih dari 1 (satu) kali sesuai
kebutuhan sampai tercapainya peningkatan taraf kesejahteraan sosial dan kemandirian penerima
manfaat.
6. Pemberian bantuan ATENSI lebih dari 1 (satu) kali didasarkan pada perkembangan hasil
asesmen dan/atau konferensi kasus/konferensi keluarga dan hasil monitoring serta evaluasi.
Penerima manfaat ATENSI dapat menerima bantuan lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
8. Keluaran dari bantuan ATENSI lebih dari 1 (satu) kali dihitung tetap 1 orang.
Persyaratan Penerima Bantuan ATENSI
Keterpencilan
1 2 3 4 5
Asesmen terus berjalan dan didapatkan informasi bahwa anak tersebut sudah sama sekali tidak memiliki orang
tua dan significant others. Setelah melalui asesmen komprehensif, diputuskan bahwa klien dibawa ke Sentra
Handayani untuk proses pertolongan.
Pekerja sosial melaksanakan perencanaan intervensi berupa pengusulan bantuan ATENSI berupa barang,
sekaligus didalamnya terdapat supervisi agar program berjalan sebagaimana mestinya.
Bantuan ATENSI berupa barang (baju, peralatan sekolah, bimbingan psikososial) diimplementasikan, lalu
dilakukan monitoring dan evaluasi,, dan terakhir dilakukan pascalayanan dan terminasi.
Terima Kasih.
Ada Pertanyaan?