Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA APEM SULTAN

Anggota kelompok:
1. Akromu Dzikri
2. Ardiyana Ihsan Ahadiat
3. Muhamad Ansori
4. Mahmudi Syarif Ridho

SMAN CAHAYA MADANI BANTEN BOARDING SCHOOL


TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya jualah kami dapat menyelesaikan proposal perencanaan usaha penjualan apem ini
tepat pada waktunya.
            Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kamipun menerima dengan lapang dada
kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat
membenahi diri.
            Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunnya proposal ini dapat
memberikan sedikit gambaran bagaimana proses penjualan dan praktek langsung kami
kelapangan dalam berwirausaha.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Pandeglang, 17 September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan bisnis termasuk menghadapi customer, maka sebagai
siswa kita juga harus belajar dalam memasarkan suatu produk. Dalam tugas untuk
memenuhi mata pelajaraan kewirausahaan ini, kami mencoba melakukan sebuah usaha
sederhana untuk mendapatkan pembelajaran menjadi seorang wirausahawan. Usaha yang
kami jalankan merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa menjadi peluang bagi
kami untuk masa yang akan datang. Saat ini usaha yang kami jalankan adalah mencoba
menawarkan produk makanan apem sultan di lingkungan sekitar SMAN Cahaya Madani
Banten Boarding School dan secara online.
B. Tujuan
Tujuan usaha ini bukan hanya memenuhi tugas dan profit saja, melainkan juga
mencari penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena melalui
pemasaran dan penjualan ini kami dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak,
bagaimana cara menawarkan dengan baik dan sopan kepada konsumen, meyakinkankan
konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan dan memberi penjelasan serta
pelayanan terbaik agar konsumen merasa puas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Apem Cimanuk


Kue apem khas Cimanuk dibuat dari bahan baku tepung beras yang dicampur
dengan tape atau peuyeum yang sudah di fermentasi. Konon, kue ini menjadi salah satu
kuliner favorit Sultan Banten yang biasanya tersaji pada acara Khaul Sultan. Kue apem yang
terkenal di Banten berasal dari kampung Kadu Bumbang di wilayah kecamatan Cimanuk,
Pandeglang.
B. Cara Pembuatan

1. Tepung beras putih dicampur tape singkong, lalu diberi air panas dan diaduk.
2. Setelah menjadi adonan yang sempurna, adonan dimasukkan ke dalam cetakan
dari daun pisang.
3. Setelah itu, dikukus sampai matang, apem putih khas Cimanuk siap disajikan.
 Kue apem putih biasa disajikan bersama dengan sirup atau gula merah yang
dicairkan, cara memakannya yaitu dengan dicocolkan.
 Modifikasi/topping: menambahkan topping berbagai rasa dan mengubah
bentuk kue menjadi lebih bervariasi.

C. Proses Produksi
Dalam proses pembuatan apem ini, kami melakukannya pada pagi hari sebelum
dijual dan dipasarkan. Bahan-bahan dibeli sebelum kami mengerjakannya. Adapun bahan-
bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat apem ini adalah sebagai berikut:

 Tepung beras putih


 Tape singkong
 Gula merah
 Air panas
 Panci
 Sendok gede
 Tabung gas

D. Pemasaran
Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan
memasarkan langsung kepada konsumen serta secara online. Dengan melakukan hal ini
kami berusaha membujuk konsumen agar tertarik pada produk kami sehingga pada
akhirnya membeli produk yang kami jual. Kebanyakan dari konsumen kami adalah
masyarakat yang lalu-lalang di jalan tersebut. Karena harganya yang relatif terjangkau dan
interaksi langsung pada konsumen, penjualan produk kamipun dapat berjalan lancar.
E. Penjualan
Kegiatan penjualan ini merupakan kegiatan inti dari proses transaksi. Oleh karena
itu, kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan seperti menentukan dan
menemukan pembeli guna menjual produk, proses menawari, dan diakhiri dengan proses
pembayaran. Untuk produk makanan penjualan yang kami lakukan kebanyakan pada
masayarakat yang melintas di Jln. Majasari saat lampu merah dan juga pada siswa/i di
sekitar lingkungan sekolah kami dengan memaparkan kelebihan produk yang kami miliki
dengan produk lain.
F. Laporan Keuangan

1. Modal yang dikeluarkan:

No Alat dan Bahan


. Variable Cost Kuantitas Harga Per pcs
1 Tepung beras putih rose brand 1 bks Rp 25.000 Rp 500
2 Tape singkong 1 bks Rp 10.000 Rp 200
3 Gula merah 1 butir Rp 10.000 Rp 200
Total Variable Cost Rp 45.000/50 Rp 900
Fixed Cost Kuantitas Harga Penyusutan
4 Panci 1 Rp 50.000 Rp 4.166
5 Sendok gede 1 Rp 15.000 Rp 1.250
6 Tabung gas 1 Rp 150.000 Rp 12.500
Total Fixed Cost Rp 215.000 Rp 17.916

2. Harga produk

FC ( penyusutan )+ VC
HPP=
Jumlah produk

45.000+17.916
HPP=
50

HPP=1.258

Harga=1.258+ ( 58,9 % x 1.258 ) =2.000

Kami menjual produk kami dengan harga Rp 2.000/pcs (1 porsi berisi 5 buah apem)
3. Hasil dan pembahasan
Kegiatan ini kami lakukan agar mendapatkan pengalaman dan pembelajaran untuk
menjadi wirausaha. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa
khususnya kami, karena dengan melakukan kegiatan ini kami dapat mengetahui bagaimana
caranya menawarkan dan memasarkan suatu produk dengan baik, dan kami bisa lebih
banyak mengetahui cara berinteraksi dengan baik dan sopan.
G. Analisis SWOT

1. Strength (Kekuatan)
 SDM sudah mumpuni
 Bahan baku melimpah
 Modal terjangkau
 Produksi murah
 Termasuk produk lokal
 Memiliki khasiat untuk kesehatan
 Harga jual relatif murah
 Makanan Sultan Banten

2. Weakness (Kelemahan)
 Produk hanya diminati kalangan tertentu
 Rasa produk kurang digemari
 Produk kurang popular
 Produk mudah basi

3. Opportunity (Peluang)
 Rasa dan bentuk dapat divariasikan
 Pesaing sangat sedikit
 Dapat dibantu teknologi modern
 Dapat menggunakan kemasan yang menarik
 Dapat menjangkau seluruh kalangan
 Sistem bisnis dangat fleksibel

4. Threat (Tantangan)
 produk mudah ditiru
 inovasi mengundang kontroversi
 kalah populer dibanding produk trendy

H. Break Event Point (BEP)

FC ( penyusutan+ total FC )
BEP=
Harga produk−VC

17.916+ 215.000
BEP=
1.100

BEP=212 pcs
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan ini, kami menarik kesimpulan bahwa siswa/i sangat memerlukan
proses pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tapi langsung praktek ke
lapangan. Dengan hal ini, kita bisa secara langsung merasakan bagaimana berinteraksi pada
konsumen, menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa
menjadi dasar ketika nanti kita akan membuka suau usaha. Asal ada kemauan dan keinginan
pasti kita bisa melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah segalanya tapi skill
juga sangat berperang penting.
B. Saran
Semoga dalam perkuliahan kewirausahaan nanti, kegiatan praktik lapangan ini tetap
bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti ini sangatlah
bermanfaat, agar siswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin terjun langsung ke dunia
bisnis.

Anda mungkin juga menyukai