Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rafi Faturrahman

NIM : 042900154

Prodi : Teknologi Pendidikan

Kode/Mata Kuliah : MKDU 4107/Pembaharuan Dalam Pembelajaran

Tutor : Dedi Supriadi, M.Pd.

Tugas Tutorial 1

1. Landasan teori kreativitas, Teori kamus Webster dalam Anik Pamilu (2007:9)
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinilitas dalam
berekspresi yang bersifat imajinatif. Landasan teori lainnya Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005:599), kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta, perihal berkreasi dan kekreatifan.
Teori Menurut James J. Gallagher dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengatakan bahwa
“Creativity is a mental process by which an individual crates new ideas or products, or recombines
existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her “ (kreativitas merupakan suatu
proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau
mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan melekat pada dirinya).

Teori Menurut Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa


kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Teori Menurut
Semiawan dalam Yeni Rachmawati (2005:16) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Teori Menurut Kuper dalam Samsunuwiyati Mar’at (2006:175) Kreativitas merupakan sebuah
konsep yang majemuk dan multi-dimensial, sehingga sulit didefinisikan secara operasional.
Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
Teori Guilford kemudian di perbaharui oleh Garner yang menyatakan keberhasilan
seseorang tidak hanya ditentukan oleh hasil tes intelegensi seseorang yang menggambarkan
kemampuan kognitif. Gardner memunculkan teori multiple intelligence, yaitu bahwa manusia
memiliki sekaligus 8 jenis kecerdasan yang berbeda yaitu kecerdasan bahasa, kecerdasan
matematika, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis.

Alfred Binet meneliti tentang siswa di sekolah yang berhubungan dengan keterampilan
intelektual siswa Hasil studi Binet kemudian ditransformasikan oleh berbagai pakar menjadi
konsep IQ – intelligence qoutient yang menjadi indikator prediksi siswa yang belajar berdasarkan
usia dan perkembangan mental.

2. Kurikulum 2013 dibuat berdasarkan pemikiran yang tertuang dalam pasal 35, UU No.20
Tahun 2003 yang menyatakan bahwa pribadi yang telah lulus dari proses pendidikan formal
memiliki kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang disepakati. Kurikulum 2013 ini pun dikembangkan dari kurikulum 2004 KBK
dengan Kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Salah satu perubahan
yang cukup signifikan dari Kurikulum 2013 adalah mengenai perubahan jam pelajaran dan mata
pelajaran.

Berikut adalah ciri-ciri kurikulum 2013 dengan lebih detail di setiap jenjangnya.

a. Sekolah Dasar (SD), Pendekatan pembelajaran adalah holistik dan integrative kepada alam,
sosial, dan budaya.

b. Sekolah Menengah Pertama (SMP), Media Teknologi menjadi media dalam semua mata
pelajaran. Dari sisi pengembangan diri, siswa diberi kesempatan untuk berkembang dalam
pengintegrasian setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler.

c. Sekolah Menengah Atas (SMA), Di jenjang SMA ada beberapa mata pelajaran wajib dan juga
mata pelajaran pilihan sehingga siswa dapat memilih mata pelajaran yang diminati. Implikasinya
adalah bahwa jumlah mata pelajaran berkurang meskipun jam pelajaran yang diikuti siswa menjadi
bertambah.
d. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Adanya penyeragaman mata pelajaran dasar yang umum
untuk dipelajari. Setelah itu, setiap pelajaran yang dialami oleh siswa menjadi lebih produktif
sesuai dengan perkembangan industry sehingga siswa mampu mempersiapkan diri menghadapi
dunia industry selepas dari SMK.

Implikasi bagi guru :

Kurikulum 2013 memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan


kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai
mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan.

Implikasi bagi siswa :

Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya


dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil
ataupun klasikal.Siswaharus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi
secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian
sederhana, dan pemecahan masalah

Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media :

Siswa di tuntun untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsipprinsip
secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai
sarana dan prasarana belajar

Implikasi terhadap Pengaturan ruangan melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar
menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:

Ruang perlu ditata disesuaikan dengan topik yang sedang dilaksanakan. ·Susunan bangku
peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di
luar kelas

· Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya di kelola dengan baik.

Implikasi terhadap Pemilihan metode :

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terintegrasi , maka dalam pembelajaran yang


dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.

3. Ilustrasikan sebuah gambar pembelajaran yang menunjukkan adanya pembaharuan dan Anda
tunjukkan bagaimana pembelajaran itu yang menunjukkan pembaharuan !

Jawaban : Pada masa sebelum Pandemic Covid-19 kegiatan pembelajaran di sekolah di laksanakan secara
tatap muka/luring di sekolah, Dosen mengajar mahasiswanya di dalam kelas melalui materi presentasi
yang di sampaikan. Namun setelah kasus Covid-19 melanda di Indonesia proses kegiatan pembelajaran di
laksanakan secara online/daring di rumah masing-masing oleh karena itu para dosen dan mahasiswa
harus melakukan pembelajaran secara online maka terjadilah suatu perubahan dari pembelajaran
langsung tatap muka ( offline ) menjadi pembelajaran tidak secara langsung ( online ). Di karenakan hal
tersebut maka para guru harus melakukan inovasi menyampaikan materi pembelajaran dengan
menggunakan media elektronik berupa aplikasi-aplikasi seperti ms teams,google meet, edmodo, quizz,
google classroom dan lain-lain, Sebagai bentuk inovasi dalam pembelajaran sehingga proses belajar
mengajar tetap dapat berlangsung walaupun tidak bertemu secara langsung dan belajar secara jarak jauh.

4. Buat RPP Pembelajaran Tematik yang terintegrasi Pendidikan Karakter dengan


Tema SAYURAN untuk pembelajaran IPA, matematika, bahasa Indonesia, serta
Penjasorkes dan seni budaya di kelas III Sekolah Dasar

Kelas : III
Tema : Sayuran
Sub Tema : Jenis-jenis sayuran & Manfaatnya
Mata Pelajaran : Ipa,Matematika,Bahasa Indonesia,Penjas Orkes & Seni Budaya
Alokasi Waktu : 2 x 60 Menit
Kompetensi : 1. IPA :
Dasar - Mengidentifikasi jenis-jenis sayuran
- Mendeskripsikan manfaat yang dihasilkan oleh sayuran tersebut
2. Matematika :
- Menghitung dengan menggunakan berat timbangan sayuran
3. Bahasa Indonesia :
- Menceritakan peristiwa yang di alami saat sayuran mengalami
pertumbuhan
4. Penjasorkes :
- Menjaga kesehatan dengan olahraga dan mengkonsumsi sayur agar
badan sehat
5. Seni Budaya :
- Mengenal gambar sayuran berdasarkan jenisnya
Indikator : 1. IPA :
- Membandingkan Perbedaan sayuran yang mengandung vitamin
- Memahami manfaat yang ada pada sayuran
2. Matematika :
- Menyatakan masalah sehari-hari yang terkait penjumlahan
3. Bahasa Indonesia :
- Menuliskan hasil pengamatan secara baik dan benar
4. Penjasorkes :
- Menjaga kesehatan diri dan orang lain
5. Seni Budaya :
- Memahami cara menggambar sayuran dengan benar.
Tujuan : 1.IPA :
Pembelajaran Siswa mampu membedakan jenis-jenis sayuran yang mengandung
vitamin.
2.Matematika :
Siswa dapat menghitung jumlah sayuran per kg.
3.Bahasa Indonesia :
Siswa dapat memahami Jenis-jenis sayuran serta dapat menuliskan
kalimat,bercerita,memberikan saran,dan berdiskusi secara benar.
4. Penjasorkes :
Siswa dapat melakukan kegiatan olahraga serta menerapkan pola makan
sehat
5.Seni Budaya :
Siswa diharapkan dapat membuat suatu lagu berjudul sayuran untuk
menambah nafsu makan dalam mengkonsumsi sayuran.
Materi Pokok : 1.Mengamati
2.Melakukan Praktik
3.Bercerita,menyimak,menulis,dan berdiskusi

Aktivitas : 1.Tanya jawab


Pembelajaran 2.Diskusi
3.Pemberian tugas

Penilaian : Lembar kerja siswa,Keaktifan siswa,pekerjaan rumah

Sumber/Media : Penelitian langsung,Buku peganggan siswa,Alat musik,Alat olahraga

Kegiatan
NO
Guru Siswa
1. 1.Guru membimbing siswa berdoa 1.Siswa siap memulai kelas
bersama,salam,mengecek kesiapan siswa,melakukan sesuai dengan arahan tugas dari
apersepsi tentang tema dan sub tema dengan guru.
melakukan pembelajaran praktik secara langsung 2.Siswa melakukan
yang berkaitan dengan sayuran. pembelajaran,baik melalui
2.Guru memberikan penjelasan materi beserta praktik dan penelitian serta
memberikan contoh kepada siswa berkaitan dengan berdiskusi sesuai pembelajaran.
pembelajaran.
2 Tahap inti 1.Siswa mendengarkan
1.Gurumemberikan menjelaskan materi penjelasan dari guru serta aktif
pembelajaran melalui praktik mengenal jenis-jenis dalam melakukan kegiatan
sayuran dengan mengajak siswa saling berdiskusi praktik mengenal jenis-jenis
(IPA). sayuran serta berdiskusi dengan
teman yang lainnya (IPA)
2.Guru menjelaskan cara Menghitung jumlah berat
sayuran dengan menggunakan berat timbangan 2.Siswa memperhatikan
(Matematika). penjelasan guru dan belajar
cara menghitung dengan satuan
3.Guru menjelaskan tentang peristiwa yang di alami berat timbangan (Matematika)
saat sayuranmengalami pertumbuhan dengan
mengajak siswabertanya ,berpendapat,dan 3.Siswa mendengarkan
berdiskusi (Bahasa Indonesia) penjelasan guru tentang
pertumbuhan sayur –mayur
4.Guru menjelaskan tentang bagaimana cara serta aktif dalam diskusi
Menjaga kesehatan dengan olahraga dan pembelajaran(Bahasa
mengkonsumsi makanan sehat serta memberikan Indonesia)
contoh melakukan gerakan olahraga (Penjasorkes)
4.Siswa mendengarkan
5.Guru menjelaskan mencontohkan nada dan tempo penjelasan guru serta
pada lagu berjudul “sayuran” agar siswa dapat melakukan praktik olahraga
menyanyikan lagu dengan benar (Seni Budaya). sesuai dengan contoh yang di
berikan guru (Penjasor)

5.Siswa mendengarkan
penjelasan guru dan melakukan
praktik menyanyi sesuai dengan
intruksi yang di berikan oleh
guru (Seni Budaya)
3 Tahap Penutup : Guru mengajak siswa untuk Siswa mengingat kembali
membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini materi yang di bahas hari ini
dan memberikan pekerjaan rumah secara individu. dan memcatatan pekerjaan
rumah.

Anda mungkin juga menyukai