Anda di halaman 1dari 4

ADINDA EKA R

20.C2.0080

UAS Hk. Epidemi dan Kesehatan Lingkungan

HUKUM EPIDEMI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Persoalan hukum dalam kasus yang terjadi dalam penolakan vaksin serta
sanksi yang diberikan oleh Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksin dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19 yaitu adanya ketentuan sanksi dalam
Perpres ini yang dirasa terlalu merampas hak-hak masyarakat, disamping
itu adanya sanksi yang dimuat dalam Perpres ini terhadap masyarakat yang
melakukan penolakan terhadap vaksinasi Covid-19 dianggap bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya. Namun, apabila ditinjau dari
perspektif pemerintah, perbuatan masyarakat yang melakukan penolakan
vaksinasi Covid-19 memberikan asumsi bahwa masyarakat tersebut tidak
memenuhi kewajibannya dalam rangka mendukung upaya pemerintah
dalam melakukan penanggulangan wabah penyakit Covid-19 yang akhir-
akhir ini telah melanda Indonesia.
2. Dalam kaitannya terhadap hak dan kewajiban atas kesehatan menurut
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit, permasalahan
yang terjadi dalam persoalan penolakan vaksinasi Covid-19 yaitu
bahwasannya masyarakat tidak mengetahui dan memahami kewajiban-
kewajibannya sebagaimana yang dimaksud oleh kedua Undang-Undang
tersebut, masyarakat memiliki kewajiban untuk ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagaimana ketentuan dalam Pasal 9 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 dan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1984, dari ketentuan pasal tersebut dapat diketahui bahwasannya
masyarakat memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan
kesehatan, sehingga kewajiban yang dimiliki masyarakat harus
dilaksanakan dengan baik. Faktor tidak terlaksananya kewajiban
masyarakat dikarenakan bahwa pemerintah tidak memberikan edukasi
yang rinci dan jelas kepada masyarakat terkait kewajiban masyarakat
untuk mendukung upaya pemerintah dalam melakukan penanggulangan
wabah penyakit Covid-19 dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan
yang sehat dan meminimalisir penyebaran wabah penyakit, sehingga
dengan ini pemerintah juga tidak menjalankan kewajibannya sebagaimana
mestinya. Pada dasarnya pemerintah memiliki tanggung jawab atau
kewajiban untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum terkait
pentingnya vaksinasi Covid-19, terlebih lagi ketika masyarakatnya minim
pengetahuan akan bahaya wabah penyakit Covid-19, hal ini menjadi
tanggung jawab yang harus benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Pemberian edukasi kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan sebagaimana
yang diatur dalam ketentuan Pasal 17, Pasal 18, Pasal 169, Pasal 178-179
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 serta Pasal 5 huruf f Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1984.
3. Pada dasarnya pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah memiliki tanggungjawab untuk memberikan pemahaman atau
edukasi kepada masyarakat terkait bahaya yang ditimbulkan oleh wabah
penyakit Covid-19 sehingga vaksinasi Covid-19 merupakan langkah yang
ditempuh untuk dapat meminimalisir penyebaran penyakit Covid-19.
Edukasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam pemberian edukasi
yaitu dengan cara memberikan penyuluhan, pemahaman, serta
pendampingan kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan
lebih memahami bahaya Covid-19 dan pentingnya melakukan vaksinasi
Covid-19. Tanggung jawab pemerintah dalam memberikan edukasi kepada
masyarakat telah jelas diatur dalam Pasal 17 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 yang menyatakan bahwa “pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meingkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, Pasal 18 yang menyatakan bahwa “pemerintah
bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan, serta Pasal 179 ayat (2)
yang menyatakan bahwa pembinaan yang dimaksud oleh undang-undang
ini dilakukan melalui komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1984 yang menyatakan bahwa upaya penanggulangan
wabah salah satunya dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan
kepada masyarakat.
4. Pada dasarnya masyarakat memiliki peran penting dalam penanggulangan
Covid-19 dengan cara melakukan vaksinasi Covid-19. Hal ini dikarenakan
masyarakat merupakan elemen yang penting dalam pembangunan
kesehatan lingkungan di Indonesia. Dengan adanya peran serta masyarakat
dalam mendukung program vaksinasi Covid-19, maka program
pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran penyakit Covid-19
dapat berjalan dengan baik, sehingga angka penyebaran dan angka
kematian akibat penyakit Covid-19 dapat diminimalisir. Pembangunan
kesehatan akan berjalan dengan baik dan maksimal apabila semua elemen
baik pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melaksanakan
kewajibannya dengan baik. Dalam Pasal 152 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa “pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat bertanggung jawab melakukan upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular serta akibat yang
ditimbulkannya”. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya oleh
karena masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
penanggulangan Covid-19 maka kewajiban masyarakat sebagaimana yang
diatur oleh Pasal 9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dan Pasal 6
ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 harus dilaksanakan yaitu
dengan salah satu cara melakukan vaksinasi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai