BIOETIKA
etika hukum
Tujuan : menjaga kehormatan, martabat, mutu profesi Tujuan : menjamin ketertiban dalam masyarakat
▪ Relationships with colleagues ▪ Patients changing doctors
▪ Paternalism ▪ Euthanasia
▪ Abortion ▪ Making mistakes
▪ Confidentiality ▪ Domestic violence
▪ Treating family and friends ▪ Concealing information for a patient
▪ Chronic drug abuse ▪ Sickness certificates
▪ Worker’s compensation
- Situasi dimana seseorang harus membuat keputusan diantara 2 atau lebih pilihan
ORDINARY/EXTRAORDINARY
FOUR TOPICS CHART/FOUR BOXES METHOD
IDEA
•Duty to provide care •Professionalism
•Assess decisional capacity •Trust/fiduciary responsibility
•Confidentiality •Informed consent
•Assess surrogate appropriateness •Justice (fair allocation of scarce resources)
•Truth-telling •Justify paternalism
•Respect for autonomy (patient goals) •Futility (furthers no goals)
•Minimize harms •No conflict of interest
•Beneficence/caring (team goals) •Professional competence
•Duty to warn •Evidence-based practice
•Nonjudgmental regard •Responsibilities to peers and institutions
1. Klarifikasi dan klasifikasi dilemma
2. Review informasi yang tersedia
3. Mendapatkan informasi tambahan yang relevan
4. Analisa isu etik, dengan referensi yang relevan berkaitan
dengan legal/hokum, dan professional
5. Respon/tindakan, mempelajari hasil tindakan yang
dilakukan dan pelajaran yang didapat dari keputusan tsb
▪ Dasar pemikiran : bahwa Kematian pasien tidak harus dipandang sbg kegagalan dokter,
yang penting: Apa yang menjadi kewajiban dokter itu harus dilaksanakan, yakni sebatas
apa yang ordinary.
▪ Cara ordinary/proportionate adalah cara yang memberikan harapan akan adanya
keuntungan yang masuk akal dan tidak menjadi beban berat, misal keuangan bagi
keluarga dan komunitasnya.
▪ Tujuannya adalah tidak ada guilty feeling bagi dokter maupun keluarga pasien
▪ Ada suatu titik dimana kita memutuskan bahwa kita harus mengatakan “cukup”
▪ Prinsip proporsional
▪ Sarana yang futile/sia-sia tidak wajib diberikan
▪ Keadaaan ordinary/extraordinary ini tergantung kondisi masing-masing dan keadaan.
Artinya biSA berubah, misalnya menurut waktu dan kondisi. Yang ordinary kemarin bisa
menjadi extraordinary hari ini.
▪ Secara medis , sarana itu digolongkan itu ordinary bila:
a. sudah teruji secara ilmiah
b. berhasil secara statistik
c. tersedia secara rasional
▪ Secara moral , sarana itu digolongkan itu ordinary bila:
a. menguntungkan
b. bermanfaat
c. tidak menjadi beban fisik, psikologis dan keuangan bagi pasien secara berlebihan.
▪ Sarana yang wajib adalah sarana yang ordinary untuk mempertahankan hidup pasien
pada umumnya
▪ Sarana yang tidak wajib adalah extraordinary, jika tidak diberikan tidak bersalah secara
etis
▪ Sarana yang dilarang atau menimbulkan kerugian, adalah extraordinary
UU NO. 36/2009 TENTANG KESEHATAN
Before
Support system
During
Cost availability
After
Special circumstance
Medical indication Patients preferences