Anda di halaman 1dari 15

Hari P Nugroho, drg., SH., M.H.Kes., C.L.A.

MENGAPA SERINGKALI TIMBUL MASALAH ETIK?

BIOETIKA
etika hukum

Norma : perilaku/moral Norma : hukum

Pelanggaran : dilema internal baik/buruk Pelanggaran : benar / salah

Dampak : kehormatan profesi Dampak : konflik

Lingkup : perilaku Lingkup : peraturan

Bentuk : KODE ETIK PROFESI Bentuk : UU, permen, dll

Disusun oleh : organisasi profesi Disusun oleh : pemerintah

Yang memeriksa : majelis etik profesi Yang memeriksa : pengadilan, hakim

Sanksi : teguran, moral, dikucilkan, dipecat Sanksi : pidana, perdata, administrasi

Tujuan : menjaga kehormatan, martabat, mutu profesi Tujuan : menjamin ketertiban dalam masyarakat
▪ Relationships with colleagues ▪ Patients changing doctors
▪ Paternalism ▪ Euthanasia
▪ Abortion ▪ Making mistakes
▪ Confidentiality ▪ Domestic violence
▪ Treating family and friends ▪ Concealing information for a patient
▪ Chronic drug abuse ▪ Sickness certificates
▪ Worker’s compensation
- Situasi dimana seseorang harus membuat keputusan diantara 2 atau lebih pilihan

CLINICIAN – PATIENT - FAMILY


- Bukan menentukan BENAR atau SALAH
- Menemukan yang LEBIH BAIK, LEBIH BENAR, LEBIH REASONABLE
- Problems that do not seem to allow resolution
- LEAST BAD OPTION

ORDINARY/EXTRAORDINARY
FOUR TOPICS CHART/FOUR BOXES METHOD
IDEA
•Duty to provide care •Professionalism
•Assess decisional capacity •Trust/fiduciary responsibility
•Confidentiality •Informed consent
•Assess surrogate appropriateness •Justice (fair allocation of scarce resources)
•Truth-telling •Justify paternalism
•Respect for autonomy (patient goals) •Futility (furthers no goals)
•Minimize harms •No conflict of interest
•Beneficence/caring (team goals) •Professional competence
•Duty to warn •Evidence-based practice
•Nonjudgmental regard •Responsibilities to peers and institutions
1. Klarifikasi dan klasifikasi dilemma
2. Review informasi yang tersedia
3. Mendapatkan informasi tambahan yang relevan
4. Analisa isu etik, dengan referensi yang relevan berkaitan
dengan legal/hokum, dan professional
5. Respon/tindakan, mempelajari hasil tindakan yang
dilakukan dan pelajaran yang didapat dari keputusan tsb
▪ Dasar pemikiran : bahwa Kematian pasien tidak harus dipandang sbg kegagalan dokter,
yang penting: Apa yang menjadi kewajiban dokter itu harus dilaksanakan, yakni sebatas
apa yang ordinary.
▪ Cara ordinary/proportionate adalah cara yang memberikan harapan akan adanya
keuntungan yang masuk akal dan tidak menjadi beban berat, misal keuangan bagi
keluarga dan komunitasnya.
▪ Tujuannya adalah tidak ada guilty feeling bagi dokter maupun keluarga pasien
▪ Ada suatu titik dimana kita memutuskan bahwa kita harus mengatakan “cukup”
▪ Prinsip proporsional
▪ Sarana yang futile/sia-sia tidak wajib diberikan
▪ Keadaaan ordinary/extraordinary ini tergantung kondisi masing-masing dan keadaan.
Artinya biSA berubah, misalnya menurut waktu dan kondisi. Yang ordinary kemarin bisa
menjadi extraordinary hari ini.
▪ Secara medis , sarana itu digolongkan itu ordinary bila:
a. sudah teruji secara ilmiah
b. berhasil secara statistik
c. tersedia secara rasional
▪ Secara moral , sarana itu digolongkan itu ordinary bila:
a. menguntungkan
b. bermanfaat
c. tidak menjadi beban fisik, psikologis dan keuangan bagi pasien secara berlebihan.

Salah satu saja tidak memenuhi maka akan menjadi extraordinary

▪ Sarana yang wajib adalah sarana yang ordinary untuk mempertahankan hidup pasien
pada umumnya
▪ Sarana yang tidak wajib adalah extraordinary, jika tidak diberikan tidak bersalah secara
etis
▪ Sarana yang dilarang atau menimbulkan kerugian, adalah extraordinary
UU NO. 36/2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 51 (1) : upaya kesehatan diselenggrakan untuk


mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi
individu/masyarakat

Pasal 51 (2) : upaya kesehatan dimaksud pada ayat (1)


didasarkan pada standar pelayanan minimal kesehatan
Diagnosis
Diagnosis
Family
Treatment
Team
prognosis

Before
Support system
During
Cost availability
After
Special circumstance
Medical indication Patients preferences

▪ Memahami dahulu diagnosis dan ▪ Pasien mengungkapkan pilihannya, atau


terapi berdasarkan kondisi patologis keluarga bila pasien tidak kompeten
pasien
▪ Menggambarkan pengalaman,
▪ Tidak hanya mendiskusikan fakta kepercayaan, dan nilai pasien
klinis, tetapi juga tujuan terapi
▪ Pilihan terapi didasarkan pada pilihan
▪ Harus ada gambaran yang jelas pasien, asesmen personal pasien akan
mengenai benefit dari intervensi dan benefit dan batas-batas etika yang
aspek etisnya relevan
▪ Prinsip bioetik yang dipakai : ▪ Prinsip yang dipakai adalah : RESPECT
BENEFICENCE & NON MALEFICENCE FOR AUTONOMY
Quality of Life Contextual features

▪ Tujuan terapi adalah mempertahan ▪ Setiap masalah medis selalu


atau memperbaiki kalitas hidup. berhubungan dengan institusi,
Dipertimbangkan sebelum, selama, keuangan, dan masalah social.
dan setelah terapi
▪ Di sisi lain, semua hal tersebut
▪ Masih sering menjadi kontroversi dipengaruhi oleh pilihan pasien
karena adanya bias. Misalnya
▪ Keputusan dipengaruhi oleh
kualitas hidup menurut ukuran
professional, keluarga, religi,
pasien tidak sama dengan kualitas
legal/hukum, factor institusi/rumah
bidup menurut dokter/observer.
sakit
Derajat kepuasan pasien meliputi
fisik dan mental ▪ Prinsip yang dipakai adalah : JUSTICE,
FAIRNESS
▪ Prinsip yang dipakai adalah : NON
MALEFICENCE, BENEFICENCE,
RESPECT FOR AUTONOMY

Anda mungkin juga menyukai