Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRINSIP BERKARYA SENI RUPA

KELOMPOK 1
1. WAHYUNI
2. AINUN SAHTINI
3. MIFTAHUL HAMDI
4. CHANDRA KHAIRURRUSLI
5. RIJALUL MUTTAQIN
6. DELIA AGUSTIANI MAYASARI
Suatu karya seni rupa di katakan memiliki nilai seni atau nilai estetika

karena beberapa unsur yang dimilikinya. Unsur-unsur seni rupa tersebut meliputi

titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

Namun, tahukah anda jika keindahan dari penggabungan unsur-unsur seni

rupa tersebut sebetulnya tidak akan terlepas dari beberapa prinsip dasar yang

menunjang dalam segala bentuk karya seni rupa. Berikut prinsip-prinsip berkarya

seni rupa:

Prinsip seni rupa adalah prinsip yang menunjang bagaimana beberapa

unsur dalam sebuah karya digabungkan sehingga memiliki nilai seni.Prinsip seni

rupa diantaranya yaitu kesatuan, keseimbangan, keserasian, irama, komposisi,

proporsi, dan emphasis.

1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang bagaimana

unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu satu sama lain sehingga saling

menunjang dalam membangun sebuah komposisi yang menarik dan indah. Di

antara prinsip-prinsip seni rupa yang lain, kesatuan adalah modal awal yang

harus di tunjang oleh prinsip lainnya sehingga dapat menjadikan sebuah karya

seni yang bernilai estetis. Contohnya:


2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan atau balance adalah prinsip yang bertanggung jawab

pada kesan dari suatu susunan unsure-unsur seni rupa. Unsure-unsur seni rupa

yang diatur sedemikian rupa melalui prinsip keseimbangan akan menjadi

daya tarik bagi para penikmat karya seni.

Prinsip keseimbangan berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan

berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:

keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non

formal/asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu

keseimbangan yang diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama.

Keseimbangan simetris bersifat statis. Sedangkan keseimbangan asimetris

yaitu keseimbangan karena antara bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap

seimbang. Keseimbangan ini lebih unik, menarik, dan banyak memberikan

banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih bersifat dinamis. Contohnya:


3. Keserasian atau Keselarasan (Harmony)

Keserasian atau keselarasan (harmony) adalah hubungan kedekatan

unsure-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan

keselarasan. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan

tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur

warnna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu

sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang

selaras. Harmony dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu harmoni lansung dan

harmoni tidak lansung.

a. Harmoni Langsung

Harmoni yang lansung terlihat dari unsure seni yang telah serasi, misalnya

harmoni yang diperoleh keselarasan garis-garis, keserasian warna,

keseimbangan bentuk.

b. Harmoni Tidak Langsung

Harmoni yang dicapai lewat pertimbangan fikir terhadap objek-objek

karya yang ditampilkan, misalnya lukisan alam benda yang berupa alat

kebun, maka akan serasi apabila terdiri dari lukisan barang atau alat yang

digunakan untuk berkebun, diantaranya pipa air, sabit, gunting tanaman,


cangkul,, sekop, pupuk, kursi kebun dan sebagainya.Contohnya:

4. Irama (Rythme)

Irama (rythme) adalah merupakan pengulangan satu atau lebih

unsure secara teratur dan terus-menerus sehingga mempunyai kesan bergerak.

Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna.

Pengulangan unsure bentuk jika diletakkan di tempat yang sama maka akan

terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan niilai

estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna,

ukuran, jarak, dan tekstur. Contohnya:


5. Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan

mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, serasi, sehingga

menghasilkan karya seni yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan

untuk menampilkan ekspresi.Contohnya :

6. Proporsi (Kesebandingan)

Proporsi (Kesebandingan) adalah perbandingan antara bagian-

bagian yang satu dengan yang lainnya dengan pertimbangan seperti: besar-

kecil, luas-sempit, panjang-pendek, jauh-dekat dan yang lainnya. Contoh


mudah yang bias kita jadikan gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan

tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis,

mata, hidung, mulut harus seimbang. Contohnya:

7. Emphasis (Penekanan)

Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis) adalah

untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan.

Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah

dari unsur-unsur karya desain. Prinsip penekanan dapat dilakukan dengan

distorsi ukuran, bentuk, arah, irama, warna kontras, dan lain-lain. Contohnya:

Anda mungkin juga menyukai