Anda di halaman 1dari 10

Tugas Baca: Konsep Keperawatan Kritis pada Intensive Care

Anak

Oleh; Nadiyatuz Zahrah, 1806140180, Keperawatan Kritis Terintegrasi – Kelas A

Anak-anak bukanlah "orang dewasa kecil". Mereka secara fisik, secara


fisiologis, dan emosional yang belum matang. Oleh karena itu, peralatan perawatan
kritis, teknik penilaian, dan terapi harus sesuai untuk anatomi dan fisiologi anak.
Peralatan perawatan kritis yang terampil dapat menentukan sekilas apakah anak
"terlihat baik" atau "terlihat buruk." Dengan evaluasi cepat dari pengkajian visual
dan taktil dari warna, perfusi, tingkat aktivitas dan posisi. Pada pasien anak yang
mengalami sakit kritis tanda-tanda vital normal tidak selalu menjadi “acuan
normal”.

Meskipun banyak tanda-tanda klinis dan gejala penyakit dan kegagalan


sistem organ yang sama pada pasien dari segala usia, beberapa penyakit atau
komplikasi penyakit lebih mungkin terjadi pada anak daripada pada orang dewasa.
Selain itu, manifestasi kesusahan atau kegagalan organ dapat berbeda pada anak-
anak. Anak lebih kecil, dengan sistem pernapasan dan kardiovaskular yang belum
matang dan memiliki cadangan lebih sedikit daripada orang dewasa. Akibatnya,
anak dalam tekanan kardiopulmoner dapat dekompensasi lebih cepat daripada
orang dewasa dengan penyakit serupa. Selain itu, kecepatan metabolic anak lebih
cepat dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga pada anak lebih banyak
membutuhkan curah jantung yang lebih tinggi, pertukaran gas yang lebih besar, dan
asupan cairan serta kalori yang lebih tinggi dalam per kilo gram berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, karena anak-anak lebih kecil daripada
orang dewasa, curah jantung absolut, ventilasi semenit, kebutuhan cairan, dan
volume urin mereka lebih rendah.

Dilihat dari sisi psikologis secara emosial dan kognitif anak-anak belum
matang, hal ini akan mempengaruhi pemahaman seorang anak dan respon mereka
terhadap penyakit kritis yang dialaminya. Sehingga sebagai seorang perawat kita
harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan dan kekhawatiran
anak serta harus peka terhadap komunikasi non verbal yang disampaikan oleh anak.
Keluarga juga menjadi bagian penting untuk menjadi penunjang atau system
pendukung seorang anak, oleh karena itu perawat juga harus mampu berkomunikasi
secara efektif dengan keluarga anak tersebut. Selain itu, bagi perawat juga sangat
penting untuk memberikan dukungan kepada semua anggota keluarga karena
kecemasan keluarga dapat dikomunikasikan dengan cepat kepada anak. Salah satu
cara untuk mengimplementasikan hal tersebut diantaranya adalah dengan tidak
membatasi waktu kunjungan orang tua atau pengasuh anak tersebut. Ronde bersama
tenaga kesehatan (melibatkan semua pengasuh) yang mencakup pasien dan
keluarga akan membantu membangun komunikasi yang terbuka dan konsisten
dalam tim perawatan kesehatan dan dengan keluarga.

Pada penjelasan di atas disebutkan bahwa peran perawat kritis yang terampil
dapat menentukan sekilas apakah anak "terlihat baik" atau "terlihat buruk." Dalam
menentukan hal tersebut membutuhkan evaluasi visual yang cepat dari sisi warna
anak, perfusi perifer, tingkat kesadaran (aktivitas dan daya tanggap), pernapasan,
dan posisi nyaman.

a. Warna kulit
Untuk warna kulit dan ekstermitas biasanya sama yaitu berwarna
merah muda. Ketika terjadi gangguan kardiorespirasi, kulit sering berbintik-
bintik dan ekstremitas serta selaput lendir akan terlihat pucat. Meskipun
selaput lendir orang dewasa dengan hipoksemia sering menjadi kehitaman,
sianosis sentral seperti itu (paling baik diamati pada selaput lendir) tidak
secara konsisten terdeteksi pada anak hipoksemia. Pengamatan sianosis
membutuhkan setidaknya 3 sampai 5 g hemoglobin desaturasi per desiliter
darah, sehingga anak dengan anemia mungkin tidak pernah tampak sianosis
meskipun terdapat hipoksemia berat.
b. Perfusi perifer
Ekstremitas anak biasanya hangat, dengan pengisian kapiler cepat (2
detik atau kurang). Ketika anak dalam perfusi buruk atau stress maka
ekstremitas akan dingin dan pengisian kapiler sering lamban. Stres juga
dapat menyebabkan vasokonstriksi perifer dan pendinginan kulit, terutama
pada ekstremitas, sehingga suhu lingkungan harus dipertimbangkan saat
mengevaluasi perfusi. Jika pengisian kapiler yang buruk dikaitkan dengan
lingkungan yang dingin, hangatkan pasien dan sering-sering periksa
kembali perfusi untuk menentukan apakah gangguan pada perfusi perifer
disebabkan oleh stres dingin atau apakah sebenarnya disebabkan oleh curah
jantung yang tidak memadai.
c. Tingkat kesadaran (aktivitas dan daya tanggap)
Perubahan tingkat aktivitas dan daya tanggap anak sering terlihat
ketika perfusi sistemik atau fungsi neurologis terganggu. Berikut perbedaan
lebih lanjut mengenai tingkat kesadaran anaak pada kondisi sehat, kritis, dan
perburukan.

Kondisi Anak Terlihat Konidisi Anak Terlihat Kondisi


Baik Sakit Perburukan
Bayi
• Tampak kontak • Tidak ada kontak • Ekstremitas
mata mata flasid
• Ada orientasi wajah • Terdapat facial • Tidak
• Menggerakkan grimace atau responsif
ekstremitas secara meringis
spontan • Ekstremitas fleksi
• Iritabel
• Menangis high-
pitched
• Lemah
Toodler
• Protes jika • Ekstremitas iritabel • Letargi
dipisahkan dengan • Hanya merasa • Tidak
orang tua atau nyaman dengan responsive
pengasuhnya orang tua saja
• Ansietas apabila
ada stranger
Usia Pra Sekolah
• Tidak mudah • Iritabel • Tidak
percaya atau takut • Tidak kooperatif responsive
dengan tenaga • Letargi
kesehatan
• Ingin tahu
mengenai alat-alat
dan tugas tenaga
kesehatan yang ia
lihat
• Dapat menjelaskan
terkait dengan
lokasi nyeri
Usia Sekolah dan Remaja
• Kooperatif • Iritabel • Tidak
• Sadar diri saat • Tidak kooperatif responsive
pemeriksaan fisik • Letargi

d. Pernapasan
Penyedia layanan diyakinkan jika anak bernapas dengan kecepatan
teratur yang sesuai dengan usia dan kondisi klinis anak. Sebaliknya,
penyedia layanan harus memperhatikan anak yang bernapas dengan cepat,
tidak teratur, atau pada kecepatan yang terlalu lambat untuk kondisi klinis
anak, atau jika anak menunjukkan upaya yang signifikan (misalnya,
retraksi, hidung melebar).
e. Posisi nyaman
Kebanyakan anak lebih suka duduk tegak di ranjang rumah sakit,
terutama jika stranger hadir. Posisi tegak biasanya merupakan posisi
nyaman jika ada gangguan pernapasan, dan anak mungkin akan menolak
penempatan dalam posisi terlentang. Jika anak berbaring dengan tenang di
tempat tidur, maka ketakutan, rasa sakit, dan penyakit serius mungkin ada.
Namun pada bayi tidak dapat mengambil posisi yang nyaman, tetapi dapat
menunjukkan lebih sedikit gangguan pernapasan saat kepala tempat tidur
ditinggikan.
Di unit perawatan kritis, tenaga hesehatan harus terus mengevaluasi
penampilan umum anak (termasuk pernapasan) dan tanda-tanda vital. Bila
memungkinkan perawat harus memperoleh informasi atau pengukuran pada
saat anak “istirahat”, termasuk evaluasi denyut jantung dan frekuensi serta
upaya pernapasan, sebelum mengganggu anak kemudian validasi pada saat
anak bangun. Berikut merupakan table perbedaan TTV pada saat dalam
keadaan istirahat dan bangun.

Biasanya pada saat anak merasa stress, takut, atau kesakitan maka denyut jantung
dan laju pernapasan anak meningkat dan biasanya akan menurun saat anak tidur.
Jika didapatkan tanda vital saat anak menangis, maka sebuah upaya harus dilakukan
untuk menghibur anak yang ketakutan, sehingga tanda-tanda vital istirahat dapat
didokumentasikan dan dievaluasi.

Dalam melakukan assessment, American Heart Association menggunakan


format ABC untuk menunjukkan penilaian dan dukungan jalan napas, pernapasan,
serta sirkulasi, dan prioritas ini masih sesuai untuk penilaian anak yang sakit kritis.
Format abjad tambahan juga mungkin berguna untuk perawat perawatan kritis
pediatrik. Format ini menggunakan tujuh huruf pertama dari alfabet untuk
membantu perawat mengingat langkah-langkah dalam pemeriksaan tujuh poin.
Tujuh poin penilaian penting yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Airway and aeration : jalan napas anak (dan aerasi)


2. Brain : otak (fungsi neurologis)
3. Circulation : sirkulasi
4. Drips, drugs : infus atau obat yang diberikan,
5. Electrolytes : keseimbangan elektrolit
6. Fluids : cairan (termasuk keseimbangan cairan dan kecepatan pemberian
cairan)
7. Genitourinary/gastrointestinal and growth development: fungsi
genitourinari dan gastrointestinal, serta pertumbuhan dan perkembangan.

Pada saat merawat neonatus yang sakit kritis, format ini dapat dimodifikasi untuk
membuat pemeriksaan sembilan poin, dengan penambahan huruf H untuk panas,
atau termoregulasi, dan huruf I untuk imaturitas imunologis.

Karakteristik Umum

a. Termogulasi
Bayi dan anak kecil memiliki rasio luas permukaan kulit lebih besar
terhadap volume/berat badan, sehingga mereka kehilangan lebih banyak
suhu panas tubuh ke lingkungan melalui penguapan, konduksi, dan
konveksi daripada orang dewasa. Selain itu, anak kecil juga bisa kehilangan
suhu panas tubuh jika sejumlah besar cairan intravena atau dialisis
dilakukan tanpa adanya pemanasan terlebih dahulu.
Neonatus yang mengalami stres-dingin dan bayi di bawah 6 bulan
tidak dapat menggigil untuk menghasilkan panas. Ketika suhu lingkungan
turun, bayi-bayi ini mempertahankan suhu tubuh melalui produksi panas
tanpa menggigil. Pada bayi yang sehat mampu meningkatkan pengiriman
oksigen sebagai respons terhadap peningkatan konsumsi oksigen selama
produksi panas tanpa menggigil dilakukan, namun pada bayi dengan
penyakit kritis mungkin tidak mampu untuk meningkatkan pengiriman
oksigen secara efektif. Maka, stres-dingin pada bayi bisa mengakibatkan
adanya hipoksemia, asidosis laktat, dan hipoglikemia. Penurunan suhu pada
neonatus juga dapat merangsang vasokonstriksi pulmonal, yang
mengakibatkan peningkatan afterload ventrikel kanan.
b. Kebutuhan cairan dan terapi cairan
Cairan harian anak lebih besar per kilogram berat badan daripada
orang dewasa, karena anak memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi
dan kehilangan air yang lebih besar melalui penguapan per kilogram berat
badan. Perkiraan kebutuhan cairan ini sering didasarkan pada berat badan
anak. Namun, kehilangan air melalui penguapan dipengaruhi secara
langsung oleh luas permukaan tubuh (BSA) anak, yang ditentukan oleh
tinggi dan berat badan menggunakan nomogram, sehingga perhitungan
kebutuhan cairan dianggap paling akurat jika perhitungan didasarkan pada
BSA. Jika nomogram BSA tidak tersedia, BSA dapat diperkirakan
menggunakan berat badan dan rumus berikut:

Perkiraan kebutuhan cairan perawatan memberikan dasar untuk


menyesuaikan tingkat pemberian cairan untuk setiap pasien. Pemberian
cairan sebenarnya disesuaikan dengan kondisi klinis anak. Berikut
merupakan perkiraan kebutuhan pemeliharaan cairan:
c. Keseimbangan elektrolit, glukosa, dan kalsium
Beberapa bentuk ketidakseimbangan elektrolit, glukosa, dan
kalsium lebih mungkin terjadi atau menyebabkan komplikasi pada anak-
anak daripada pada orang dewasa. Selain itu, kelainan natrium, kalium,
glukosa, kalsium, dan magnesium sering terjadi pada perawatan kritis,
sehingga perawat harus memantau nilai laboratorium dan menilai
manifestasi klinis dari ketidakseimbangan ini. Penting untuk mengantisipasi
efek terapi pada elektrolit anak (misalnya, koreksi asidosis akan dikaitkan
dengan penurunan konsentrasi kalium serum) dan upaya untuk mencegah
ketidakseimbangan elektrolit.
d. Fungsi kardiovaskular
Henti jantung di rumah sakit sering berkembang sebagai progresi
gagal napas dan syok. Biasanya setengah atau lebih dari anak-anak korban
henti di rumah sakit memiliki kegagalan pernapasan yang sudah ada
sebelumnya, dan sepertiga atau lebih mengalami syok, meskipun angka ini
agak bervariasi di antara rumah sakit yang melaporkan. Ketika gagal napas
di rumah sakit pediatrik atau henti jantung dengan bradikardia diobati
sebelum berkembangnya henti jantung (tanpa denyut), maka kelangsungan
hidup umumnya akan tinggi.
e. Fungsi pernapasan
Berikut merupakan lima komponen utama sistem pernapasan dan
fungsinya:
Komponen Fungsi

Sistem syaraf pusat Mengontrol ventilasi

Airways Menghantarkan gas ke dan dari


permukaan pernapasan

Dinding dada Tutup paru-paru

Otot pernapasan Berkontribusi pada ekspansi dinding


dada dan paru-paru, menstabilkan
dinding dada, dan mempertahankan
patensi jalan napas

Jaringan paru-paru Permukaan untuk difusi gas

Setiap komponen sistem pernapasan pada anak belum matang, dan


immaturity ini dapat berkontribusi pada perkembangan gagal napas bila
terdapat disfungsi pernapasan.

f. Fungsi neurologis
• Sebagian besar pemeriksaan neurologis bayi terdiri dari evaluasi
refleks
• Evaluasi tingkat kesadaran bayi sebagian besar didasarkan pada
evaluasi kewaspadaan bayi, respons terhadap lingkungan dan orang
tua, tingkat aktivitas, dan tangisan.
• Sensitivitas ekstrim terhadap rangsangan biasanya menunjukkan
iritabilitas, dan iritabilitas ekstrim atau kelesuan adalah abnormal.
Bayi dengan penyakit atau cedera neurologis sering menunjukkan
tangisan bernada tinggi.
• Setelah anak cukup dewasa untuk memahami dan menjawab
pertanyaan, akan memungkinkan untuk menilai tingkat kesadaran,
orientasi waktu dan tempat, dan kemampuan untuk mengikuti
perintah
• Penurunan respon terhadap rangsangan nyeri adalah abnormal dan
dapat mengindikasikan penurunan fungsi neurologis.
• Pemeriksaan neurologis meliputi evaluasi tonus otot anak.

g. Fungsi kekebalan dan infeksi


Pasien yang sangat muda dan tua sangat rentan terhadap infeksi.
Neonatus dan bayi secara imunologis belum matang, kekurangan
penyimpanan imunoglobulin, dan tidak memiliki paparan antigen
sebelumnya terhadap agen infeksi.

Daftar Pustaka
Hazinsky, Mary Fran. (2013). Nursing Care of the Critically Ill Child (3rd ed). St.
Louis Missouri: ELSEVIER.

Anda mungkin juga menyukai