PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANGTUAH SURABAYA TAHUN AJARAN 2020/2021 Perawatan paliatif pd anak jarang diperbincangkan nasional maupun internasional. Jumlah kanker anak makin menonjol Kanker pada bayi yang baru lahir : leukemia congenital, retinoblaoma, neuroblastoma, tumor Wims’, dll.
Hambatan pelaksanaan Perawatan Paliatif pada Anak
Kurangnya pelatihan Perawatan Paliatif Anak bagi para dokter dan perawat yang mencakup; kebutuhan psikologis, spiritual, breaking bad news dan membicara-kan mengenai kematian. dokter atau pelaksana kesehatan yang sering kali merasa gagal bila menghentikan upaya – upaya kuratif Prinsip Implementasi Perawatan Paliatif • Dilakukan pendekatan holistik (holistic approach) • Oleh tim interdisiplin • Didasari oleh tiga hal : 1. Competense 2. Compassion 3. Commitment Penilaian Nyeri : Kemampuan mendeteksi nyeri Mengukur derajat nyeri Menentukan signifikansi nyeri bagi tiap individu Saling berhubungan dalam proses menentukan nyeri penderita. Penilaian Nyeri pada Bayi (Preverbal) : 1. Penilaian perilaku; bagaimana bayi mengadakan perubahan perilaku sebagai respons terhadap nyeri : – Ekspresi muka – Gerakan tubuh – Perubahan perilaku – Tangis 2. Penilaian fisiologis; bagaimana tubuh bayi mem-berikan reaksi terhadap rangsang nyeri : – Aktifitas jantung dan pernapasan – Tekanan darah – Gas darah (blood gas level) – Kadar nerokimia dan nerohormonal – Keringat pada telapak tangan
Pengobatan nyeri harus mengikuti 4 konsep dari WHO :
• By the Ladder • By the Clock • By the Appropriate Route • By the Child
Untung rugi berbagai cara pemberian obat anak :
Oral : tidak nyeri, paling dianjurkan untuk anak I.V. : cepat mengatasi nyeri, mudah dititrasi, berguna untuk dosis bolus S.C. : nyeri, tetapi dapat diberikan pada rawat jalan I.M. : sangat tidak dianjurkan, relatif sangat nyeri Rectal : tidak disenangi oleh anak
Konsep kematian pada anak
Anak sesuai dengan umurnya memiliki konsep kematian yang unik Anak yang mendekati kematian memiliki konsep kematian sendiri Bayi tidak memiliki konsep kematian yang riel Balita belum bisa memahami antara hidup dan mati Anak-anak, paham kematian adalah permanent Remaja, memahami dan setuju akan datangnya kematian. Bayi (0-2) tidak memiliki konsep kematian yang riel • Reaksi perpisahan dengan orang tuanya melalui pengalaman informasi sensorik yang didapat sejak lahir Balita (2-6) • Balita sering mengangggap kematian adalah reversible, tidak permanent • Mereka sering tidak jelas memahami perbedaan antara hidup dan mati Anak-anak (6-12) • Mereka sadar kematian dapat terjadi, suatu kejadian yang permamen • Dapat disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit • Tahap awal mereka menganggap penyebab kematian adalah external • Tetapi tahap lanjut mereka memahami penyebab kematian adalah internal Remaja (> 12) • Sadar dan setuju kematian akan datang • Konsep kematian sangat dipengaruhi oleh pengalaman lampau dan emosinya • Mereka biasanya mulai membangun identitas dan jati dirinya dan tidak mau tergantung pada siapapun • Tahap penolakan dan sifat menentang dapat mendadak merubah kepribadiannya menghadapi kematian Kebutuhan fisik anak yang menghadapi kematian • Dapat tidur dan istirahat dengan tenang • Nutrisi perlu diperhatikan, intake makanan dan cairan • Pembersihan sekitar dirinya • Perawatan kulit • Pernapasan • Hidung dan mulut • Penanggulangan nyeri Kebutuhan psikososial anak yang menghadapi kematian • "time to be a child" • Berbincang dan mendengarkan, jadilah pendengar yang baik • Mencegah anak jatuh kedalam depresi • Memenuhi kebutuhan spiritual • Batasi jumlah pengunjung • Membuat anak nyaman Mengelola orang tua yang menghadapi kematian anaknya • Orang tua sering mengalami kemarahan dan ketakutan bila menghadapi kematian anaknya. Respon yang terjadi bisa : • Pengingkaran (denial) • Marah (anger) • Tawar-menawar (bargining) • Depresi (depression) • Kepasrahan (acceptance) • Kadang rasa susah orang tua begitu dalam sehingga ingin bunuh diri, atau mengundurkan diri dari masyarakat. Mengelola anak menghadapi kematian saudaranya Davies (2003) ada 3 konsep dasar penting untuk mengerti duka yang dirasakan saudaranya : – Anak memiliki perasaan, hendaknya dimengerti dan dibenarkan oleh orang dewasa. – Kalau anak berduka akan sangat tergantung pada pengertian mereka mengenai kematian – Hubungan antar saudara mempunyai arti yang penting Proses kematian • Perubahan pernapasan, lambat, kadang cepat dangkal, ada periode berhenti, kadang disertai dgn mengerang atau merintih • Pernapasan bisa berbunyi karena banyak lendir • Tampak tubuh bisa tidak berbentuk karena progresifitas tumornya • Warna kulit marmorata • Bisa mendadak inkontinen dan buang air besar • Kontak negative, kesadaran menurun • Dinyatakan mati bila jantung berhenti berdenyut dan tidak ada pergerakan pernapasan.