Anda di halaman 1dari 6

RMK

MODUL 7

MODEL PENUGASAN DAN MODEL ANTREAN

RISET OPERASI

Di buat oleh :

Danny Ferdito Gustiawan (042964379)

SEMESTER 3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN POKJAR KLATEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

SURAKARTA

2021
KB 1 PERENCANAAN PENUGASAN

Algoritma yang digunakan dalam memecahkan masalah penugasan ada dua macam, yaitu :

1. Algoritma dengan Tujuan Meminimumkan


Tujuannya adalah meminimumkan pengorbanan. Pengorbanan yang ditanggung
biasanya diukur dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan oleh
seorang karyawan. Biayanya berbeda-beda. Untuk itu harus menempatkan orang yang
paling cocok dengan kebutuhan pekerjaan itu. Caranya, menggunakan matriks atau tabel
yang berisi baiaya penugasan karyawan.
Untuk melakukan alokasi optimal terhadap penugasan karyawan, lakukan langkah-
langkah berikut :
1) Membuat Opportunity Cos Matrix
Ubahlah matriks menjadi Opportunity Cost Matrix. Hal itu dilakukan dengan jalan
: nilai tiap baris dikurangi nilai terkecil baris itu.
2) Membuat total Opportunity Cost Matrix.
3) Menggambar garis untuk meliputi angka 0.
Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai 0, tariklah garis seminimum
mungkin, baik vertikal maupun horizontal, yang bisa menghubungkan setiap angka
0 yang ada.
4) Mengubah Total Opportunity Cost Matrix
Untuk mengubah Total Opportunity Cost Matrix, dilakukan dengan cara berikut :
a. Pilihlah angka terkecil di antara semua angka yang belum terliput garis
minimum.
b. Nilai-nilai yang terliput garis dua kali harus ditambah dengan angka terkecil
yang belum terliput garis.
c. Angka di dalam suatu tabel yang terkena garis satu kali tetap dan berubah.
5) Membuat alokasi penugasan
Dapat melakukan alokasi karyawan karena banyaknya garis minimum (sebanyak
empat) sudah tidak kuranng dari jumlah baris atau kolom (ada empat).
2. Algoritma dengan Tujuan Memaksimumkan
Cara alokasinya mirip algoritma yang bersifat meminimumkan. Perbedaannya
hanya pada langkah pertama, kita cari selisih data keuntungan di tiap baris dengan
keuntungan terbesar pada baris itu.
3. Apabila Jumlah Karyawan Tidak Sama dengan Jumlah Karyawan.
Apabila jumlah karyawan tidak sama dengan jumlah pekerjaan, digunakan bantuan
dummy variable (variabel semu/boneka). Guna variabel semu ini untuk mengisi
ketidakcocokan itu. Kalau yang lebih sedikit banyaknya baris (karyawan), diperlukan baris
semu dengan biaya (atau keuntungan) sebesar 0. Sebaliknya, apabila yang lebih sedikit
adalah banyaknya pekerjaan, diperlukan kolom (pekerjaan) semu.
4. Penggunaan QM FOR WINDOWS
1) Tujuan meminimumkan
Lagkah sederhana : setelah QM for Windows dibuka, ikuti prosedur berikut :
a. Module
b. Assigment, kemudian enter.
c. New file, kemudian enter, akan keluar tabel mengenai keterangan data.
a Tittle : nama masalah yang dikerjakan.
b Number of jobs : banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
c Number of machines : jumlah mesin atau karyawan yang akan
mengerjakan.
d Row name : pilih nama pekerjaan yang dikerjakan.
e Collum name : pilih nama mesin atau karyawan yang akan
mengerjakan.
f Akan diperoleh tabel yang harus diisi data-data. Tentukan tujuannya
: memaksimumkan atau meminimumkan.
2) Tujuan memaksimumkan
Kalau tujuan dalam masalah yang kita hadapi memaksimumkan, pada awal
memasukkan data, harus dipilih maximize. Kemudian masukan datanya, lalu tekan
enter.
KB 2 PENGENALAN TEORI ANTREAN

Teori antrean adalah menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari suatu fasilitas,
misal antre dalam memberli tiket bioskop, antre berobat ke dokter dan sebagainya. Antre ini terjadi
karena kemampuan pelayanan tidak bisa mengimbangi kebutuhan pelayanan. Dengan kata lain,
orang atau barang yang dilayani terlalu banyak dibandingkan dengan kemampuan fasilitas
pelayanan yang ada. Akibatnya, terjadi keterlambatan, kekecewaan, atau akibat lain yang tentu
saja akan membawa konsekuensi kerugian.

Model-Model Antrean

Tujuan dari model-model antrean adalah meminimumkan jumlah seluruh biaya, baik biaya yang
disebabkan pengangguran fasilitas maupun pengangguran yang disebabkan langganan (orang atau
barang) menunggu pelayanan.

a. Chanel
Chanel adalah jalur. Lewat jalur itu, masukan/objek bisa mendapatkan pelayanan.
Terkadang ada antrean yang memiliki lebih dari satu jalur yang memberikan pelayanan
yang sama.
b. Fase pelayanan
Fase pelayanan adalah tahap pelayanan. Masalah antrean memiliki satu fase pelayanan. Itu
berarti objek masuk hanya dilayani satu kali dalam satu kesempatan
c. Sistem antrean
Sistem antrean adalah keseluruhan dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada
masukan, sejak ia datang sampai selesai dilayani.
d. Masukan (input)
Masukan adalah objek yang datang atau masuk ke dalam sistem yang memerlukan
pelayanan.
e. Pola kedatangan (arrival pattern)
Sifat ini adalah sifat dari kedatangan masukan/objek yang memerlukan pelayanan. Ada
yang sifat kedatangannya konstan.
f. Rata-rata kedatangan
Rata-rata kedatangan adalah rata-rata banyaknya masukan atau objek yang datang
(memerlukan pelayanan) setiap jangka waktu tertentu. Biasanya diberi simbol λ.
g. Jangka waktu antara kedatangan
Jangka waktu antara kedatangan adalah jangka waktu mulai kedatangan suatu
masukan/objek dengan kedatangan masukan/objek berikutnya yaitu selama 1/ λ.
h. Disiplin antrean (queue discipline)
Disiplin antrean adalah aturan mengenai urutan pelayanan, yaitu ketentuan mengenai siapa
yang sebaiknya dilayani dulu.
i. Antrean
Antrean adalah kimpulan dari masukan/objek untuk menunggu pelayanan karena fasilitas
pelayanan masih melayani objek yang datang.
j. Panjang antrean
Panjang antrean adalah banyaknya masukan/objek yang menunggu pelayanan karena
fasilitas pelayanan masih melayani objek yang datang sebelumnya.
k. Tingkat pelayanan
Tingkat pelayanan adalah kemampuan fasilitas pelayanan untuk melayani masukan/objek
selama satu periode tertentu. Biasanya diberi simbol µ
l. Traffic intensity
Traffic intensity adalah perbandingan antara rata-rata kedatangan dan rata-rata kemampuan
pelayanan terhadap masukan/objek selama jangka waktu tertentu, yaitu sebesar λ/µ.
m. Keluaran
Keluaran adalah masukan/objek yang telah selesai dilayani dan ia bisa meninggalkan
sistem.
n. Struktur antrean
Dapat mengadakan klasifikasi dari struktur antrean berdasarkan banyaknya chanel/jalur,
dan banyaknya fase pelayanan yang ada. Pada prinsipnya ada empat macam struktur
antrean, yaitu single channel single phase, single channel multiphase, multichannel single
phase, dan multichane multiphase.
MODEL-MODEL ANTREAN

Faktor-faktor yang menentukan macam-macam model itu sebagai berikut :

1. Distribusi kedatangan
Distribusi kedatangan adalah distribusi kedatangan masukan (orang atau barang yang perlu
pelayanan).

2. Distribusi pelaynan
Distribusi pelayanan adalah distribusi kemampuan pelayanan yang bisa bersifat pasti.
3. Banyaknya jalur pelayanan
Banyaknya jalur pelayanan dinyatakan dengan angka.
4. Banyaknya masukan
Banyaknya masukan adalah jumlah objek (orang atau barang) yang akan memasuki sistem.
5. Maksimum panjang antrean
Maksimum panjang antrean maksudnyay kemampuan antrean menampung masukan/objek
yang menunggu pelayanan.

Model-model untuk sistem yang memiliki satu fase (single phase) sebagai berikut :

1. Model 1 : M/M/I/I/I
Model ini adalah model yang paling sederhana karena distribusi kedatangan masukan
ataupun pelayanannya berdistribusi poisson.
2. Model 2 M/M/S/I/I
Model ini sebenarnya mirip dengan model 1, tetapi terdapat lebih dari satu fasilitas
pelayanan (multichannel) dan sesuai dengan yang dibicarakan di atas yaitu hanya
membicarakan single phase.

Anda mungkin juga menyukai