Dokumen Teaching Factory
Dokumen Teaching Factory
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maksimal meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai program
pendidikan, menanamkan jiwa wirausaha di setiap jenjang dan tingkat pendidikan. Direktorat
meningkatkan kompetensi kerja dan jiwa wirausaha lulusan SMK. Direktorat Pembinaan
SMK dalam Rencana Strategis 2015 -2019 memiliki visi terbentuknya insan dan ekosistem
pendidikan SMK yang berkarakter berlandaskan gotong royong. Salah satu program prioritas
pembelajaran teaching factory. Dalam RPJMN 2015 - 2019 telah ditargetkan 200 SMK akan
produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.
kerjasama antar SMK dan DUDI yang saling menguntungkan, sehingga SMK akan selalu
mengikuti perkembangan industri/Jasa secara otomatis dalam transfer teknologi, manajerial,
kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri/jasa sehingga akan
berdampak pada penguatan daya saing tenaga kerja dan industri di Indonesia.
B. Landasan Hukum
3. Peraturan Presiden nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia (KKNI).
Kajian Pustaka
(produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dengan DUDI untuk menghasilkan lulusan
yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar. Model pembelajaran berbasis industri
berarti bahwa setiap produk praktik yang dihasilkan adalah sesuatu yang berguna dan
bernilai ekonomi atau daya jual dan diterima oleh pasar. Sinergi antara SMK dengan
factory akan menjadi sarana penghubung untuk kerjasama antara sekolah dan industry.
2. Siswa terlibat sepenuhnya secara langsung dalam proses pembelajaran berbasis produksi,
sehingga kompetensi siswa terbangun melalui pengalaman pribadi dalam membuat,
mengerjakan dan atau menyelesaikan produk/jasa berdasarkan standar, aturan dan norma-
norma kerja di DUDI.
3. Hasil pembelajaran siswa berupa produk atau jasa riil/utuh seperti di pasaran/digunakan
atau dibutuhkan masyarakat pada umumnya.
Sosialisasi, dilakukan kepada semua guru, karyawan, beserta siswa SMK Sultan Fattah
Demak.
Pembentukan tim pelaksana teaching factory SMK Sultan Fattah Demak.
Penyusunan rencana dan ruang lingkup kegiatan teaching factory SMK Sultan Fattah
Demak.
Penyusunan dan pengesahan dokumen perangkat pembelajaran, termasuk komponen
utama teaching factory yang terdiri dari: produk, jadwal blok, dan job sheet.
Tahap implementasi, kegiatan yang dilakukan antara lain:
Penerapan model pembelajaran teaching factory.
Pendampingan dan penguatan pemahaman pemangku kepentingan (stakeholder).
Monitoring dan pengendalian kegiatan.
Tahap evaluasi, dilakukan:
Evaluasi penerapan teaching factory;
Penyusunan laporan hasil evaluasi serta rekomendasi untuk penguatan dan perbaikan
selanjutn
Implementasi model pembelajaran teaching factory melibatkan seluruh pemangku
kepentingan di sekolah. Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Sekolah, didukung oleh
tim pelaksana teaching factory, yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kurikulum;
Waka Hubungan Humas; Waka Sarana dan Prasarana; Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran dan multimedia; serta tenaga pendidik.
Implementasi Teaching Factory SMK Sultan Fattah Demak dilakukan melalui
pengembangan Pembuatan Running Text untuk outdor sebagai sarana untuk bisnis dan
memperkenalkan sebuah produk / destinasi wisata suatu daerah, pembuatan running
text/tulisan berjalan serta pembuatan digital sign it yang semuanya dikerjakan oleh siswa
program keahlian multimedia yang berkolaborasi dengan program keahlian lainnya yang ada
di SMK Sultan Fattah Demak.