Anda di halaman 1dari 29

Peluang Usaha: Bisnis Content SMS Diskon Buat Resto Kafe Dan Retail Shop

Ovis SMS
Resto Untung
Customer Untung
Cabang pun Untung
PT Ovis Utama meluncurkan produk terbarunya OVIS SMS yang merupakan program
privilege lewat wahana sms. Apa benefitnya?

Perkembangan dunia telekomunikasi makin memudahkan hidup manusia.

Piranti canggih seperti telepon seluler (ponsel) yang banyak beredar di pasaran ini,
sekarang digunakan oleh jutaan atau bahkan miliaran orang di dunia. Di Tanah Air saja
terdata lebih dari 80 juta orang menggunakan ponsel, baik itu GSM maupun CDMA.

Besamya angka tersebut sangat wajar. Meningkat ponsel saat ini tidak hanya sekedar
untuk alat berkomunikasi secara langsung saja, tetapi juga bisa digunakan untuk kegiatan
lainnya, seperti intemet atau sms (short message service).
SMS yang merupakan salah sate fitur dari ponsel, adalah yang paling popular Iantaran
sifatnya yang umum, mudah digunakan serta rendah biaya.

Atas dasar inilah, maka Ovis Dining Club, perusahaan jasa yang berorientasi pada bidang
dining dan persantapan khusus resto sejak 1996 lalu, saat ini telah membuat terobosan
baru yakni menggunakan sarana sms untuk mendapatkan diskon di berbagai resto dan
kafe di seluruh tanah air, yang dikenal dengan OVIS SMS.

OVIS SMS, menunit Wibowo Gunawan, CEO PT Ovis Utama-operator OVIS


SMSadalah program privilege, yang menggunakan sarana sms sebagai media untuk dapat
fasilitas diskon dan privilege.
Misi dari jasa ini adalah memberikan kemudahan dan keuntungan bagi pelanggan seluler
dan pihak merchant.
OVIS SMS hanya berorientasi pada dunia persantapan dan para merchant pun adalah
restoran dan kale. Untuk menikmati fasilitas OVIS SMS, pengguna ponsel cukup
mengetik Ovis<spasi>merchant_id, lalu kirim ke 3910. Setelah mendapatkan reply sms,
tunjukkan sms tersebut kepada staff yang biasanya adalah petugas kale atau resto yang
menjadi partisipan OVIS SMS.

Restoran atau kafe yang bekerjasama dengan OVIS SMS, akan memasang banner di
tempat yang jelas dan terlihat pengunjung. Merchant id akan jelas tercantum dengan
format, seperti misalnya: JAK1234. Dan, setiap merchant mempunyai merchant id yang
berbeda.
Wibowo Gunawan menambahkan, banyak keuntungan yang diperoleh pengguna ponsel
saat menggunakan fasilitas OVIS SMS. Umumnya, keuntungan langsung adalah diskon
harga makanan. "Tinggal ketik langsung, lalu tunjukkan reply sms ke merchant dan anda
langsung dapat diskon. Menarik bukan?" ujarnya.

Bagi merchant OVIS SMS, selain mendapat pasar hp user yang besar (80 jt), benefit
lainnya adalah: mendapatkan database customer yang bisa diakses langsung dengan akses
login secara online dan realtime melalui web www.ovissms.co.id

"SMS marketing is Future Marketing. Dengan memiliki database customer, maka resto
dapat melakukan promosi melalui sms, promosi yang sangat murah, cepat, efektif dan
tepat." tambah Wibowo Gunawan.

Berdasarkan respons yang positif, OVIS SMS memberikan peluang kepada pengusaha
sebagai cabang untuk kota2 seperti Bandung, Jogja, Semarang,

Denpasar dan kota besar lainnya di Indonesia, Persyaratannya relatif mudah. Anda harus
memiliki jiwa marketing, relasi yang luas dan cukup dengan investasi sekitar Rp 100 juta
an.

lnvestasi itu akan diperkirakan kembali dalam kurun empat bulan (lihat tabel). Mengingat
keuntungan yang diperoleh pada bulan ke empat sdh lumayan besar. Dan OVIS SMS
pusat hanya menunjuk 1 cabang eksklusif di setiap kotanya untuk memaksimalkan
pendapatan dan nyaris tanpa saingan dalam bisnis Jadi misalkan di Surabaya yang saat ini
sudah berdiri cabang OVIS SMS, maka OVIS 5MS tidak akan membuka cabang lagi di
kota tersebut. Tarif sms yang dikenakan senilai Rp 2.000, di mana sebagai cabang akan
mendapatkan pembagian hasil senilai Rp 500/sms

Surabaya, di kota tersebut telah menujukkan prospek dan market response yang sangat
baik, bisnis ini cukup mudah diterapkan karena tidak ada penjualan, stok maupun resiko
besar, penghasilan terbatas dan menggunakan tenaga kerja yang minim. Work Smarter,
not Harder- ungkap Wibowo Gunawan sebagai peraih penghargaan The Best Indonesian
Entrepeneur Award 2003 dad Yayasart Pentas Prestasi Indonesia.

Selain memberikan penggunaan layanan diskon sms secara lepas/bebas, OVIS SMS juga
memberikan layanan sms berlangganan dengan Cara ketik sms REG RESTO dan kirim
ke 3910. Di rnana pelanggan yang bergabung akan mendapat reply informasi sms diskon
50% setiap minggunya di resto dan kafe pilihan sesuai dengan kota yang di pilih. Contoh
sebagai anggota REG RESTO akan mendapat diskon 50% untuk bersantap di restoran
Hanamasa, Glosis, Gang2 Sulai, Cocasuki, Tamani, Fusion Japanese, de Tao, Beyond,
Elevent Hour, Mango dll hanya dengan menunjukan sms saja, Charging dari sms hanya
Rp 2.000.

Untuk berhentipun relatif mudah pelanggan cukup ketik UNREG RESTO dan kirim ke
3910. lnformasi sins sangat beragam dart jenis resto dan hanya yang extra luar biasa
hemat yang akan OVIS SMS infokan kpd pelanggan yang mendaftar.
"Respon dart Resto maupun user nougat positif. Ribuan pelanggan OVIS SMS jelas
"tukang mak.- dan kami mengutarnakan resto yang berkualitas bukan kuarititas. Dalam
me,ujudkan hal ini OVIS memberikan AWARD setiap tahunnya.

Target kami adalah menjadikan OVIS SMS sebagai restoran network terbesar di
Indonesia yang akan memberikan fasilitas penghematan kepada 80 juta hp users jika
bersantap di resto OVIS SMS. Bagi pengusaha yang serius dan mau meraih sukses
bersama, kami memberikan peluang sebagai cabang Ovis sms bila di kota tersebut belum
ada cabang OVIS SMS," ujar Jenniver Nidjaja selaku Operation Manager OVIS SMS
Jakarta.

Singkat info peruasahan OVIS SMS adalah sister company dart OVIS Dining Club dan
Card CONNECTION International yang telah beroperasi sejak 1996 lalu. Perusahaan
yang telah mendapatkan penghargaan kualitas ISO 9001 ini berhasil menghimpun 40 ribu
merchant di dunia dan 8,7 juta anggota di Indonesia. OVIS SMS bekerjasama dengan
seluruh operator GSM dan CDMA seperti: Telkomsel, XL, Indosat, Flexi dan Mobile
8/Fren.

Contact Person: Wibowo Gunawan


PT. Oyis Utama
Aparternen (steno Harmoni Suite 2D,A.
Suryopranoto No. 2 Jakarta 10130
T. (+6221) 630 2888
F. (+6221) 630 2822
Web: www.ovissms.co.id
E-mail: wibowo@ovissms.co.id

Peluang Usaha: Bisnis Kertas Recycled Jadi Perkakas Kelas Ekspor

Slap Kertas Bekas Jadi Perkakas


Memanfaatkan tenaga kerja pengamen jalanan, SRP menyulap kertas bekas menjadi
perkakas rumah tangga. Kini produknya telah dijual ke luar negeri

Harso Susanto: Tak akan kekurangan bahan baku, memanfaatkan kertas daur ulang
menjadi aneka barang kerajinan seperti kartu ucapan, bingkai foto, tempat kotak pencil,
hiasan dinding, dan barang-barang kecil lainnya sudah agak jamak dikerjakan. Namun
masih langka orang yang bisa membuat aneka keranjang, kotak-kotak besar, bahkan meja
dan kursi dari bahan dasar kertas bekas. Adalah Harso Susanto, pengelola CV Semesta
Recycled Paper, yang rela mengorbankan waktu dan biaya bereksperimen dengan
sampah-sampah kertas.

Tidak sia-sia, kini produk-produk yang dihasilkannya telah mampu dijual di pasaran lokal
maupun ekspor. Usaha ini dimulai perajin asal Jogyakarta itu pada Agustus 2006 lalu.
Tetapi seperti diceritakan, sebelumnya ia pernah menjalankan usaha seperti ini tahun
1997 namun sempat terhenti. Pada waktu itu ia membuat lembaran kertas daur ulang
yang kemudian langsung diproses menjadi kartu, photo frame, boxes, dan banyak lagi.
"Tetapi setelah saya lihat di pasar, barang seperti itu sudah banyak ada di tokotoko.
Makanya saya berpikir untuk
membuat barang lain dari bahan yang sama," tuturnya.

Diimbuhkan, ketertarikan terhadap kerajinan yang menggunakan bahan kertas bekas itu
selain bahan baku mudah didapat, ia juga berharap bahan itu bisa menjadi substitusi
bahan kerajinan yang sebagian besar diambil dari alam. Pria yang pernah bekeija di
perusahaan ekspor handicraft dari bahan dasar bambu, kayu, pandan, serta rotan itu
melihat bahan baku, terutama kayu, menjadi semakin mahal dan sulit diperoleh karena
beberapa daerah yang dulunya pemasok besar kini mulai menipis.

Harso biasa memperoleh bahan baku dari lapak-lapak yang jumlahnya melimpah. Bisa
juga dari pemulung langsung. Per minggu ia memerlukan bahan baku 2-4 kwintal atau
tergantung kebutuhan.

Kertas yang ada disortir dulu dan hanya dipilih kertas koran bekas saja dan itu pun bukan
kertas tabloid, karena menurutnya hasilnya akan mudah patah. Kemudian kertas-kertas
itu mulai dibasahi dengan tern kemudian dipilin dan ditempelkan pada mat yang sudah
dibuat. Setelah dijemur kering, proses selanjutnya yaitu finishing serta pengecatan. Untuk
keamanan maka Harso menjam in cat yang dipakai adalah cat dengan bahan pengencer
air agar ramah lingkungan, anti racun, sehingga aman untuk anak-anak sekalipun.
"Semua bahan tambahan seperti lem dan cat yang kami gunakan adalah waterbased, dan
antitoxic," tegasnya.

Untuk memulai usahanya Harso telah menanamkan modal tidak kurang Rp 30 juta.
Namun sebagian besar dipakai untuk eksperimen bahan dasar maupun pembuatan hampir
selama 4 bulan. Percobaan itu meliputi cara membuat pilinan yang cepat, kertas yang
sesuai, bahan-bahan yang aman, kualitas,. cara pengeringan, dan sebagainya. Karena
terbuat dari kertas bekas, bahan perlu juga dilakukan uji coba kekuatan produk. Produk
berukuran besar yang sudah dites bisa mengangkat beban hingga 5 kg. Kualitas itu,
menurutnya masih diperbaiki terus-menerus.

Semua proses produksi dikerjakan secara manual sehingga bentuk usaha kerajinan ini
sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. Menariknya Harso justru mempekerjakan para
pengamen dengan alasan bagi mereka bekerja rumahan lebih aman daripada di jalanan.
Sementara hasilnya baru dipasarkan pertama kali pada bulan Desember 2006 dengan
sasaran pasar dalam negeri terutama untuk kalangan menengah ke atas, serta pasar
ekspor.
Belum genap setengah tahun, rata-rata omset penjualan kurang lebih adalah Rp 12 juta
per bulan. Penjualan di pasar lokal dilakukan melalui kerja sama dengan outlet-outlet,
gateri dan toko kerajinan. Selanjutnya setain ikut di berbagai pameran barang kerajinan,
pria yang mengaku tidak selesai kuliah itu juga berhubungan langsung dengan para
eksportir dengan cara mengirimkan beberapa contoh produk. "Ternyata responnya bagus
karena menurut saya belum ada yang lain. Kekurangan kami tinggal pada masalah
desain," akunya.
Agar pasaran luar negeri dapat meningkat pria berusia 36 tahun dengan dua putra itu
mengaku terus membuat inovasi desain dengan tanya sana-sini juga sambil melihat trend
lewat internet. Karena masing-masing item mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-
beda, kapasitas produk per bulan tergantung pada jenis produk itu sendiri. Untuk model
yang paling stint seperti box set 3 ia hanya bisa memproduksi 100 set per bulan, tetapi
yang paling mudah bisa lebih dari 2000 buah per bulan. Harganya pun bervariasi mulai
dari Rp 10.000,00 sampai Rp 150.000,00. "Kami juga menerima pernbuatan produk
sesuai dengan desain pembeli, sedangkan desain itu tidak akan kami jual ke pihak lain,"
jelasnya.

Harso mengatakan tidak mengalami kendala berarti dalam menjalankan usaha kerajinan
kertas daur ulang tersebut. Kesulitan seputar pemasaran untuk pasar lokal adalah jumlah
yang masih terbatas. Peluang besar adalah pasar ekspor meskipun butuh dana lebih besar
serta jalur yang agak berbelit.

"Beberapa perusahaan sudah kontak lewat email. Mereka telah melihat gambar lewat
situs kami, tetapi mereka masih belum yakin bahwa produk itu dari kertas dan
kebanyakan mereka mengira bahan bakunya adalah rotan. Biasanya setelah melihat
langsung baru percaya," tuturnya.

Soal bahan baku Harso jelas tidak menjumpai masalah. Kertas bekas dengan mudah bisa
diambil di lapak-lapak atau bahkan dari pemulung langsung seperti yang ia lakukan
selama ini. Nah, daripada kertas-kertas koran yang menumpuk di tempat Anda bingung
hendak diapakan, lebih baik sekarang dipakai belajar membuat kerajinan perkakas.

Analisa Bisnis Kerajinan Perkakas Dari Kertas


(Daur Ulang):

Modal awal Rp 30.000.000,00

Omset penjualan per bulan Rp 12.000.000,00

Keuntungan per bulan dengan margin 40% adalah Rp 4.800.000,00.

Jadi kesimpulannya: BEP sudah akan tercapai pada tiga bulan pertama
Peluang Usaha: Bisnis Franchise Laundry ala Melia, Uang Mengalir Seperti Air

Melia Laundry Franchise, Uang Mengalir Bagai Air


Dalam tempo tiga tahun setelah diwaralabakan, Melia Laundry & Drycleaning
berkembang pesat sehingga telah merambah 24 kota di Indonesia. Kiatnya?

Melia, bukan hanya sebuah nama yang mudah diingat. Melainkan juga mengandung
maksud dan doa. "Melia berasal dari kata Maio (bahasa Jawa yang berarti mengalir). Jadi
dengan nama tersebut saya berdoa semoga rejeki saya dan franchisee terus mengalir,"
ungkap pemilik waralaba Melia Laundry & Drycleaning, Fen Saparita di kantor pusatnya
Jalan Sengon No 1 Janti, Jogjakarta, beberapa waktu lalu.

Sepertinya doa Fen Saparita terkabul. Dalam tempo tiga tahun setelah diwaralabakan
workshop Melia sudah tersebar di seluruh kota di Indonesia. Padahal, pada saat
mendirikan Melia, Fen berangkat dari nol. Artinya, dia tidak tahu tentang bisnis laundry
dan pemasarannya. Berkat kesabaran dan kualitas layanan, akhirnya Melia terus
berkembang. "Awal mendirikan sampai tiga bulan pertama saya tidak mendapatkan
konsumen," akunya mengenang.

Namun setelah membuka outletnya di Hero Jogjakarta, nama Melia pelan tetapi pasti
terus merangkak dan akhirnya melesat seperti sprinter. Bahkan, Fen diminta oleh mantan
bos maupun mantan rekan kerjanya di Jakarta untuk mengeset laundry di sejumlah
daerah. "Pada waktu itu masih bell putus karena saya belum mewaralabakannya," terang
Fen.
Setelah mendapat masukan dari Purdie Chandra, bos Primagama, Fen mulai
mewaralabakan Melia Laundry. Pengalamannya membesarkan bisnis laundry dari nol
membuat Fen memiliki banyak trik dan strategi untuk memenangkan pasar. Ini sangat
membantu para franchisee-nya. Bahkan sejumlah franchisee Melia mencatat kinerja yang
fenomenal, di antaranya Melia Laundry Bali.

"Dalam tempo enam atau tujuh bulan setelah berdiri, Melia Laundry Bali sudah
membukukan omset 300 potong pakaian per hari. Padahal untuk mencapai omset tersebut
saya memerlukan waktu lima tahun," ujar Fen.

Ini tidak terlepas dan kejelian Melia Laundry membidik pasar. Di Bali ada sebuah
laundry asing yang membidik segmen A+, A dan A-. Fen melihat bahwa segmen kelas A-
dan B+ belum tergarap, maka Melia langsung mengcreate pasar tersebut. "Mutu layanan
bisa dikatakan sama tetapi dari sisi harga, kami sangat kompetitif. Misalnva, pesaing
mematok harga Rp 18 ribu per potong, kami Rp 10 ribu per potong. Dari sinilah
konsumen Melia terus membengkak," kata Fen mengungkapkan strateginya.

Strategi menggarap pasar kelas A- dan B+ ini is terapkan hampir di semua workshop
Melia di Pulau Jawa. Namun untuk luar Pulau Jawa, layanan Melia sudah masuk ke
kategori A+, A dan A-.

Strategi lain yang dilakukan Melia selain menciptakan pasar B+ adalah memperluas
jaringan untuk menjemput konsumen. Oleh karena itu selain mewaralabakan workshop,
Fen juga menjual outlet, yang berfungsi sebagai jaringan pemasaran. "Harganya cuma Rp
5 juta. Pada waktu ada pameran franchise di Jogjakarta peminatnya sangat banyak
sehingga harus antre," senyum Fen.

Uniknya lagi, Fen memberikan kesempatan franchisee yang membeli workshop Melia
untuk menjual outlet. Kalau franchisee berhasil menjual 20 outlet maka uang investasi
yang ditanamkan ke Melia akan impas. "Di Bali dalam waktu singkat sudah berhasil
menjual tujuh outlet," ucapnya

Peluang Usaha: Bisnis Berkaraoke Ria, Melantun Profit Ala Inul Vizta

Kini kebutuhan akan hiburan sama pentingnya dengan kebutuhan sandang dan pangan.
Lantaran itu bisnis hiburan, termasuk karaoke, tak pernah sepi pelanggan

Kutuhan akan hiburan sebagai pelepas stres, dalam hal ini menyanyi, di kalangan
masyarakat enengah ke atas memiliki posisi sejajar dengan sandang, pangan, dan pagan.
Buktinya, di Korea Selatan, negara yang mencetuskan bisnis karaoke, terdapat 30.000
outlet karaoke. Bahkan, di Taiwan, terdapat gedung yang di setiap lantainya dijadikan
tempat untuk berkaraoke dengan luas puluhan ribu meter persegi. Berdasarkan fakta
inilah, Inul Vizta, karaoke keluarga yang dimiliki pedartgdut Inul Daratista,
mengakomodasikan kebutuhan tersebut untuk masyarakat Indonesia.

Inul Vizta dibuka untuk pertma kalinya di Kelapa Gading pada Mei 2005. Kini, karaoke
keluarga yang sejak akhir 2005 dikembangkan dengan Sistern franchise ini, telah
memiliki cabang di Melawai Raya, Plasa Semanggi (Plangi), Pasar Festival, Point
Square, Plasa Gajah Mada, Mal Pondok Indah, Sarinah, dan Bandung.

Sebagai karaoke keluarga eksklusif, Inul Vizta selangkah lebih maju daripada karaoke
keluarga pada umumnya. Hal ini terlihat dari teknologi yang digunakan yaitu wireless
microphone dan wireless keyboard yang menjadikan pelanggan tidak perlu berpindah
tempat, jika ingin memilih atau mengganti lagu yang akan dinyanyikan. Selain itu, juga
terdapat rekam CD dan VCD non operator. Sistem operasional pemilihan lagunya juga
lebih user friendly. "Kami memiliki koleksi lagu lebih dari 50 ribu item. Lagu
dangdutnya hanya sekitar 10%. Yang jelas, kami bukan karaoke dangdut," jelas Mirza
Amrullah Muthi, Franchise Manager PT Vizta Pratama, perusahaan yang membawahi
Inul Vizta.

Di sini juga tersedia food and beverage yang langsung diolah dari dapur sendiri. "Kami
menyediakan 40 jenis makanan baik dari Indonesia, Barat, maupun Cina dengan harga
berkisar Rp18 ribu-Rp45 ribu. Untuk minumannya, kami memiliki aneka jenis minuman
dengan harga Rp8 ribu-Rp20 ribu, termasuk minuman beralkohol atau wine," katanya.
Sekadar informasi, konsumen cukup mengeluarkan dana Rp50 ribu untuk makanan dan
minuman. "Tidak mahal, kan?" tambahnya.

Tarif berkaraoke, selain dihitung per jam, juga ditentukan oleh besar kecilnya ruangan.
Misalnya, untuk small room yang mampu menampung 4-5 orang dikenakan tarif Rp50
ribu-Rp65 ribu per jam, sedangkan untuk VVIP room yang mampu memuat 30-35 orang
dibebankan tarif Rp260 ribu/jam.

"Tapi, pada jam 11.00-17.00 diberlakukan tarif happy hours atau setengah harga normal,"
ujarnya. Saat weekdays, Inul Vizta yang berlokasi di Plangi biasa dikunjungi 500-700
orang dan pada weekend mencapai 800 orang. Sedangkan Inul Vizta Kelapa Gading yang
hanya memiliki 18 room dikunjungi 200-300 orang saat weekdays dan waiting list saat
weekend.

Dengan begitu banyaknya tamu yang berkunjung, sejak dua tahun lalu, karaoke ini
menawarkan member card. Benefit yang akan diterima pemegang kartu keanggotaan ini
adalah salah satunya mendapat diskon 10% dari total charge plus 5% lagi bila membayar
dengan kartu BCA atau BII, member card yang sudah membukukan 13.000 anggota ini
berlaku untuk semua gerai Inul Vizta," tegasnya. Selain itu, Inul Vizta juga menawarkan
artist member card untuk para artis.

Bila semula Inul Vizta menawarkan franchise dengan sistem dari mulut ke mulut saja,
saat ini secara terbuka Inul Vizta menawarkan waralaba kepada siapa pun yang berminat
dengan franchise fee Rp240 juta dan royalty fee 6% dari omset kotor per bulan kontrak
lima tahun.
Biaya itu sudah termasuk training, database lagu, seragam karyawan, serta konsultasi
strategi dan bisnis. Tawaran untuk pemula yang disebut Tipe B ini harus mampu
menampung 20 room atau seluas "Kami menjanjikan Break Even Point 1,5 tahun dengan
prediksi onset Rp330 juta/bulan dan profit margin 40%!" tegasnya.

Franchise merupakan sistem usaha yang memberi peluang untuk membuka sebanyak
banyak, tanpa harus keluar biaya dari kocek sendiri, Terutama untuk pemula yang ingin
ikut membuka gerai Inul Vizta, karena tidak perlu lagi mengembangkan sistem dan
prosedur operasional sendiri. Bahkan, bisa menggunakan brand yang sudah dikenal luas
di masyarakat. Di sisi lain, karaoke keluarga merupakan bisnis yang aman dan
everlasting. Dan Inul Vizta membuktikannya. Nah, bila Anda berminat dengan tawaran
ini,

silahkan hubungi:
Franchise Manager
PT Vizta Pratama
Ruko Sentra Bisnis
Fn. Artha Gading Blok A-7-D No. 15 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Telp:
02145857246, 45857247, 45857520

Peluang Usaha: Bisnis Apotek 24 Jam ala Gideon K-24

Ditengarai sekitar 10 sampai 25 persen obat yang beredar di Indonesia adalah palsu.
Sebagai sebuah statistik mungkin angka tersebut tidak terlalu mencengangkan. Namun
kalau angka itu menyangkut keselamatan banyak orang tentu sebuah ancaman yang
menakutkan.
Alih-alih bisa menyelamatkan jiwa, acapkali obat palsu justru malah menjadi sebab
melayangnya nyawa seseorang. "Ambil contoh obat yang sering ditemui di lapak-lapak,
sebenarnya tidak berkhasiat" ujar Gideon seraya menyebutkan obat palsu itu bisa dilihat
dari manfaat obat dan pembuatan obat.

Dari kategori manfaat, tutur pemilik jaringan apotek pertama di Indonesia yang buka 24
jam ini, obat palsu jelas tidak memiliki manfaat atau khasiat. fa mencontohkan obat
tertentu yang selama ini dipahami sebagai pendongkrak kemampuan seks pria. Seseorang
yang mengkonsumsi obat tersebut jantungnya akan berdebar debar.

Maka para pemalsu akan membuat obat dengan bahan yang bisa membuat jantung
berdebar-debar, misalnya dengan ephedrine. "Atau bahkan membuat obat placebo,"
terang bos Apotek K-24 yang meraih empat penghargaan dari MURI, AFI dan SWA ini.

Bukan saja para pasien tidak mendapatkan manfaat dari obat palsu, bahkan dalam banyak
kasus, efek yang ditimbulkan obat palsu sangat fatal bagi jiwa pasien. "Banvak obat yang
berkategori life saving .

Kalau obat yang dipalsukan jelas sangat membahayakan jiwa pasien. MisaInya obat
antibiotik generasi tinggi yang barganya mahal atau cedocat„ obat yang diperuntukan
pasien penderita jantu_ng koroner," imbuh pria yang menurut polling pernah menjadi
calon terkuat wakil walikota Jogjakarta Dijelaskannva, pada saat mendapat serangan
jantung, terjadi konfriksi atau penyempitan pada pernbutuh darah jantung pasien. Cedocat
berfungsi untuk mengendorkan pembuluh darah tersebut sehingga suplai darah ke jantung
akan normal dalam waktu 1-5 menit, sehingga nyawa pasien bisa terselamatkan, Namun
kalau cedocat ini dipalsukan tentu jiwa pasien tersebut akan terancam.

"Untuk obat generasi ini saya belum pemah memegang atau melihatnya, tetapi saya
mendapat infomasi dari media," aku PNS yang sedang cuti diluar tanggungan negara ini.
Dari kategori pembuatan, kata Gideon, obat palsu bisa berupa obat asli yang
peruntukannva memang sesuai dengan obat itu namun sudah expired atau kadaluwarsa
dan dikemas ulang.
Menurutnya pemah terjadi kasus obat yang kadaluwarsa dan dibuang ke tempat sampah
diambil pemulung kernudian dikemas ulang dan diedarkan lagi. juga termasuk obat
palsu," tegasnva.

Menurutnya, kondisi yang demikian tidak mustahil mengakibatkan terjadinva keracunan


pada pasien yang menvebabkan kematian. "Tetapi kebanyakan adalah obat palsu yang
terbuat hanva dad tepung yang di-press, dibentuk seperti lavalonya obat ash dan
kemudian dikemas," ujarnya.

Sebenarnya Gideon sangat berharap kasus pemalsuan obat ini ditindak tegas oleh aparat
yang berwenang. Namun pada kenyatannya obat palsu tetap beredar di kalangan
masyarakat. Harapan Gideon ibarat menggantang asap.

Oleh karena itu, Gideon mengambil prakarsa sendiri untuk memerangi obat palsu ini.
Caranya: menetapkan komitmen bahwa Apotek Jaringan K24 hanya menyediakan dan
menjual obat asli. Ini merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar. Sebagai pendiri
Apotek K-24 dengan 24 gerai dan dalam waktu dekat ini akan membuka beberapa gerai
lagi, langkah Gideon tentu saja memberikan kontribusi besar untuk memerangi peredaran
obat palsu. Apalagi setiap Apotek K-24 rata-rata memiliki 50006000 item obat, suatu
jumlah yang jarang. dimiliki oleh apotek konvensional.

Gideon memiliki teknik tersendiri untuk mencegah masuknya obat palsu ke Jaringan
Apotek K-24. Pertama, Jaringan Apotek K-24 hanya membeli obat dari distributor utama
yaitu distributor yang membawa langsung obat-obatan ini dari pabrikan ataupun dari sub
distributor yang terpercaya.

Kedua, Jaringan Apotek K-24 akan selalu melakukan pengecekan barang ketika
melakukan pembelian dan melakukan pembelian dengan tatacara yang benar. Antara lain
dengan faktur pembelian yang sah, bukan membeli dengan faktur pembelian 'putihan.'
"Jadi kami bisa melacak asal muasal obat itu sampai ke hulunya," tegas Gideon seraya
menambahkan apoteker K-24 akan langsung mengecek kondisi obat-obatan ketika
melakukan penerimaan barang.

Begitu pentingnya informasi mengenai obat palsu ini, Gideon bahkan merencanakan
untuk membuat bulletin yang membahas obat palsu pada edisi perdana. Ini dimaksudkan
dan sekaligus sebagai upaya dari K-24 agar masyarakat tahu dan mengerti arti pentingnya
kesadaran akan bahayanya obat-obat palsu. "Jumlah kunjungan di Apotek K-24 cukup
banyak. Jumlah struk yang masuk di tiap gerai kami rata-rata 300-600. Berarti
pengunjung keseluruhan diperkirakan 1,5 dari jumlah struk atau sekitar 7500 orang per
bulan. Sebagai wujud kepedulian, kami meminta para apoteker K-24 membuat tulisan
dan identifikasi obat obat palsu yang nantinya diterbitkan untuk konsumen" tandas
Gideon.

Pada sisi lain, PNS dan Pengusaha yang menomorsatukan harmoni dalam kehidupannya
ini berharap masyarakat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh obat palsu, sehingga
tidak gampang terbujuk oleh harga miring.

Peluang Usaha: Bisnis Laundry ala Anya Dwinov

Banyaknya para designer membuat pakaian dan bermacam jenis bahan dan agak
mengesampingkan perawatannya, tampaknya ini menjadi peluang bisnis bagis Anya
Dwinov. Presenter cantik ini membuka usaha jasa laundry bernama Essii Laundry di
kawasan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta selatan.

Berawal dari kebutuhannya terhadap jasa cuci mencuci serta menjadi salah satu klien
perusahaaan laundry, pemilik nama lengkap Anya Dwi Novita Pahlawanti pun
memutuskan terjun langsung merintis usaha tersebut.

"saat itu ada saham yang dijual oleh salah satu pemegangnya karena alasan pindah ke
luar kota, maka tawaran itu diberikan kepada saya" cerita Anya membuka pembicaraan.

PT Essii International didirikan pada 24 Februari 2005 lalu, namun mulai beroperasi
secara komersil sejak 5 September 2005. "Saya bergabung bulan April 2006. Jadi,
laundry ini sudah lama berjalan. Sejak saat itu pula menjadi awal untuk merubah menjadi
awal untuk merubah seluruh signboard dan neon box Essii laundry" jelas Anya
bersemangat.

Sebagai perusahaan pendatang baru di bidang laundry and dry clean di Jakarta, Essii telah
mempunyai jumlah pelanggan sebanyak 3.915 orang, terhitung Desember 2006. Apa
rahasia dibalik kesuksesan usaha tersebut?. Salah satu yang diterapkan adalah menerima
jenis-jenis pakaian yang dapat diproses antara lain stelan jas, celana, kemeja, mote atau
payet, bahkan suede dan leather, wool, crayon, nylon, parasut.

Essii pun menerima tas branded internasional, sepatu kulit, household serta boneka.
"Percayakan semua karena Essii can wash all kind of materials" kata Anya berpromosi.

Tak Hanya itu, Essii pun berani memberikan 100% guarantee bila ada terjadi kerusakan
pada barang apabila ada kesalahan pada prises pencucian, bahkan tak tanggung tanggung,
penggantian tersebut melebihi jasa laundry pada umumnya, yang hanya mampu
mengganti 10 kali lipat dari ongkos jasanya.

"Essii berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada calon pelanggan
dengan memprioritaskan keamanan dan kebersihan pakaian" kata perempuan kelahiran
10 November 1982 ini.
Lalu berapa investasi yang dikeluarkan ? "Wah itu rahasia perusahaan, tetapi dengan
ketekunan saya dan tim sukses (karyawan) modal tersebut kembali dengan memuaskan"
terang Anya.

Kini Essii mampu mempekerjakan 40 karyawan dari semua outlet yang tersebar. "ini
merupakan keinginan saya untuk mempekerjakan orang lain sehingga mengurangi jumlah
pengangguran dan membentuk lapangan pekerjaan baru" Hal tersebut diperluas lagi
dengan membuat sistem franchise.

Mau bergabung?

Peluang Usaha: Bisnis Broker Properti ala Coldwell Banker

Bagi Sigit Budi Santoso, ada satu pelajaran yang tak pernah dia lupakan terutama soal
mengelola bisnis, yakni kita harus belajar dari orang orang terbaik. Learn from its master.
Ini cocok buat Sigit karena sebagai pemilik kantor broker properti Coldwell Banker di
kawasan Gading Serpong, Tangerang, dia memang setiap hari berhubungan dengan
pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Mengapa mantan profesional keuangan di perusahaan publik ini harus begitu? Baginya,
mengelola kantor broker properti Coldwell Banker Sigit (CBS) sampai menuai
kesuksesan tentu bukan hal gampang. Tak heran kalaupun banyak yang tumbuh, alih-alih
mereguk untung, justru harus mati tengah jalan. Sigit mengakui, di awal-awal ia
menjalankan CBS lima tahun lalu, dia sempat mau menyerah. CBS hampir saja mati di
waktu yang masih sangat muda yaitu enam bulan. "Awalnya saya mengelola kantor
broker ini tidak dengan sistem, sehingga berantakan. Sebenarnya sistem itu sudah ada
dari Coldwell Banker Indonesia, tapi saya malas membuka hand booknya," cerita dia.

Untung saja, ayah dua anak ini bisa kembali bersemangat setelah membaca buku-buku
motivator Robert Kiyosaki dan Anthony Robbins. Tak sekedar membaca bukunya, Sigit
pun sampai merasa perlu mendatangi pertemuan dan seminar mereka, bahkan yang
diadakan di luar negeri sekalipun. Selain mereka, Sigit juga sering berkonsultasi dengan
"Guru Sukses" seperti Tung Desem Waringin (TDW), Andreas Nawawi dan Bob Sadino.
"Kalau mau sukses kita harus punya mentor (pembimbing)," ujar lulusan Universitas
Trisakti jurusan ekonomi ini.

Dari situ semangat untuk menakhodai CBS mengarungi lautan bisnis broker properti
bergelora kembali. "Saya menjadi orang yang mau belajar, mau melayani, mau
mendengar, dan mau rendah hati," kenang pria berkaca mata minus ini, Setelah banyak
belajar dan berkonsultasi tadi, Sigit kemudian membuat sistem, tentunya juga dengan
mengambil sistem yang diberikan Coldwell Banker Indonesia (PT Citra Bangun
Properti), perusahaan pemegang hak waralaba Coldwell Banker di Indonesia.

Sistem yang dikembangkannya ada lima. Pertama, membuat suasana kantor yang apik.
Kedua, recruitment yang terus menerus dengan skrining yang ketat. Ketiga, memonitor
marketing melalui Activity Board System. Keempat, terminasi sistem. Kelima, reward
system berupa start reward, leadership bonus, activity point, fast start dan program bonus.

Tiga Kali Jadi Top Office

Diakui Sigit, sistem yang dia buat adalah berkat "nyantrik" nya dia kepada para motivator
tadi, khususnya TDW. Sistem monitoring misalnya, dia petik dari belajar kepada TDW.
TDW, katanya, mengajarkannya untuk menggunakan papan monitoring yang jelas. Ini
sangat bermanfaat buat pengelolaan SDM di kantomya, karena kegiatannya sebagai
broker sangat banyak berkaitan dengan penjualan (sales). Karena itu sistem monitoring
sangat penting terutama untuk para marketer yang jumlahnya banyak. Dengan begitu,
semua marketer bisa saling tahu apa yang terjadi. "Marketing saya harus mempunyai
antara lain komitmen, disiplin, dan hams aktif. Untuk disiplin misalnya, mulai dari cara
makan, datang tepat ke kantor, kebiasaan setiap meeting, bagaimana menegakkan rules
yang sudah disepakati," jelas pria yang bermukim di Gading Serpong sejak 1995 silam.

Kemudian Sigit juga membawa kebiasaan kepada karyawan dan marketernya untuk
membuat target yang jelas dan tertulis, lalu berpikir detail bagaimana mencapainya.
Seterusnya berkomitrnen kuat untuk mewujudkannya. "Sekitar 25 marketing associate
(MA) di kantor saya, diperlakukan seperti itu sehingga kami bisa mencapai basil sesuai
target kami masing-masing," ucapnya lagi.
Apa basil dari perubahan tersebut? Dengan bangga Sigit memaparkan bahwa kantor
broker properti miliknya sudah tiga kali berturut-turut meraih prestasi Top Office di
seluruh Indonesia di lingkungan Coldwell Banker, yairu Oktober-Desember 2004,
Januari-Maret 2005. dan AprilJuni 2005. Bahkan, lima orang MAnya juga sempat
dimasukkan sebagai 50 Pemasar Properti Termahal versi Warta Bisnis beberapa waktu
lain.

Datang dari latar belakang keluarga yang pekerjaannya wiraswasta, Sigit sebenarnya
didesak oleh keluarganya supaya memiliki usaha sendiri, sehingga bisa membuka
lapangan pekerjaan. "Sambil bekeija sementara waktu di sebuah perusahaan tekstil
bagian finance, scat itu juga saya berpikir tents, usaha apa yang akan saya jalani? Sampai
akhirnya saya membaca sebuah majalah yang di dalamnya ada pebisnis terkenal yang
mengatakan bahwa, anak muda sekarang kebanyakan hanya mikir-mikir, tapi takut
bertindak membuka usaha. Padahal menurutnya, buka usaha dulu nanti pasti mikir.
Saya pun mengikuti petunjuk itu dan memilih buka kantor broker properti," cerita pria
yang akhirnya membeli franchise kantor broker properti asal Amerika, Coldwell Banker
senilai ratusan juta rupiah. Meski kantor brokemya sudah lumayan menghasilkan, Sigit
manila punya obsesi untuk menjadi pengembang (developer) seperti ayahnya yang sukses
mengembangkan perumahan Solo Baru di Kota Solo, Jawa Tengah. Namun menurutnya,
itu bakal dilalaikan bila CBS sudah kuat. "Bila sudah kuat, nanti kalau saya membangun
proyek yang memasarkan Coldwell Banker Sigit," ujarnya berangan. Semoga saja
terwujud.

BAGAIMANA SIGIT MEREKRUT DAN MENGELOLA PARA Marketing Associate


Nya ?

Marketing Associate Coldwell Banker dan list property yang dijual.


• Harus mempunyai antara lain komitmen, disiplin, dan harus
aktif. Pengalaman dan pengetahuan yang banyak, juga pendidikan tinggi tidak berguna
kalau tidak aktif, karena kalau aktif, uang bisa kita dapatkan.
•Sigit menyaring sendiri marketing yang ingin bergabung ke katornya, dengan psikotes
dan wawancara.
•Sigit selalu memberikan motivasi kepada para MA-nya, dengan begitu mereka semangat
bekerja karena sistem yang ada.

Coldwell Banker Sigit


(CBS)
31. Boulevard Gading Serpong Blok
BA 2 No.33
Gading Serpong, Tangerang 15810
Telp. (021) 547 0505, Fax. (021)5420 3836
HP: 0816 754068

Peluang Usaha: Bisnis Bengkel Motor JMM

Hidayat punya seorang putra yang hobinya ngutak-atik motor. Anak remaja itu
digandrungi kawan-kawanya karena is dianggap bertangan dingin memperbaiki motor
mereka. Sampai-sampai rumah Haji Hidayat ramai oleh motor. Dan, tetangga pun protes.
Karena sudah mulai berisik.
Hidayat, 45, karyawan bagian promosi sebuah perusahaan percetakan terkemuka, lalu
curhat kepada dua orang karibnya di tempat kerja. Namanya B. Agus Widyawan, 24, dan
Yustinus Wahyu Raharjo, 29. Curhat soal si anak yang punya ketrampilan tapi mulai
mengganggu kenyamanan tetangga. Eh, curhat itu temyata berbuah. Mereka lantas
sepakat mencoba membuka usaha bengkel. Pilih-pilih nama, akhirnya nyangkut pada
nama Jaya Mandiri Motor (JMM). "Begitu lah awal mulanya berdirinya bengkel ini,"
kata Wahyu, ketika bercerita kepada DUIT! di bengkel JMM di kawasan Jagakarsa,
Jakarta Selatan.

Maka sejak dua bulan lalu, 'tiga sekawan AWH' ini resmi telah mempunyai sebuah
usaha. Dengan menyewa sebuah kios 4 x 5 meter di tepi jalan raya yang ramai, bengkel
itu beroperasi sejak pagi hingga malam. Putra Hidayat yang kini sudah kuliah itu, sehari-
hari ikut mengawasi manakala sang tiga sekawan bekerja. Sore hari, Hidayat mengawasi
lebih intens. Menurut Wahyu, cukup lama juga mereka mempersiapkan pendirian
bengkel Mulai dari mencari lokasi yang dianggap ramai, mencari pemasok, hingga
mempersiapkan tata interior bengkel mereka. Sedangkan untuk investasi awal mereka
menfaatkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) sebuah bank swasta. Jumlahnva sebesar Rp15
juta atas nama Hidayat.
Menurut Wahyu, mulanya nya dan Agus hanya membantu saja usaha Hidayat, yang
mereka sapa dengan panggilan Bar_ Dayat. Namun belalcangan mereka sepakat Untuk
membagi rata tribusi pemlodalan, begim juga kepemilikan. Kontribusi itu dab-- bentuk
membayar cicilan pinjamLke bank per bulannya yang sebesar Rp700 ribu. "Kita ini kan
orang gajian mas. Jadi setiap bulan kita
menyetorkan bagian masing-masing untuk dihayarkan ke bank," kata Wahyu. Hidayat
menambahkan mereka bertiga memang sepakat memulai usaha kecil-kecilan
dulu.Pokolnya jalan, sambil jalan kita kembangkan, Ketiganya kemudian sepakat
membagi peran dalam pengelolaannya. Hidayat lebih banyak bergelut di bidang
operasional sena pengawasan operasi sehari-hari. Agus banyak menauh perhanan kepada
pemasaran. Sedangkan Wahyu memusarkan pemikiran pada perihal keuangan dan
administrasinya.

Ketika mereka sudah sepakat berusaha dan mendapatkan persetujuan pinjaman dari bank,
langkah pertama yang mereka lakukan adalah pemilihan lokasi. Setelah survei kesana
kemari, Hidayat yang setiap hari melintasi di jalan Kahfi. kawasan Jagakarsa itu. merasa
bahwa itu adalah lokasi yang pas. Jalan ini selalu ramai. Memang bengkel sepeda motor
cukup banyak juga di seputar jalan itu. Namun di lokasi yang mereka dapatkan hanya ada
satu bengkel.

Mereka kemudian melakukan negosiasi ,dengan pemilik kios. Akhirnya didapatkan


kesepakatan kontrak per tahun dengan bayaran per bulan yakni sebesar Rp800ribu,
Listrik ditanggung bersama sama dengan pemilik kios yang rumahnya di belakang kios,
mereka membayar Rp100ribu perbulan, setelah semua siap bengkel kemudian resmi
dibuka dan persiapan interior kios dan belanja perlengkapan barang barang mereka
lakukan dalam tiga hari. Sebagian besar sparepart dan peralatan mereka bell dari agen di
Pasar Kenari. Dua orang pekerja mereka rekruit, sedangkan putra Pak Hidayat yang
masih kuliah, torus membantu bila sudah pulang dari kuliahnya.

Menurut Wahyu, upah karyawannya terdiri dari upah dan uang makan per hari sebesar
Rp10 ribu. Total per bulan untuk keduanya adalah Rp400 ribu. Sementara itu tarif jasa
yang mereka tetapkan adalah Rp15 ribu untuk service ringan, Rp50 ribu untuk service
besar dan Rp75 ribu untuk tunai mesin. Jasa service ini tentu saja di luar penggantian
spare part.

Wahyu mengakui deg-degan juga di hari pertama usaha mereka ini. Sebab, selama
beberapa hari sempat tidak ada pelanggannya. Untungnya kawan-kawan anak Hidayat
akhirnya datang juga meskipun agak malam. Pada minggu pertama dan kedua usaha
mereka, rata-rata mereka mendapat pelanggan 4-5 motor.
Siap Rugi Tiga Bulan Pertama
Dalam perhitungan Wahyu, Naya tetap usaha mereka adalah Rp2.4 juta setiap bulannya.
Ini terdiri dari uang sewa kios, cicilan btmga bank, upah dan biaya Kami memang sudah
memperhitungkan dalam empat bulan pertama mungkin akan rugi. Naawn setelah ins,
kami menargetkan akan bisa mencapai titik impas operasional," kata Wahyu. Wahyu
memproyeksikan, bila pada bulan pertama mereka masih hanya mendapatkan pelanggan
4-5 motor perhari, pada bulan-bulan berikutnya sudah meningkat menjadi 7-8 motor per
hari. "Pada bulan keempat semestinya kami sudah bisa mendapatkan pelanggan 15 motor
tambah Wahyu.
Hal ini memang diakui Wahyu tidak mudah. Apalagi pada bulan itu mereka belum
mendapatkan montir utama.
"Rupanya montir utama itu sudah kata Wahyu. Sebelum ini dia sudah punya calon yang
direkomendasikan teman. Tapi sang montir tinggalnya di Jawa tengah dan hanya mau
pindah dengan seluruh keluarganya, akhirnya negosiasi terpaksa di batalkan

Belakangan mereka sedang bemegosiasi dengan montir utama lainnya. Menurut Wahyu,
rata-rata gaji montir utama adalah Rp600ribu~Rp700 ribu per bulan, plus 10% dari jasa
service yang dia tangani per hari. Sementara ini, keunggulan utama bengkel mereka
adalah service tune up, terutama melayani para bikers, terutama anak-anak gaul yang
gandrung membuat motornya lebih kencang. Ini memang merupakan spesialisasi putra
Hidayat yang sudah lama menekuni hal semacam ini. Namun ke depan, mereka akan
mengutamakan service-service standar. Itu sebabnya, dalam men-can pelanggan, `tiga
sekawan' ini mencoba menggunakan jejaring mereka sebagai karyawan perusahaan
percetakan. Menurut Hidayat, mereka kini sedang berusaha menjalin kerjasama dengan
tujuh toko utama Gramedia Group yang ada di Jakarta Selatan disamping dengan
karyawan Cahaya minimarket, Toko Buku Kharisma dan Hero Supermarket Gatot
Subroto. Kerjasama yang mereka jajaki adalah dalam hal perbaikan motor para
karyawannya. "Komi menawarkan diskon 20% kepada mereka dan pembayarannya bisa
di akhir bulan dengan potong gaji," kata Hidayat. Perusahaan-perusahaan dimaksud di
atas adalah klien mereka sebagai karyawan bagian promosi perusahaan percetakan.
Selain itu, kepada pelanggan umum mereka menawarkan program 4 x service gratis
setiap kali service. Kerjasama dengan agen suku cadang juga tents dijajaki. Sementara
dengan sebuah produsen oli terkemuka di Indonesia, mereka diberi tan tangan, bila
mereka bisa mencapai target ganti oh 100 motor dalam sebulan dengan memakai oli
perusahaan tersebut, mereka akan dihadiahi papan reklame di depan bengkel mereka
dengan pajaknya ditanggung oleh perusahaan tersebut.

Plan B
Hingga saat ini, menurut Wahyu, dari investasi awal sebesar Rp15 juta, sebagian besar
dialokasikan untuk pembelian persediaan barang, disamping untuk biay a operasional.
Sedangkan untuk investasi merapikan interior, mereka menghabiskan Rp2 juta.
Bagaimana jika tiga bulan pertama lewat dan tidak mencapai target juga?
Hidayat dan Wahyu tersenyum saja menjawab pertanyaan ini. Namun, menumt Hidayat,
mereka sudah punya PlanB untuk mengantisipasi hal itu. Termasuk dengan sumber
pendanaan baru yang sudah mereka cadangkan. "Tetapi mudah-mudahan itu tidak sampai
kami gunakan," kata Hidayat. Makin hari intensitas mereka bertiga mengawasi bisnis ini
pun meningkat. Wahyu yang paling muda diantara mereka bertiga, secara teliti membuat
catatan administrasi bengkel ins. Mcnurut Wahyu, masa-masa puncak jasa mereka
biasanya adalah pada hari Jum'at, Sabra dan Minggu. Naman, tambah dia, ada pelajaran
bans yang mereka dapatkan. Ternyata setelah mereka jalan beberapa hari, walau pada
sore hari pelanggan mulai sepi, menjelang malam malah bisa tambah ramai lagi. "Nah,
karena itu kami akhirnya bicara dengan pemilik kios, apakah kami bisa buka sampai
agak malam. Teryata disetujui. Kami buka sampai jam 9 malam," kata Wahyu.

B. Agus Widyawan,
Yustinus Wahyu dan Hidayat

JAYA MANDIRI MOTOR


Alamat
JI. Moh Kahfi No 11 C
Ciganjur
Telp (021) 798-5028

Business Plan Jaya Mandiri Motor

Investasi Awal : Rp15.000.000


Perbaikan interior bengkel Rp 1.000.000
Kas dan Persediaan Barang : Rp10.000.000

Fixed Cost Operasional: (TOTAL 2.400. 000)

Sewa Tempat : Rp800.000


Listrik: Rp100.000
Bunga bank : Rp700.000
Gaji karyawan: Rp800.000

Tarif Jasa:
Service Ringan : Rp 15.000
Service Besar : Rp 50.000
Turun Mesin : Rp 75.000
Target BEP: Rata-rata 15 pelanggan per hari di bulan keempat.
__________________

Peluang Usaha: Bisnis Foto Video Editing Shooting Heitonk Concept


Sebagai korban PHK sebuah kantor penerbitan, Mustafa Kamal memanfaatkan
keahliannya memotret untuk membuka usaha video editing dan fotografi di rumahnya.
Bakrie Brothers menjadi salah satu kliennya.

Mencari alamat usaha video editing dan fotografi "Heitonk" sebenamya


gampanggampang susah. Gampang karena letaknya cukup strategis, di tepi jalan raya tak
jauh dari pertigaan pasar Jumat, Jakarta Selatan ke arah Pondok Cabe. Susah karena
usaha itu tanpa papan nama sama sekali dan tidak ada tanda-tanda ada usaha di rumah
tersebut. Tapi kegiatan usaha mulai terlihat kalau kita masuk dari garasi samping rumah
lalu masuk pintu pertama di sebelah kanan. Di dalam mangan berukuran sekitar 5x3
meter persegi itu. 4 sampai 6 anak muda terlihat sibuk di depan komputer masing-
masing. Ada yang mengedit adegan prosesi pernikahan, ada yang mengutakatik foto
pengantin di photo shop, ada juga yang mencetak hasilfotopra-wedding pasangan talon
pengantin.

Sang pemilik sendiri terkadang hanya mengawasi karyawan, sambil sesekali memberi
intruksi. Tak jarang dia juga sering mengerjakan sendiri hasil editing bila dilihat hasilnya
kurang memuaskan. Musatafa Kamal, si pemilik usaha "Heitonk" terbilang pandai
memanfaatkan peluang dan keahlian. Sebagai mantan fotografer di sebuah penerbitan
temama yang terkena PHK, dia rupanya tahu bahwa keahliannya bisa menjadi
duit. Pasalnya banyak orang yang masih membutuhkan fotografer untuk memotret
momenmemen penting di kehidupannya. Peluang itulah yang dimanfaatkan pria beranak
dua Mi. Lucunya, dia tidak mulai dengan usaha jasa pemotretan, tapi bisnis video editing
lebih dulu.

"Gue senang dengan sesuatu yang belum gue tahu. Makanya sebelum memutuskan
membuka usaha ini, gue belajar otodidak dan tanya ke teman-teman yang tahu. Ketika
usaha ini jalan, gue juga tetap di video editing, belum ke fotografi seratus persen, supaya
fokus. Tapi waktu usaha editing ini mulai ada hasil lumayan, barulah gee seriusin usaha
pemotretan," papar pria Betawi ini beralasan.

Sebelum memakai merek "Heitonk", Kamal sebenarnya sudah memakai merek "Lu
Gaye". Namun, katanya, bersamaan dengan pembenahan manajemen di usahanya,
mereknya juga harus diganti. "Pembenahan manajemen itu maksudnya, kalau dulu
pembukuarmya masih campur aduk dengan rumah tangga, sekarang sudah dipisah.
Karyawan-karyawan yang dulu nakal karena bikin `usaha di dalam usaha' juga sudah
diganti dengan yang barn. Pokoknya profesional lah." ucap pria 34 tahun yang kini punya
4 karyawan tetap dan 6 karyawan freelance fin.
Hanya Pemotretan Cantik Mengaku hanya mengadalkan modal sendiri ketika memulai
bisnis ini sejak akhir 2002 lalu, Kamal berbangga hati karma bisnisnya ini sekarang
lumayan meghasilkan. Bila sebelumnya cuma punya 2
komputer dan mengerjakan usaha sendirian, empat bulan berikutnya sudah tambah 4
komputer lagi dan punya karyawan. Begitu juga orderan editing video (VCD/DVD)
sudah mulai keteteran.
"Karena keteteran itu, kita nggak terima transfer dari video shooting ke VCD atau DVD.
Biar orang lain saja yang mengerjakan. Bagi-bagi rezeki lah," papar kerabat dekat kyai
kondang Zainudin MZ ini. Dalam sebulan, Kamal bisa menerima order sekitar 20
pesanan serta 100-150 kaset per bulan untuk video editing. Begitu halnya dengan usaha
pemotretan. Mengaku hanya melayani pemotretan "cantik" (butuh sentuhan artistik) dan
"kelas atas", Kamal bakal mengorder lagi pesanan foto yang didapatnya dengan harga tak
terbilang tinggi ke orang lain. "Hanya cuman minta feenya sekitar 10 persen," papamya
lagi.

Saat ini tak kurang 4 kali sebulan Kamal dapat order pemotretan "cantik", terutama untuk
pemotretan pra nikah dan resepsi perkawinan. Seorang artis temama yang sebentar lagi
bakal melepas masa lajanganya, juga memakai jasanya untuk pemotretan pra-wedding-
nya. Di luar itu, Kamal juga masih terikat kontrak untuk pemotretan dan video shooting
kegiatan usaha PT Bakrie Brothers. Bulan Juli lalu dia juga dapat order pemotretan dan
video shooting Mercedes Benz di ajang pameran otomotif Gaikindo Ekspo 2006.

Di bulan-bulan liburan sekolah dan bulan menjelang puasa, Kamal biasanya kebanjiran
order, kebanyakan untuk paket pemikahan. Dengan mematok harga Rp300 ribu untuk
video editing dan Rp1,2 juta sampai Rp 10 jutaan untuk video shooting dan pemotretan
paket pra nikah dan pernikahan, Kamal mengaku kini sudah bisa menangguk omzet rata-
rata Rp30 jutaan per bulan. "Terkadang orang hanya melihat hasil akhirnya aja, jarang
yang lihat prosesnya. Bisnis gue ini sendiri juga nggak mulus-mulus amat tapi ketimbang
jadi orang gajian, emang enak jadi pengusaha sendiri, anda setuju? (kalau sy iya! -
DEV)

HEITONK Video Photography


Jalan Batan I/25, Pasar Jum'at, Jakarta 12440
Tel 021-7695954, 021-769122, 021-7519442
HP 0812-9536874
lugaye27ok@yahoo.com

Peluang Usaha: Bisnis Kue Home Industry Prospek Cukup Cerah

Tertarik usaha pembuatan kue yang dilakukan tetangganya, Danuri banting setir dari
penjaja tempe keliling ke pembuatan kue. Kini dia juragan kue yang sukses.

Sinar mentari belum lagi menampakkan sinarnya, tapi Danuri dan Nuripah. sudah siap-
siap di dapur menyiapkan adonan kue. Adonan itu kemudian diaduk dengan mesin mixer
besar. Beberapa karyawannya juga siap dengan tugas masing-masing. Ada yang menuang
minyak goreng curah ke wajan besar, ada juga yang menyiapkan tape singkong di wadah
besar, lalu memasukkan potongan tape itu diantara dua biskuit ukuran kecil.

Setelah semuanya siap, barulah adonan itu dijadikan kue bolu, dan kue kacang.
Sedangkan biskuit berisi tape siap digoreng di wajan papas yang ditaruh di atas tungku
api berbahan bakar kayo.
Proses berikutnya adalah membungkus dengan kemasan plastik. Satu bungkus plastik
besar biasanya berisi 10 kue bolu, kue kacang dan kue tape. Para karyawan lalu
memasukkannya ke kardus-kardus yang sudah disiapkan. Sekitar pukul empat sore,
barulah diantar ke warung-warung atau agen makanan dengan memakai armada motor.
Danuri sendiri kebaeian mengantar dengan mobil Kijangnya ke agen di pasar Ciputat,
Tangerang.

Tapi ada orang yang ambil sendiri pakai motor atau mobil box jelas Danuri.. Begitulah
aktifitas keseharian Danuri, bos produsen kue Putri Sari. Meski usahanya itu cukup
dilakukan di belakang rumahnya, lelaki yang mengaku cuma tamatan SMP ini terbilang
sukses. Selain sudah punya 15 karyawan, dia juga sudah mewujudkan kesuksesannya
dengan membeli mobil Kijang tahun 90-an dan sebidang tanah yang saat ini dibangun
untuk rumah kontrakan. Padahal dulu dia mengaku hanyalah seorang penjaja tempe.

"Dari tahun 1993 sampai 1999, saya dan istri bikin sendiri tempe. Terus kita jual ke
pasarpasar dan tukang sayur. Saya juga sering keliling kampung jualan tempe. Hasilnya
sebenarnya lumayan. Rumah yang saya tempati sekarang ini ya hasil jualan tempe," kata
pria kelahiran Pekalongan, 1974 ini sembari tersenyum lega.

Lalu kenapa akhimya memilih berbisnis kue? "Dulu tetangga kontrakan soya, orang
Palembang bikin kue tape terus dijual ke pasar. Kata mereka, hasilnya lumayan. Saya
bilang ke istri, kita juga bisa kok bikin, kenapa nggak dicoba?" jawab bapak dua anak ini.

Sejak itu (tahun 2000), suami istri ini mencoba membuat kue tape. Awalnya cuma
menghabiskan 7 kg tape dan terus dijual ke pasar dan warung-warung dan sebagian lagi
dijajakan keiling pakai motor, tapi lama kelamaan orang mulai mengenal dan menambah
pesanan. Terpaksalah dia merekrut 2 orang untuk membantu.

Hasil usaha tempe sebelumnya dia pakai untuk memodali usahanya tersebut. Usaha
tempenya sendiri mulai ditinggalkan karena lahan yang sudah tidak memungkinkan.
Begitulah selama 4 tahun, Danuri dan istri memproduksi kue tape, permintaan yang
makin meningkat membuat keduanya menambah lagi karyawan sehingga sekarang
tercatat 15 orang. Jenis kuenya pun mulai ditambah dengan kue bolu dan kue kacang,
kebetulan ada yang meminta dan istri saya bisa membuat" katanya.

Pernah Ditawari Kredit BRI

Sampai sekarang Danuri mengaku usahanya murni dari hasil perputaran uang jualan kue
saja. "Saya tidak pinjam siapa-siapa, termasuk bank. Dulu ada tawaran kredit dart BRI,
tapi saya nggak mau, takut kelibet utang," paparnya polos.
Soal duit. Danuri nampaknya memang hati-hati, termasuk soal pendaftaran merek. "Dulu
ada orang yang mengaku bisa bantuin saya daftarin merek. Tapi setelah saya keluarin
uang ratusan ribu, orang itu malah hilang. Sekarang, ya apa adanya aja," kata dia lagi.

Untuk menyiasati kenaikan BBM tempo hari, Danuri juga berhitung praktis, khususnya
soal kompor. Kompor minyak yang dulu dipakai menggoreng kue tape, sekarang cukup
diganti dengan tungku api kayu bakar, supaya menghemat bahan bakar. Bahkan, kue-kue
retur warung dan yang sudah kadaluwarsa dipakainya untuk bahan bakar pengganti kayu.

"Kue-kue saya sebagian konsinyasi, tak laku kue kembali. Jumlahnya mungkin cuman 5
persen. Tapi ada juga yang beli putus," ujar Danuri yang melepas harga kuenya sekitar
Rp1700 per pak ke agen.
Dengan tiga item kue tadi, Danuri biasa menghabiskan bahan balm 4 kwintal tape/hari, 5
bat terigu (125 kg)/hari, 50 kg gula pasir/hari dan 10 dirijen (@16 kg) minyak curah/hari.
Itu belum termasuk plastik pembungkus yang dalam 2 minggu menghabiskan 2,5 kwintal
serta 100 karton biskuit mini See Hong Puff buatan pabrik Interbis Sejahtera, Palembang.

Meski begitu, Danuri bingung ketika ditanya soal omzetnya? "Waduk mas, kita ini bukan
orang sekolahan. Pembukuan yang bagus bagaimana saja kita nggak tabu. Tahunya, uang
bisa dipakai untuk beli bahan kue, bay ar karyawan dan biaya hidup sehari-hari,"
jawabnya sambil tertawa

Usaha Kue Putri Sari

Danuri
RT04.RW04
(samping perumahan Reni Jaya)
Pondok Petir, Sawangan, Depok
021-740-5440

Peluang Usaha:Berbisnis Dengan Modal Minimalis

Jika masih bingung mau menggarap bisnis apa,tapi sudah kebelet ingin punya usaha,
coba datang kepada Zainal Abidin. Siapa tahu dia bisa membantu. Soalnya, dia ini
memimpin sebuah lembaga yang dinamai Institut Kemandirian. Ini adalah sebuah
lembaga yang didirikan oleh Dompet Dhuafa (DD) Republika yang memerankan din
sebagai `pabrik usahawan.'Lembaga ini menargetkan setiap tahun setidaknya mencetak
160 pengusaha atau pekerja mandiri. Itu dicapai dengan cara melakukan pelatihan
intensif selama 10 hari lalu kemudian memberi asistensi sampai mampu menciptakan dan
menjalankan usaha.

Menurut Zainal Abidin, rektor institut ini, sejak didirikan 23 Mei 2005, sudah ada 400
alumni dari institut ini yang bekerja atau menditikan usaha senditi di bawah asistensi
Institut. Mereka datang dart berbagai latarbelakang. Mulai dari pengangguran hingga
pengusaha yang sudah mempunyai bisnis tapi ingin meningkatkannya lagi. Pada
umumnya, usaha yang digeluti para alumni itu adalah industri mainan anak, gasmen,
katering dan bengkel sepeda motor.

Untuk ikut dalam pelatihan di sini, tak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Cukup
mendaftar dengan melampirkan fotokopi KTP, pasfoto ukuran 3x4, mengisi formulir dan
mengikuti seleksi wawancara. Bila lobs, peserta berhak mengikuti pelatihan. Ha nya saja,
jangan bayangkan pelatihan yang dimaksud sebagai pelatihan biaya. Selama 10 hari itu,
pelatihan akan diarahkan untuk mengubah mental agar benar benar berpikir dan
berperilaku seperti entrepreneur.

Walau cuma 10 hari, jangan dikira pelatihan ini main-main. Tidak gampang untuk bisa
lulus dan menjadi `pengusaha.' Sebab, menunit Zainal, peserta pelatihan ditempa dengan
cara yang sangat keras dan spartan sehingga pada hari pertama saja kerap kali banyak
peserta yang mengundurkan diri. "Tujuan kami jelas. Untuk memberikan gambaran
bahwa menjadi entrepreneur itu hams siap bekerja keras. Tidak mudah dan memerlukan
pengorbanan. Bila ada yang berpikir menjadi pengusaha itu gampang dan akan segera
memetik untung, lupakan saja. Tidak usah ikut pelatihan ini," kata Zainal. Sebagai
gambaran, salah satu bentuk pelatihan adalah menugaskan para peserta mengasong,
menjajakan dagangan sampai terjuaL Dengan materi pelatihan ini, menurut Zainal, para
peserta diharapkan dapat menyelami bagaimana pelik dan susahnya menjual.

Selain memberi pelatihan motivasi kewirausahaan tersebut, Institut juga menyediakan


pelatihan ketrampilan teknis. Ketrampilan teknis itu antara lain dibidang otomotif,
katering, menjahit dan perkayuan. Semuanya ini didukung oleh laboratorium yang
mendukung pelatihan tersebut. Lalu ada unit-unit bisnis yang yang dimalcsudkan sebagai
sumber pendapatan Institut sekaligus ladang berwirausaha bagi para alumninya. Unit
bisnis yang sudah ada antara lain adalah bengkel sepeda motor dan gerobak gorengan.
Dalam waktu dekat, direncanakan pula mendirikan waralaba Bomburger, konveksi,
manan anak dari kayu, distributor spare part sepeda motor, guru privat plus, budidaya
lele Dumbo dan distributor MQ Jernih.

Nah, pengusaha pemula yang ingin segera menjalankan usahanya, aneka peluang
kerjasama bisa didapatkan di lembaga yang dipimpin Zainal Abidin ini. Mulai dari
kerjasama penyediaan tenaga terlatih, membangun sistem usaha, hingga permodalan pun
bisa disediakan tim Zainal. Soalnya, selain menyediakan pelatihan kewirausahaan,
Institut ini merupakan sumber rekrutmen bagi pekerja yang akan mengoperasikan usaha.
Lebih jauh, Institut ini jugs menyediakan jasa konsultasi untuk membantu pengusaha
membangun sistem operasional bagi usahanya.
Salah satu alumni dari Institut ini adalah Zulfansyah Putra, 35 tahun. Pak Zul tercatat
sebagai alumni pertama institut ini. Pak Zul ketika mengikuti pelatihan di Institut adalah
pedagang warung kopi di Terminal Kampung Rambutan. Sebelumnya ia pernah bekerja
sebagai karyawan beberapa perusahaan. Setelah mengikuti pelatihan, ia mencoba
menerapkan ilmu yang didapatkannya itu. Sekarang Pak Zul denganpendampingan dari
Institut bertindak sebagai pemasok bagi warung-warung kopi lainnya. Sedangkan untuk
warung kopinya sendiri, ia telah mengangkat sejumlah karyawan.

Selain Pak Zul, ada sejumlah pengusaha kecil lainnya yang bemsitra dengan Institut
Kemandirian. dalam usaha makanan, yakni menjual gorengan lewat gerobak. Sudah ada
24 aerobak gorengan yang bekerjasama dengan lembaga Mi. Pam pengusaha gerobak ini
adalah para alumni Institut, kebanyakan masih muda, berusia antara 24-30 tahun. Usaha
mereka sampai saat ini masih didanai secara bersama-sama dengan Institut dengan sistem
bagi hasil, Omzetnya kini sudah menapai Rp700ribu per hari.

Menurut Zainal, pihaknya juga menawarkan kerjasama untuk herinvestasi di gerobak


gorengan ini. Per paketnya harganya Rp3 juta. "Dengan modal sebesar itu, investor sudah
siap untuk berusaha. sudah termasuk semua peralatan dan bahan seperti minyak goreng,
tepung dan pisang untuk satu hari," kata Zainal. Meskipun demikian, Zainal
mengharapkan agar tenaga kerja yang dipakai adalah alumni Institut, kalaupun tidak,
sebaiknya tenaga dimaksud dilatih dulu di institut. Biaya pelatihan gratis.

Usaha lainnya adalah empat unit bengkel sepeda motor. Tiga diantaranya dikelola oleh
alumni institut dan satu hasil kerjasama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF).
Kesemua usaha ini beroperasi dengan membawa bendera merek usaha DD. Usaha
bengkel ini pun terbuka untuk digarap oleh para pengusaha pemula. Sebagai contoh,
untuk usaha bengkel, Institut menyediakan tiga paket pilihan, yakni skala modal Rp15
juta untuk bengkel kecil, Rp40 juta untuk bengkel dan Rp60 juta untuk bengkel skala
besar. Pemodal dalam hal ini bisa memilih apakah Institut yang akan melakukan set up
terhadap bengkel mulai data penyediaan tempat hingga keseluruhan peralatan. Namun,
dapat pula pemodal sendiri yang menyediakannya. "Ini tergantung dari para mitra yang
akan bekerjasama. Kami akan berusaha mengakomodasi hingga terwujudnya usaha,"
kata dia.

Menurut Zainal, ke depan pihaknya masih membuka banyak lagi peluang bisnis untuk
dikerjasamakan dengan skala modal yang relatif kecil. Salah satunya, misalnya usaha
gerobak Bakmi Jamur. "Ke depan ini memang akan kami kembangkan, namun saat ini
kami masih memantau dulu," kata dia. Baru ada satu gerobak yang dikelola Institut dalam
hal ini.
Lainnya adalah odong-odong, yakni becak sepeda yang beroperasi sebagai sarana anak-
anak di perumahan. Pihak Institut kini sedang mengembangkan usahaini dengan proyek
awal empat Odong-odong. Menurut Zainal, usaha odong-odong milik Institut kini
dikelola oleh para alumninya. Tetapi terbuka kemungkinan untuk dikerjasamakan dengan
paket Rp2,5 juta per odong-odong.

Dalam hal ini, sama seperti dalam hal gerobak gorengan, pihak institut mengharapkan
tenaga kerjanya adalah alumni Institut. Menurut Zainal, pihaknya membuka kesempatan
seluas mungkin untuk bekerja sama dengan siapa saja. Selain sebagai sumber rekrutmen
tenaga kerja dan memberi asistensi pengembangan usaha, pihaknya juga bersedia
memberikan bantuan modal. Namun syaratnya, harus ada kesungguhan dari si calon
pengusaha. Kesungguhan itu hams ditunjukkan oleh seberapa besar risiko yang telah
ditanggung si calon mitra tersebut. Jika, misalnya, si calon tersebut mengatakan
kekurangan modal, ia barns membuktikan apa saja yang telah ia korbankan untuk
menyediakan modal.
"Ada yang bilang, saya sudah jual motor saya Pak. Ada yang bilang saya sudah menjual
tanah saya, dan seterusnya. Itu sebagai salah satu contoh pengorbanan," kata Zainal.
Dengan menilai kesungguhan yang demikian itu lah biasanya pihaknya menentukan
terjadinya kedasama.

Sebenarnya, peluang bisnis murah meriah seperti ini bukan hanya monopoli Institut
Kemandirian. Cendol Gading, misalnya, juga menawarkan peluang serupa. Dengan
investasi Rp3 juta, investor sudah siap mengoperasikan usaha berdagang lewat gerobak
cendol di bawah bendera Cendol Gading. Dengan konsep kerjasama seperti ini, Cendol
Gading kini sudah memiliki tak kurang dari 33 mitra di Serang, Tangerang, Jakarta,
Depok, Bogor dan Malang. Bos Cendol Gading sendiri adalah alumni Institut
Kemandirian. Namanya, Noer Huda, dulunya pedagang cendol keliling.

Zainal Abidin
Institut Kemandirian
JI. Kecapi Raya No 49
Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Telp / Fax : (021)7871989, 7872540.

EmaiL
ik@dompetdhuafa.co.id

contoh peluang seperti dibawah ini

Peluang Usaha Investasi CENDOL GADING


Dengan investasi Rp3 juta, investor sudah mendapatkan perlengkapan usaha secara
lengkap, mulai dari pelatihan karyawan, konter, termos es, termos santan hingga bahan-
bahan berdagang pada hari pertama. Yang mungkin masih harus disiapkan adalah sewa
tempat dan satu orang karyawan soda gajinya.

Asumsi perhitungan balik modal sebagai berikut:


Terjual 50 gelas per hari, @0p2.500. Selama sebulan = Rp 3.750.000
Biaya Bahan ORp69.000/hari = Rp 2.070.000 +
Gaji karyawan + uang makan = Rp 450.000
Sewa tempat = Rp 250.000
Keuntungan bersih per bulan = Rp 980.000

(Balik Modal:Rp3.000.000/Rp880.000 = 3 Bulan-5 Bulan


Noer Huda
Cendol Gading
Graha Telkomsel - JI. Pemuda No 66
Telp/Fax (021)4704546,
70741041,70205122
Hp 081808031220
Rawamangun, Jakarta Timer

Peluang Usaha: Bisnis Kerupuk Profitnya Renyah

Semula Ahmad hanya menitipkan kerupuk rambak di warung dekat tempatnya bekerja.
Tapi kini dia jadi pemasok buat produsen kerupuk besar dan warungwarung kecil

Kalau raja Muhammad Tafsirudin alias Ahmad tak dibawakan dua kilo kerupuk slondok
oleh sang kakak, mungkin nasibnya tak sebaik sekarang. Dia mungkin masih berkutat
sebagai sopir pribadi dan sesekali mencoba berjualan kecil-kecilan untuk menyambung
hidup. Untungnya dia ingat pesan sang kakak, supaya kerupuk slondok mentah yang
dibawanya dari kampung halamannya di Magelang itu digoreng, dibungkus kecil-kecil
dan cobalah dijual di warung-warung dekat rumah. Pesan itu dilaksanakan. Dan hasilnya,
kini dia jadi pemasok dan penjual kerupuk buatan para perajin kerupuk di Magelang,
seperti kerupuk poco-poco, slondok, rambak. kerupuk tempe, dan keripik singkong.
Uniknya, Ahmad tidak melayani permintaan kerupuk mentah eceran. Tapi dia memasok
buat produsen kerupuk besar yang membeli dalam ukuran ton. "Kalau yang eceran, justru
kerupuk matang. Saya goreng dan antar sendiri ke warung-warung. Ada juga pelanggan
tetap di rumah biliar di gedung Sarinah, Thamrin," terang mantan sopir pribadi yang
pernah belasan tahun mengabdi pada seorang pengusaha MLM ini.

Mengaku belajar menjadi wirausaha dari mantan majikannya, Ahmad mencoba berbisnis
kecil-kecilan bersama istrinya di rumah. Mulanya dia mencoba berjualan bawang putih
yang dibungkus kecil-kecil lalu dititipkan di warung-warung dekat rumah. Tapi hasilnya
tak menjanjikan untung banyak. Dia pun pemah mencoba berjualan kandang burung
piaraan bersama adiknya sekitar 2 tahun. Lalu coba memasarkan pakan burung dan jualan
sembako di waning yang dibuat dekat rumahnya di kawasan Ciledug, Tangerang.
Semuanya berakhir tak menguntungkan.
"Tapi mungldn rezeki saya di kerupuk. Oleh-oleh kerupuk slondok mentah dari kakak
saya di Magelang justru menjadi awal saya menekuni bisnis ini sampai sekarang," ujar
lelaki berusia 38 tahun ini.

Sudah Kirim Ton-Tonan


Ahmad bercerita, kerupuk slondok pemberian kakaknya tadi. digoreng istrinya dan
dibungkus kecil-kecil. Masih tanpa merek, kerupuk tadi dicoba dijual di warungnya.
Kerupuk tadi juga dia titipkan di warung-warung dekat tempat itcha bomya di daerah
Kwitang, Jakarta. saya jualnya Rp800. Tapi warung jual ke pembeli Rp1000. Dua-tiga
hari kemudian kerupuk mulai habis.
Tiga-empat bulan kemudian malah saya kehabisan stok_ Telepon kakak saya supaya
kirim lagi slondok mentah sekitar 2 kiloan. Eh. habis ternyata.. papar pria yang mengaku
hanya lulusan :sekolah menengah ini.

Sambil taruh di warung-warung. Ahmad juga bergerilya menawarkan produknva ke


agen-agen kerupuk di pasar Tanah Abang. Palmerah. dan Kebayoran Lama. Tapi mereka
menolak dengan alasan sudah ada yang memasok. Dia juga coba hubunai satu produsen
kerupuk di kawasan Sunter yang. alamatnya didapat di kemasan kerupuk balado yang
dibelinya di waning. Si produsen setuju asal Ahmad mengirim dulu contoh kerupuk
slondok mentahnya. Tak dinyana.

si produsen yang mencoba mengemas kerupuk slondok Ahmad dengan rasa balado
(pedas) puas dengan hasilnya. Bahkan, produsen itu memesan 1/2 ton slondok. Sejak
itulah (2004) kerupuk slondok yang disuplai dari perajin di Magelang mengalir ke
produsen kerupuk di Jakarta. Belakangan bukan cuma satu produsen, tapi beberapa
produsen lainnya juga memesan pasokan kerupuk dari Ahmad. Talc hanya slondok, tapi
juga kerupuk rambak, poco-poco, dan keripik singkong. "Kakak saya di Magelang
kebetulan pembina dan pengepul produksi kerupuk dari Kelompok Perajin Kerupuk
(KPK) Kebak Berkah Magelang. Jadi, seal pesanan kayaknya tidak masalah.kata dia.
Saat ini pesanan produsen kerupuk ke Ahmad sekitar 4,5 ton per minggu. Kerupuk itu
Untuk Jadi diantar dengan truk langsung ke pabrik produsen. Si produscn sendiri
nantinya mengemas kerupuk itu dalam berbagai rasa dan merek. Nah, kelebihan pesanan
tadi lalu dimanfaatkan Ahmad sendiri, digoreng di rumahnya, dibumbui, dibungkus kecil-
kecil dan dipak dalam wadah plastik berisi 20 bungkus (untuk pembungkusan ini Ahmad
meng-order-kan ke orang lain). Dengan motomya. Ahmad bisa membawa 40-50 pak/hari
ke warung-warung di antero Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Sementara untuk
pasokan ke After Hour Billiard di Sarinah, Ahmad biasa mengirim 20 kg/minggu. "Kalau
ke pabrik kerupuk, pembayararmya tempo satu minggu. Tapi untuk warung-warung
sistimnya konsinyasi," ujar pria yang mengusung merek "Anisa" untuk kerupuk
jualannya.

Kini, Ahmad mengaku bisa memperoleh untung sekitar Rp5 jutaan sebulan. "Belum
begitu besar, tapi cukup untuk biaya hidup," kata pria yang bisa membangun rumah dan
membeli satu motor hasil berdagang kerupuk. "Tapi yang penting, saya sekarang benar-
benar sudah jadi pengusaha, tak ikut orang lagi.

Agen Kerupuk Magelang


Hubungi:
Muhammad Tafsirudin (Ahmad)
JI.Sukarela Gg. Sosial
No. 20 RT 01/R W 02
Peninggilan Selatan,
Giledug, Tangerang
Telp. (021) 730 3993,
081932899406

WARALABA JARITMATIKA

PENAWARAN KEMITRAAN PELUANG USAHA DI BIDANG PENDIDIKAN


Bergabunglah bersama kami dan raih sukses di bidang pendidikan, sekaligus
berpatisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan biaya dan persyaratan yang ringan.

KURSUS JARIMATIKA
Merupakan pelatihan aritmatika untuk anak usia 3 – 12 tahun.
Kursus ini melatih anak agar memiliki kemampuan berhitung hanya dengan
menggunakan jari – jari yang mereka miliki sehingga dapat mengoptimalkan
perkembangan otak kiri dan kanannya tanpa harus membebani memory otak yang mereka
miliki.
Kelebihan JARIMATIKA:
1. BERHITUNG DENGAN MUDAH
2. TIDAK MEMBEBANI MEMORY OTAK
3. ALAT SENANTIASA ADA, TIDAK AKAN TERTINGGAL, ATAUPUN DISITA
SAAT ULANGAN.
4. DAN CARA INI MENYENANGKAN.
Kami menawarkan kepada lembaga / perorangan yang berminat untuk membuka kelas
jarimatika.
Model kelas JARIMATIKA:
Jumlah murid 1Ø kelas minimal 7, maksimal 10 siswa.
Murid dikelompokan menurut usia.Ø
1Ø tingkat ditempuh dalam waktu 3 bulan (24 x pertemuan).
Total tingkat ada 4Ø tingkat.
Seminggu 2 x pertemuan, durasi setiap pertemuan 90 menit.Ø
Ø Biaya pendidikan Rp.100.000 per siswa per bulan.
Biaya pendaftaranØ Rp.50.000 ( Mendapatkan Modul Jarimatika, dan pensil )
Persyaratan Menyelenggarakan Kursus Jarimatika :
- Memilik lokasi yang strategis (Lokasi akan disurvey Jarimatika Pusat)
- Menyediakan minimal 1 ruang kelas, Dengan ukuran minimal 3 x 4m (1 ruang kelas
memiliki kapasitas 7 – 10 orang ),
- Memiliki fasilitas yang baik dan nyaman ( Dianjurkan ber –AC )
- Memiliki meja, kursi, papan tulis, dan kelengkapan lain yang diperlukan.

Hak dan kewajiban dalam kerjasama kemitraan jarimatika


Kewajiban Jarimatika Pusat:
• Mengembangkan dan menjaga kualitas produk kursus.
• Melakukan promosi nasional dan wilayah.
Kewajiban mitra :
• Menyediakan tenaga pengelola dan calon guru minimal 2 orang untuk dilatih Jarimatika
Pusat dan statusnya menjadi guru Jarimatika Pusat.
• Menyediakan sarana belajar seperti ruang kelas, meja kursi dan papan tulis.
• Melakukan promosi lokal.
• Mengelola kursus dengan standarisasi Jarimatika.
Hak Jarimatika Pusat:
• Melakukan pengawasan/ supervise terhadap pelaksanaan kursus di lokasi.
• Memperoleh bagi hasil 40% dari biaya pendidikan kursus.
Hak Mitra:
• Tahun I Memperoleh 60%, Tahun II Memperoleh 70%, Tahun III Memperoleh 80%,
Tahun IV 90%, dari biaya pendidikan kursus (untuk gaji guru dan pengembangan mitra)
(Bonus 5% untuk mitra apabila bagi hasil ke pusat disetor sebelum tgl 7, dan denda 5%
apabila bagi hasil ke pusat disetor setelah tgl 25). Dan pada Tahun yang Ke V bebas dari
biaya setoran dari unit ke pusat.
• Mendapatkan keuntungan dari penjualan produk Jarimatika di luar paket pendaftaran.
• Mitra wajib mengikuti pelatihan Jarimatika Basic Training setelah pengajuan disetujui
oleh pihak Jarimatika. Pelatihan diselenggarakan selama satu hari dengan biaya Rp.
350.000,-.
• Apabila mitra ingin menjadi guru, bisa ikut pelatihan guru dan guru tersebut statusnya
menjadi guru Jarimatika tapi ditempatkan dimana mitra buka kelas dan atau ditempatkan
di lokasi lain. Biaya pelatihan guru Rp.250.000,- per tingkat. Guru yang boleh mengajar
adalah guru yang lulus tes standarisasi.

PENAWARAN KEMITRAAN PELUANG USAHA DI BIDANG PENDIDIKAN


Bergabunglah bersama kami dan raih sukses di bidang pendidikan, sekaligus
berpatisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan biaya dan persyaratan yang ringan.

KURSUS JARIMATIKA
Merupakan pelatihan aritmatika untuk anak usia 3 – 12 tahun.
Kursus ini melatih anak agar memiliki kemampuan berhitung hanya dengan
menggunakan jari – jari yang mereka miliki sehingga dapat mengoptimalkan
perkembangan otak kiri dan kanannya tanpa harus membebani memory otak yang mereka
miliki.
Kelebihan JARIMATIKA:
1. BERHITUNG DENGAN MUDAH
2. TIDAK MEMBEBANI MEMORY OTAK
3. ALAT SENANTIASA ADA, TIDAK AKAN TERTINGGAL, ATAUPUN DISITA
SAAT ULANGAN.
4. DAN CARA INI MENYENANGKAN.
Kami menawarkan kepada lembaga / perorangan yang berminat untuk membuka kelas
jarimatika. Bagi yang ingin tertarik silakan hubungi: rizky alif - 081542065668
jarimatika.center@gmail.com / www.jarimatika.coz.in

Anda mungkin juga menyukai