Anda di halaman 1dari 34

A.

Latar Belakang

Berkembangnya teknologi yang semakin cepat maka bidang

financial dan teknologi juga semakin berkembang dengan efisien dan

modern.Teknologi memudahkan kita dalam menunjang berbagai macam

kegiatan aktifitas dalam kehidupan. Bidang perekonomian saat ini,

penting untuk memberikan inovasi teknologi di dalamnya (Kusuma &

Indraswari 2018). Sejalan dengan itu, Rakhmawati (2019) menjelaskan

bahwa kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam informasi menuntut

para pelaku usaha untuk dapat memahami serta memanfaatkannya dalam

kegiatan bisnis sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing. Adanya

persaingan usaha tidak hanya terjadi diusaha besar namun diusaha kecil

UMKM, Purba (2019) menyatakan kriteria usaha kecil adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau

usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud

dalam undang undang tersebut No.20 Tahun 2008.

Dengan berkembangnya teknologi, saat ini banyak jenis usaha yang

menggunakan proses penjualan secara online salah satunya kuliner.

Dengan adanya proses ini, kinerja penjualan usaha kuliner meningkat.

Saat ini, proses tersebut terus dikembangkan banyak orang yang memilih

memesan online karena prosesnya mudah dan mereka hanya perlu

1
menggunakan internet dan smartphone untuk melakukan pesanan.

Peningkatkan penjualan Menurut Saputra (2020) penjualan adalah

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan

bisnisnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba atau

keuntungan yang diinginkan. Pada umumnya keuntungan yang anda

peroleh tergantung secara langsung maupun tidak langsung dari

penjualan. Kontribusi peningkatan penjualan terhadap keuntungan sudah

jelas. Meningkatkan penjualan juga berguna dalam hal mengurangi biaya

overhead karena biaya tetap dimanfaatkan untuk mencapai penjualan

lebih besar. Kehadiran layanan pesan dan antar kuliner online terbukti

bisa membantu pengusaha UMKM meningkatkan pendapatannya. Salah

satu layanan tersebut yaitu Jasa Kurir. Melalui layanan ini, UMKM

dibidang kuliner meningkatkan penjualan hingga 3 kali lipat sejak

bergabung menjadi mitra Jasa Kurir.

Pendapatan (revenue) adalah jumlah yang dibebankan kepada

langganan untuk barang dan jasa yang dijual, atau dapat didefinisikan juga

sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui diterimanya suatu

aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang dijual.

Adapun faktor yang mempengaruhi omzet pendapatan yaitu: kesempatan

kerja yang tersedia, kecakapan dan keahlian, motivasi, keuletan bekerja,

banyak sedikitnya modal yang digunakan, keuntungan dari penjualan

(Yusuf, 2022).

2
Belanja online memiliki ciri khusus dan sangatlah berbeda dengan

belanja konvensional atau belanja secara pribadi. Belanja online memiliki

sifat yang sangat berbeda seperti ketidakpastian, ketidaknyamanan dan

kurangnya pengawasan dari pihak yang terkait. Belanja online juga

memberikan berbagai kemudahan bagi penjual dan pembeli yang

melakukan transaksi walaupun tidak bertatap muka baik pihak penjual

maupun pihak pembeli. Berkembanng pesatnya cara belanja online di

setiap kalangan masyarakat membuat banyak pengusaha dan pelaku

UMKM yang memanfaatkan nya untuk kemajuan usaha tersebut. Sebagai

contoh jasa kurir. Jasa kurir melayani transportasi, pengiriman barang

dan juga kuliner, jasa kurir menggunakan admin dan melalui aplikasi

sebagai fitur untuk membantu mempermudah sipenjual untuk mejadikan

sarana promosi dan lebih mudah dijangkau banyak konsumen

(Amelia,2019).

Dengan kemajuan teknologi, perkembangan UMKM bertumbuh

semakin pesat. UMKM di bidang kuliner sangat diminati oleh banyak

para pebisnis pemula yang baru saja ingin terjun di Dunia Bisnis. Selain

menjadi kebutuhan pokok, di zaman sekarang perubahan pola hidup

masyarakat perlahan bergeser dimana makanan tidak lah menjadi sekedar

kebutuhan pokok melainkan menjadi gaya hidup. Gaya hidup masyarakat

dalam mengkonsumsi makanan inilah yang dilirik sebagian besar

pengusaha sebagai salah satu ladang bisnis yang menjanjikan (Adi, 2020)

3
Salah satu Kabupaten di Indonesia yaitu Kabupaten Dompu sudah

banyak melakukan penjualan secara online. Kabupaten Dompu adalah

sebuah Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibu

kotanya adalah Dompu dengan jumlah penduduk 260.622 jiwa,

(Koranlensapos.com,2023) Di Kabupaten Dompu khususnya di

Kecamatan Dompu sangat menjamur di masyarakat luas. Saat ini banyak

sekali usaha kuliner yang sudah menggunakan layanan jasa kurir.

Kesempatan ini dipergunakan oleh para pemilik usaha kuliner dalam

menarik konsumen. Dengan bergabung dengan jasa kurir Dompu

pengusaha kuliner berharap bahwa jasa kurir Dompu ini akan membantu

meningkatkan jumlah konsumen sehingga pendapatan diharapkan akan

meningkat. Tidak bisa dipungkiri bahwa aplikasi kurir Dompu menjadi

starter pack yang sangat membantu para pengusaha UMKM dibidang

kuliner yang ada di Kecamatan Dompu. Aplikasi kurir Dompu juga

menyediakan berbagai menu kuliner lewat fitur, untuk memudahkan

konsumen dalam memilih dan memesan sesuai yang diinginkan. Dengan

adanya fitur yang disediakan kurir tersebut ini tentunya sangat membantu

UMKM kuliner dari sisi media promosi apalagi UMKM kuliner yang

baru saja merintis dan memiliki toko atau tempat yang memadai sebagai

tempat berbisnis.

Berdasarkan hasil obsevasi awal melalui wawancara kepada

pelaku UMKM yang berada di Kecamatan Dompu tidak sedikit yang

menggunakan jasa kurir Dompu dalam membantu meningkatkan

4
penjualan usaha kuliner pada layanan jasa kurir tersebut. Dengan adanya

jasa kurir tersebut sangat membantu bagi pelaku UMKM omzet

penjualan semakin meningkat yang dimana omzet 60% sebelum adanya

kerjasama dengan kurir Dompu sekarang meningkat menjadi 85%

sesudah berkerjasama dengan kurir tersebut.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan pelaku UMKM

dan pelanggan jasa kurir Dompu yang ada sangatlah membantu

masyarakat di Kecamatan Dompu, karena dengan tersedianya jasa kurir ,

jasa kurir tersebut memudahkan penggunanya untuk melakukan aktivitas

sehari – hari atau pun aktivitas lainnya, jasa pegiriman barang , dan

masih banyak lagi. Seperti pengunaan fitur yang membantu untuk

memudahkan para pengguna jasa kurir membeli kuliner yang diinginkan

tanpa harus datang ke tempatnya langusng yang menjual kuliner

tersebut.

Dengan adanya jasa kurir tersebut sangat menguntungkan bagi

pembeli dan penjual. Selain bisa menguntungkan secara financial,

penjualpun bisa mendapatkan keuntungan lainya. Jika sebelumnya

penjual kesulitan dalam memasarkan produk, kini hal tersebut bisa

diatasi. Adapun beberapa keuntungan pelanggan Jasa Kurir Dompu yaitu,

Meningkatkan popularitas restoran atau suatu produk yang dipasarkan,

meningkatnya omzet dengan mengelola makanan semenarik mungkin

dan bercita rasa memuaskan, membantu meningkatkan UMKM kuliner

dengan cara mempromosikan suatu produk yang di hasilkan oleh pelaku

5
UMKM.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu

peneliti menggunakan jasa kurir sedangakan penelitian terdahulu hanya

menggunakan penjualan secara online dan tidak menggunakan jasa

tersebut. Objek penelitian ini yang dimana kuliner tersebut sudah

terdaftar dan bekerja sama dengan jasa kurir Dompu. Berdasarkan uraian

tersebut, dan adanya peningkatan jumlah UMKM di Kecamatan Dompu

yang menggunakan sistem penjualan online. Maka penulis tertarik untuk

membuat penelitian yang membahas masalah tersebut dengan judul

ANALISIS DAMPAK PENJUALAN ONLINE TERHADAP

PENINGKATAN OMZET PENJUALAN UMKM BIDANG

KULINER (Studi Kasus Kurir Dompu).

B. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk di adakan suatu

penelitian lokasi ini bertempat di Pelaku UMKM Kecamatan Dompu.

Sementara itu dalam menghindari pembahasan penelitian yang luas,

peneliti memfokuskan pada masalah dampak peningkatan omzet

penjualan terhadap UMKM dibidang kuliner.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis

mengidentifikasi masalah dan sekaligus membatasi permasalahan yang

6
akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Apakah penjualan online

berdampak pada peningkatkan omzet penjualan UMKM di Kecamatan

Dompu?”

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam hasil penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui penjualan online berdampak pada peningkatkan

omzet penjualan UMKM di Kecamatan Dompu”.

E. Manfaat penelitian

Dalam hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

memberikan manfaat teoritis maupun praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dibidang manajemen sumber daya

manusia, khususnya tentang bagaimana cara mengefisisensi dan

efektivitas dalam mengatur sumber daya manusia yang baik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan gelar sarjana

dan menambah ilmu pengetahuan dalam menerapkan teori-

teori keilmuan yang pernah diperoleh selama masa perkuliahan.

dengan adanya penelitian ini akan memberikan pengalaman bagi

7
peneliti serta akan menambah wawasan dan pengetahuan

bagaimana analisis dampak penjualan online terhadap

peningkatan omzet penjualan UMKM bidang kuliner pada

perusahaan yang diteliti dan juga sebagai bahan referensi bagi

peneliti yang mengadakan penelitian selanjutnya.

b. Bagi Pemerintahan

Sebagai informasi untuk mengeluarkan kebijakan-

kebijakn yang dapat meningkatkan jumlah UMKM di Kecamatan

Dompu

c. Bagi Akademisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan refernsi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan

pengembangan penelitian dibidang yang sama.

F. Tinjauan Pustaka

1. Penjualan

Menurut Megawati (2017) penjualan adalah suatu usaha yang

terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan

pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna

mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan

sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh

laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk

mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk

8
yang dihasikan. Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda.

Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang

dan jasa diperlukan orang- orang yang bekerja dibidang penjualan seperti

pelaksanaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

Menurut Kotler (2004) yang diterjemahkan oleh Hendra dan

Ronny A. Rusli dalam buku ”Manajemen Pemasaran” pengertian

penjualan adalah :“Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan, menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.

Pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi keberhasilan

investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi

pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga

merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam

suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi

kemampua mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan –

kesempatan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan tinggi,

maka akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran

dividen cenderung meningkat.

Berusaha untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan

keuntungan adalah inti dalam sebuah perusahaan bisnis. Kedua hal

tersebut menentukan hidup atau tidaknya sebuah perusahaan yang dapat

dilihat dari lancar atau tidaknya perushaan dalam merekrut karyawan,

9
membeli perlengkapan perusahaan, meproduksi produk, atau

memberikan peningatan dalam jasa pelayanan.

Tujuan penjualan adalah untuk mencapai perkembangan bisnis

seperti yang telah di rencanakan, dengan memotivasi anggota tim

penjualan untuk menampilkan kemampuan mereka. Manajemen, seperti

hal pekerjaan menjual itu sendiri, adalah suatu proses yang tetap

berulang. Istitalah penjualan juga sering disalah artikan dengan istilah

pemasaran, apa perbedaan pemasaran (marketing) dan penjualan

(selling). Menurut (Kotler dan Amstrong, 2013) ada 4 perbedaan

pemasaran dan penjualan apabila ditinjau dari dari titik berangkat

(Strating Point), focus (Focus), cara (means) dan hasil akhir (ends) yang

selengkapnya disajikan di dalam tabel.

Tabel 1. Tabel Pembeda Pemasaran dan Penjualan.

Faktor Pembeda Pemasaran Penjualan

Titik Awal Pasar Sasaran Pabrik

Fokus Kebutuhan dan Produk


Keingingan Konsumen
Cara Mencapai Tujuan Melakukan Pemasaran Melalui promosi yang
Terpadu Gencar
Hasil Akhir Berupa keuntungan Berupa keuntungan
yang di peroleh dari yang di peroleh dari
volume kepuasan penjualan
konsumen

Pengertian Penjualan menurut para ahli Moekijat (2013) dalam

buku kamus istilah ekonomi yang menyatakan bahwa Selling melakukan

penjualan adalah suatau kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli,

10
mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat

menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta

mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua

bela pihak.

2. Penjualan Dalam Pandangan Islam

Menurut konsep islam menjual tidak saja berarti menjual sesuatu

untuk memperoleh uang tapi juga mengandung arti membeli segala

keperluan dengan uang. Allah mengunakan kata “Bai’ah” (menjual)

dalam arti “syira” (membeli) secara timbal balik (dalam alquran) ini

merupakan tanda menyeluruh dari ilmu allah. Dalam fiqih sunnah jual

beli adalah tukar menukar harta apapun bentuknya yang dilakukan mau

sama mau atau sukarela atau proses pengalihan harta orang lain dengan

imbalan tertentu.

b. Rukun Penjualan Dalam Islam

Jumhur ulama menetapkan empat rukun penjualan, yaitu

1) Adanya para pihak yang bertransaksi (penjual dan pembeli)

2) Adanya lafal ijab dan kabul (sighat)

3) Adanya barang yang di perjualbelikan, dan

4) Adanya nilai tukar pengganti barang.

c. Dasar Hukum

1. Al-Qur’an

Didalam Alquran surat Al Baqarah 275, dijelaskan bahwa

allah menghalalkan jual beli. Yang diharamkan adalah riba untuk

11
itu proses jual beli sesuatu yang dihalalkan tidak dilarang. Artinya:

“Orang – orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkanseperti dirinya orang yang kemasukan syaitan lataran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jula beli

itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba”. (Qs.Al-Baqarah: 275.

Ayat di atas menerangkan bahwa Islam membenarkan adanya

jual beli. Begitupun dalam prakteknya, jual beli manusia tidak

boleh menzholimi sesama manusia dengan cara memakan harta

secara bathil. Kecuali jual beli tersebut dilaksanakan dengan

merelakan antara keduanya baik secara lahir maupun bathin, As

Syafi’i mengatakan semua jenis jual beli yang dilakukan secara

suka sama suka dari kedua belah pihak hukumnya boleh, selain jual

beli yang diharamkan Rasullah.

2. Hadist

Emas ditukar dengan emas,perak dengan perak,gandum

dengan gandum, beras dengan beras, kapas dengan kapas,sama

beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlain jenis,

maka jual lah sesuka kalian namun langsung di serahterima kan/

secara kontan. (HR.Muslim).

3. Konsep Penjualan

Setiap perusahaan mengharapkan penjualan selalu meningkat, ini

12
merupakan salah satu tujuan untama untuk membangun sebuah

perusahaan atau sebuah bisnis baik bisnis yang besar mampun hanya lah

bisnis rumahan. Mengapa volume penjualan meningkat. Tentunya

dikarenakan beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya volume

penjualan. Salah satu nya adalah dikarenkan produk diterima oleh

konsumen. Produk yang dulunya yang mungkin hanya satu dua orang

saja yang mengetahuinya kini mungkin terus bertambah. Customer yang

kian hari kian bertambah ini mengakibatkan jumlah produk yang

digunakan juga terus meningkat. Itu berarti terdapat produk lain yang

sudah tergantikan oleh produk baru.

Peningkatan volume penjualan salah satunya disebabkan oleh

jumlah costumer yang meningkat, oleh sebab itu dalam pemasaran masa

kini mengapa ada anjuran yang melakukan NOO ( New Opening Outlet )

yaitu salesman didorong untuk terus meningkatkan volume penjualan

dengan cara mencari costumer - costumer baru. Selain mencari customer-

customer baru untuk meningkatkan volume penjualan, terdapat beberapa

cara lagi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan yaitu :

Memiliki kepribadian unggul, berani berubah,menjaga penampilan,

perhatikan bahasa tubuh, membangun jaringan, bersatuh kita teguh,

memetakan wilayah, mengembangkan diri, hargailah pelanggan, sedikit

bicara, banyak mendengar, melakukan komunikasi dua arah, jangan takut

bersaing, menciptakan pengalaman, menjaga keseimbangan emosi,

jangan berhenti sampai disini, dekat dengan pelanggan, loyalitas adalah

13
segalanya, membina hubungan kunci sukses.

Ini merupakan cara yang biasa digunakan untuk meningkatkan

volume penjualan, pemilihan variabel untuk sebuah promosi yang tepat,

efesien, dan efektif merupakan kunci utama kegiatan promosi suatu

usaha. Variable promosi terdiri dari, periklanan, personal selling,

promosi penjualan, dan publisitas. Mengingat besarnya pengaruh

promosi terhadap peningkatan volume penjualan sebuah usaha, maka

mutual di perlukan perencanaan pengendalian dan pengawasan terhadap

kegiatan promosi penjualan yang dilakukan wirausaha.

4. Omzet Penjualan

Menurut swastha (2005:34) Memberikan pengertian omzet

Penjualan adalah akumulasi dari kegiatan penjualan suatu produk barang-

barang dan jasa yang dihitung secara keseluruhan selama kurun waktu

tertentu atau dalam satu proses akutansi.

A. Definisi omzet penjualan

menurut kamus Bahasa Indonesia (2000:626), adalah jumlah hasil

penjualan (dagangan), omzet penjualan total jumlah penjualan

barang/jasa dari laporan laba-rugi perusahaan (laporan operasi)

selama periode penjualan tertentu. Dari definisi di atas dapat

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan omzet penjualan

adalah total jumlah barang dan jasa yang dihitung berdasarkan

jumlah laba bersih dari laporan laba-rugi perusahaan (laporan

operasi) selama suatu masa jual. Menurut Chaniago (1998) dalam

14
Nisa Nurfitriani (2011:5) memberikan pendapat tentang omzet

penjualan adalah keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat dari

hasil penjulan suatu barang/jasa dalam kurun waktu tertentu.

Swastha (1993) dalam Nisa Nurfitriani (2011:5) memberikan

pengertian omzet penjualan adalah akumulasi dari kegiatan

penjualan suatu produk barang barang dan jasa yang dihitung

secara keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus

menerus atau dalam satu proses akuntansi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa omzet penjualan

adalah keseluruhan jumlah penjualan barang/jasa dalam kurun

waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang

diperoleh.

B. Faktor yang Mempengaruhi Omzet

Menurut Forsyth (1990) Nisa Nurfitriani (2011:6), faktor-faktor

yang mempengaruhi turunnya penjualan meliputi:

1) Faktor Internal

Yaitu sebab yang terjadi karena perusahaan itu sendiri: “

Penurunan promosi penjualan, penurunan komisi penjualan,

turunnya kegiatan salesman, urunnya jumlah saluran distribusi,

pengetatan terhadap piutang yang diberikan”

2) Faktor Eksternal

15
Yaitu sebab yang terjadi karena pihak lain: “Perubahan

kebijakan pemerintah, bencana alam, perubahan pola

konsumen”.

Berdasrakan definisi diatas bahwa omzet penjualan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga omzet penjualan akan

meningkat jika penanganannya dilaksanakan dengan baik. Baik

dari segi internal maupun eksternal.

C. Indikator Omzet Penjualan

Menurut Fauzi (2007:98) indikator omzet penjualan dapat

digolongkan menjadi dua kelompok kategori yang utama, yaitu:

a. Variabel bebas (independent variable) atau X, adalah tipe

variabel yang secara langsung mempengaruhi pada variabel terikat,

atau tidak tergantung pada variabel yang lain.

b. Variabel terikat (dependent variable) atau Y, adalah tipe variabel

yang keadaannya merupakan hasil dari dari pengaruh variabel

bebas, atau variabel yang sangat tergantung dari variabel yang lain.

5. Kurir

Menurut Mayor (2019) pengertian Kurir tidak ditemukan dalam

Undang-undang maupun Go-Jek maka pengertian itu diambil dari salah

satu perusahaan penyelenggara jasa kurir online yakni Parselday yang

memberikan pengertian sebagai berikut. Kurir adalah seseorang yang

memiliki tanggung jawab untuk pertukaran barang antar dua orang atau

lebih. Kurir biasanya dipekerjakan oleh sebuah perusahaan yang

16
memberikan harga rata kepada setiap pengguna jasanya. Jasa kurir sangat

dibutuhkan khususnya di kota-kota sibuk karena mereka bisa

menggunakan mode transportasi lain seperti sepeda motor untuk

mengakali padatnya lalu lintas.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dimaksud untuk melihat sejauh mana

masalah yang di tullis ini sebelumnya oleh peneliti sebelumnya yang

ditulis oleh orang lain di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda

juga. Beberapa karya tulis yang dijadikan acuan penelitian dan

berhubungan dengan permasalahan yang sedang dapat dilihat dari tabel

dibawah ini.

Tabel 2. Tabel Penelitian Terdahulu


NO Nama , Tahun Judul Metode Variabel Hasil
Penelitian Penelitian
Arum Indraswari & Penelitian Variabel Penelitian ini
Hendra Kusuma (2018). Kuantitatif, Independen: menunjukkan
Analisa pemanfaatan menggunakan Harga jual, bahwa harga
aplikasi gofood bagi teknik jumlah order, jual, jumlah
pendapatan pemilik analisis lama jam order, lama
usaha rumah makan di regeresi linier opersasional jam
1 Kelurahan Sawojajar berganda dan Variabel opersasional,
Kota Malang. uji beda Dependen: berpengaruh
paired. Pendapatan. terhadap
pendapatan
dan
menggunakan
aplikasi
gofood

17
Ratih Amelia (2019). Penelitian Variabel Penelitian ini
Pengaruh aplikasi Go – Kuantitatif, Independen: menunjukkan
Food terhadap menggunakan Aplikasi bahwa aplikasi
peningkatan penjualan teknik Gofood. gofood
Mochitalk Plaza medan analisis Variabel berpengaruh dan
Fair. regeresi linier Dependen: mempunyai
2 berganda. Peningkatan pengaruh
penjualan terhadap
mochitalk peningkatan
plaza medan penjualan Plaza
fair. Medan Fair.
Wahyuni Yusuf (2021). Penelitian Variabel Penelitian ini
Pengaruh penjualan Kuantitatif, Independen: menunjukkan
online terhadap menggunakan Penjualan bahwa penjualan
pendapatan warung teknik online online
3 makan siap saji di masa analisis Variabel berpengaruh
pandemi Covid-19. regeresi linier Dependen: singnifikan
sederhana. Pendapatan terhadap
nasi uduk. pendapatan nasi
uduk.
Singgih Prasetianto Penelitian Variabel Penelitian ini
(2021). Analisis layanan Kuantitatif, Independen: menunjukkan
gofood dalam menggunakan Layanan bahwa layanan
meningkatkan penjualan teknik gofood gofood
4 UMKM kuliner di analisis Variabel Mempengaruhi
Yogyakarta regeresi linier Dependen: Peningkatan
sederhana. Peningkatkan penjualan dan
penjualan. datanya valid.
Nurul Ulfi (2022). Penelitian Variabel Penelitian ini
Pengaruh Kuantitatif, Independen: E- menunjukkan
e-commerce terhadap menggunakan Commerce bahwa e-
5 pendapatan umkm teknik Variabel commerce
kecamatan masamba analisis Dependen: berpengaruh
Kabupaten Luwu Utara regeresi linier Pendapatan. terhadap
sederhana pendapatan
umkm

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2019),merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dengan demikian

18
kerangka berpikir ialah sebuah pemahaman yang melandasi

pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling

mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk

proses dari keseluruhan dari penelitian yang dilakukan.

Berikut ini kerangka model dari variabel yang berdasarkan

tinjaun landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun

kerangka konseptual dalam penelitian ini. Seperti yang tersaji dalam

gambar berikut ini.

Penjualan Online Omset Penjualan


H1

(X) (Y)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

I. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitiannya telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiyono, 2018).

1. Dampak penjualan online terhadap peningkatan omzet penjualan

UMKM bidang kuliner

Menurut Wulandari (2015) Sistem penjualan online bisa juga

disebut pasar virtual (virtual market). Menjual secara online menjadi

sebuah kesempatan yang besar. Dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi ini, dapat membantu UMKM bersaing. Sebuah langkah yang

19
baik untuk mencoba melebarkan sayap di dunia bisnis. Selain digunakan

oleh perusahaan-perusahaan besar maupun kecil, penjualan online juga

digunakan oleh individu yang tidak terikat oleh instansi manapun untuk

memulai suatu usaha ataupun menjadikannya sebagai lapangan bisnis.

Kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan dengan penjualan online

diantaranya adalah aktifitas penjualan, pengiklanan, promosi serta

penentuan harga. Dengan adanya penjualan online yang bergabung

dengan jasa kurir akan mempermudah pelaku bisnis untuk meningkatkan

laba atau omzet, karena dengan adanya jasa kurir tersebut maka produk -

produk yang dihasilkan dapat dilihat oleh konsumen dimanapun.

Penelitian ini dilakukan oleh Wulansari (2015) menyatakan bahwa

penjualan online berdampak singnifikan terhadap peningkatan omzet

penjualan. Berdasarkan uraian tersebut,maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Penjualan online berdampak signifikan pada peningkatan omzet

penjualan UMKM kuliner Kecamatan Dompu.

J. Jenis penelitian

Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2019), adalah suatu

metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai

metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah

secara kongkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, serta sistematis.

20
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel independen atau variabel bebas (X) yaitu penjualan online

mempengaruhi variabel dependen atau variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel

bebas maka (Y) omset penjualan dipergunakan dalam penelitian ini

sebagai variabel dependen.

K. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2019) Menjelaskan bahwa populasi adalah

suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM dibidang kuliner

Kecamatan Dompu sebanyak 40 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018) sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dengan

kata lain sampling jenuh bisa disebut dengan sensus,dimana seluruh

anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua

populasi dalam penelitian ini di jadikan sampel. Dalam penelitian ini

sampel yang diambil oleh peneliti sebanyak 40 orang semua pelaku

21
UMKM di Kecamatan Dompu. Sampel dalam penelitian ini adalah 40

orang.

L. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode survey. Dalam penelitian ini metode survey

menggunakan media kuesioner (angket). Kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada para responden (Sugiyono, 2010).

Untuk menunjang analisis pada penelitian ini,data primer

digunakan sebagai data utama, sedangkan data sekunder hanya

digunakan sebagai data pendukung. Menurut Sugiyono (2013:193)

maksud dari data primer dan sekunder adalah sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,

dan sumber sekunder merupakan yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Fiel Research)

Penelitian lapangan merupakan metode pengumpulan atau

memperoleh data langsung melalui:

a. Pengamatan (Observation)

22
Yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang sesuai dengan

masalah yang akan diteliti.

b. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat pertanyaan dan

mengajukannya kepada responden.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu teknik memperoleh data dengan mempelajari buku-buku,

literatur- literatur, serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan objek

penelitian yang dituju. Perolehan penelitian kepustakaan juga dapat

diperoleh dengan cara pencarian melalui internet, dan sebagainya.

M. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2018) operasional variabel adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel

menurut Sugiyono (2015), yaitu suatu definisi yang akan diberikan

kepada suatu variabel dengan memberikan arti yang digunakan untuk

mengukur variabel tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Skala Likert. Skala

Likert merupakan sebuah skala yang digunakan untuk mengukur

23
pendapat, sikap, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

suatu gejala sosial (Sugiyono, 2022).

Tabel.3 Skor Skala Likert

Jawaban Skor
Sangat Tidak 1
Setuju
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka setiap pertanyaan pada

kuisioner peneliti menetapkan skor-skor sebagai berikut :

Tabel.4 Indikator Variabel

N VARIABE DEFINISI INDIKATOR


O L
1. Penjualan Mengemukakan bahwa penjualan 1. Promosi
Online adalah suatu bentuk usaha untuk 2. Harga
(X1) memasarkan produk dan jasanya 3.Saluran Retribusi
(Kotler dan Armstrong, 2018) 4. Volume
Penjualan
2. Omzet Omzet penjualan adalah keseluruhan 1. Akumulasi
Penjualan jumlah penjualan barang/jasa dalam 2. Keseluruhan
(Y) kurun waktu tertentu, yang dihitung jumlah pendapatan
berdasarkan jumlah uang yang 3. Proses akuntansi
diperoleh. (Nisa Nurfitriani,2011:5)

24
Dalam penelitian ini , terdapat variable X (Independen) yaitu:

penjualan online dan variabel Y (Dependen) yaitu: omzet penjualan.

Berikut ini adalah indicator variabel X dan variabel Y yaitu:

N. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan pengolahan data. Data – data

yang telah terkumpul akan dianalisis sesuai dengan teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian Bahri (2018). Sedangkan analisis data

menurut Sujarweni (2020) diartikan sebagai kumpulan data yang sudah

tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk

menjawab rumusan masalah yang ada di dalam penelitian. Tahapan awal

yang dilakukam yaitu tabulasi data yang sudah diperoleh melalui

kuesioner, kemudian data akan diolah. Pengolahan data dalam penelitian

ini menggunakan software SPSS 25.0 (Statistical Program for Social

Scinences) untuk mempermudah penelitian dalam pengelolahan data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik desktiptif merupakan analisis yang menggambarkan dan

mempelajari tentang tata cara penyusunan dan penyajian suatu data yang

dikumpulkan dalam suatu riset (Bahri, 2018). Sedangkan menurut

(Sugiyono, 2019) statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan

untuk menganalisis suatu data dengan cara menggambarkan data yang

sudah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.

25
2. Uji Keabsahan Data

a. Uji Validitas

Uji validitas menurut Bahri (2018) merupakan suatu skala

yang menunjukkan tingkat kebenaran dari suatu instrumen. Setiap

pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner merupakan instrumen

yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kevalidan dari

tiap butir pernyataan atau pertanyaan. Suatu instrumen yang valid

memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dalam penelitian ini

uji validitas dilakukan kepada 46 responden karyawan . Uji

validitas pada setiap pertanyaan apabila r hitung > r tabel pada

taraf signifikan (α = 0,05) maka instrumen penelitian akan

dianggap valid dan jika r hitung < r tabel maka instrumen

penelitian dianggap tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut (Bahri, 2018) digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur yang menggunakan kuesioner.

Tujuannya adalah untuk menilai apakah pengukuran yang

digunakan tetap konsisten jika pengukuran di ulang kembali.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada analisis regresi

berganda maka peneliti melakukan pengujian asumsi klasik agar

hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang

26
konsisten, memiliki sifat tidak bias dan memiliki ketepatan

waktu. Terdapat beberapa asumsi klasik regresi yang harus

dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan multiple linear

regression atau analisis regresi berganda. Alat untuk menganalisis

pengaruh dari variabel yang diteliti terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu uji yang dilakukan

bertujuan untuk menilai sebaran data pada suatu kelompok data

ataupun variabel, apakah sebaran data tersebut sudah terdistribusi

dengan normal atau tidak. Uji normalitas digunakan untuk

menguji model regresi apakah memiliki distribusi normal atau

tidak.

Asumsi normalitas merupakan syarat yang sangat penting

pada pengujian signifikansi atau kebermaknaan koefisien regresi.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak

dilakukan pengujian secara statistik. Untuk menguji apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melakukan uji

statistik.

Kuesioner dikatakan normal apabila hasil dari uji

normalitias adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai sig hitung (P-value) ≥ 0,05 , maka data dikatakan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

27
2) Jika nilai sig hitung (P-value) ≤ 0,05 , maka data dikatakan

tidak berasal dari populasiyang berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel independen atau bebas. Jika variabel independen

atau bebas saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal merupakan variabel independen atau bebas

yang nilai korelasinya antara sesama variabel independen atau

bebas sama dengan nol. Pengambilan keputusan dalamuji

multikolinieritas (Tolerance dan VIF):

Keputusan berdasarkan nilai Tolerance.

1) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak

terjadi multikolinieritas dalm model regresi.

2) Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya

terjadi multikolieritas dalam model regresi.

Keputusan berdasarkan Nilai VIF (Variance Inflation Factor).

1) Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi

multikolinieritas dalam model regresi.

2) Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas

dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang

harus dilakukan dalam regresi linier. Jika varian dari residual

28
satu pengamatan lain tetap, maka disebut dengan

homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut dengan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model

heteroskedastisitas. Uji glejser digunakan agar bisa

mengetahui apakah pola variabel gangguan mengandung

heteroskedastisitas atau tidak. Jika nilai statistik t hitung < t tabel

maka tidak mengandung heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Sederhana

Menurut Suyono (2018:05) regresi sederhana adalah model

probalistik yang menyatakan hubungan linear antara dua variabel di

mana salah satu variabel dianggap mempengaruhi variabel yang

lain. Variabel yang mempengaruhi dinamakan variabel independen

(bebas) dan variabel yang dipengaruhi dinamakan variabel

dependen (terikat).

Model probalistik untuk regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = ß0 + ß1X + €

(Suyono,2018:05)

Dimana X adalah variabel independen (bebas), Y adalah

variabel dependen (terikat), ß0 dan ß1 adalah parameter-parameter

yang nilainya tidak diketahui yang dinamakan koefisien regresi,

dan ε adalah kekeliruan atau galat acak. Galat acak mempunyai

peranan penting dalam analisis regresi. Galat acak digunakan untuk

memodelkan variasi nilai-nilai Y untuk nilai X yang tetap. Di

29
dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah tingkat

kemiskinan, dan untuk variabel independen (X) adalah indeks

pembangunan manusia (IPM) dan produk domestik regional bruto

(PDRB).

5. Uji Hipotesis

Hipotesis meupakan pernyataan yang masih bersifat

sementara dan masih harus diuji kebenarannya (Bahri,2018).

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh secara

parsial dan simultan. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah :

a. Koefisien Determinasi

Analisis R² (R square) atau koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu antara nol sampai satu

(0 – 1). Jika nilai R² mendekati angka 1 (satu) maka dapat

dikatakan bahwa semakin kuat model tersebut dalam menjelaskan

variabel – variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika R² mendekati angka 0 (nol) maka semakin lemah

variasi variabel indepeden menjelaskan variabel dependen.

b. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

30
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Cara untuk

melakukan uji Hipotesis dalam uji F.

Berdasarkan Nilai Signifikansi (Sig.) dari Ouput Anova :

1) Jika nilai sig. < 0,05, maka hipotesis diterima.

2) Jika nilai Sig. >0,05, maka hipotesis ditolak.

Berdasarkan Perbandingan Nilai F Hitung dengan F Tabel :

1) Jika nilai F hitung > F table, maka hipotesis diterima.

2) Jika nilai F hitung < F table, maka hipotesis ditolak

c. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji parsial (uji t) dilakukan dalam rangka untuk mengetahui

signifikansi pengaruh antara variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen Sujarweni (2020). Jika nilai

Signifikansi (Sig.) < probabilitas 0,05 maka ada pengaruh

variabel (X) terhadap variabel (Y) atau hipotesis diterima. Jika

nilai Signifikansi (Sig.) > probabilitas 0,05 maka hipotesis tidak

diterima.

31
O. Daftar Referensi
Indraswari, A., & Kusuma, H. (2018). Analisa Pemanfaatan Aplikasi Go-
Food Bagi Pendapatan Pemilik Usaha Rumah Makan Di Kelurahan
Sawojajar Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(1), 63-73.

Amelia, R., & LP3M, P. U. (2019). Pengaruh aplikasi GoFood terhadap


peningkatan penjualan Mochitalk Plaza Medan Fair. Jurnal Ilmiah
Bisnis Dan Ekonomi Asia, 13.

Yusuf, W. (2022). Pengaruh penjualan online terhadap pendapatan


warung makan siap saji di masa pandemi Covid-19 (Studi Pada
Warung Makan Nasi Uduk Sedap Malam 1 Babeh
Serang) Doctoral dissertation, uin smh banten.

Preasetianto, S., Mahda, F. B., Kusuma, D. M., & Cahya, A. D. (2021).


Analisis Layanan Go-Food Dalam Meningkatkan Penjualan Pada
Umkm Kuliner Di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Ekonomi, 5(3),461-
471.

32
Ulfi, N. (2022). Pengaruh e-commerce terhadap pendapatan umkm
kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Pengaruh e-commerce
terhadap pendapatan umkm kecamatan masamba kabupaten luwu
utara.

Cahya, A. D., Martha, D., & Prasetianto, S. (2021). Analisis layanan go-
food dalam meningkatkan penjualan pada kuliner di
yogyakarta. Jurnal Manajemen, 13(2), 264-272.

Pratiwi, A. A. M. (2020). Peran media sosial dalam meningkatkan


penjualan online saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Satyagraha, 3(2), 73-81.
Purba, M. L., & Sucipto, T. N. (2019). Potensi dan kontribusi UMKM
terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga (Studi Kasus Pelaku
UMKM Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia). Jurnal
Mutiara Manajemen, 4(2), 430-439.
Megawati, S. (2017). Analisis sistem penjualan dan pengelolaan saluran
distribusi dalam meningkatkan penjualan madani collection di
kudus (Doctoral dissertation, STAIN Kudus).

Putri, D. R. (2021). Implementasi penjualan tunai barang impor (korea


selatan) pada jajan nct (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Jakarta).
Basor, A. A., Fadli, U. M., & Khalida, L. R. (2023). Analisis faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada E-Commerce
shopee (Studi pada Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan
Karawang). BUDGETING: Journal of Business, Management and
Accounting, 5(1), 52-66.
Hudin, B. J. S. (2021). Analisis peran suplayer, strategi segmentasi pasar
dan posisioning dalam meningkatkan omset penjualan ikan mas di

33
desa gunung tiga kecamatan pugung kabupaten tanggamus tahun
2020 (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah
Pringsewu).
Pariaman, A. K. S. Kajian Tentang Pemasaran Online untuk
Meningkatkan Penjualan.
Endaryono, B. T., & Ariwibowo, P. (2021). Pengaruh Biaya Pemasaran,
Omzet Penjualan terhadap Laba Perusahaan. Reslaj: Religion
Education Social Laa Roiba Journal, 3(1), 124-136.
Mayor, C. (2019). Tanggung jawab hukum kurir gojek dalam transaksi
online go-send/go-food (Doctoral dissertation, UAJY).

34

Anda mungkin juga menyukai