Buletin Edukasi LPMP Provinsi Sumatera Selatan
Buletin Edukasi LPMP Provinsi Sumatera Selatan
ISSN: 2087-6130 Media Komunikasi dan Informasi LPMP Provinsi Sumatera Selatan
Merdeka Belajar
Dampak Positif
Guru Penggerak: Belajar Daring,
Pasukan Elitnya Guru Indonesia adakah?
The
he Big House
For Education Quality Assurance
in South Sumatera Province
#MelayaniDenganHati
www.lpmpsumsel.kemdikbud.go.id
3 Table of Contents
4 Preface
5 Editorial Note
6 EDUBLITZ - Korps Guru Penggerak:
Pasukan Elitnya Guru Indonesia
9 EDUKHUSUS - Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM), Strategi Baru Menuju Sekolah Berkualitas
Buletin Edukasi
14 EDUPEDIA - Yuk, Menilik Konsep Merdeka Belajar
LPMP Sumatera Selatan
(e-Magazine Version)
16 EDUINFO - LPMP Adakan Coffee Morning secara
Edisi IX/Tahun XVII/2021 Daring
55 Halaman
19 EDUINFO – LPMP Terjunkan Mepugas Monev untuk
Pantau Pelaksanaan ANBK Tahun 2021
21 EDUINFO - Coaching Clinik untuk Percepatan
Pendaftaran Program Sekolah Penggerak
23 EDUFOKUS – Menilik Dampak Positif Belajar Daring,
Adakah?
28 EDUTECH - Revolusi Industri 4.0, Masihkah Relevan
untuk Saat Ini?
33 EDULITERASI - Pembelajaran Bermakna
37 EDUSTYLE - 10 Dampak Negatif Internet yang Nggak
Kamu Sadari
41 EDUSAINT - Bagaimana Seharusnya Mapel PJOK
Diterapkan pada Masa Pandemi Ini?
44 EDURILIS - Widyaprada: Jabatan Baru, Peluang, dan
Tantangan
48 EDUNARASI – Kepemimpinan Digital: Model
Kepemimpinan Gaya Baru?
54 Contributors
Rasa suka dan bahagia itu terbersit Memang, Buletin Edukasi Edisi IX ini terbit
seketika, saat kami mendapatkan kepastian ketika cara bekerja kita berubah 180 derajat.
buletin ini akan terbit kembali setelah 7 tahun Dari semula bekerja di kantor menjadi
vakum dan berhenti mengunjungi pembaca bekerja di rumah, dari jam kerja yang padat
yang budiman. Sekedar flash back, Buletin berubah menjadi cair, dan dari bekerja yang
Edukasi yang terbit setiap semester ini, terbit berbasis kertas berubah menjadi berbasis e-
untuk terakhir kalinya pada bulan Juli 2013, paper. Untuk itu, pengelola Buletin Edukasi
tepatnya setelah Edisi VIII juga harus menyesuaikan
diluncurkan. Dengan
Dengan mengusung format diri. Dengan mengusung
mengusung jargon sebagai format e-magazine atau
media komunikasi bagi e-magazine atau majalah Buletin elektronik, Buletin
tenaga pendidikan di elektronik, Buletin Edukasi Edisi IX ini akhirnya
Sumatera Selatan, Edukasi Edisi IX ini terbit dan mengunjungi
kevakuman itu lebih pembaca setianya.
akhirnya terbit dan
disebabkan oleh masalah Kami menyadari, masih
teknis karena waktu itu mengunjungi pembaca banyak sekali kekurangan
awak redaksi kami harus setianya dari Buletin ini. Namun
mengikuti tugas belajar dengan semangat terus
selama 3 tahun. melakukan perbaikan secara berkelanjutan,
Nah, singkat cerita, Buletin ini akhirnya kami bertekad untuk melakukan kolaborasi
terbit lagi dan menyapa para pembaca dalam peningkatan kualitas Buletin ini di
setianya. Meskipun Buletin Edukasi Edisi IX kemudian hari. Nah, lalu bagaimana menu
ini terbit ditengah Pandemi Covid-19 yang atau isi Buletin ini? Selamat menikmati.
masih melanda dunia, tak terkecuali di
Sumatera Selatan, terbitnya Buletin ini Salam Hangat,
membawa pesan bahwa semangat berkarya Dr. Benny Hendrawan, M.Si., M.Psi., Psi.
kita tidak boleh padam oleh pandemi ini. Editor in Chief
Editorial Team:
Terbit pertama kali berdasarkan SK Kepala LPMP Sumatera Selatan Nomor: 452/F23.3/LL/2004, tanggal 11 Maret 2004.
ISSN (International Standard Serial Number) 2087-6130. PEMBINA: Drs. H. Suyato, M.A.P. PENGARAH: Rudi
Syaifullah, S.Si., M.M., PEMIMPIN REDAKSI: Dr. Benny Hendrawan, M.Si., M.Psi., Psikolog. SEKRETARIS REDAKSI:
Agustinus Sukarno, S.H. REDAKTUR: H. Pirdaus, M.M., M.Pd., Bastudin, M.Pd., Ahmad Riduan, S.E., M.Acc.
KONTRIBUTOR: Azhari, S.T., M.Si., M.A. Fainaludin, S.Ag., M.M., Tri Handoyo, S.Kom., M.M., Drs. Suteja, M.Si., Ahmad
Syahri, S.T., M.Si., Lidya Santika, S.Si., M.Pd., Yuliani, S.Pd., Emilda, S.Pd., M.Si., Lerry, S.T., Dodi Irawan, A.Md., Drs.
Catur Pramono, M.Hum., Nurmaliana, S.T., M.Si. SEKRETARIAT: Karwan Sugiarto, S.A.P., M.Si. ALAMAT REDAKSI:
Gedung LPMP Sumatera Selatan, Jl. Lintas Timur KM. 36, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. EMAIL:
redaksiedukasi@gmail.com.
Korps
Guru Penggerak
Pasukan Elit-nya Guru Indonesia
K
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendibud) pada tahun 2020 yang lalu telah
meluncurkan Program Pendidikan Guru
Penggerak (PGP) dalam kebijakan Merdeka
Belajar. Nantinya program tersebut akan
diproyeksikan menjadi program kepemimpinan guru
dalam menjadi pemimpin pembelajaran di masa depan.
Foto:
Foto: Dok.
Dok. Edukasi
Edukasi
Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM)
Strategi Baru Menuju Sekolah Berkualitas
Diterapkannya kebijakan ini merupakan dibutuhkan murid untuk bisa belajar, apapun
penanda perubahan paradigma evaluasi materinya dan apapun mata pelajarannya.
pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi Sehingga materi AKM ada dua, yaitu: terkait
pendidikan. Tujuan utamanya mendorong literasi atau baca tulis serta literasi numerasi.
perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar Literasi yang dimaksudkan di sini bukan
peserta didik. sekedar kemampuan membaca, tapi juga
“Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kemampuan menganalisis suatu bacaan serta
adalah kompetensi yang kemampuan untuk mengerti
benar-benar minimum, “...Literasi bukan sekedar atau memahami konsep di balik
dimana melalui AKM kita kemampuan membaca, tapi tulisan tersebut. Sedangkan
bisa memetakan sekolah- juga kemampuan menganalisis numerasi adalah kemampuan
sekolah di daerah menganalisis menggunakan
suatu bacaan serta kemampuan
berdasarkan kompetensi angka. Serta menekankan
untuk mengerti atau memahami
minimum yang harus literasi dan numerasi bukan
dipersiapkan,” jelas Dra. Sri
konsep di balik tulisan tersebut. tentang mata pelajaran bahasa
Wahyuningsih, M.Pd., Sedangkan numerasi adalah atau matematika, melainkan
Direktur Sekolah Dasar, kemampuan menganalisis kemampuan murid agar dapat
Direktorat Jenderal PAUD, menggunakan angka.” menggunakan konsep literasi ini
Pendidikan Dasar dan untuk menganalisa sebuah
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan materi.
dan Kebudayaan. ”AKM dan Survei Karakter terdiri dari soal-
Hal itu disampaikan Sri Wahyuningsih di soal yang mengukur kemampuan bernalar
acara Webinar Nasional untuk Guru yang menggunakan bahasa, kemampuan bernalar
diselenggarakan Direktorat Sekolah Dasar menggunakan numerasi, dan penguatan
sebagaimana diberitakan di website Direktorat pendidikan karakter. Dan AKM dirancang untuk
Sekolah Dasar Kemdikbud. Webinar dengan mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar
tema “Ayo Persiapkan AKM mu, Menuju Sekolah kognitif yaitu literasi dan numerasi yang saya
Berkualitas” itu diikuti oleh ratusan ribu guru dari jelaskan tadi,” papar Direktur Sekolah Dasar
seluruh Indonesia melalui aplikasi Zoom dan Kemendikbud.
channel Youtube Video Pendidikan Indoensia. Kedua aspek kompetensi minimun ini,
Sri Wahyuningsih melanjutkan, Kompetensi lanjutnya, menjadi syarat bagi peserta didik
Minimun adalah kompetensi dasar yang - untuk berkontribusi di dalam masyarakat.
Terlepas dari bidang kerja dan karir yang ingin an hidup di abad 21.
mereka tekuni di kemudian hari. “Misalnya saja untuk membuat
Namun demikian, Sri Wahyuningsih perbandingan, membuat penilaian data, berpikir
mengingatkan, fokus pada kemampuan literasi kritis, membuat kesimpulan, memecahkan
dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti masalah dan menerapkan pengetahuan mereka
dari pentingnya mata pelajaran. Karena justru pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi
dengan literasi dan numerasi ini membantu yang masih asing,” papar Bagus.
murid-murid untuk mempelajari bidang ilmu lain, Dia melanjutkan, alasan AKM memilih literasi
terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dan numerasi karena literasi membaca dan
dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka numerasi adalah dua kompetensi minimum bagi
atau kuantitatif. siswa untuk belajar sepanjang hayat dan dapat
Bagian lain dari Asesmen Nasional ini adalah berkontribusi kepada masyarakat.
Survei Karakter yang dirancang untuk mengukur ”Menurut studi nasional dan internasional,
capaian peserta didik dari hasil belajar sosio tingkat literasi siswa Indonesia masih rendah.
emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Dan mengapa juga ada survei karakter dalam
profil Pelajar Pancasila. Ada enam indikator profil asesmen ini, karena pendidikan bertujuan
Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, mengembangkan potensi siswa secara utuh.
kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, Asesmen nasional mendorong mengembangkan
bernalar kritis dan kemandirian. sikap, values, dan perilaku yang mencerminkan
Bagus Hary Prakoso, Ph.D dari Pusat Pancasila,” katanya.
Asesmen dan Pembelajaran pada Balitbang Dampak dari AKM diharapkan dapat
Kemendikbud memaparkan hasil PISA 2012 memperbaiki budaya belajar, tidak ada dikotomi
bahwa mayoritas siswa usia 15 tahun belum antara mata pelajaran UN dan mapel non UN,
memiliki literasi dasar membaca, matematika dan tidak ada mata pelajaran utama dan pelengkap,
sains. Anak-anak Indonesia tidak akan berdaya tidak ada percepatan materi atau bimbingan
saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakap - intensif serta meningkatkan proses pembelajaran.
Asesmen Nasional sebagai Penanda Perubahan sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional
Paradigma Evaluasi Pendidikan terdiri dari tiga bagian, yaitu: Asesmen
Dalam kesempatan yang berbeda, seperti Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter,
diberitakan dalam website Kemendikbud, dan Survei Lingkungan Belajar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud melanjutkan, AKM dirancang
(Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
mengatakan bahwa perubahan mendasar pada belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Asesmen Nasional adalah tidak lagi Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi
mengevaluasi capaian peserta didik secara syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di
individu, akan tetapi mengevaluasi dan dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja
memetakan sistem pendidikan berupa input, dan karier yang ingin mereka tekuni di masa
proses, dan hasil. depan.
“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah “Fokus pada kemampuan literasi dan
dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian numerasi tidak kemudian mengecilkan arti
menjadi cermin untuk kita bersama-sama penting mata pelajaran karena justru membantu
melakukan refleksi mempercepat perbaikan murid mempelajari bidang ilmu lain terutama
mutu pendidikan Indonesia,” ucap Mendikbud untuk berpikir dan mencerna informasi dalam
saat membuka Webinar Koordinasi Asesmen bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau
Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu, yang secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.
dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan dari Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah
seluruh Indonesia, dan perwakilan Kementerian survei karakter yang dirancang untuk mengukur
Agama, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-
(LPMP), serta Balai Pengembangan Pendidikan emosional berupa pilar karakter untuk mencetak
Anak Usia Dini (BP PAUD). Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia,
mutu pendidikan pada seluruh sekolah, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong
madrasah, dan program keseteraan jenjang - royong, bernalar kritis, dan kreatif,” tutur -
EduPed
Merdeka
Belajar
M
erdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem
Anwar Makarim. Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus
didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem
menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari
kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran
yang terjadi.
LPMP Adakan
Coffee Morning
secara daring
Memantau Pelaksanaan
ANBK Tahun 2021
Coaching Clinic
untuk Percepatan Pendaftaran
Program Sekolah Penggerak
U
ntuk mempercepat Program Sekolah Penggerak (PSP) di
tahun 2021 ini, LPMP Provinsi Sumatera Selatan
bersama BP PAUD Dikmas Sumatera Selatan belum lama
ini mengadakan coaching clinic bagi sekolah-sekolah di 5
Kabupaten dan kota penyelenggara PSP, yaitu: Kabupaten Musi
Rawas, Kabupaten Empat Lawang, Kota Palembang, Kota
Lubuk Linggau, dan Kota Pagaralam.
Program Sekolah Penggerak “LPMP Provinsi Sumatera Selatan khusus untuk kepala sekolah
di 5 kabupaten dan kota ini bersama BP PAUD Dikmas di 5 kabupaten/kota yang
merupakan program akan mendaftar PSP di tahun
Sumatera Selatan melakukan
tambahan, setelah ini. Pada kesempatan coaching
sebelumnya 3 kabupaten pola jemput bola dengan cara clinic, LPMP Sumsel dan BP
telah terlebih dahulu menggelar coaching clinic di 5 PAUD Dikmas Sumsel
menyelenggarakan PSP kabupaten/kota, sehingga mengundang
tahun 2021, yaitu: diharapkan para kepala sekolah narasumber dari Direktorat
Kabupaten Banyuasin, yang mendaftar program ini akan Jenderal GTK dibantu Tim dari
Kabupaten OKU Timur, dan LPMP Provinsi Sumsel dan BP
terfasilitasi menjadi lebih
Kabupaten OKI. PAUD Dikmas Sumsel, yang
maksimal” menjelaskan mengenai hal-hal
Kepala LPMP Provinsi Sumatera Selatan, Drs. H. yang berkaitan dengan tahapan pendaftaran, kiat
Suyato, M.AP di sela-sela kegiatannya sukses di sekolah penggerak, dan hal-hal menarik
menjelaskan bahwa sampai saat ini masih banyak lainnya seputar Program Sekolah Penggerak.
kendala yang dihadapi oleh para kepala sekolah
dalam proses pendaftaran sebagai calon sekolah Mengakhiri perbincangannya kepada Edukasi,
penggerak. Kepala LPMP Provinsi Sumatera Selatan
mengharapkan dukungan dari Pemerintah
“Oleh karena itu, LPMP Provinsi Sumatera Selatan Provinsi, Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan
bersama BP PAUD Dikmas Sumatera Selatan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
melakukan pola jemput bola dengan cara untuk dapat mendorong para kepala sekolah di 5
menggelar coaching clinic di 5 kabupaten/kota, kabupaten/kota tersebut, agar menghadiri dan
sehingga diharapkan para kepala sekolah yang mengikuti kegiatan PSP ini sesuai dengan jadwal
mendaftar program ini akan terfasilitasi menjadi dan di lokasi yang telah ditentukan.
lebih maksimal”, tutur Suyato.
Belajar Daring,
Adakah?
S udah dua tahun lebih kita dihadapkan dengan satu kenyataan bahwa kita memang masih
harus bersabar untuk menahan diri dan berdamai dengan virus Corona. Ya, siapa yang
menyangka kalau di sepanjang tahun 2020 dan 2021 ini, dunia akan diinvasi oleh “mahluk
allien” bernama lengkap Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SARS-COV-2 ini.
Seluruh sendi kehidupan menjadi lumpuh akibat terkena serangan virus yang pertama kali di
temukan di Wuhan, Cina ini. Tak terkecuali sektor pendidikan. Berbagai negara, termasuk
Indonesia, terpaksa harus menghentikan sementara aktivitas pendidikan regulernya demi
mencegah penyebaran virus Corona.
Diantara sekian banyak aktivitas reguler September 2020 dengan pertambahan kasus
pendidikan itu yang terhenti akibat virus ini 3.269 positif pada tanggal tersebut menurut
adalah aktivitas belajar mengajar di dalam sebuah media online.
kelas. Sebagai gantinya, pemerintah Oleh karena itu, belajar daring masih
mengintrodusir kebijakan untuk melakukan menjadi solusi yang paling baik untuk
proses belajar secara daring bagi sekolah, guru, menghadapi situasi ini. Perlu diingat bahwa
dan siswa. persebaran virus Corona semakin meluas
Hingga sejauh ini, pelaksanaan belajar setiap harinya. Jika pembelajaran tetap
secara daring ini telah banyak sekali dipaksakan untuk dilaksanakan di ruang kelas,
menimbulkan polemik yang tidak jarang itu artinya kita akan membahayakan kesehatan
mengundang pro dan kontra, utamanya dari para guru, siswa, dan petugas sekolah lain.
peserta didik dan orang tua, karena dianggap Kita mempertaruhkan nyawa mereka dengan
banyak menimbulkan implikasi negatif bagi sesuatu yang sebenarnya dapat dicari jalan
mereka. Tapi, benarkah belajar daring ini selalu keluarnya, yaitu melakukan pembelajaran
berdampak negatif bagi sekolah dan guru di daring untuk sementara waktu.
satu sisi serta bagi siswa dan orang tua di sisi
yang lain? Kesalahan Persepsi Terkait Belajar Daring
Anisa Cahyani (20/09/2020) dalam salah Selama ini, banyak yang mengelukan
satu media online menguraikan sisi positif dari perbedaan pandangan mengenai kebijakan
pelaksanaan belajar daring ini. Menurut Anisa, belajar daring. Opini yang kebanyakan beredar
hingga kini memang belum ada kejelasan ialah mengenai perbandingan pusat
terkait batas akhir waktu belajar daring yang perbelanjaan yang membuka operasionalnya
telah dilaksanakan sejak Maret 2020 lalu. Hal dengan sekolah yang masih ditutup dan
ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih dialihkan ke belajar daring. Beberapa pihak
menghantui Indonesia. Jumlah kasus yang mendukung opini bahwa jika pusat
terkonfirmasi positif virus Corona di Indonesia perbelanjaan dibuka maka sekolah juga harus
sudah mencapai 187.537 orang per tanggal 4 dibuka, pada akhirnya kurang mendukung -
terjadinya pembelajaran daring. Sesungguhnya, fungsinya masih bisa dicari jalan keluarnya
kedua hal tersebut tidak bisa menjadi sebuah yaitu dengan belajar daring. Murid sekolah,
perbandingan yang imbang. Keduanya terutama siswa SD, menjadi salah satu generasi
merupakan hal dengan urgensi berbeda. yang paling rentan terkena virus Corona. Pergi
Pusat perbelanjaan atau mall pada ke sekolah merupakan sebuah keharusan,
hakikatnya berfungsi sebagai salah satu sedangkan pergi ke mall adalah sebuah pilihan
tempat berputarnya perekonomian dan orang tua bisa mengontrol anaknya agar
masyarakat. Dalam kata lain, dalam sebuah tidak ke mall. Itulah alasannya Kementerian
mall terdapat sejumlah orang yang Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menggantungkan hidupnya disana. Dan selama Indonesia masih mengalihkan pembelajaran
pandemi Covid-19 terjadi, seluruh negara yang tatap muka di kelas menjadi daring untuk
terkena dampaknya mengalami kekacauan waktu yang belum ditentukan.
perekonomian berkepanjangan. Di balik pro dan kontra-nya yang masih
Pada awalnya, kita mengetahui bahwa bergulir di masyarakat, belajar daring
pemerintah pusat sudah mencoba untuk sesungguhnya memiliki beragam dampak
menutup operasional mall, tetapi kemudian positif bagi guru, siswa, maupun orang tua
memunculkan konsekuensi banyaknya siswa. Simak penjelasannya di bawah.
karyawan yang diputus kontrak kerjanya
karena mall tidak beroperasi. Kalangan Belajar Daring Jadi Mahir Teknologi
masyarakat yang menjadi tombak perilaku Namanya adalah belajar daring, jadi sudah
konsumtif juga tidak membelanjakan uangnya pasti menggunakan teknologi sebagai media
akibat mall tutup. Alhasil, bayang-bayang akan pendukungnya. Teknologi sebenarnya bukanlah
inflasi semakin menghantui Indonesia, hal baru bagi manusia, tetapi tidak semua
sehingga pemerintah memutuskan untuk orang mampu memahami penggunaan seluruh
membuka kembali pusat-pusat perdagangan fitur yang ada dengan piawai dan cepat, baik
agar roda perekonomian tetap berjalan. itu guru maupun siswa. Awalnya mungkin akan
Sekolah sebagai pondasi pendidikan terasa berat karena siswa tak hanya
Indonesia juga sama pentingnya. Hanya saja, - mempelajari materi belajar tetapi juga aplikasi-
yang digunakan. Sebagian guru juga mungkin bersabar untuk menghadapi perubahan
bingung dalam memilih aplikasi yang sebaiknya kebiasaan yang mau tidak mau harus
digunakan dalam menyampaikan materi belajar dilakukan. Kita sangat mengetahui bahwa
pada awalnya. mengubah perilaku sehari-hari sangatlah sulit
Tetapi itu semua hanya terjadi di awal saat jika tidak diimbangi dengan perasaan yakin.
masa transisi terjadi. Ketika masa itu sudah Oleh karena itu, kita harus terus meyakinkan
dilewati maka guru dan siswa menjadi seorang diri bahwa kita bisa melakukan pembelajaran
yang mahir berteknologi. Harus selalu diingat daring agar semakin terbiasa dan tidak
bahwa alah bisa karena biasa, dan akan ada terbebani.
pelangi setelah datangnya hujan. Jadi, jangan
menyerah untuk mempelajari teknologi yang Belajar Daring Menambah Keakraban Orang
dibutuhkan saat belajar daring, ya. tua dan Anak
Salah satu alasan orang tua memprotes
Belajar Daring Melatih Kesabaran kegiatan belajar daring yaitu keharusan orang
Belajar daring ternyata dapat melatih tua untuk berperan sebagai pengganti
kesabaran seluruh instrumen pendidikan yang kehadiran guru di rumah. Para orang tua
terlibat tanpa terkecuali. Sebagai contoh, merasa keberatan karena mereka memiliki
belajar daring menggunakan teknologi sebagai pekerjaan di pagi hari sehingga tidak bisa
media utama penghubung guru dengan siswa, mengawasi anaknya belajar.
karena itulah kita harus memahami terlebih Persepsi ini tentu salah kaprah, karena jika
dahulu teknologi yang dipakai untuk belajar. memang orang tua sibuk bekerja di pagi hari
Baru memulainya saja kita sudah dilatih maka pengawasan terhadap proses belajar
kesabarannya dalam mempelajari dengan baik anak dapat dilakukan ketika malam hari.
terkait pengoperasian teknologi tersebut; Zoom Mengawasi anak tidak harus selalu pada jam
Meeting, Google Classroom, Quizziz, dan belajar daring mereka dimulai. Orang tua dapat
lainnya. memulainya dengan cara membuat kegiatan
Tak hanya sampai disitu, kita juga harus - review materi belajar anak ketika orang tua -
sudah di rumah. yang akan kita dapatkan jika kita hanya tinggal
Sesungguhnya, pengawasan orang tua di rumah saja. Tidak bangun pagi untuk ke
terhadap proses belajar anak tidak hanya sekolah, tidak bertemu guru yang galak, tidak
diterapkan saat pandemi saja. Jauh sebelum bertemu murid yang sulit dinasehati. Hanya
pandemi, kegiatan ini seharusnya juga sudah ingin tidur di rumah di kasur tercinta.
dilaksanakan. Menteri Pendidikan dan Bagai buah simalakama, sekarang kita
Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Nadiem merasakan betapa menderitanya tidak bisa
Makarim, mengatakan bahwa waktu orang tua bebas ke luar rumah. Kita pun merindukan
untuk anak tak akan pernah bisa disubstitusi kegiatan yang dulu bisa dilakukan tanpa penuh
bahkan oleh guru atau sekolah terbaik kekhawatiran. Bisa mengobrol dengan teman
sekalipun, terutama jika anak masih kecil. kelas, bisa bergurau dengan sesama guru di
Jika peran orang tua, baik ibu maupun waktu istirahat, bisa menikmati makanan
bapak, dapat berjalan dengan baik maka hal kantin yang lezat. Lebih tepatnya, kita
itu akan menambah keintiman hubungan orang merindukan serunya bersekolah. Kerinduan
tua dengan anak. Selama ini mungkin banyak yang kita rasakan membuat kita akan semakin
orang tua yang kurang memperhatikan proses menghargai keberadaan kelas jika pandemi
belajar anak karena menyerahkan sepenuhnya telah usai.
kepada guru di sekolah. Dengan hadirnya
belajar daring ini, ikatan orang tua dan anak Hikmah Dibalik Peristiwa
akan semakin dekat karena interaksi yang Seperti kata pepatah, “selalu ada hikmah
dibutuhkan anak dari orang tua harus tersedia dibalik segala peristiwa”. Jadi, selama virus
lebih dari biasanya. Corona belum menghilang dari Indonesia, kita
harus berusaha semaksimal mungkin untuk
Belajar Daring Membuat Kita Lebih menaati aturan yang ada, termasuk selalu
Menghargai Kelas Nyata bersemangat dalam menjalani belajar daring.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, kita Percayalah, ketika sebuah aturan sudah
mungkin selalu meracau tentang kesenangan - dirancang maka akan berdampak positif untuk
masyarakat luas
EdisiIX/Tahun
Edisi IX/TahunXVI/2020 Buletin Edukasi
XVII/2021--Majalah Edukasi
LPMP Sumatera Selatan
27
LPMP Sumatera Selatan
EdutecH
I stilah revolusi industri 4.0 di Indonesia menjadi lebih populer karena disinggung
pada debat calon presiden RI tahun lalu. Masih banyak yang awam pada istilah
itu. Apa yang dimaksud Revolusi Industri 4.0? Untuk menjawab itu, ada baiknya
kita mulai dari sejarah revolusi industri Seperti dikutip dari Line Today, revolusi industri
adalah perubahan besar terhadap cara manusia dalam mengolah sumber daya dan
memproduksi barang. Revolusi industri merupakan fenomena yang terjadi antara 1750 –
1850. Saat itu, terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan tersebut ikut berdampak pada
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
EdisiIX/Tahun
Edisi IX/TahunXVI/2020
XVII/2021 - Buletin Edukasi
- Majalah Edukasi
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
29
LPMP
Foto: Dok. Google
belt pada 1913. Hal ini mengakibatkan proses Setelah revolusi industri kedua, manusia
produksi berubah total karena untuk masih berperan sangat penting dalam proses
menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi,
satu orang untuk merakit dari awal hingga setelah revolusi industri yang ketiga, manusia
akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi tidak lagi memegang peranan penting. Setelah
spesialis yang mengurus satu bagian saja. revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir
Selain itu, para perakit mobil telah melakukan dan abad informasi dimulai.
pekerjaannya dengan bantuan alat-alat yang Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin
menggunakan tenaga listrik yang jauh lebih uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan
mudah dan murah daripada tenaga uap. dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh mesin
Revolusi industri kedua ini juga berdampak yang dapat bergerak dan berpikir secara
pada kondisi militer pada perang dunia II. otomatis, yaitu komputer dan robot. Salah satu
Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan komputer pertama yang dikembangkan di era
dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini perang dunia II sebagai mesin untuk
produksi dan ban berjalan. Hal ini terjadi memecahkan kode buatan Nazi Jerman adalah
karena adanya produksi massal (mass komputer bernama Colossus. Komputer yang
production). Perubahan dari masyarakat dapat diprogram tersebut merupakan mesin
agraris menjadi masyarakat industri boleh raksasa sebesar ruang tidur yang tidak memiliki
dibilang menjadi komplit. RAM dan tidak bisa menerima perintah dari
manusia melalui keyboard. Komputer purba
Revolusi Industri 3.0 tersebut hanya menerima perintah melalui pita-
Edisi IX/Tahun
Edisi IX/Tahun XVI/2020 Buletin Edukasi
XVII/2021--Majalah
LPMP
Edukasi 31
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
suatu konsep masyarakat yang berpusat pada dasar hingga perguruan tinggi akan mencapai
manusia (human-centered) dan berbasis desa-desa kecil.
teknologi (technology based). Industri 5.0 ini di Sebenarnya, konsep revolusi industri 4.0
buat karena adanya masalah yang di alami oleh dan society 5.0 tidak memiliki perbedaan yang
Jepang. jauh. Yaitu revolusi industri 4.0 menggunakan
Jepang menghadapi masalah tingginya kecerdasan buatan (artificial intellegent)
generasi tua yang mana pengeluaran untuk biaya sedangkan society 5.0 memfokuskan kepada
pengobatan serta pelayanan nya semakin komponen manusianya. Konsep society 5.0 ini,
meningkat. Kemajuan Jepang membuat minimnya menjadi inovasi baru dari society 1.0
ketersediaan tenaga buruh ahli dan tingginya sampai society 4.0 dalam sejarah peradaban
biaya perawatan infrastruktur. Untuk itu Jepang manusia.
merasa perlu menggunakan data medical records Mulai dari society 1.0 manusia masih berada
untuk membantu mempercepat penanganan di era berburu dan mengenal tulisan.
kesehatan, membuat sistem remot untuk Pada society 2.0 adalah pertanian di mana
pelayanan kesehatan dan menggunakan AI dan manusia sudah mulai mengenal bercocok tanam.
robot sebagai perawat. Sensor, AI, dan robot Lalu pada society 3.0 sudah memasuki era
akan digunakan untuk membantu pemeliharaan industri yaitu ketika manusia sudah mulai
jalan, menggunakan
terowongan, mesin untuk
jembatan dan menunjang
infrastruktur aktivitas sehari-
lainnya (Solutech, hari, setelah itu
2019). muncullah society
4.0 yang kita alami
Dengan adanya saat ini, yaitu
revolusi industri manusia yang
5.0 apakah yang sudah mengenal
revolusi industri komputer hingga
4.0 masih internet juga
relevan? penerapannya di
Revolusi industri/ society 5.0 disampaikan kehidupan.
dalam Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Jika society 4.0 memungkinkan kita untuk
Swiss. Gagasan ini muncul atas respon revolusi mengakses juga membagikan informasi di
Industri 4.0 sebagai signifikannya perkembangan internet. Society 5.0 adalah era di mana semua
teknologi, tetapi peran masyarakat sangat teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri.
menjadi pertimbangan atas terjadinya revolusi Internet bukan hanya sebagai informasi
industri 4.0 ini. melainkan untuk menjalani kehidupan. Sehingga
Society 5.0 menawarkan masyarakat yang perkembangan teknologi dapat meminimalisir
berpusat pada manusia yang membuat seimbang adanya kesenjangan pada manusia dan masalah
antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian ekonomi pada kemudian hari (Republika, 2020).
masalah sosial melalui sistem yang sangat Mencermati penjelasan di atas dan keadaan
menghubungkan melalui dunia maya dan dunia sekarang, di saat pandemi, dimana semakin
nyata. Menurut perdana menteri Jepang, Shinzo banyak digunakannya teknologi informasi dan
Abe menjelasakan dalam World Economic Forum internet menjadi kebutuhan yang mendukung
(WEF), “Di society 5.0 itu bukan lagi modal, tetapi bahkan menjadi suatu kebutuhan dalam
data yang menghubungkan dan menggerakkan melakukan aktifitas perkantoran, bisnis,
segalanya, membantu mengisi kesenjangan pendidikan dan lain sebagainya maka
antara yang kaya dan yang kurang beruntung”. society/revolusi industri 4.0 masih dan memang
Layanan kedokteran dan pendidikan, dari tingkat relevan untuk saat ini. Wallahu’alam
Pembelajaran
Yang Bermakna
Bastudin, M.Pd.
D
unia sekarang sedang berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran
Coronavirus 19 (Covid-19). Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).Bagi orang yang
berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti
diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, mereka biasanya lebih rentan untuk
menjadi parah penyakitnya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
EdisiIX/Tahun
Edisi IX/TahunXVI/2020 Buletin Edukasi
XVII/2021--Majalah
LPMP
Edukasi 33
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
Mengingat penyebaran covid-19 19 yang begitu kooperatif, dan bekerja pada
pa tugas-tugas yang
cepat, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan otentik (Jonassen, Howland, Moore, dan Marra,
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 2004). Belajar adalah proses mental dan sosial
Pembatasan tersebut meliputi meliburkan sekolah yang aktif. Ketika terlibat aktif dalam
dan kerja, pembatasan kegiatan keagamaan,
keagama pembelajaran dalam konteks yang alami, peserta
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas didik berinteraksi dengan lingkungannya dan
umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, memanipulasi objek dalam lingkungan tersebut,
pembatasan moda transportasi, dan pembatasan mengamati dampaknya, dan mengkonstruksi
kegiatan lainnya. Khusus terkait bidang interpretasi terhadap fenomena dan hasil
pendidikan, Kementerian Pendidikan dan manipulasi serta membagi interpretasi tersebut
Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor kepada yang lain.
4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pembelajaran itu sangat bermakna apabila
Pendidikan di Masa Darurat Penyebaran Covid-
Covid disengaja (intentional).
). Menurut Schank
Sc (1994),
19. Salah satu poin penting Surat Edaran Menteri semua prilaku manusia berorientasi pada tujuan.
Pendidikan dan Kebudayaan tersebut adalah Segala sesuatu yang dilakukan manusia
pelaksanaan Belajar Dari Rumah melalui dimaksudkan untuk memenuhi tujuan, baik
pembelajaran daring/jarak jauh yang memberikan
me penting atau kurang penting. Apabila peserta
pengalaman belajar yang bermakna (meaningful
( didik aktif dan mau mencoba mencapai tujuan
learning). kognitif, mereka berpikir dan
da belajar lebih banyak
karena mereka sedang berusaha memenuhi suatu
Apa Itu Pembelajaran yang Bermakna? tujuan. Tujuan pada awalnya mungkin tidak
Pembelajaran yang bermakna merupakan diungkapkan oleh peserta didik, tetapi yang
sebuah konsep bahwa pengetahuan yang ditetapkan dan disajikan oleh guru harus diterima
dipelajari (katakanlah fakta) sepenuhnya di dan diadopsi oleh peserta didik agar
pahami oleh peserta didik dan bahwa peserta pembelajaran bermakna.
rmakna.
didik mengetahui bagaimana fakta spesifik itu Sebagian besar teori belajar kontemporer
berkaitan dengan fakta-fakta
fakta lainnya. sepakat bahwa pembelajaran itu membutuhkan
Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika tugas yang bermakna, dan kebanyakan tugas- tugas
peserta didik aktif, konstruktif, intensional - tugas yang bermakna adalah tugas yang muncul -
34
32 Buletin Edukasi - Edisi IX/Tahun XVII/2021
LPMP Sumatera Selatan
Foto: Dok. Edukasi
Edisi
isiIX/Tahun
Edisi IX/TahunXVI/2020
XVII/2021 Buletin Edukasi
/2020 --Majalah
LPMP
Edukasi 35
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
aktif, konstruktif, intensional, otentik dan yang fantastis untuk menciptakan pengalaman
kooperatif karena mereka sinergis. belajar yang otentik. PBL harus ditambahkan
dalam topik dan kegiatan pembelajaran yang
Bagaimana Menjadikan Pengalaman Belajar relevan di dunia nyata.
Bermakna? 5. Membuat peserta didik memiliki tujuan
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran pembelajaran
diatas, maka ada lima hal yang perlu dilakukan Guru menyampaikan pembelajaran yang
untuk membuat pengalaman belajar menjadi dinyatakan secara eksplisit dan jelas terlihat
bermakna, yaitu adalah cara yang baik untuk membantu peserta
1. Membuat peserta didik aktif didik menetapkan dan mencapai target
Bagaimana membuat peserta didik menjadi pembelajaran dan kemudian guru memeriksa
aktif dalam pembelajaran? Agar peserta hasil yang dicapai oleh peserta didik.
didikterlibat aktif dalam pembelajaran, maka
mereka harus dikondisikan memanipulasi Penutup
pemahaman mereka Dua tujuan penting
tentang suatu topik dari semua jenis
dan mengkreasi pembelajaran adalah
ulang/ retensi dan transfer.
menggambarkannya "Retensi" adalah
dalam bentuk lain kemampuan untuk
untuk menunjukkan mengingat materi di
kedalaman kemudian hari
pemahaman mereka. sedangkan "transfer"
Guru dapat meminta adalah kemampuan
peserta didik untuk untuk menggunakan
menulis ulang atau pengetahuan
mengungkapkan sebelumnya untuk
informasi yang sudah memecahkan masalah
mereka peroleh. baru. Peserta
2. Membuat peserta didikberhasil mencapai
didik konstruktif pembelajaran yang
(artikulatif / bermakna apabila
reflektif) kedua tujuan pembelajaran tersebut terpenuhi.
Guru harus menyediakan waktu bagi peserta Oleh karena itu, marilah kita ciptakan
didik untuk merefleksikan secara kritis atas apa pembelajaran yang bermakna dalam rangka
yang telah mereka pelajari. Guru harus peningkatan mutu pendidikan di Indonesia
mendorong peserta didik untuk melakukan
refleksi sebelum mereka mulai terlibat dalam Referensi
pengalaman belajar baru dan kemudian Jonassen, D.H. (1997). Instructional design models for well-
structured and ill-structured problem-solving learning
sesudahnya sehingga mereka dapat belajar outcomes. Educational Technology: Research and
memahami proses belajar mereka sendiri dan Development, 45 (1), 65-95
bagaimana mereka belajar. Jonassen, D.H., Howland, J., Moore, J., & Marra, R.M.
(2003).Learning to solve problems with technology: A
3. Membuat peserta didik kolabortif constructivist perspective, 2nd. Ed.Columbus, OH:
MemanfaatkanGoogle Apps dan LMS seperti Merrill/Prentice-Hall.
Moodleuntuk kolaborasi dan percakapan online Jonassen, David H., and Strobel, Johannes (2006). Modeling for
Meaningful Learning. In Hung, David, and Khine, Myint Swe
dapat lebih mudah diatur. Peserta didik perlu (eds). Enganged Learning with Emerging Technologies.
didorong menggunakan Google docs untuk Singapure: Springer.
menulis dokumen secara bersama. Schank, R.C. (1994). Goal-based scenarios. In R.C. Schank & E.
Langer(eds.).Beliefs, reasoning, and decision making:
4. Memberikan pengalaman otentik Psychologic in honor of Bob Abelson. Hillsdale, NJ: Lawrence
Problem Based Learning(PBL) adalah cara - Erlbaum.
Internet
Internet
yang Tidak Anda Sadari
S
aat ini penggunaan internet telah menjadi
hal yang sangat populer dan terus
tumbuh berkembang tanpa henti dalam
kehidupan manusia saat ini, terlebih lagi
S
pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Internet
aat inimenawarkan
penggunaan akses yang
internet mudah
telah menjadiuntuk
hal yang
mendapatkan informasi
sangat populer dantumbuh
dan terus mekanisme
berkembang tanpa
kemudahan
henti dalamuntuk berkomunikasi,
kehidupan manusia hal
saatiniini,
yang bisa lagi
terlebih
menyebabkan mengapa orang-orang di seluruh
pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Internet
dunia bisa menjadi
menawarkan akses kecanduan
yang mudah untuk internet.
mendapatkan informasi dan
mekanisme kemudahan untuk berkomunikasi, hal ini yang bisa
menyebabkan mengapa orang-orang di seluruh dunia bisa menjadi
kecanduan internet.
EdisiIX/Tahun
Edisi IX/TahunXVI/2020 Buletin Edukasi
XVII/2021--Majalah
LPMP
Edukasi 37
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
Foto: Dok. Google
Manfaat yang diberikan oleh penggunaan suka mengobrol secara online itu bisa
Internet dalam kehidupan sehari-hari tidak perlu memisahkan kamu dari kehidupan dunia nyata.
diragukan lagi. Namun, ada kekhawatiran tentang 2. Kurangnya kreativitas
efek negatif yang berkembang seiring dengan Salah satu fitur penting Internet adalah
pertumbuhan internet, seperti kurangnya kontrol sumber informasi yang tidak terbatas. Fitur ini
atas sumber informasi, kebocoran keamanan dan menguntungkan pengguna dengan akses cepat ke
privasi penggunanya, sampai menjadi kecanduan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
akan internet. Namun, hal tersebut bisa membuat kamu akan
Efek negatif dari penggunaan Internet saat menjadi kurang kreatif karena secara kamu sadari
ini menjadi perhatian banyak pihak dan atau tidak, kemudahan untuk mendapatkan
bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat, semua informasi yang kamu butuhkan dari
terlebih pengaruhnya bagi anak-anak remaja. internet bisa meningkatkan plagiarisme, yang
Berikut ini beberapa efek negatif dari penggunaan menyebabkan kurangnya kreativitas.
internet yang harus kamu ketahui, yang dikutip 3. Cyber bullying
dari situs www.idntimes.com. Cyber Bullying pada dasarnya adalah istilah
1. Kurangnya komunikasi tatap muka untuk menggambarkan intimidasi menggunakan
Kedengarannya sangat ironis ketika Internet. Kerugian ini dapat dianggap sebagai
kurangnya komunikasi tatap muka disebut-sebut salah satu efek negatif paling jahat dari Internet.
sebagai salah satu efek negatif dari Internet Sudah banyak orang yang menjadi korban cyber
karena Internet seharusnya mendekatkan orang. bullying. Pengguna internet lebih rentan menjadi
Tetapi kenyataannya adalah bahwa entah korban bully karena cara bully di internet itu lebih
bagaimana banyak orang merasa lebih mudah aman dan lebih mudah daripada bully secara fisik
untuk berkomunikasi melalui Internet daripada karena hampir tidak ada peraturan atau hukum
dengan cara langsung bertatap muka. untuk mengendalikan masalah cyber bullying.
Kemudahan berkomunikasi yang ditawarkan Para korban intimidasi dunia maya mungkin
internet akan membuat kamu lebih suka merasa terhina atau malu karena komentar atau
berdiskusi melalui aplikasi chat dan pesan yang pendapat yang jahat dan buruk. Efek negatif
tersedia di Internet. Hal ini bisa mempengaruhi akan lebih buruk pada remaja, terutama pada
hubungan pribadi kamu dengan teman dan mereka yang berada dalam masa puber dengan
keluarga. Karena entah bagaimana, kebiasaan - semua kerentanan dan kepekaan yang dimiliknya.
Edisi IX/Tahun
Edisi IX/Tahun XVI/2020 Buletin Edukasi
XVII/2021--Majalah
LPMP
Edukasi 39
LPMPSumatera
SumateraSelatan
Selatan
Foto: Dok. Google
Bagaimana Seharusnya
Mapel PJOK
Diterapkan pada Masa Pandemi Ini?
I
ni adalah sebuah pertanyaan yang
mendasar yang dialami oleh para guru
PJOK (Pendidikan Jasmani Olaharag dan
Keshatan) di lapangan. Karena ciri khas
mapel (mata pelajaran) PJOK adalah gerak yang diolah dan
diatur secara berkelanjutan serta pelaksanaannya
membutuhkan pengawasan dan dukungan sarpras tertentu
sesuai aktivitas geraknya.
bagaimana. Kreativitas dan inovasi guru PJOK menyetorkan daftar tugas gerak yang waktunya
sangat dibutuhkan saat ini. Sudah banyak juga sesuai kesepakatan.
yang mencoba untuk berkreasi, ada yang 10. Tugas gerak yang diberikan harus
berhasil, ada yang gagal atau menemukan mempertimbangkan jenjang pendidikan,
kedalaman dan keluasan materi, faktor sosial,
kendala.
faktor demografi dan budaya.
Disini penulis memberikan beberapa tips bagi
11. Seandainya dibeberapa daerah ada kesulitan
guru PJOK dalam memberikan tugas gerak yang bersifat kasuistis, maka penyelesaiyanya
kepada siswanya antara lain: harus khusus pula, misalnya terkendala faktor
1. Pilihlah aktivitas gerak inti dari materi dalam daring dan demografi. Maka tugas gerak yang
silabus yang dipakai. cocok adalah jurnal aktivitas gerak harian siswa.
2. Lakukan berbagai inovasi dengan cara Tugas-tugas gerak ini seharusnya muncul dari ide
modifikasi. seorang guru yang kreatif, penuh tanggungjawab dan
3. Keterlibatan orang tua ,wali siswa, keluarga moralitas yang tinggi terkait nilai yang akan diberikan
sangat diharapkan kesiswa nanti dalam bentuk nilai raport. Fakta di
4. Berikan tugas gerak yang bersifat individual lapangan, organisasi yang seharusnya menjadi tempat
guru mencari solusi dalam pemecahan masalah tidak
atau berpasangan.
berjalan bahkan mati suri. KKG atau MGMP PJOK
5. Buat daftar ricek tugas gerak, sebagai control
umumnya hanya sebatas SK di atas kertas, bahkan
guru dan dasar untuk memberikan penilaian. dianggap membebani guru. Kekurang pahaman atas
6. Gunakan metode daring atau luring atau keberadaan KKG/MGMP PJOK ini juga menjadi
kombinasi keduanya. kendala, sehingga ketika guru diminta untuk
7. Sedapatnya seorang guru PJOK segera berinovasi dalam pembelajaran terkait pandemi
memberikan umpan balik kepada siswa Covid-19 misalnya, mereka kebingungan dan pasrah
setiap siswa tersebut selesai melaksanakan dengan keadaan.
tugas aktivitas geraknya. Kepasrahan ini harus segera diatasi dengan cara
8. Catatan; diinfokan kepada siswa untuk jujur para kepala sekolah dan unsur terkait ikut serta
dalam mengisi daftar menu gerak yang harus memberikan dukungan yang optimal kepada para
guru PJOK, sehingga tercipta harmonisasi dan
dilaksakannya, sebab ketika sekolah normal
kekuatan dalam menghadapi pandemi ini. Nilai nilai
kembali, maka akan diadakan tes terkait
yang diberikan guru PJOK dapat dipertanggungjawan-
tugas gerak tersebut. kan karena berbasis data dan fakta dilapangan. Para
9. Bagi daerah yang kondisi jaringan orang tua juga terbantu karena putra putri mereka
internetnya baik, maka tugas tersebut dapat bisa teralihkan dari kebiasaan buruk, misalnya
dikirimkan via daring langsung keguru PJOK, bermain gadget, game online, dan menonton televisi
bagi yang luring maka siswa harus - seharian. Wallah’ualam
Majalah Edukasi - Edisi IX/Tahun XVI/2020 Edisi IX/Tahun XVII/2021 - Buletin Edukasi
LPMP Sumatera Selatan
43
LPMP Sumatera Selatan
EduRilis
Widyaprada:
Jabatan Baru,
Peluang, dan Tantangan
H. Pirdaus, M.M., M.Pd.
Majalah Edukasi - Edisi IX/Tahun XVI/2020 Edisi IX/Tahun XVII/2021 - Buletin Edukasi
LPMP Sumatera Selatan
45
LPMP Sumatera Selatan
Foto: Dok. Google
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional menegaskanbahwa Peraturan Menteri ini mulai
Widyaiswara dan Angka Kreditnya mengatur hal berlaku pada tanggal diundangkan. Artinya,
di atas. Pasal 1 (2) menyatakan bahwa jabatan fungsional widyaprada itu sudah resmi
widyaiswara adalah jabatan fungsional yang berlaku sejak 21 Februari 2019. Lalu, apa itu
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung widyarada?
jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar Pasal 1 (7) Permeneg PAN dan RB di atas
dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat menguraikan bahwa Pejabat Fungsional
Pemerintah. Tugas widyaiswara ini pada LPMP Widyaprada yang selanjutnya disebut
seringkali diimplementasikan dalam fungsi Widyaprada adalah PNS yang diberi tugas,
fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan tanggung jawab, wewenang dan hak untuk
pendidikan menengah dalam penjaminan mutu melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu
pendidikan nasional. Walaupun demikian, Pendidikan, Pendampingan Satuan Pendidikan,
widyaiswara seringkali ditugasi dalam dua fungsi Pembimbingan Satuan Pendidikan, Supervisi
LPMP berikut, yaitu pemetaan mutu dan supervisi Pendidikan, dan/atau Pengembangan Model
satuan pendidikan dasar dan pendidikan Penjaminan Mutu Pendidikan. Inilah batasan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan. tentang widyaprada itu. Kita tentu dapat berpikir
Ini bukan tugas pokok widyaiswara. Hal ini dan beranalisis terkait tugas dan fungsi LPMP
menjadi salah satu rasional mengapa kemudian sebagaimana Permendikbud 22/2020 dikaitkan
dibuat suatu jabatan fungsional baru, dengan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan
Widyaprada. hak widyaiprada sebagaimana Permeneg PAN dan
RB 3/2019. Pikiran yang jernih dan analisis yang
Apa Itu Widyaprada? (harus) tajam.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (RB) Republik Peluang dan Tantangan Widyaprada
Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Jabatan Bicara peluang dan tantangan widyaprada
Fungsional Widyaprada sudah ditetapkan pada bisa jadi sesuatu yang mengasyikkan, bisa juga
tanggal 20 Februari 2019 dan diundangkan di tak menarik bagi sebagian yang lain. Asyiknya di
Jakarta keesokan harinya. Pasal 48 peraturan ini- mana? Coba kita lihat tugas dan fungsi LPMP di -
Kepemimpinan Digital:
Model Kepemimpinan
Gaya Baru?
Dr. Benny Hendrawan, M.Si., M.Psi., Psikolog.
ahun 2020 lalu, jagat maya di tanah air sempat diramaikan dengan
Edisi
EdisiIX/Tahun XVII/2021- -Majalah
IX/TahunXVII/2021 Buletin Edukasi
LPMP Sumatera
LPMP Sumatera Selatan
Selatan
49
rekrutmen pegawai baru secara langsung, dan lain sebagainya. pemimpin dan anggota
tidaklah sama. Tapi pada
Menurut Munir (2020), ada lima perbedaan antara model kepemimpinan e-leadership,
kepemimpinan digital (e-leadership) dengan model kepemimpinan kualitas pemimpin dan
tradisional ini, yaitu: anggota itu pada dasarnya
sama, yaitu sama-sama
sama harus
Pertama,, jenis komunikasi. Dalam kepemimpinan tradisional, memiliki pengetahuan
pengetahu tentang
komunikasi terjadi secara tatap muka antara pemimpin dan para teknologi
pengikutnya, tetapi dalam kasus komunikasi e-leadership, informasi dan komunikasi
komunikasi terjadi melalui media elektronik seperti internet. Media (TIK) yang terbaru dan
komunikasi tersebut bisa menggunakan alat komunikasi yang relatif moderen.
"tradisional", seperti email, namun juga bisa memanfaatkan aplikasi
yang relatif terbaru, seperti: whatsapp (WA), LINE, dan direct Pemimpin digital tentu
message dalam aplikasi instagram. memiliki kemampuan untuk
Selain itu,
tu, dalam kepemimpinan digital ini, seorang pemimpin menggunakan TIK dengan
haruslah memiliki keterampilan komunikasi yang baik. E-leadership baik. Ia harus memiliki
membutuhkan adanya penggunaan media elektronik untuk pengetahuan tentang TIK
berkomunikasi dengan para pengikutnya. Untuk terkini untuk
itu, email harus menjadi media yang seringser Email harus menjadi mengarahkan para
“...Email
digunakan oleh para pemimpin digital, sehingga
media yang sering pengikutnya
mereka harus memiliki keterampilan komunikasi melalui media
tertulis yang baik untuk mengatur dan digunakan oleh para elektronik, karena
menyelesaikan pekerjaan para pengikutnya sesuai pemimpin digital, hal ini menjadi
dengan arahan mereka . sehingga mereka harus dasar dari e-
memiliki keterampilan leadership.
Selain itu, pemimpin digital juga harus komunikasi tertulis yang Kemudian, ia juga
memiliki keterampilan di jejaring sosial secara
baik untuk mengatur dan harus memiliki
mumpuni. Situs-situs
situs sosial, seperti: facebook, kemampuan untuk
twitter, instagram, LINE, dan lain sebagainya, juga menyelesaikan pekerjaan meyakinkan orang
harus lebih sering digunakan oleh para pemimpin para pengikutnya sesuai lain tentang
untuk mengarahkan pengikut mereka. Oleh karena dengan arahan mereka...” ...” manfaat teknologi
itu, pemimpin harus memiliki
emiliki keterampilan untuk terbaru, seperti
menggunakan situs ini secara efektif guna mencapai tujuan membantu menghilangkan
organisasi. hambatan waktu dan jarak
dalam bekerja. Selain itu,
Kedua,, keanggotaan. Dalam kepemimpinan tradisional, pemimpin pemimp digital juga harus
pemimpin
dan pengikutnya adalah anggota utama di dalam organisasi. Tetapi inovatif dalam memanfaatkan
dalam kepemimpinan e-leadership, para pemimpin dan pengikutnya dan menggunakan teknologi
itu disebut sebagai pemimpin virtual dan pengikut virtual. Karena terbaru ini dalam mendukung
bersifat virtual itu, emosi dan respons psikologis antara pengikut dan model kepemimpinannya.
pemimpin sulit ditangkap untuk diberi makna.
Keempat kebutuhan akan
Keempat,
Oleh karena itu, pemimpin digital perlu memiliki
me sensitivitas terhadap tempat. Dalam kepemimpinan
pola pikir para pengikutnya. Para pemimpin digital perlu memahami tradisional, kantor atau
bahwa para pengikut mereka berasal dari latar belakang sosial dan tempat diperlukan untuk
ekonomi yang berbeda, sehingga pemimpin digital harus dapat melakukan pekerjaan oleh
memahami pola pikir dan nilai-nilai para pengikutnya. pemimpin
impin dan pengikutnya.
Tetapi dalam e-leadership,
Ketiga,, aspek kualitas. Pada kepemimpinan tradisional, kualitas kantor di lokasi tertentu tidak
Edisi
EdisiIX/Tahun XVII/2021- -Majalah
IX/TahunXVII/2021 Buletin Edukasi
LPMP Sumatera
LPMP Sumatera Selatan
Selatan
51
Nah, dalam konteks adanya kebijakan WFH inilah yang kemudian maka seluruh kebijakan dan
menjadi pintu masuk bagi semakin berkembangnya model program pimpinan akan dapat
kepemimpinan digital ini. Seperti diketahui, selama penerapan WFH dikelola secara efektif untuk
ini, semua pekerjaan yang selama ini dikerjakan di kantor, beralih dikomunikasikan kepada
menjadi pekerjaan di rumah. Semuanya dilakukan secara digital, seluruh anak buah dan
mulai dari absensi, order pekerjaan, rapat-rapat, instruksi kerja, stakeholders lainnya.
pelatihan, pembayaran upah, dan lain-lain.
Kelima, seorang pemimpin
Karena sifatnya yang digital itu, maka kepemimpinan model ini perlu digital haruslah memiliki
didukung dengan sekian banyak persyaratan, antara lain: ketelitian dalam bekerja tanpa
harus mengurangi
Pertama, seorang pemimpin digital haruslah memiliki visi yang kelincahannya dalam
mumpuni untuk melakukan perbaikan dalam pencapaian tujuan berdigital ria. Ketelitian itu
organisasi di masa depan. Digitalisasi pada semua aspek di dalam dapat dilihat dari jejak digital
organisasi adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, re-branding pemimpin selama menahkodai
organisasi dari organisasi tradisional menjadi organisasi digital (e- organisasi yang minim
office) harus terus dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan kesalahan. Selain itu,
perkembangan zaman. ketelitian tersebut juga
tercermin dari ke hati-
Kedua, seorang pemimpin digital “.....seorang pemimpin digital harian pemimpin dalam
haruslah mampu mengubah haruslah mampu membayangkan mengintrodusir kebijakan
persepsi negatif masyarakat bahwa sekarang adalah era tertentu, karena pemimpin
tentang organisasi yang dia model ini sadar betul
pimpin. Berbagai persepsi negatif dimana banyak organisasi yang bahwa kebijakannya akan
tentang organisasi, seperti: mulai selalu termonitor dalam
lamban, tidak adatif, tidak meninggalkan kantor tradisional sebuah jejak digital.
responsif, tidak peduli, tidak menuju ke kantor digital atau e-
inovatif, boros anggaran, mampu office yang minim penggunaan Keenam, seorang
membeli namun tidak mampu tempat, sumber daya manusia, pemimpin digital haruslah
merawat, dan berbagai persepsi menyadari betul bahwa
negatif lainnya, harus mampu kertas, pena, dan lain kebijakan-kebijakan yang
diubah menjadi positif dengan sebagainya...” dikeluarkannya akan
digitalisasi pekerjaan dan memiliki efek yang besar
kebijakan. dalam mempengaruhi perilaku
bawahannya. Oleh karena itu,
Ketiga, seorang pemimpin digital haruslah memiliki kemampuan setiap program yang baik
menulis yang brilian dan memadai sebagai manifestasi dari (juga ide) akan selalu diikuti
kemampuan berfikir dia dalam mengambil keputusan. Semua dengan program-program
gagasan yang selama ini disampaikan secara oral, maka kali ini akan turunan atau program lain
disampaikan secara tertulis, baik via email, SMS, direct massasage, yang bersifat novelty dan
WA, dan lain-lain. Jadi bisa dibayangkan, betapa tidak efektifnya inovatif. Semakin banyak
kalau saat ini masih ada seorang pemimpin yang tidak mampu program yang diperkenalkan
menuangkan kemampuan berfikirnya ke dalam sebuah tulisan yang oleh seorang pemimpin, maka
runut dan dapat dipahami oleh seluruh anak buahnya. akan semakin banyak pula
inovasi program-program
Keempat, seorang pemimpin digital haruslah memiliki tim kerja lanjutan. Sebaliknya, semakin
digital yang kuat, tangguh, lincah, dan mau terus belajar, khususnya sedikit program yang
bagi pemimpin yang kurang memiliki kemampuan dalam menuliskan diperkenalkan, maka akan
ide-idenya secara brilian. Dengan memiliki tim kerja yang kuat ini, semakin sedikit pula inovasi
www.lpmpsumsel.kemdikbud.go.id