Anda di halaman 1dari 7

Nama : Istiqomah nur hazizah

Nim : 2001046036

Tugas Resume

Sejarah Pemikiran Imam Al Ghazali, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun

A. Imam Al Ghazali
1. Biografi Imam Al Ghazali
Al-Ghazali lahir pada 450 H atau antara Maret 1058 hingga Februari 1059 M dengan
nama asli Abu Hamind ibn Muhammad Al-Ghazali. Al-Ghazali atau dikenal sebagai Algazel
oleh orang Barat, adalah teolog Muslim , ahli hukum, diterbitkan, dan seorang mistik dari
Persia. Ia lahir di kota Tabaran di distrik Tus yang terletak sekarang di Iran modern. ayah Al-
Ghazali meninggal di tengah kemiskinan yang parah. Sang ayah menitipkan Al-Ghazali dan
adik laki-lakinya, Ahmad, dalam perawatan seorang sufi.
Al-Ghazali mulai menerima pengajaran ilmu hukum Islam dari seorang guru lokal
bernama Ahmad al-Radhakani. Haus ilmu, Al-Ghazali kemudian pergi berguru dengan Al-
Juwayni di Nishapur tentang ilmu hukum dan teologi. Ia berguru hingga ajal menjemput Al-
Juwayni. Setelah itu, Al-Ghazali kemudian bergabung menjadi pemimpin agama di istana
Nizam al-Mulk, yang saat itu wazir atau setara perdana menteri dari sultan Suljuk di Isfahan
pada 1085. Atas dedikasi pada ilmu agama dan penerapannya, Al-Ghazali dianugerahi gelar
"Kecemerlangan Agama" dan "Mulia di antara Para Pemimpin Agama". Nizam al-Mulk
mempromosikan Al-Ghazali menjadi guru besar di madrasah Nizamiyya di Baghdad.
Menurut sebagian besar sejarah dan catatan biografi tokoh dunia, Al Ghazali meninggal
dunia pada 18 Desember 1111.

2. Pemikiran Ekonomi Al Ghazali


Pemikiran Ekonomi Islam dalam pandangan Al-Ghazali (451-505H/1055- 1111M),
kegiatan ekonomi merupakan amal kebajikan untuk mancapai maslahah untuk memperkuat
sifat kebijaksanaan, kesederhanaan, dan keteguhan hati manusia. Pemikiran ekonomi Al-
Ghazali didasarkan pada pendekatan Tasawuf. Corak pemikiran ekonominya dituangkan
dalam kitab Ihya' Ulum al-Din, al-Mustashfa, Mizan Al-'Amaldan At-Tibr al Masbuk fi Nasihat
Al-Muluk Menurut Al-Ghazali, kegiatan ekonomi merupakan kebajikan yang dianjurkan oleh
islam.
Bahasan ekonomi Al-Ghazali dapat dikelompokkan menjadi: Pertukaran sukarela dan evolusi
pasar, produksi, barter dan evolusi uang, serta peranan negara dan keuangan publik.

1). Pertukaran Sukarela dan Evolisi Pasar


Pasar merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Proses timbulnya
pasar yang berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran untuk menentukan
harga dan laba. Menurut Al-Ghazali, setiap perdagangan harus menggunakan cara
yang terhormat.
2). Produksi
a. Produksi Barang-Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial

b. Hirarki Produksi
c. Tahapan Produksi, Spesialisasi, dan Keterkaitannya

3). Barter dan Evolusi Uang


a. Problema Barter dan Kebutuhan terhadap Uang
b. Uang yang Tidak Bermanfaat dan Penimbunan Bertentangan dengan Hukum
Ilahi

c. Pemalsuan dan Penurunan Nilai Uang

d. Larangan Riba
4). Peran Negara dan Keuangan Publik
a. Kemajuan Ekonomi melalui Keadilan, Kedamaian, dan Stabilitas
b. Keuangan Publik, meliputi Sumber Pendapatan Negara, Utang Publik, dan
Pengeluaran Publik.

3. Konsep Uang Imam Al Ghazali


Menurut Al-Ghazali definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai
standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan. Al-
Ghazali berkata: Uang adalah nikmat Allah (barang) yang dipergunakan masyarakat
sebagai mediasi atau alat untuk mendapatkan bermacam-macam kebutuhan hidupnya,
yang secara subtansial tidak memiliki nilai apa-apa, tetapi sangat dibutuhkan manusia
dalam upaya pemenuhan bermacam-macam kebutuhan mereka (sebagai alat tukar).

- Uang sebagai ukuran harga

- Uang Sebagai Media Transaksi

- Uang Media Penyimpan Nilai

Pemikiran Al-Ghazali mengenai konsep uang


a. Larangan Menimbun Uang Al-Ghazali melarang penimbunan, perdagangan uang,
tindakan spekulasi, pemalsuan uang, dan pengambilan riba (bunga), karena
menurutnya tindakantindakan tersebut termasuk kedalam perbuatan dzalim
(merugikan orang lain) dan termasuk perbuatan tidak mensyukuri nikmat Allah.
b. Problematika Riba Al-Ghazali menyatakan bahwa pendapatan dan kekayaan
seseorang berasal dari tiga sumber, yaitu pendapatan melalui tenaga individual, laba
perdagangan, dan pendapatan karena nasib baik. Namun, ia menandaskan bahwa
berbagai sumber pendapatan tersebut harus diperoleh secara sah dan tidak melanggar
hukum agama.
c. Jual Beli Mata Uang Salah satu hal yang termasuk dalam kategori riba adalah jual
beli mata uang. Dalam hal ini, al-Ghazali melarang praktik yang demikian ini.
Baginya, memperdagangkan uang sama halnya dengan memenjarakan uang sehingga
uang kehilangan fungsi.
d. Evolusi Pasar Adapun pemikiran Al-Ghazali tentang evolusi pasar, secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa Al-Ghazali dalam membangun perekonomian khususnya dalam masalah
evolusi pasar berangkat dari prinsip-prinsip ketauhidan, akhirat, dan risalah.

B. Ibnu Taimiyah
1. Biografi Ibnu Taimiyah

Asy-Syaikh rahimahullah bernama lengkap Abul Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin
Abdussalam bin Abdullah bin al-Khadhir bin Muhammad. Beliau dilahirkan dikota Harran
pada hari senin tepatnya 10 Rabi’ul Awwal 661 H, sekitar lebih kurang 8 abad silam. Ibnu
Taimiyah kecil tumbuh bersama dengan konfrontasi-konfrontasi Mongol yang kala itu kian
rumit. Bagaimana tidak, Mongol saat itu sudah meluluh lantakkan kekuasaan umat Islam di
belahan dunia timur, saat Ibnu Taimiyah masih dalam usia yang amat emosional kala itu.
Beliau menjalani hidup bersama dengan kekejaman Mongol yang tentu saja membekas
dijiwa, satu hal yang mendasari beliau besok lusa menjadi tokoh vital pemersatu umat untuk
menggulingkan Mongol pada kalanya.

Ibnu Taimiyah merupakan pribadi yang ajaib, satu dari sedikitnya manusia yang Allah
anugrahi akal yang cemerlang serta mata batin yang terang. Telah cukup jamak prestasi
beliau yang menjadi potret akan kualitas keilmuan beliau sebagai seorang ulama. Semisal
dalam usia yang amat belia (19 tahun) beliau sudah dipercayakan menjadi guru besar hadits
di Damaskus menggantikan ayahnya yang baru saja meninggal dunia.

2. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah

- Harga yang adil, mekanisme pasar dan regulassi harga


a. Harga yang adil
Dalam membahas persoalan yang berkaitan dengan harga, Ibnu Taimiyah sering
menggunakan dua istilah, yakni kompensasi yang setara (‘iwadh almitsl) dan harga
yang setara (tsaman al-mitsl). Di tempat lain, ia membedakan antara dua jenis harga
yakni harga yang tidak adil dan disukai.
b. Mekanisme pasar
Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman tentang bagaimana dalam pasar bebas
harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
c. Regulasi Harga
Tujuan regulasi harga adalah untuk menegakkan keadilan serta memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Ibnu Taimiyah membedakan dua jenis penetapan
harga yakni penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum serta penetapan
harga yang adil dan sah menurut hukum

- Uang dan kebijakan moneter


a. Karakteristik dan fungsi uang
Ibnu Taimiyah menyebutkan dua fungsi utama uang,yakni sebagai pengukur
nilai dan media pertukaran bagisejumlah barang yang berbeda. Ibnu
Taimiyahmenentang keras segala bentuk perdagangan uang,karena hal ini
berarti mengalihkan fungsi uang daritujuan yang sebenarnya
b. Penurunan nilai mata uang
Ibnu Taimiyah menentang keras terjadinya penurunan nilaimata uang dan
pencetakan mata uang yang sangat banyak. Iamenyatakan “penguasa
seharusnya mencetak fulus (matauang selain emas dan perak) sesuai dengan
nilai yang adil(proporsional) atas transaksi masyarakat, tanpa
menimbulkankezaliman terhadap mereka.”
c. Mata uang yang buruk akan menyingkirkan mata uang yang baik
Ibnu Taimiyah menyebutkan akibat yang terjadi atas masuknya nilai mata uang
yang buruk bagi masyarakat yang sudah terlanjur memilikinya. Jika mata uang
tersebut kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi sebagai mata uang, berarti
hanya akan diperlakuakan sebagai barang biasa yang tidak memiliki nlai yang
sama disbanding ketika berfungsi sebagai mata uang.

3. Karya-Karya Ibnu Taimiyah

1. Tafsir
Di dalam bidang tafsir, dikisahkan seandainya tafsirnya dikumpulkan maka akan tercapai tiga
puluh jilid. Beliau pun memiliki karya yang berharga dalam metode penafsiran atau yang
dikenal dengan ushul tafsir
2. Akidah
Banyak sekali tulisan beliau dalam bidang akidah. Di antaranya:
- Kitab al-iman
- Kitab al-istiqamah
- Iqtidha ash-shirath al-mustaqim
- Kitab al-furqan
3. Ushul Fiqih (Manhaj istidlal) Diantaranya :
- Kitab naqd al-mantiq
- Ar rad’ ala al-matiq
- Tanbih ar-rajul al- ‘aqil’ ala tanwih al-jadal al-bathil
4. Fikih
Belum lagi didalam ilmu fikih, diantara risalah beliau:
- Risalah al-qiyas
- Nikah al-muhallil
- Kitab al-uqud
- Risalah al-hisbah

4. Fungsi Uang dan Perdangan Uang


Menurut Ibnu Taimiyah Menurut ibnu taimiyah yang menyatakan bahwa fungsi utama
uang adalah sebagai alat pengukur nilai dan sebagai media untuk memperlancar pertukaran
barang,sebagaimana beliau ungkapkan sebagai berikut, Atsman (harga yang dibayarkan
sebagai harga yaitu uang), yang dimaksudkan sebagai pengukur nilai barang-barang (mi’yar
al-amwal).
5. Percetakan Uang sebagai Alat Tukar Resmi
Pada zaman pemerintahan Bani Mamluk, Ibnu Taimiyah menentapkan harga-harga
barang dalam bentuk Dirham, yaitu mata uang peninggalan dari Bani Ayyubi. Kemudian
Sultan Kamil Ayyubi memperkenalkan mata uang baru yang berasal dari tembaga yang di
sebut Fulus.

C. Ibnu Khaldun
1. Biografi Ibnu Khaldun
Nama lengkap Ibnu Khaldun ialah Waliyuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad
bin Muhammad bin Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman bin Khaldun.
Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia, Afrika Utara, pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 M, dan wafat
di Kairo pada 25 Ramadhan 808 H/19 Maret 1406 M. Beliau wafat dalam usianya yang ke-76 tahun
(menurut perhitungan Hijriyah) di Kairo, sebuah desa yang terletak di Sungai Nil, sekitar kota
Fusthath, tempat keberadaan madrasah al-Qamhiah dimana sang filsuf, guru, politisi ini berkhidmat.
Ayah Ibnu Khaldun bernama Abu Abdullah Muhammad, yang wafat pada tahun 749 H/1348 M
akibat wabah pes yang melanda Afrika Utara dengan meninggalkan lima orang anak. Ketika itu Ibnu
Khaldun masih berusia sekitar 18 tahun. Ayahnya ini merupakan seorang yang ahli dalam bahasa dan
sastra Arab. Setelah memutuskan untuk berhenti dalam menggeluti bidang politik, lalu beliau
menekuni bidang ilmu pengetahuan dan kesufian serta mendalami ilmu-ilmu agama. Sehingga beliau
pun dikenal sebagai orang yang mahir dalam sya’ir sufi dan berbagai bidang keilmuan lainnya.
2. Karya-karya Ibnu Khaldun
Karya-karya Ibnu Khaldun yang banyak dibahas para ahli sampai saat ini ialah al- ‘Ibar, Muqaddimah,
dan al-Ta’rif. Adapun penjelasan mengenai kitab al-‘Ibar yang terdiri dari tujuh jilid besar tersebut
ialah sebagai berikut:
1. Jilid pertama disebut dengan kitab Muqaddimah
2. Jilid ke-2 hingga ke-5 disebut dengan kitab al-‘Ibar
3. Jilid ke-6 dan ke-7 disebut dengan kitab al-Ta’rif
3. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
1. Konsep uang
2. Mekanisme harga
3. Makro ekonomi dan pajak
4. Perdagangan internasional

Soal
1. Jelaskan pemikiran al ghazali tentang konsep uang?
Jawab :
Menurut Al-Ghazali definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar
ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan. uang menurut Al-
Ghazali hanya sebagai standar harga barang atau benda maka uang tidak memiliki nilai
intrinsik. Atau lebih tepatnya nilai intrinsik suatu mata uang yang ditunjukkan oleh real
existence-nya dianggap tidak pernah ada. Anggapan Al-Ghazali bahwa uang tidak memiliki
nilai intrinsik ini pada akhirnya terkait dengan permasalahan seputar permintaan terhadap
uang, riba, dan jual beli mata uang. Al-Ghazali berkata: Uang adalah nikmat Allah (barang)
yang dipergunakan masyarakat sebagai mediasi atau alat untuk mendapatkan bermacam-
macam kebutuhan hidupnya, yang secara subtansial tidak memiliki nilai apa-apa, tetapi
sangat dibutuhkan manusia dalam upaya pemenuhan bermacam-macam kebutuhan mereka
(sebagai alat tukar).
1. Uang sebagai ukuran harga
2. Uang Sebagai Media Transaksi
3. Uang Media Penyimpan Nilai
2. Uraikan biografi dan sejarah singkat kehidupan ibnu taimiyah?
Jawab :
Asy-Syaikh rahimahullah bernama lengkap Abul Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin
Abdussalam bin Abdullah bin al-Khadhir bin Muhammad. Beliau dilahirkan dikota Harran
pada hari senin tepatnya 10 Rabi’ul Awwal 661 H, sekitar lebih kurang 8 abad silam. Ibnu
Taimiyah kecil tumbuh bersama dengan konfrontasi-konfrontasi Mongol yang kala itu kian
rumit. Meski lahir di Harran, Ibnu Taimiyah tumbuh di Damaskus, sebuah tempat yang
menerima Ibnu Taimiyah dan keluarga, sebuah negeri tempat bernaungnya ilmu (kala itu),
serta tempat dimana ruh-ruh kecerdasan berkumpul. dalam usia yang amat belia (19 tahun)
beliau sudah dipercayakan menjadi guru besar hadits di Damaskus menggantikan ayahnya
yang baru saja meninggal dunia. Syaikh Ibnu Taimiyyah meninggal pada malam senin tanggal
20 Dzulqa‟dah tahun 728 Hijriyah.
3. Jelaskan pemikiran ibnu taimiyah tentang mekanisme harga?
Jawab :
Salah satu pemikiran ulama klasik seperti Ibnu Taimiyah menjelaskan
bahwa harga itu ditetapkan melalui kekuatan permintaan dan penawaran.
Hanya dalam kasus di mana harga naik karena terjadinya ketidakadilan dan
ketidaksetaraan mekanisme pasar, maka pemerintah boleh ikut
campur dalam menetapkan harga.
4. Uraikan biografi dan sejarah singkat kehidupan ibnu Khaldun?
Jawab :
Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada tanggal 27 Mei 1332 M. yang mempunyai nama
lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin Ibnu Khaldun, sedangkan Waliuddin
gelar yang di berikan sewaktu saat masih menjabat sebagai qadhi di Mesir.
Setelah empat tahun menyelesaikan di Muqaddimah, pada tahun 1337 M kemudian pindah
ke Tunis untuk menyelesaikan kitab al-I’bar (Sejarah dunia) dengan perolehan bahan-bahan
dari perpustakaan kerajaan. Setelah menjalani hidup di Afrika Utara, Ibnu Khaldun
berlayar ke negri Mesir pada tahun 1383 M. akhirnya Ibnu Khaldun meninggal dunia pada
tanggal 26 Ramadhan 808 H/ 16 Maret 1406 M dalam usia 74 tahun menurut hitungan
Masehi 76. Selama 24 Tahun menetap di Mesir, ia telah merevisi karya besarnnya al-Ibar
dengan menambah pasal dalam kitab Muqadimahdan memperluas bahasa nya
5. Jelaskan pemikiran ibnu khaldun tentang makro ekonomi dan pajak?
Jawab :
pajak menurut Ibn Khaldun merupakan sumber utama dari pemasukan negara di dalam era
modern sekarang ini. Karena itulah baginya pajak harus dikelola agar dapat memberikan
hasil positif yang maksimal. Ibnu Khaldun juga menyatakan bahwa lembaga perpajakan
merupakan lembaga yang sangat penting bagi negara. Apabila pemerintah semakin besar
nilai belanjanya, atau semakin banyak menggunakan anggaran yang dimilikinya untuk
kepentingan pembangunan, maka dampaknya akan semakin baik bagi perekonomian negara
tersebut. Dengan adanya anggaran yang cukup untuk dipergunakan oleh negara, maka
negara dapat melakukan berbagai hal yang sangat dibutuhkan oleh rakyatnya, termasuk
untuk menjamin stabilitas hukum, ekonomi dan politik yang ada di negara tersebut. Ibnu
Khaldun percaya bahwa pemerintah memainkan peran penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Namun, pengenaan pajak dapat mengurangi produksi. Karena pemerintah
merupakan pasar yang besar bagi barang dan jasa, maka pengurangan belanja pemerintah
bukan saja mengakibatkan melambatnya aktivitas usaha dan penurunan laba namun juga
penurunan pendapatan pajak. Makin banyak belanja pemerintah, maka makin baik
dampaknya bagi ekonomi. Pembelanjaan pemerintah diperlukan untuk kepentingan rakyat,
menjaga ketertiban, menegakkan aturan, dan menstabilkan politik

Anda mungkin juga menyukai