Anda di halaman 1dari 72

EKONOMI MIKRO

DEMAND (PERMINTAAN)
 Definisi :
Keinginan dan kesanggupan seseorang pengguna
untuk mendapat sesuatu barang dan jasa pada
suatu tingkat harga dalam suatu jangka masa
tertentu, Cateris Paribus yakni menganggap faktor-
faktor lain dianggap tetap (konstan)

 Hukum Permintaan :
Makin rendah harga suatu barang, maka makin
banyak permintaan atas barang tersebut, sebaliknya
makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit
permintaan atas barang tersebut
JENIS- JENIS PERMINTAAN

1. Permintaan Individu: Permintaan orang


perorangan akan suatu jenis barang atau
jasa.
2. Permitaan pasar: Permintaan akan suatu
barang atau jasa dari sekelompok orang
pada waktu tertentu, harga tertentu dan
situasi tertentu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEMAND
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan Konsumen
4. Cita rasa
5. Iklim
6. Jumlah Penduduk
7. Ramalan masa yang akan datang
8. Tren (mode)
DAYA BELI KONSUMEN DIBAGI 3
 Permintaan Absolut :
Permintaan absolut maksudnya yaitu permintaan konsumen
yang tidak didukung dan tidak disertai oleh daya beli namun
hanya angan-angan
 Permintaan Efektif :
Permintaan efektif adalah permintaan konsumen terhadap
barang dan jasa didukung dan disertai dengan daya beli
 Permintaan Potensial :
Permintaan potensial ini berbeda dengan permintaan efektif
dan permintaan absolut, mengapa? Karena permintaan
potensial yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang
dimilikinya.
SUPPLY (PENAWARAN)

 Definisi:
Kesanggupan penjual untuk mengeluarkan sesuatu
barang pada tingkat harga dalam jangka masa
tertentu, Cateris Paribus yakni faktor-faktor lain
dianggap tetap
 Hukum Penawaran:
Makin rendah harga suatu barang, maka makin
sedikit jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual,
sebaliknya makin tinggi harga barang, makin banyak
jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENAWARAN

1. Harga barang itu sendiri


2. Harga barang-barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan
5. Tingkat tekonologi yang digunakan
MACAM-MACAM PENAWARAN

 Penawaran Individu:
Penawaran yang datang dari seorang produsen
(penjual) terhadap barang yang akan dijualnya
kepada konsumen
 Penawaran Kolektif (Pasar) :
Penawaran yang berasal dari beberapa penjual
(produsen) yang akan menjual barang
kebutuhan untuk konsumen
EQUILIBRIUM (KESEIMBANGAN)

Dalam ilmu ekonomi, harga


keseimbangan atau harga ekuilibrium
adalah “ harga yang terbentuk pada
titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran”
HARGA KESEIMBANGAN

 Definisi :
Kesepakatan harga antara penjual dan pembeli dan
bertemunya kurva permintaan dan kurva penawaran
 Golongan Pembeli,penjual dan premi:
a. Pembeli submarginal :
Pembeli yang memiliki kemampuan membeli di bawah
harga pasar.
b. Pembeli marginal :
Pembeli yang memiliki kemampuan membeli sama
dengan harga pasar
b. Pembeli marginal :
Pembeli yang memiliki kemampuan
membeli sama dengan harga pasar
c. Pembeli supermarginal :
Pembeli yang memiliki kemampuan
membeli di atas harga pasar.
 Berdasarkan dari kemampuan menentukan harga pasar :
a. Penjual submarginal : Penjual yang memiliki kemampuan
menjual di atas harga pasar
b. Penjual marginal: Penjual yang memiliki kemampuan
menjual sama dengan harga pasar
c. Penjual supermarginal : Penjual yang mempunyai
kemampuan menjual di bawah harga pasar

Penjual supermaginal akan memperoleh premi yang disebut


Premi Produsen.
Premi produsen adalah keuntungan yang diterima produsen
karena harga subjektifnya lebih rendah daripada harga pasar
(kemampuan menjual barang dibawah harga pasar)
Premi produsen adalah keuntungan yang
diterima produsen karena harga subjektifnya
lebih rendah daripada harga pasar
(kemampuan menjual barang dibawah harga
pasar)
Premi konsumen adalah keuntungan yang
diterima konsumen karena harga subjektifnya
lebih tinggi dari harga pasar (kemampuan
membeli barang di atas harga pasar)
Indifference Curve (Kurva Indiferen)

• Indifference Curve adalah kurva yang menunjukkan berbagai macam


kombinasi dari konsumsi dua jenis barang yang dapat memberikan tingkat
kepuasan yang sama. Misalkan utilitas (kepuasan) dari seorang konsumen
dalam mengkonsumsi dua jenis barang (bakso dan sate) dapat digambarkan
dalam kurva indiferen berikut:


• Dari Indifference Curve (kurva indiferen) diatas harus dipahami bahwa berbagai
kombinasi konsumsi dari dua jenis barang tersebut akan memberikan tingkat
kepuasan yang sama. Indifference Curve di gambar dengan garis warna biru. Kita
buat permisalan bahwa dalam sebulan, kita mengkonsumsi bakso dan sate.
Konsumen punya pilihan membuat keputusan berapa banyak sate dan bakso yang
akan di konsumsi. Pilihannya bisa saja mengkonsumsi lebih banyak sate di
bandingkan bakso, atau sebaliknya justru lebih banyak bakso yang dikonsumsi
dibandingkan sate.
• Pilihan yang banyak tersebut, agar dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama
maka kombinasi pilihan yang ada dibuat dalam bentuk indifference curve. Pada
contoh indifference curve diatas dapat kita lihat kombinasi pilihan yang dibuat
yaitu misalnya mengkonsumsi 5 sate dan 20 bakso sebulan. Bisa juga memilih 10
sate dan 10 bakso sebulan. Bahkan bisa pula mengkonsumsi 20 sate dan 5 bakso.
Jadi terdapat banyak pilihan. Kombinasi pilihan ini bebas sepanjang garis kurva
indiferen agar dapat memberikan kepuasan yang sama.
• Indifference curve memiliki beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu semakin
jauh indifference curve dari titik origin (titik nol) maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan yang dimiliki konsumen, indifference curve bersifat downward sloping
(menurun dari kiri atas ke kanan bawah) dan cembung kearah titik origin, dan
asumsi terakhir yaitu indifference curve tidak saling berpotongan. Untuk dapat
memahami ketiga asumsi tersebut dapat dilihat pada indifference curve berikut:
• Pada ketiga indifference curve (IC) diatas
memperlihatkan asumsi-asumsi yang berlaku.
Asumsi pertama, bahwa semakin jauh dari titik
origin maka tingkat kepuasan semakin tinggi. Dari
IC 1, IC 2, IC 3 maka yang memiliki tingkat
kepuasan paling tinggi yaitu pada kombinasi
konsumsi pada IC 3, sedangkan indifference curve
dengan kombinasi konsumsi yang memberikan
tingkat kepuasan paling rendah yaitu pada IC 1.
Dan kurva indiferen dibuat dari kiri atas ke kanan
bawah dan cembung kearah titik origin. Dan
ketiga indifference curve diatas tidak saling
berpotongan satu sama lain. IC 1, IC 2, dan IC 3
tidak boleh saling berpotongan satu sama lain.
BUDGET LINE (Garis Anggaran)

• Budget line (garis anggaran) adalah kurva yang


menggambarkan kombinasi konsumsi dua
jenis barang yang membutuhkan anggaran
(biaya) yang sama besar. Untuk dapat lebih
memahami terkait budget line (garis
anggaran), coba perhatikan kurva budget line
(garis anggaran) berikut:
• Garis anggaran ditunjukkan oleh garis berwarna biru. Sepanjang Garis anggaran
tersebut menunjukkan biaya yang sama. Sehingga konsumen dapat memilih
kombinasi dua macam barang yang di konsumsi. Kombinasi barang yang di
konsumsi bisa saja X1 dan Y1, X2 dan Y2 atau X3 dan Y3. Pilihan kombinasi oleh
konsumen tersebut akan memberikan biaya yang sama besar. Sehingga garis
anggaran dapat diformulasikan dengan:
• BL = Px.Qx + Py.Qy
• Dimana BL adalah budget line (garis anggaran), P adalah harga barang sehingga Px
menunjukkan harga barang X dan Py menunjukkan harga barang Y, sedang Q
merupakan kuantitas barang yang di konsumsi sehingga Qx akan menunjukkan
kuantitas barang X yang di konsumsi dan Qy menunjukkan kuantitas barang Y yang
dikonsumsi.
• Sehingga dari gambar kurva anggaran diatas dapat dirumuskan dengan:
• BL = Px.Qx1 + Py.Qy1 = Px.Qx2 + Py.Qy2 = Px.Qx3 + Py.Qy3
• Dari nilai matematis diatas dapat dipahami, misalkan ketika seseorang memilih
untuk mengkonsumsi barang sebanyak X1 dan Y1 maka biaya yang harus di
keluarkan adalah sebesar Px.Qx1 + Py.Qy1. Kombinasi pilihan barang yang di
konsumsi tersebut menghasilkan biaya yang mencapai garis anggaran (BL). Bila
konsumen memilih kombinasi pilihan konsumsi barang yang berbeda misalkan X2
dan Y2, maka biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi tersebut akan sama. Karena
garis anggarannya menggambarkan biaya yang sama untuk berbagai pilihan
kombinasi konsumsi dua jenis barang. Begitu pula bila konsumen memilih
kombinasi pilihan X3 dan Y3.

PERUBAHAN BUDGET LINE (Garis Anggaran)

• Perubahan pada budget line (garis anggaran) dapat


dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan perubahan
pendapatan. Perubahan pada harga dan pendapatan akan
mempengaruhi daya beli seseorang. Seperti dijelaskan
pada teori permintaan bahwa harga barang naik akan
membuat seseorang membeli lebih sedikit, sedangkan
pendapatan naik akan membuat konsumsi lebih banyak.
• Untuk dapat lebih memamahi bagaiaman harga barang dan
pendapatan dapat mempengaruhi kemampuan konsumen
membeli (daya beli), mari kita elaborasi lebih jauh
pembahasannya.
• Pertama, kita akan melihat perubahan garis anggaran
akibat dari adanya perubahan harga barang. Perhatikan
kurva berikut:
• Pada grafik diatas dapat dilihat adanya garis anggaran 1 (BL 1), garis
anggaran 2 (BL 2), dan garis anggaran 3 (BL 3). Pada kurva diatas
digambarkan bahwa harga barang X berubah, sedangkan harga barang Y
tidak berubah. Anggap saja kurva budget line awalnya yaitu pada BL 1.
Ketika terjadi penurunan harga barang X, maka garis anggaran akan
menjadi BL 3. Garis anggarannya dapat berubah dari BL 1 ke BL 3 karena
harga barang X yang harga nya lebih murah menyebabkan daya beli
seseorang atas barang X menjadi lebih besar. Harga barang lebih murah
menyebabkan seseorang dapat membeli lebih banyak. Disini kita
menganggap bahwa pendapatan seseorang tersebut secara nominal tidak
berubah.
• Begitu pula apabila terjadi kenaikan harga barang, maka budget line akan
bergeser dari BL 1 ke BL 2. Dengan titik awal kita pada BL 1, dan terjadi
kenaikan harga barang X sehingga menyebabkan garis anggaran ke BL 2.
Harga barang yang lebih mahal menjadikan kemampuan seseorang untuk
membeli barang X menjadi lebih kecil. Pada BL 2 kuantitas barang yang
dapat di beli menjadi lebih kecil karena harga barang lebih mahal
sedangkan pendapatannya tetap.
• Kedua, terjadi perubahan pendapatan sehingga garis anggaran berubah.
Perubahan garis anggaran akibat dari perubahan pendapatan dapat
digambarkan dalam kurva berikut:
• Misalkan kita menganggap garis anggaran awal kita pada BL
1. Bila seseorang mendapatkan promosi jabatan sehingga
pendapatannya meningkat maka budget line nya akan
berpindah ke BL 3. Karena pada Budget Line 3 (BL 3)
menunjukkan pendapatan yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Dengan posisi garis anggaran pada BL 3
menjadikan seseorang dapat memilih kombinasi konsumsi
barang X dan Y yang lebih banyak dari sebelumnya. Karena
dengan pendapatan yang lebih banyak seseorang dapat
membeli barang lebih banyak. Dengan asumsi bahwa harga
barang tidak berubah.
• Begitu pula sebaliknya, bila seseorang mengalami
penurunan jabatan sehingga pendapatannya menurun.
Maka garis anggaran yang semula berada pada Budget Line
1 (BL 1) akan berpindah ke Budget Line 2 (BL 2). Dengan
pendapatan yang lebih rendah, menjadikan garis anggaran
yang menjadi batasan dalam belanjanya menjadi lebih
kecil. Dengan demikian, jumlah barang X dan Y yang dapat
dikonsumsi menjadi lebih sedikit dari sebelumnya.
FUNGSI PRODUKSI

Antara faktor produksi (input) dan hasil produksi


(output) ini terdapat hubungan teknik yang
disebut sebagai fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah sebuah rumusan yang
menunjukkan jumlah barang produksi yang
tergantung pada jumlah faktor produksi yang
digunakan.
Dengan kata lain, fungsi produksi ini
menunjukkan adanya hubungan di antara input
dan output yang dapat dihasilkan dari kombinasi
input tersebut.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau
persamaan yang menyatakan hubungan antara
tingkat output dengan tingkat penggunaan
input-input. Hubungan antara jumlah output Q
dengan jumlah input yang dipergunakan dalam
produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f (X1, X2, X3, … Xn)


Q = output
X = input
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

 Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan


output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan
manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility),
memindahkan tempat (place utility), dan menyimpan (store
utility).
 Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi
hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi
yang dimaksud. Untuk memproduksi dibutuhkan faktor-
faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan
proses produksi.
 Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu
seperti berikut :
 Q= f(C,L,R,S,T)
Faktor-faktor produksi
antara lain:

Labour (Tenaga kerja manusia) ,atau Sumber


Daya Manusia ( Human Resources) = TK
Capital (Modal), uang atau alat modal seperti
mesin = M;
Natural Resources (Sumber Daya Alam); (tanah
(Land)= T); dan
Skill atau suatu keahliah ataupun Kecakapan
tata laksana ( Managerial Skill )=S
Technology (tekonologi)=T
 Bila faktor produksi tidak ada maka tidak ada juga produksi.
Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal
dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang
dilakukan oleh proses alam, sedangkan produksi yang dilakukan
dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut
produksi rekayasa.
 Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya
tidak dapat dikontrol oleh manusia, sehingga kelebihan atau
kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh
pemakai. Namun produksi yang paling utama adalah manusia
dan tanah (SDA).
 Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang
dengan menggunakan biaya yang relatife kecil untuk
mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).
 Produksi harus mencapai optimal artinya penggunaan faktor
produksi harus secara efisien dan efektif

Rumus faktor produksi tersebut yakni :
Q = f (C, R, L, S, T)
Keterangan :
Q = Quantity / jumlah barang yang dihasilkan
f = function / simbol persamaan
C = Capital / modal
R = Resources / kekayaan alam
L = Labour / tenaga kerja
S = Skiil/ tenaga ahli
T = Technology / teknologi
TEORI PRODUKSI
PENGERTIAN PRODUKSI
 Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai
kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi
seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh
perusahaan untuk menghasilkan produk berupa
barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan
produksi dilakukan dengan mengombinasikan
beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.
 Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan
sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau
menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau
benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
 Teori Produksi ~ Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-
menerus (continuos improvment), yang dimulai dari sederet siklus
sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk,
pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada
konsumen
 Dalam kegiatan produksi ini, dikenal pula suatu teori produksi. Teori
produksi yang paling banyak dikenal adalah “Hukum Tambahan Hasil
yang Semakin Berkurang” atau Law of Diminishing Return.
 Teori produksi ini dikemukakan David Ricardo yang tertulis di dalam
bukunya yang berjudul “Principle of Political Economic and Taxation”. Di
dalam Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang tersebut,
dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat poduksi
dan tenaga kerja yang digunakan utnuk mewujudkan produksi
tersebut.
 Teori Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang ini
menyatakan “Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
(tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan
tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, maka produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif.”
 Dalam teori produksinya ini, David Ricardo menyatakan bahwa
ketika kita menambah terus menerus salah satu unit input dalam
jumlah yang sama, sementara input yang lain tetap maka mula -
mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional
(increasing returns). Akan tetapi, di titik tertentu, hasil yang kita
peroleh justru akan semakin berkurang (diminishing returns).
Berlakunya the law of diminishing returns ini perlu dipahami
dengan beberapa asumsi, yakni:
 Salah satu faktor produksi, misalnya tanah pada pertanian atau
mesin pada industri, harus tetap sehingga perbandingannya saja
yang mengalami perubahan.
 Teknik produksi yang ditetapkan dalam suaut proses produksi
tetap. Apabila tingkat teknik produksi yang diterapkan lebih
canggih, maka dapat mempertinggi produktivitas setiap tenaga
kerja, dan artinya hukum tersebut tidak berlaku.
 Daya kerja (productivity) faktor produksi yang diubah, harus
sebanding (sama). Jika faktor produksi yang diubah adalah
jumlah tenaga kerjanya, maka tingkat pengetahuan dan
keterampilan tenaga kerja tersebut harus sama dengan
pekerjaan yan dimaksudkan.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)
 Isoquant adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk
menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya.
Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar
apabila kombinasi antara input tersebut akan
memberikan perubahan yang proporsional bila salah
satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik
orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting
adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical
maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin
untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga
atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi
terbatas.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)

 Isoquant adalah kurva yang menggambarkan


kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk
menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya.
Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar
apabila kombinasi antara input tersebut akan
memberikan perubahan yang proporsional bila salah
satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik
orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting
adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical
maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin
untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga
atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi
terbatas.
Ciri-ciri isoquant :

Mempunyai kemiringan negatif;


Semakin ke kanan kedudukan isoquant
menunjukkan semakin tinggi jumlah output;
Isoquant tidak pernah berpotongan dengan
isoquant yang lainnya; dan
Isoquant cembung ke titik origin.
Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang


menggambarkan biaya yang dikeluarkan
oleh produsen dalam rangka berproduksi
dengan menggunakan beberapa faktor input
tertentu. Isoqost membatasi dan
membedakan kemampuan produksi dan
produsen. Semakin besar isoqost nya, maka
makin besar pula hasil yang dapat diperoleh.
Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin
kecil hasil
Kurva isoqost dapat berslope negatif dan
positif. Negatif apabila ada penambahansatu
unit input akan menyebabkan penurunan
pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang
ssatunya akan bertambah.

Kemudian kuva isoqost dapat berslope positif,


yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang
dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak
efisien, karena bila produsen menambah input
yang satu, maka input yang lainnya juga
bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
Pembagian Produksi
Produksi dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu :

 Bidang ekstraktif, adalah semua usaha yang dilakukan dengan


cara mengambil hasil alam secara langsung. Contoh:
pertambangan, perikanan.
 Bidang agraris, adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar
memperoleh hasil yang dibutuhkan. Contoh: pertanian,
perkebunan.
 Bidang industri, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara
mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Contoh:
industri tekstil, industri makanan.
 Bidang perdagangan, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan
cara membeli dan menjual kembali tanpa merubah bentuk
barang yang dijual tersebut. Contoh: industri ritel.
 Bidang jasa, adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara
memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Contoh:
asuransi, perbankan, pengangkutan.
Tahapan Produksi
Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang,
produksi dapat dibagi menjadi beberapa
tahapan, yaitu :
Sektor produksi primer: meliputi bidang
ekstraktif dan bidang agraris;
Sektor produksi sekunder: meliputi bidang
industri dan bidang perdagangan; dan
Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa.
Produktivitas
Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan
untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
 Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah
jumlah faktor produksi yang digunakan;
 Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas
faktor produksi yang telah ada;
 Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan
mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi
produksi, teridir dari :
 Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal
dengan menggunakan mesin-mesin modern,
 Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang
bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
 Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran,
bobot, dan detail lainnya dari suatu produk.
TEORI BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahanbahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan perusahaan tersebut.
Pendapatan Total & Biaya Total

Pendapatan Total : Jumlah pendapatan yang


diterima oleh suatu perusahaan dari
penjualan produknya.
Biaya Total (Total Cost) : Jumlah yang
dibayarkan perusahaan untuk membeli
berbagai input untuk keperluan produksinya.
Profit/Laba

Laba adalah pendapatan total dikurangi biaya


total
Profit = Pendapatan Total – Biaya Total
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap
perusahaan dapat dibedakan kepada dua
jenis
1. Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi.
2. Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran
pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh perusahaan.
JENIS-JENIS BIAYA

BIAYA INTERNAL DAN EKSTERNAL


Biaya internal adalah segala biaya yang
dikeluarkan dalam rangka operasional
perusahaan.
Biaya eksternal adalah biaya yang seharusnya
ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat
operasional perusahaan yang menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan dan
sekitarnya.
JENIS-JENIS BIAYA

BIAYA JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG.


Biaya jangka pendek yaitu biaya yang
menunjukkan sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor
produksi bersifat tetap, yang lain berubah
JENIS-JENIS BIAYA

Biaya jangka panjang adalah biaya yang


menunjukkan semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Semua faktor produksi
bersifat berubah
BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA
DALAM JANGKA PENDEK
1. Biaya total (Total Cost)
2. Biaya tetap total (Total Fixed Cost)
3. Biaya variabel total (Total Variable Cost)
4. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost)
5. Biaya variabel rata-rata (Average Variable
Cost)
6. Biaya Marjinal (Marjinal Cost)
BIAYA TOTAL & JENIS-JENIS BIAYA
TOTAL
BIAYA TOTAL (TC)
Keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan,
yang terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya
variabel (TVC).

TC = TFC + TVC
BEBERAPA PENGERTIAN BIAYA
PRODUKSI
BIAYA TETAP TOTAL (TFC) :
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang tidak dapat
diubah jumlahnya. Biaya yang jumlahnya tidak
berubah ketika kuantitas output berubah.
Biaya Variabel Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya. Biaya yang jumlahnya berubah ketika
kuantitas output yang diproduksi berubah.
BIAYA RATA-RATA & MARJINAL

Dalam analisis mengenai biaya, konsep-


konsep yang lebih diutamakan adalah biaya
rata-rata dan marginal. Biaya rata-rata
dibedakan menjadi :
1. Biaya Tetap Rata-Rata (AFC)
2. Biaya Berubah Rata-Rata (AVC)
3. Biaya Total Rata-Rata (ATC)
BIAYA TETAP RATA-RATA (AFC)

Perbandingan antara biaya tetap dengan


kuantitas output.

AFC = TFC / Q
BIAYA TETAP RATA-RATA (AFC)

Perbandingan antara biaya tetap dengan


kuantitas output.

AFC = TFC / Q
BIAYA TOTAL RATA-RATA (AC)

Perbandingan antara biaya total dengan


kuantitas output.

AC = AFC + AVC
BIAYA MARGINAL (MC)
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah produksi sebanyak satu unit
atau perubahan pada biaya total sebagai
akibat perubahanjumlah output sebanyak satu
satuan.
MC = ∆ TC/∆Q
BENTUK KURVA BIAYA JANGKA
PENDEK
ANALISIS BIAYA JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dapat
menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakannya.
Tidak perlu dibedakan antara biaya tetap dan
biaya berubah karena semua jenis biaya yang
dikeluarkan merupakan biaya berubah.
Akibat : terdapat banyak kurva jangka pendek
yang dapat dilukiskan
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA JANGKA
PANJANG

Peminimuman biaya produksi jangka panjang


tergantung pada:
1. Tingkat produksi yang ingin dicapai.
2. Sifat dan pilihan kapasitas pabrik yang
tersedia.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
 Biaya rata-rata jangka panjang (Long Rage Average
Cost/LRAC) yaitu biaya rata-rata yang paling minimum
untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan
dapat selalu berubah kapasitas produksinya.
 Cara membentuk kurva LRAC Kurva LRAC dibentuk
dengan menghubungkan berbagai titik pada kurva
biaya rata-rata jangka pendek terendah pada
berbagai macam tingkat produksi. Titik
bersinggungan tersebut merupakan biaya produksi
yang paling optimum/minimum untuk berbagai
tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam
jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai