Anda di halaman 1dari 6

A.

Biografi Muhammad Nejatullah Siddiqi


Mohammad Nejatullah Siddiqi lahir di Gorakhpur, India pada tahun1931. Pria yang Saat ini
tinggal di Aligarh India ini adalah salah satu ahli ekonomi Islam terkenal yang berasal dari
India. Siddiqi menempuh pendidikannya di Aligarh Muslim University. Ia tercatat sebagai
murid dari Sanvi Darsgah Jamaat-e-Islami Hind, Rampur. Ia juga mengeyam pendidikan
diMadrasatul Islah, Saraimir, Azamgarh. Karir Siddiqi dimulai saat ia menjabat sebagai
Associate Professor Ekonomi dan Profesor Studi Islam di Aligarh University dan sebagai
Profesor Ekonomi di Universitas King Abdul Aziz Jeddah. Kemudian ia juga mendapat jabatan
sebagai fellow di Center for Near Eastern Studies di University of California, Los Angeles.

B. Pemikiran Ekonomi Muhammad Nejatullah Siddiqi


1. Konsep Ekonomi Islam
Ada dua hal penting dalam pendekatan umum Siddiqi kepada ilmu ekonomi. Pertama
adalah penerimaannya terhadap teori neoklasik dan alat-alat analisinya. Sekalipun ia
melakukan modifikasi,terhadap asumsi, norma perilaku dan tujuan, untuk
menggambarkan perspektif islam, beliau tidak meminta maaf karena menerima
kerangka dan analisis neoklasik itu, khususnya jika berhubungan dengan kenyataan yang
ada. Kedua adalah bahwa ekonomi islam itu merupakan suatu agen Islamisasi. Hal ini
berarti bahwa mendasarkan teori secara keseluruhan kepada observasi (yakni
empirisme) saja tidak dapat diterima. Hipotesis yang didasarkan pada pemahaman yang
benar terhadap sumber-sumber Islam yaitu Al-Quran dan Sunnah.
2. Ciri Khas Sistem Ekonomi Islam Muhammad Nejatullah Siddiqi
a. Hak yang Relative dan Terbatas bagi Individu, Masyarakat, dan Negara
b. Peranan negara yang Positif dan Aktif
c. Implementasi Zakat dan Penghapusan Riba
d. Jaminan Kebutuhan Dasar Bagi Semua Orang
e. Produksi
f. Distribusi

C. Biografi Umar Chapra


Umar Chapra lahir di Pakistan pada 1 Februari 1933. Ayahnya bernama Abdul Karim Chapra.
Chapra dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama, sehingga ia tumbuh menjadi sosok
yang mempunyai karakter yang baik. Keluarganya termasuk orang yang berkecukupan
sehingga mendapatkan pendidikan yang baik pula. Masa kecilnya dihabiskan di tanah
kelahirannya hingga umur 15 tahun. Kemudian pindah ke Karachi untuk meneruskan
pendidikannya di sana sampai meraih gelar Ph.D dari Universitas Minnesota, AS. Mengakhiri
masa lajangnya dengan menikahi Khoirunnisa Jamal Mundia pada usia 29 tahun. Karir
intelektual dan kecemerlangannya diawali ketika mendapatkan medali emas dari universitas
Sind pada tahun 1950 sebagi urutan pertama dalam ujian masuk dari 25.000 mahasiswa.
Setelah meraih gelar S2 dari Universitas Karachi pada tahun 1954, karir akademisnya terus
menanjak hingga meraih gelar doktor di University of Minnesota, AS, tahun 1956.
Pembimbingnya Prof. Harlan Smith, memuji Chapra sebagai seorang yang mempunyai
karakter dan kecemerlangan akademis. Dr. Chapra juga terlibat dalam berbagai organisasi
dan pusat penelitian yang berkonsentrasi ekonomi Islam. Beliau menjadi penasehat pada
Islamic Research and Training Institute (IRTI) dari IDB, Jeddah.

D. Pemikiran Ekonomi Islam Umar Chapra


1. Ilmu Ekonomi Konvensional
a) Kapitalisme
b) Sosialisme

2. Prinsip-Prinsip Paradigma Islam


a) Rational Economic Man
b) Postivisme
c) Keadilan
d) Pareto Optimum
e) Intervensi Negara
3. Ilmu Ekonomi Konvensional
4. Keuangan Publik
5. Prinsip-prinsip Pembelanjaan
6. Kebijakan Moneter

E. Biografi Afzalurrahman
Afzalur Rahman (1915-1998) adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli ekonomi
terkemuka di dunia. Ia hidup di lingkungan yang kental dengan berbagai tradisi keislaman. Ia
merupakan seorang atlet yang berpendidikan sarjana Islam. Setelah tamat dari Sekolah
Menengah Atas (SMA), ia melanjutkan pendidikan di Islamia College Lahore yang lulus pada
tahun 1967. Setelah lulus, ia langsung pindah ke Inggris kemudian mendirikan The Muslim
Educational Trust (MET) dengan dukungan dana dari raja Faisal dari Arab Saudi. Beliau
meninngal dunia pada tahun 1998.

F. Pemikiran Ekonomi Islam Afzalurrahman


1. Ajaran Moral
Hukum-hukum Islam hanya mengambil sebagai moral (tidak seluruhnya) tertentu
atas harta orang kaya dan tidak melebihi apa yang telah digariskan. Tetapi
pendidikan moral mencapai hasil yang lebih besar dan menanamkan ajaran tersebut
dikalangan masyarakat sehingga mereka secara terbuka atau ikhlas menyerahkan
hartanya di jalan Allah.
2. Sarana yang Sah
Islam tanpa ragu-ragu mengembangkan ajaran infaq pengeluaran pribadi (di jalan
Allah) melalui ajaran-ajaran moral dan juga telah menentukan langkahlangkah
aturan efektif tertentu untuk menjamin kecenderungan untuk mengkonsumsi sesuai
dengan tingkat ke butuhan dan digunakan sebaik-baiknya. Memang benar bahwa
pendidikan moral mendorong orang untuk membelanjakan harta sebanyak-
banyaknya untuk mencari Ridha Allah.
3. Konsep Islam Tentang Bunga
Tingkat bunga nol dianggap sebagai bunga yang sah di negara Islam dan lebih dari
angka tersebut dianggap tidak adil tidak patut dan oleh karenanya haram intisari
samua perbincangan manganai bunga dapat diringkas dengan kalimat: Sesuatu
kelebihan di atas modal pinjaman baik itu dalam bentuk tunai, emas perak maupun
bahan pangan atau penggunaan barang lainnya dengan mengabaikan kondisi
perekonomian adalah riba, dan oleh karenanya haram. Dengan demikian, segala
bentuk transaksi, baik itu dalam bentuk uang atau barter di mana melibatkan unsur
riba di dalam perekonomian Islam dilarang.

G. Biografi Muhammad Abdul Mannan


Muhammad Abdul Mannan dilahirkan di Bangladesh pada 17 November 1939. Sesudah
menerima gelar Master di bidang Ekonomi dari Universitas Rasjshahi pada 1960, ia bekerja
di berbagai kantor ekonomi pemerintah di Pakistan. Pada 1970, ia pindah ke Amerika Serikar
dan di sana ia mendaftarkan diri di Michigan State University untuk program MA
(Economics). Pada 1973 ia lulus program doktor dari universitas yang sama, dalam bidang
minat beberapa bidang ekonomi seperti Ekonomi Pendidikan, Ekonomi Pembangunan,
Hubungan Industri dan Pembangunan. Pengungkapannya atas ekonomi Barat, terutama
ekonomi mainstream, adalah bukti bahwa ia memakai pendekatan mainstream di dalam
pemahamannya terdapat ekonomi Islam.

H. Pemikiran Ekonomi Muhammad Abdul Mannan


1. Definisi Produksi
Menurut Mannan produksi berarti tidak berorientasi pada penciptaan secara fisik
sesuatu yang tidak ada, melainkan penambahan utilitas suatu barang.
2. Faktor-faktor produksi
a) Tanah
b) Tenaga Kerja
c) Modal
d) Organisasi
3. Prinsip produksi
Dalam buku Islamic Economic;Theory and practice, Mannan menyebutkan bahwa:
“Prinsip fundamental yang harus selalu diperhatikan dalam proses produksi adalah
prinsip kesejahteraan ekonomi. Bahkan dalam sistem ekonomi kapitalis juga
terdapat seruan untuk memproduksi barang dan jasa yang didasarkan pada asas
kesejahteraan ekonomi. Keunikan konsep Islam mengenai kesejahteraan ekonomi
terletak pada kenyataan bahwa hal itu tidak dapat mengabaikan kesejahteraan
umum lebih luas yang menyangkut persoalanpersoalan moral, pendidikan, agama,
dan banyak hal lainnya. Dalam ilmu ekonomi modern, kesejahteraan ekonomi diukur
dari segi uang”.

I. Biogarfi Monzer Al-Kahf


Beliau lahir pada tahun 1940 di Damaskus, ibukota Suriah. Dr. Monzer Kahf menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah dari lembaga pendidikan di Damaskus, kemudian
mengambil gelar sarjana BA dalam perdagangan dari Universitas Damaskus pada bulan Juni
tahun 1962. Pada saat yang sama Dr. Monzer Kahf diberi penghargaan oleh presiden Suriah
atas kinerja yang luar biasa.
Pada tahun 1967, Dr. Monzer Kahf mencapai ‘Diploma Tinggi dalam perencanaan sosial dan
ekonomi dari PBB lembaga perencanaan, di Suriah. Selanjutnya, sejak tahun 1968 Monzer
Kahf menjadi Akuntan Publik yang bersertifikat di Suriah. Bukan hanya itu, pada bulan Maret
tahun 1975Monzer Kahf mendapat gelar Ph.D di bidang ekonomi (mayor pengembangan
mata uang dan ekonomi) di University of Utah, Salt Lake, kota Utah.

J. Pemikiran Ekonomi Monzer Al-Kahf


1. Asumsi Dasar Kahf
Menurut Kahf, orang Islam tidak harus muslim. Tetapi selama orang tersebur
berkeinginan untuk menerima paradigma Islam maka ia dapat disebut sebagai Islmic
Man.
2. Konsep dan Metodologi Ekonomi Islam
Sementara Islam menganggap kegiatan-kegiatan ekonomi manusia sebagai salah
satu aspek dari pelaksanaan tanggung jawabnya di bumi (dunia) ini. Orang yang
semakin banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi akan bisa semakin baik,
selama kehidupannya tetap menjaga keseimbangannya. Kesalehan bukan fungsi
positif dari ketidakproduktifan ekonomi. Semakin saleh kehidupan seseorang, justru
seharusnya dia semakin produktif.
3. Teori Produksi
a) Konsep kesuksesan
b) Jangka waktu perilaku consume
c) Konsep Kekayaan
d) Konsep Barang
e) Etika Konsumen
f) Etika konsumsi dalam islam

SOAL

1. Jelaskan pemikiran Muhammad nejatullah Shidiq tentang tujuan utama aktifitas ekonomi?
Jawab :
- Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana
- Memenuhi kebutuhan keluarga
- Memenuhi kebutuhan jangka Panjang
- Menyediakan kebutuhan bagi keluarga yang ditinggal
- Memberikan bantuan sosial dan sumbangan berdasarkan jalan allah swt

2. Jelaskan pemikiran Umar chapra tentang keuangan publik dan kebijakan moneter?
Jawab :
1) Keuangan publik
Keungan Publik bersumber dari Zakat dan Pajak Lainnya. Zakat merupakan kewajiban
religious seorang muslim, dan hal ini sangat berarti karena dapat digunakan sebagai
sarana untuk pemerataan pendapatan, maka harta tidak hanya berputar pada orang
kaya saja. Sedangkan pajak dari masa nabi dan sahabat seperti: kharaj, jizyah,fa‟i dan
ghanimah yang menjadi pendapatan Negara untuk menjalankan fungsinya
pemerintahan.
2) Kebijakan moneter
Menurut Umer Chapra yang dikutip oleh Yadi Janwari bahwa sasaran dan strategi sistem
perbankan dan keuangan dalam perekonomian Islam terdapat 5 bagian yaitu
1) kesejahteraan ekonomi yang diperluas dengan memberi kesempatan kerja
penuh dan pertumbuhan ekonomi yang optimal.
2) keadilan sosio ekonomi dan ditribusi pendapatan yang merata.
3) Stabilitas mata uang untuk memungkinkan alat tukar dan alat penyimpan nilai
yang stabil.
4) Mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dalam
suatu cara yang adil sehingga pengembalian keuntungan dapat dijamin oleh
semua pihak yang bersangkutan.
5) memberikan semua bentuk pelayanan yang efektif secara normal diharapkan
dari sitem perbankan.

3. Jelaskan pemikiran afzalurrahman tentang bunga?


Jawab :
Tingkat bunga nol dianggap sebagai bunga yang sah di negara Islam dan lebih dari angka
tersebut dianggap tidak adil tidak patut dan oleh karenanya haram intisari samua
perbincangan manganai bunga dapat diringkas dengan kalimat: Sesuatu kelebihan di atas
modal pinjaman baik itu dalam bentuk tunai, emas perak maupun bahan pangan atau
penggunaan barang lainnya dengan mengabaikan kondisi perekonomian adalah riba, dan
oleh karenanya haram. Dengan demikian, segala bentuk transaksi, baik itu dalam bentuk
uang atau barter di mana melibatkan unsur riba di dalam perekonomian Islam dilarang.
4. Jelaskan pemikiran Muhammad Abdul Manan tentang (SWO) sertifikat wakaf uang?
Jawab :

Sertifikat Wakaf Tunai adalah salah satu inovasi dalam instrumen pembiayaan
Islami, sebagai kesempatan global untuk mengembangkan pasar modal sosial di abad
ke-21 ini. Sertifikat ini diterbitkan oleh Social Islamic Bank Limited (SIBL).
Sertifikat wakaf tunai juga merupakan instrumen untuk mentransfer kekayaan
dari orang yang kaya ke orang yang miskin dalam membiayai berbagai fasilitas
kesejahteraan baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan sosial lainnya di negara-negara muslim (Mannan, 2008: 7)

5. Jelaskan pemikiran monzear Al kahf tentang Teori Konsumsi Rasionalisme Islam?


Jawab :
Konsep asas rasionalisme islam menurut Monzer Al-Kahf:
1) Konsep kesuksesan
Islam membenarkan individu untuk mencapai kesuksesan di dalam hidupnya melalui
tindakan-tindakan ekonomi, namun kesuksesan dalam Islam bukan hanya
kesuksesan materi akan tetapi juga kesuksesan di hari akhirat dengan mendapatkan
keridhaan dari Allah SWT. Kesuksesan dalam kehidupan muslim diukur dengan moral
agama Islam
2) Jangka waktu perilaku consume
Dalam pandangan Islam kehidupan dunia hanya sementara dan masih ada
kehidupan kekal di akhirat. Maka dalam mencapai kepuasan perlu ada
keseimbangan pada kedua tempoh waktu tersebut, demi mencapai kesuksesan yang
hakiki
3) Konsep kekayaan
Kekayaan dalam konsep Islam adalah amanah dari Allah SWT dan sebagai alat bagi
individu untuk mencapai kesuksesan di hari akhirat nanti, sedangkan menurut
pandangan konvensional kekayaan adalah hak individu dan merupakan pengukur
tahap pencapaian mereka di dunia.
4) Konsep barang
Dalam al-Quran dinyatakan dua bentuk barang yaitu: al- tayyibat (barangan yang
baik, bersih, dan suci serta berfaedah) dan barangan al-rizq (pemberian Allah,
hadiah, atau anugerah dari langit) yang bisa mengandung halal dan haram. Menurut
ekonomi Islam, barang bisa dibagi pada tiga kategori yaitu: barang keperluan primer
(daruriyyat) dan barang sekunder (hajiyyat) dan barang tersier (tahsiniyyat). Dalam
menggunakan barang senantiasa memperhatikan maqasid al-syari„ah (tujuan-
tujuan syariah).
5) Etika konsumen
Islam tidak melarang individu dalam menggunakan barang untuk mencapai kepuasan
selama individu tersebut tidak mengkonsumsi barang yang haram dan berbahaya
atau merusak. Islam melarang mengkonsumsi barang untuk israf (pembaziran) dan
tabzir (spending in the wrong way) seperti suap, berjudi dan lainnya.
6) Etika konsumsi dalam islam
Kahf mengenbangkan pemikirannya tentang konsumsi dengan memperkenalkan
Final Spending (FS) sebagai variable standar dalam melihat kepuasan maksimum
yang diperoleh konsumen muslim. Salah satunya dimulai dengan melihat adanya
asumsi bahwa secara khusus institusi zakat diasumsikan sebagai sebuah bagian dari
struktur sosioekonomi. Kahf berasumsi bahwa zakat merupakan keharusan bagi
muzakki.

Anda mungkin juga menyukai