Anda di halaman 1dari 21

TEHNIK

SAMPLING

Fathul hidayatul hasanah, S.ST., M.Biotek


LANGKAH PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN

1 • Populasi

2 • Jumlah populasi dan karakteristik

3 • Menentukan sumber informasi


dan kriteria sampel

4 • Jumlah sampel

• Tehnik
5 sampling
Kriteria Sampel
(populasi heterogen)

• Kriteria inklusi
– subjek penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel
• Kriteria eksklusi.
– subjek penelitian tidak memenuhi syarat sebagai
sampel
PENENTUAN UKURAN SAMPEL

Ukuran sampel Jenis penelitian


Ukuran berdasarkan jenis eksperiman, maka
sampel penelitian contoh: jumlah anggota
peneliti analisis multivaria sampel
atau bivariat maka ekspesimen dan
an 30- sampel, jumlah kontrol masing 10-
500 variabel x 10 20

Sampel Rumus
katagori, 1. Solvin
misalnya 2. Stephen Isaac &
pria&wa willian b michael
nita 3. Krejcie Dan
minimal Morgan
30 orang
4. Yount
5. Monogram
RUMUS RUMUS PENENTUAN SAMPEL

SOLVIN

• Keterangan :
– n : jumlah sampel yang dicari
– N : jumlah populasi
– D :Prosentase Kesalahan ( 1% atau 5%)
Stephen Isaac
& willian b
michael
Krejcie &
Morgan
Yount
Monogram
DEFINIISI TEHNIK SAMPLING

Tehnik
sampling

Sampel

Populasi
KLASIFIKASI TEHNIK SAMPLING
Non probability/ non random
Probability /random sampling sampling
• Simpel random sampling • Statified sampling
– Mengundi • Area sampling
– Mengundi tabel random • Cluster sampling
• sistematika • Snowball sampling
• Purposive sampling
• Quota sampling
• Incidental sampling
• Total sampling
• Multifarious sampling
PROBABILITY /RANDOM SAMPLING
semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel karena bersifat homogen

1
Simpel
random
sampling
2

Sistematika : penentuan sampel berdasarkan no urut yang


sistematik
Non probability / non random sampling
semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel karena bersifat tidak homogen/ heterogen

1. Statified sampling
– Untuk populasi yang berstrata : strata pendidikan
2. Area sampling
Populasi merupakan wilayah yangmemiliki segmen-segmen wilayah
kecil yang jelas batas-batasnya
3
Cluster
sampling

 untuk populasi dalam bentuk golongan khusus seperti


agama, contoh: ketika ingin meneliti tentang pendapat
umum terkait persatuan bangsa maka kita dapat
mengelompokkan penduduk indonesia berdasarkan
cluster agama
4. Snowball sampling

• Menemukan sampel pertama, kemudian meminta rekomendasi


sampel berikutnya kepada orang tersebut. Begitu pula dengan
selanjutnya hingga kebutuhan survei terpenuhi
• Digunakan pada saat meneliti terkait hal yang sensistif: Perceraian
5. Purposive sampling
• Tehnik sampling pada populasi yang memiliki sifat atau karakteristik
khusus yang sudah ditetapkan oleh peneliti dalam bentuk kriteria
sampel
• Dalam tehnik ini jumlah sampel harus jelas
6. Incidental sampling
• Tehnik sampling yang menemukan sampel (sampel sudah ditentukan kriterianya)
secara kebetulan saat waktu penelitian berlangsung
• Lamanya waktu penelitian harus jelas
7. Quota sampling

• Tehnik sampling yang sudah menentukan jumlah atau quota berdasarkan


kebutuhan penelitian
8. Total sampling

• Tehnik yang menjadikan semua anggota populasi menjadi


sampel penelitian
• Digunakan ketika jumlah populasi relatif sedikit

9. Multifarious sampling

• Tehnik yang menggunakan gabungan dari beberapa tehnik yang


ada, bisa dari jenis random dan non random
• Untuk populasi dengan beragam sifat yang tumpang tindih

Anda mungkin juga menyukai