PENGERTIAN SEGEHAN
Kata segehan, berasal kata "Sega" berarti nasi (bahasa
Jawa: sego). Oleh sebab itu, banten segehan ini isinya
didominasi oleh nasi dalam berbagai bentuknya, lengkap
beserta lauk pauknya. Bentuk nasinya ada berbentuk nasi
cacahan (nasi tanpa diapa-apakan), kepelan (nasi
dikepal), tumpeng (nasi dibentuk kerucut) kecil-kecil atau
dananan. Wujud banten segehan berupa alas taledan
(daun pisang atau janur), diisi nasi, beserta lauk pauknya
yang sangat sederhana seperti “bawang merah, jahe,
garam” dan lain-lainnya. dipergunakan juga api takep
(dari dua buah sabut kelapa yang dicakupkan menyilang,
sehingga membentuk tanda + atau swastika), bukan api
dupa, disertai beras dan tatabuhan air, tuak, arak serta
berem.
B. MAKNA SEGEHAN
Makna dari ssegehan yaitu suguhan kepada bhuta kala
yang tak lain adalah akumulasi dari limbah/kotoran yang
dihasilkan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan manusia
dalam kurun waktu tertentu.
Dengan segehan inilah diharapkan dapat menetralisir dan
menghilangkan pengaruh negatik dari libah tersebut.
Segehan adalah lambang harmonisnya hubungan manusia
dengan semua ciptaan Tuhan (palemahan).
C. FUNGSI SEGEHAN
D. JENIS SEGEHAN
• Segehan Kepel Putih
• Segehan Kepel Putih Kuning
• Segehan Kepel warna lima
• Segehan Cacahan,
• Segeh Agung
E. BAHAN-BAHAN SEGEHAN
Secara umum bahan segehan yaitu :
- Nasi,
- Jahe,
- Garam,
- Beras,
- Base tampel,
- Bunga
- Bawang merah
- Pewarna ( sumba )
- Telor bebek
- Kelapa daksina
- Eteh-eteh daksina
- Janur
- Daun pisang
- Tamas
- Jeroan mentah
Namun, secara terperinci bahan segehan menurut
jenisnya yaitu:
Langkah kerja :
- Buatlah tangkih
- Tambahkan porosan, bunga dan kembang
rampe desalah satu sudutnya
- Kepallah nasi putih, lalu letakkan di tengah-
tengah tangkih
- Tambahkan irisan bawang merah, jahe , dan
sedikit garam disalah satu sudut tangkih.
Langkah kerja :
- Buatlah tangkih
- Tambahkan porosan, bunga dan kembang
rampe desalah satu sudutnya
- Buatlah nasi berwarna kuning, putih polos,
merah, hitam, dan pancawarna
- Kepallah nasi berwarna putih lalu letakkan disisi
sebelah timur.
- Kepallah nasi berwarna kuning lalu letakkan
disisi sebelah barat
- Kepallah masi berwarna merah lalu letakkan
disisi sebelah selatan
- Kepallah nasi berwarna hitam lalu letakkan
disisi sebelah utara
- Kepallah nasi berwarna panca warna lalu
letakkan ditengah-tengah
- Tambahkan irisan bawang merah, jahe , dan
sedikit garam disalah satu sudut tangkih.
d.Segehan Cacahan
- segehan ini sudah lebih sempurna karena
nasinya sudah dibagi menjadi lima atau delapan
tempat. sebagai alas digunakan taledan yang
berisikan tujuh atau Sembilan buah tangkih.
- Kalau menggunakan 7 (tujuh) tangkih :
• 5 tangkih untuk tempat nasi yang
posisinya di timur, selatan, barat, uatara
dan tengah.
• 1 tangkih untuk tempat untuk lauk
pauknya yaitu bawang, jahe dan garam.
• 1 tangkih lagi untuk tempat base tampel,
dan beras.
• kemudian diatas disusun dengan canang
genten.
- Kalau menggunakan 11 (sebelas) tangkih:
• 9 tangkih untuk tempat nasi yang
posisinya di mengikuti arah mata angin.
• 1 tangkih untuk tempat untuk lauk
pauknya yaitu bawang, jahe dan garam.
• 1 tangkih lagi untuk tempat base tampel,
dan beras.
• kemudian diatas disusun dengan canang
genten.
Langkah Kerja :
- Buatlah tamas
- Buatlah potongan daun pisang berbentuk
persegi sebanyak 108 buah
- Tatalah dan tambahahkan nasi putih polos
diatas tiap-tiap potongan daun pisang tersebut.
- Buatlah dua buah tangkih.
- Satu buah tangkih diletakkan disisi sebelah
timur dan diatasnya ditambahkan irisan bawang
merah, jahe, dan sedikit garam.
- Satu buah tangkih di letakkan disebelah barat
dan diatasnya ditambahkan jeroan babi mentah
yang ditambahkan dengan parutan kelapa.
- Letakkan canang diatas tumpukan potongan
daun pisang yang sudah diisi nasi.
e.Segeh Agung
Merupakan tingkat segehan terakhir. Segehan ini
biasanya dipergunakan pada saat upacara piodalan,
penyineban Bhatara, budal dari pemelastian, serta
menyertai upacara bhuta yadnya yang lebih besar
lainnya. Adapun isi dari segeh agung ini adalah :
- alasnya ngiru/ngiu,
- ditengahnya ditempatkan daksina penggolan
(kelapanya dikupas tapi belum dihaluskan dan
masih berserabut),
- segehan sebanyak 11 tanding,
- mengelilingi daksina dengan posisi canangnya
menghadap keluar,
- tetabuhan (tuak, arak, berem dan air),
- anak ayam yang masih kecil sebelum bulu
kencung ( ekornya belum tumbuh bulu yang
panjang)
- serta api takep (api yang dibuat dengan serabut
kelapa yang dibuat sedemikian rupa sehingga
membentuk tanda + atau tampak dara).
Langkah Kerja :
- Buatlah tamas.
- Taburkan beras secukupnya diatas tamas.
- Letakkan eteh-eteh daksina di sisi tengah tamas
tepatnya diatas taburan beras.
- Letakkan lima buah tangkih dipinggir eteh-eteh
daksina dan diatasnya diisi dengan nasi putih
polos.
- Letakkan kelapa daksina dan telur bebek di
sela-sela tempat yang masih kosong.
- Buatlah satu buah tangkih lagi yang diletakkan
di sela-sela tempat kosong dan diatasnya diisi
dengan irisan bawang merah, jahe, dan sedikit
garam.
- Letakkan canang diatas eteh-eteh daksina.
Jenis segehan diatas dapat dipergunakan setiap kajeng
kliwon atau pada saat upacara – upacara kecil, artinya
dibebaskan penggunaanya sesuai dengan kemampuan.
F. KESIMPULAN SEGEHAN
Jadi dapat disimpulkan , segehan adalah merupakan
salah satu sesajen yang kita persembahkan guna menjaga
keselarasan hubungan antara manusia dengan para bhuta
kalayang merupakan penguasa alam bawah. Segehan ini
biasanya dihaturkan atau dipersembahkan pada saat
kajeng kliwon atau hari raya besar lainnya, seperti pada
saat pengerupukan ( sehari sebelum hari raya Nyepi ).
Bahan inti yang terdapat pada segehan berupa nasi ,
bawang merah, jahe ,garam dan beberapa bahan
tambahan lainnya, yang disesuaikan dengan jenis
segehan tersebut.