Anda di halaman 1dari 7

PERKENALAN

Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi ibu nurlaila. Izin memperkenalkan diri saya Sania Aryani
dengan nim 195244004 dari kelas 3B Manajemen aset. Sebelumnya saya mengucapka terimakasih
kepada ibu nurlaila dan bapak jaka sastrawan atas tugas serta bimbingan yang telah diberikan
selama satu semester ini sehingga pada kesempatan kali ini saya dapat mempresentasikan hasil
laporan pengabdian sistem pemeliharaan aset pada objek GOR Januar
SLIDE 2
INPUT
 GOR Januar merupakan tempat sarana olahraga gym dan futsal yang mulai beroperasi
pada tahun 2019. Secara kepemilikan, GOR Januar ini adalah milik perseorangan dan
didanai secara mandiri. Pengelolaan GOR Januar dilakukan oleh oleh Bu Atiek dan
keluarganya yang merupakan pemilik dari GOR. Berdasarkan aspek legal bahwa status
lahan yang dibangun merupakan sertifikat hak milik (SHM).
 GOR Januar berlokasi di kawasan pemukikan Cigugur Tengah,Kota Cimahi yang
merupakan posisi strategis untuk sebuah sarana olahraga, karena GOR Januar berada
dikawasan sekolah. 120 meter ka arah selatan terdapat MTs Fatahillah dan 350 meter ke
arah utara terdapat SMP PGRI 5 Cimahi.
 Untuk menunjang pengoperasian aset pemilik menyediakan berbagai fasilitas umum
mencakup ruangan dan utilitas.

PROSES
Dalam Pengumpulan Data,saya menggunakan teknik :
1. Observasi.
2. Wawancara dengan pemilik sekaligus pengelola GOR Januar.
3. Dokumentasi

Metode Penelitian
 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mencari informasi tentang aspek yang berkaitan
dengan objek penelitian
 Adapun untuk mendapatkan data terkait pemeliharaan aset pada GOR Januar
dilakukanlah inspeksi menggunakan metode Investigasi Visual, dimana kondisi
bangunan diamati secara visual dan dilakukan pengambilan gambar dengan
menggunakan kamera digital.

Mendapatkan data
1
 Data kualitatif seperti gambaran umum obyek penelitian, meliputi: deskripsi objek, lokasi
objek, site and position objek dan fasilitas objek.
 Data kuantitatif digunakan dalam pengisian form assesment
 Dari proses tersebut menghasilkan data Pemeliharaan Preventif dan Pemeliharaan
Korektif

Landasan
 Pada penelitian ini saya menggunakan 2 landasan yaitu landasan teori dan landasan
normatif.
 Landasan teori yang dibahas yaitu meliputi klasifikasi bangunan berisi tentang klasifikasi
kerusakan pada bangunan gedung,
 Lalu ada sistem pemeliharaan aset, disini yang saya cantumkan tujuan pemeliharaan aset
dan manfaat dari pemeliharaan aset itu sendiri.
 Selanjutnya ada jenis pemeliharaan secara umum yang terdiri dari pemeliharaan preventif
dan korektif dan yang terakhir yaitu jenis pemeliharaan secara spesifik yang terdiri dari run
to failure maintenance (RTF), preventive maintenance (PV), corrective maintenance (CM),
improvement maintenance (IM) dan predictive maintenance (PDM).
 Dalam landasan teori ini didukung dengan landasan normatif UUBG No.28 tahun 2002
dan Permen PU No 24 tahun 2008.

OUTPUT
1. Mengetahui kondisi kerusakan Gedung GOR Januar yang ditinjau berdasarkan
klasifikasi pada komponen struktur, arsitektur dan utilitas dan dikelompokan
berdasarkan jenis kerusakan
2. Mengetahui jenis pemeliharaan yang telah dilakukan oleh GOR Januar Futsal pada
pada komponen struktur, arsitektur dan utilitas
3. Mengetahui kondisi eksisting mekanisme kinerja program pemeliharaan GOR
Januar yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola GOR Januar,pemeliharaan GOR Januar
belum memiliki mekanisme kinerja program pemeliharaan secara terstuktur,
pemeliharaan hanya mempertimbangkan jenis kerusakan apakah mengganggu aktivitas
penggunaan dan pemanfaatan atau tidak. Struktur : Korektif , Arsitektur dam Utilitas :
Preventif dan Korektif.

SLIDE 3
2
4. Menghasilkan mekanisme kinerja program pemeliharaan GOR Januar yang
seharusnya
Tahapan pemeliharaan yang seharusnya dilakukan oleh pengelola GOR Januar dapat
dilihat pada bagan yang ada dilayar .
1. Mempersiapkan data komponen yang mengalami kerusakan
Tahap ini merupakan langkah utama dalam merancang pemeliharaan dengan
mengidentifikasi aspek fisik semua komponen yang mengalami kerusakan. Sehingga
dapat ditentukan pekerjaan pemeliharaan yang harus dilakukan pada setiap komponen
pada langkah selanjutnya.
2. Identifikasi Jenis Kerusakan
Setelah memiliki data komponen yang memiliki kerusakan kegiatan berikutnya adalah
mengklasifikasikan kerusakan tersebut kedalam tiga kelonpok yaitu :
a. Rusak Ringan
Kerusakan yang tidak mengganggu dan mempengaruhi fungsi komponen.
b. Rusak Sedang
Kerusakan yang dapat mengurangi kekuatan dan estetika, tetapi fungsinya
keseluruhan dalam kondisi aman.
c. Rusak Berat
Kerusakan yang dapat mengurangi kekuatan, sangat menganggu estetika,sehingga
fungsinya sebagian atau secara keseluruhan tidak aman.
3. Mempertimbangkan Priotitas Pekerjaan Pemeliharaan (PINDAH KE SLIDE 4)
 Menetapkan prioritas pekerjaan dilakukan untuk menyesuaikan waktu penjadwalan
dan kemampuan pemilik serta pengelola untuk melakukaan pemeliharaan GOR
Januar.
 Pertimbangan prioritas harus bersifat dinamis dan harus diperbaharui secara berkala
 Prioritas ditetapkan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang paling penting adalah
pertama dijadwalkan dan harus diupayakan untuk dilakukan. .
 Klasifikasi tingkat prioritas dan jenis pekerjaan pemeliharaan dapat dilihat pada
tabel yang ada di layar.
 Tedapat 5 kategori Prioritas yaitu
1. Darurat yang harus dimulai sekarang karena berhubungan dengan keselamatan
2. Urgensi yang harus dimulai dengan waktu 24 jam karena ada kemungkinan
pada dampat keselamatan
3. Normal yang dimulai dengan waktu 48 jam karena mungkin memiliki dampak
3
produksi
4. Jadwal yang dilakukan secara terjadwal biasanya berupa pemeliharaan
preventif dan rutin semua program pemeliharaan
5. Postponable yang dapat dimulai ketika sumber daya tersedia atau periode
shutdown
4. Keputusan Pekerjaan Pemeliharaan (balik lagi ke slide 3)
 Setelah menentukan prioritas pemeliharaan yang selanjutnya dilakukan adalah
mengambil keputusan, apakah jenis kerusakan pada komponen stuktur, arsitektur
dan utilitas pada GOR Januar harus melakukan pekerjaan pemeliharaan atau
pekerjaan tersebut bisa ditunda.
 Adapun keputusan yang dapat diambil :
a. Pekerjaan ditunda
b. Pekerjanaan pemeliharaan dilakukan
Saat melakukan pekerjaan pemeliharaan ada beberapa langkah yang dilakukan sebegai
berikut :
1) Identifikasi Tugas dan Pekerjaan Pemeliharaan
Mendefinisikan jenis tugas pemeliharaan yang akan dilakukan
2) Identifikasi Frekuensi Pekerjaan
Tahap ini merupakan proses menetukan seberapa sering pekerjaan harus dilakukan
(frekuensi pekerjaan).
3) Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Langkah ini menentukan seberapa sering kegiatan pemeliharaan harus dilakukan
misalnya setiap hari, minggu, atau setiap tahun.
4) Mengembangkan Jadwal Pemeliharaan Triwulan
 Jangka waktu pertriwulan dipilih karena GOR Januar merupakan objek
dengan skala yang tidak terlalu besar, selain itu agar pemeliharaan bersifat
lebih dinamis.
 Dalam jadwal pemeliharaan triwuan disertakan jadwal pada berbagai
tingkatan dari jadwal harian dan jadwal mingguan yang meliputi satu
minggu dan jadwal jangka panjang atau master yang mencakup periode tiga
bulan
5) Mempersiapkan dan Mengeluarkan Perintah Kerja
 Pada tahapan ini dilakukan identitifikasi terhadap setiap jenis pekerjaan,

4
kapan harus dilakukan, pada bagian apa yang harus dilakukan pemeliharaan
dan oleh siapa pekerjaan harus diselesaikan.
 Perintah kerja (work order) dirancang dengan mengacu pada data aset yang
terangkum dalam formulir pemeliharaan gedung.
SLIDE 5
5. Standar dan Kinerja Pemeliharaan Gedung
 Selanjutnya ada standar dan kinerja pemeliharaan gedung yang merupakan hasil
dari pemeliharaan GOR Januar dan juga sebagai acuan dalam pemeliharaan gedung
yang diadopsi dari Permen PU No.24/PRT/M/2008.
 Hasil dari pekerjaan pemeliharaan dapat dievaluasi melalui beberapa hal, pada
GOR Januar hal tersebut dapat dievaluasi melalui tingkat kebersihan suatu ruangan
atau komponen bangunan gedung yang digunakan.
 Standar untuk menentukan kebersihan GOR Januar Ftersebut dapat dilihat pada
tabel yang terdapat pada layar
 Terdapat 16 kelompok area yang telah mencakup komponen struktur, arsitektur dan
utilitas.
 Standar kebersihan yang ditetapkan seperti bersih, bebas dari kotor, tidak ada noda,
tidak berdebu, tidak ada sarang laba-laba, tidak berbau amis dan tidak kusam.

SLIDE 6
Analisis Kompilasi Data dan Kerusakan

 Berdasarkan data yang didapatkan, diketahui bahwa pada GOR Januar hanya terdapat
kerusakan ringan pada komponen arsitektur dan utilitasnya yang terbagi dalam 7 area
yaitu pelapis lantai di lapangan futsal dan toilet, pelapis dinding toilet, kusen pintu
toilet, pintu toilet, kloset dan saklar yang area kerusakannya secara garis besar berada
pada toilet.
 Dimana kerusakan terjadi akibat aktvitas penggunaan dan kelaiaia pengelola serta
pengguna.
 Jenis pemeliharaan yang disarankan pada keseluruhan komponen adalah pemeliharaan
corrective maintenance dengan rata-rata frekuensinya adalah setiap hari dan preventive
maintenance dengan keadaan yang disesuaikan
 seperti pada pemeliharaan pelapis lantai harus dilakukan dengan shutdown corrective
maintenance dimana perbaikan harus dilakukan saat tidak ada aktivitas diarea

5
lapangan futsal.
 Dan adapun pada kerusakan pintu toilet dilakukan pemeliharaan Run to Failure
Maintenance yang harus dilakukan ketka kerusakan terjadi agar mengembalikan pintu
ke kondisi minmun dan tetap digunakan.

SLIDE 7

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, penulis memperoleh kesimpulan dari
penelitian mengenai Sistem Pemeliharaan GOR Januar yang mencakup komponen struktur,
arsitektur dan utilitas sebagai berikut :
1. GOR Januar belum memiliki tujuan pemeliharaan bangunan gedung
2. GOR Januar belum memiliki mekanisme kinerja program pemeliharaan secara terstuktur
dan sistematis yang berlandaskan pada landasan normatif, pemeliharaan hanya
mempertimbangkan jenis kerusakan apakah mengganggu aktivitas penggunaan dan
pemanfaatan atau tidak.
3. Jenis kerusakan yang ditemukan pada GOR Januar yaitu hanya terdapat kerusakan ringan
pada komponen arsitektur dan utilitasnya.
4. Penyebab kerusakan pada komponen arstiketur dan utilitas disebabkan oleh kelalaian
pengelola dan pengguna

5.2 Saran
Untuk mencapai sistem pemeliharaan gedung bangunan GOR Januar yang terstruktur dan
sistematis, maka saran untuk sistem pemeliharaan GOR Januar di
1. Karena belum terdapat tujuan pemeliharaan bangunan gedung GOR Januar, dibuatkan
tujuan pemeliharaannya, yaitu untuk mengupayakan tercapainya atau memperpanjang
umur pakai bangunan, kontruskai bangunan, dan meningkatkan fungsi serta kekuatan
bangunan. Adapun tujuan dari kegiatan pemeliharaan bangunan gedung GOR Januar
dijelaskan secara rinci :
a. Untuk memperoleh jenis-jenis kerusakan/kekurangan yang terjadi pada elemen gedung
dalam masa pemeliharaan oleh pemilik (pengelola) GOR
b. Untuk memperpanjang usia bangunan
c. Untuk menjaga fungsi bangunan
d. Untuk menjamin keselamatan manusia yang menggunakan fasilitas bangunan GOR
2. Mengimplementasikan mekanisme kinerja program pemeliharaan yang telah
6
direkomendasikan secara periodik dan berkelanjutan secara menyeluruh dan
berkesinambungan agar kerusakan pada komponen struktur, arsitektur dan utilitas dapat
dipantau dan diminimalisir.
3. Untuk mencegah terjadi kerusakan komponen arsitektur dan utilitasnya yang lebih berat,
maka GOR Januar perlu melakukan jenis pemeliharaan yang direkomendasikan oleh
penulis.
4. Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan yang baik maka perlu adanya kesadaran dari
pengguna GOR Januar maupun pengelola dengan menjaga fasilitas yang ada sehingga
menciptakan komponen stuktur, arsitektur dan utitas yang terawat dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai