Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENCAK SILAT
(makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pencak silat)

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Nama : Doni Saputra


Nim : 4322318050092
Kelas :4A

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG
TAHUN AJARAN 2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata pelajaran Penjas (Pendidikan
Jasmani) dengan judul “Pencak Silat”
Terima kasih kepada guru mata pelajaran Penjas (Pendidikan Jasmani) yang telah
membimbing dan memberikan pelajarannya
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata
pelajaran Penjas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pencak Silat
2.2 Istilah Dalam Pencak Silat
2.3 Aspek dalam Pencak Silat
2.4 Teknik Dasar dalam Silat
2.5 Macam-macam Perguruan Pencak Silat
2.6 Peraturan Dalam Pencak Silat

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan
Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan
Singapura,Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku
bangsa Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat
yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara
adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia,
Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.[1] Ada pengaruh
budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.[1] Biasanya setiap daerah
di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerahJawa Barat terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliranMerpati Putih dan di Jawa
Timur ada aliranPerisai Diri.
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan
Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987.
Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda,
Jerman, dan Amerika.
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu
alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas
bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia
banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan
kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah pancake silat?
2. Apa saja istilah dalam pencak silat?
3. Apa saja aspek utama dalam pencak silat?

1.3 Tujuan
• Mengetahui sejarah perkembanngan pencak silat di Indoesia.
• Mengetahui istilah-istilah dalam pencak silat.
• Mengetahui berbagai aspek penting dalam pencak silat.
BAB 2: PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pencak Silat.


Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam.
Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal mula ilmu bela diri di
nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia
dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya
seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi
asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya
dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri
dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan. Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri
bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha)
serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi
Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni
beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu Sheikh
Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India
dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara
lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai
nama. Di semenanjung Malaysia danSingapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya
yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat,
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi
oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat
diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi
bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat
merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai
yang tak lain adalah gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai
perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat
tradisi “palang pintu”, yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara
kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang
menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin
wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga menaruh
hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara jawara-
jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria.dan di Filipina selatan dikenal dengan nama
pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah “silat” paling banyak menyebar luas,
sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau
Asia Tenggara.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke
murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat
dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda
Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari
Pariangan, Tanah Datar di kakiGunung Marapi pada abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan
dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita
rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya
memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai
tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuahpanglima Malaka, Gajah Mada mahapatih
Majapahit dan Si Pitung dari Betawi.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan
bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah
Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, sepertiPanembahan Senopati,
Sultan Agung,Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro,Teuku Umar, Imam Bonjol, serta
para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para
penduduk daerah pesisir pulau Sumateradan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok
etnik lainnya yang menggunakanlingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri
ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak
silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga
dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia,Singapura, dan Brunei Darussalam.Keempat negara
itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di
Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan
Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, danPersekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB)
di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan
Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

2.2 Istilah dalam Pencak Silat


1. Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda
yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak
serangan (tendangan atau pukulan).
2. Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya
berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu
serangan yang cepat.
3. Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam
permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya
langkah tiga dan langkah empat.
4. Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan
musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat
mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat
menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing(berjoget). Kembangan
adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan
keindahan gerakan.
5. Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan
tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang
sendi, dan lain-lain.
6. Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan
teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau
berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan
pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
7. Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan
menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit
(menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
8. Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar,
tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu,
atau bahu musuh.
2.3 Aspek dalam Pencak Silat
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat
tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan “seni” pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak
silat, dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek
olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal,
ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai
dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari
pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari
aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olahraga, baik
fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspekolah raga dan aspek
bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.

2.4 Teknik Dasar dalam Silat


1) Kuda – Kuda

Teknik kuda-kuda pada pencak silat terdiri dari enam posisi yaki: kuda-kuda Depan,kuda-
kuda Belakang, kuda-kuda Tengah,kuda-kuda Samping, kuda-kuda SilangDepan, dan kuda-
kuda Silang Belakang.
1. Kuda-Kuda Belakang – Untuk kuda-kuda belakang, dapat dibentuk dengan tumpuan berat
badan pada kaki belakang. Tumit yang dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan
agak condong ke depan, kaki depan di injit danmenapak dengan tumit atau ujung kaki.
2. Kuda-Kuda Tengah – Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat badan
berada ditengah.
3. Kuda-kuda samping – Lakukan Kuda-kuda samping dengan cara satukaki ditekuk dan kaki
yang lain lurus ke samping, berat badan pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris
dengan kaki.
4. Kuda-Kuda Silang Depan – Kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu
kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki,
sedangkan kaki yang laindisentuhkan pada lantai dengan ibu jari kaki atau ujung jari kaki.
5. Kuda-Kuda Silang Belakang – Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah
satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,
badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.

2). Sikap Pasang

Terdapat empat sikap pasang yang adadalam pencak silat: yakni Pasang satu,Pasang dua,
Pasang tiga, dan Pasang empat. Berikut ini penjelasannya.
• Pasang satu – Pasang satu adalah sikap dengan posisi badan tegak dengan kedua tangan
disamping dalam keadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu.
• Pasang dua – Pasng dua dibentuk dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar
bahu, kedua tangan mengepal dan sejajarpinggang.
• Pasang tiga – Sikap badan sama seperti pasang dua dengan posisi tegak lurus, kaki di buka
selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata dengan kepalan tangan terbuka.
• Pasang empat – Sikap badan, dan mata sama seperti sikap pasang tiga, yang membedakan
adalah tangan diangkat sejajar mata dengan posisis silang. Awalnya kepalan tangan terbuka
kemudian tangan sudah terkepal.

Latihan Langkah Kuda-kuda Silat Menggunakan 8 Arah Mata Angin


Terdapat delapan gerakan yang dilakukan dalam Latihan Langkah Kuda-kuda Silat
Menggunakan 8 Arah Mata Angin, berikut ini penjelasn lengkapnya.
• Pada gerakan awal yaitu dimulai dengan gerakkan pertama sampai gerakkan ke
empatmenggunakan kuda-kuda samping, yaitu kaki kiri di depan kaki kanan di belakang
posisi badan dalam keadaan lurus, kaki kiri di depan kaki kanan di belakang posisi dalam
keadaan serong kekiri dan begitu juga sebaliknya.
• Kemudian dilanjutkan dengan gerakan tambahan yaitugerakkan ke lima sampai gerakkan ke
delapan dengan menggunakan kaki dapan di depan dan kaki kiri di belakang keadaan dalam
posisi kaki kiri di luruskan dan kaki kanan ditekukkan posisi badan sedikit condong ke depan
dan begitu juga sebaliknya

Pola Langkah
Ada enam pola langkah dalam teknih pencak silat yaitu: Pola langkah lurus, Pola langkah
zikzak, Pola langkah ladam atau huruf U, Pola langkah segi tiga, Pola langkah huruf S, dan
Pola langkah segi 4. Berikut ini penjelasannya.
• Pola langkah lurus – Merupakan gerak langkah yang membentuk garis lurus ,baik langkah
maju maupin langkah mundur. Pelaksanaanya dimulai dari salah satu kuda-kuda (kuda-kuda
tengah).
• Pola langkah zikzak – Merupakan gerak langkah yang membentuk mata gergaji atau pola
zig-zag. Pelaksanaanya dimulai dari sikap pasang dengan pola langkah serong.
• Pola langkah ladam atau huruf U – Pelaksanaanya dimulai dari sikap awal tegak, gerakkan
kaki kesamping kanan diikuti kaki kiri menutup (merapat), kemudian kaki kiri maju, kaki di
tarik kembali dan merapat kemudian digerakan ke samping kiri.Kaki kanan ditarik
dirapatkan, kemudian dilangkahkan kedepan. Terakhir kaki kanan ditarik kembali merapat
seperti sikap awal.
• Pola langkah segi tiga – Pelaksanaanya berdiri di titik 0, geser kaki kanan ke titik 1, diikuti
kaki kiri ke titik 2, lanjutkan ke titik 4, lanjutkan juga ke titik 4 dan 5 (berat badan di titik 5).
Tarik kaki kanan ke titik 6, kaki kanan ketitik 7 dengan kuda-kuda depan, tarik kaki kanan
keposisi awal.
• Pola langkah huruf S – Berdiri dengan posisi titik menghadap sesui dengan arah yang di
tunjukan. Geser kaki kanan ke arah berat badan ke di kaki kanan, dikkuti kaki kiri, kaki kiri
ke titik 3 berat badan di kaki kiri selanjutnya cabut kaki kanan lewati kaki kiri sampai di titik
4, kaki kanan yang di titik 4 di titik 5 putar di tempat, sementara kaki kiri yang ada di titik 3
injit, gugus kaki kiri lewat tanda panah dengan jalur titik 6 sampai di titik.
• Pola langkah segi 4 – Pelaksanakannya bisa memakai kombinasi kuda-kuda tengah
,samping,dan belakang.

3). Pukulan

Terdapat empat pukulan dalam pencak silat ini yaitu Pukulan Lurus, Pukulan Bandul,Pukulan
Tegak, dan Pukulan Melingkar.
• Pukulan Lurus – Pukulan lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan salah satu tangan
dengan memukul kearah depan, sasaran yaitu dada lawan. Dan tangan satunya lagi menutup
arah point, yaitu sasaran perut keatas.
• Pukulan Bandul – Pukulan bandul dapat dilakukan denganmengayunkan salah satu
tanganyang dikepal kearah sasaran ulu hati, dan tangan yang satu lagi menutup arah lawan.
• Pukulan Tegak – Pukulan inisasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian kanan (lawan
yang dengan kita yang saling berhadapan, jadi sama saja dengan bahu sebelah kiri yang
menjadi sasaran)
• Pukulan Melingkar – Sasarannya adalah pinggang lawan.
4). Tendangan

Setidaknya terdapat empat tendangan dalam pencak silat yakni Tendangan lurus kedepan,
Tendangan melingkar,Tendangan berbentuk huruf T, danTendangan samping.
• Tendangan lurus kedepan – yaitutendangan yang dilakukan denganmenghentakan ke depan
telapak kaki sejajar dengan bahu.
• Tendangan melingkar – yaitu dengan hentakan punggung kaki.
• Tendangan samping – yaitu menendang dengan punggung kaki.
• Tendangan berbentuk huruf T – yaitu dengan tendangan samping yang menggunakan
hentakan telapak kaki.
5). Tangkisan

Tangkisan adalah gerakan menahan serangan lawan dengan menggunakan tangan, kaki,
ataupun senjata agar serangan lawan tidak dapat mengenai kita. Terdapat empat teknik
tangkisan yang menggunakan tangan dalam pencak silat yakni:

• Tangkisan dalam – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari luar ke dalam
sejajar dengan bahu.
• Tangkisan luar – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari dalam ke luar
sejajar dengan bahu.
• Tangkisan atas – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari bawah ke atas,
untuk melindungi kepala dari serangan.
• Tangkisan bawah – Adalah menahan serangan dengan gerakan tangandari atas kebawah.

2.5 Macam-macam Pencak Silat


Indonesia memiliki beragam cabang olah raga yang secara resmi dinaungi dan
dikembangkan, salah satunya adalah pencak silat yang baru-baru ini ditetapkan sebagai
warisan budaya dunia non bendawi oleh UNESCO. Pencak silat dinaungi oleh IPSI atau
Ikatan Pencak Silat Indonesia yang merupakan induk organisasi resmi cabang olah raga
pencak silat di Indonesia di bawah naungan KONI atau Komite Olahraga Nasional Indonesia.
IPSI berdiri pada 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah.

IPSI terdiri dari organisasi maupun perguruan di silat yang ada di seluruh Indonesia. Ada
banyak perguruan silat yang menjadi anggota IPSI yang beberapa di antaranya dijelaskan di
bawah ini :

1. Tapak Suci

Perguruan seni beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau biasa disingkat
dengan Tapak Suci, adalah sebuah aliran, perguruan dan oragnisasi pencak silat yang
merupakan dalam 10 anggota perguruan historis IPSI, yakni perguruan yang mendukung
tumbuh kembangnya IPSI sebagai sebuah organisasi. Tapak Suci merupakan salah satu badan
otonom di bawah naungan organisasi Islam Muhammadiyah yang berdiri pada 10 Rabiul
Awal 1383 Hijriyah atau tepat pada 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta.

2. Persatuan Pencak Silat Indonesia

Persatuan Pencak Silat Indonesia atau disingkat PPSI didirikan pada tanggal 17 Agustus 1957
di Bandung, Jawa Barat, dengan diketuai oleh Kolonel R.A. Kosasih, Panglima Tentara dan
Teritorium III Siliwangi, dibantu dengan Kolonel Hidayat dan Kolonel Harun. Salah satu
tujuan pembetukan PPSI adalah menggalang kekuatan jajaran pencak silat untuk pagar betis
dalam menghadapi pemberontakan DI/TII yang berkembang di wilayah Jawa Barat,
Lampung, Jakarta, dan lainnya.

3. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

Mulanya, Persaudaraan Setia Hati Terarte beranama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC)
yang didirikan pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo,
murid Ki Ngabehi Soerodiwirjo yang merupakan pencipta dari Pencak Setia Hati. Namun,
pada tahun 1942, SH PSC ini berganti nama menjadi SH Terate yang selama 6 tahun yakni
pada tahun 1948 SH Terate sudah menyebar dan berkembang ke seluruh penjuru Indonesia.
Saat itu, SH Terate sudah berdiri dan berstatus sebagai perguruan pencak silat, akhirnya nama
SH Terate berubah nama menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate yang diketuai oleh R.M.
Soetomo Mangkoedjojo.
4. Perguruan Pencak Indonesia Harimurti

Perguruan Pencak Indonesia Harimurti atau biasa disingkat dengan PERPI Harimurti adalah
sebuah perguruan pencak yang didirikan oleh Suko Winadi pada 23 Oktober 1932 di
Yogyakarta. Ilmu pencak PERPI Harimurti didasarkan pada Raden Mas Harimurti yang
merupakan cucu dari dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang dipelajari langsung oleh
Suko Winadi.

Masih banyak perguruan silat di Indonesia yang tergabung di dalam IPSI. Keempat
perguruan di atas adalah salah satu dari 10 perguruan historis yang turut membantu dalam
berdiri dan berkembangnya organisasi IPSI. Berdasarkan laman resmi IPSI, tercatat sejak
tahun 1993 ada sekitar 840 perguruan pencak silat yang menjadi anggota IPSI. Tentunya,
jumlah tersebut terus bertambah seiring waktu berjalan dan seiring diakuinya pencak silat
sebagai cabang olah raga bela diri yang dilombakan di berbagai kompetisi baik lokal hingga
internasional.

2.6 Peraturan Dalam Pencak Silat

PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT


Peraturan Pertandingan Pencak  Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan Bertanding,
yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain.
Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding

a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk
mencapai prestasi.
 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama
2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

c. Ketentuan Pertandingan
 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap
awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara
ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan
ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan

Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:

a.  Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat
dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;


 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang
mutlak
 Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

d. Menang diskwalifikasi, jika:


 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.
e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat

Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai
berikut:\

a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.


 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)
 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran
ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi
sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:


 Mendapat peringatan setelah peringatan II
 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang
bertentangan dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter perandingan.
4. Ketentuan Penilaian

Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:

a. Nilai 1 (satu)
 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk
pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran
b. Nilai 2 (dua)
 Serangan kaki yang masuk pada sasaran
c. Nilai 3 (tiga)
 Menjatuhkan lawan
d. Nilai 4 (empat)
 Mengunci lawan
e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah
permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap
babak.

4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan
kemaluan, yaitu:
 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan
dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.
BAB 3: PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas:
Pencak silat merupakan seni bela diri yang asli berasal dari Indonesia. pencak silat
merupakan olahraga sekaligus seni yang dikenal di negara-negara luar, terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi yang tumbuh pesat.Berkembangnya pencak silat tidak lepas
dari sejarah bangsa Indonesia, berawal dari nenek moyang yang berusaha mempertahankan
diri dari ancaman dan tantangan alam.
3.2 Saran
Pencak silat merupakan kesenian yang harus dilestarikan karena merupakan warisan yang
sangat berharga, selain itu pencak silat juga harus semakin dikembangkan agar semakin
dikenal masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com
http://www.tugasfiles.blogspot.com
Atmasubrata,Ginanjar.2012. Serba Tahu Dunia Olahrga.DAFA Publishing:Surabaya

Anda mungkin juga menyukai