DINAMIKA EKOSISTEM DAN

KOMUNITAS VEGETASI

Kompetensi:
1.Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
suksesi dan komunitas vegetasi
2.Mahasiswa memiliki penguasaan untuk
memerikan perubahan komunitas vegetasi
pada suatu proses suksesi
 LINGKUNGAN BERUBAH TERUS MENERUS
PERUBAHAN VEGETASI MERUPAKAN SALAH SATU RANGKAIAN
PROSES

EKOSISTEM TUMBUH DAN BERKEMBANG (BERUBAH)

AKIBAT DARI PERUBAHAN KOMPONEN ABIOTIK DAN
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
PERUBAHAN LINGKUNGAN SECARA LAMBAT
(EVOLUSI LINGKUNGAN)

SUKSESI
 Tipe suksesi
SUKSESI PRIMER
TERJADI PADA LINGKUNGAN PERAWAN, AWAL TERBENTUK ATAU BELUM ADA
REKAYASA (CONTOH: DELTA ATAU LAHAN BATUAN GUNDUL)

DELTA
BATUAN
SUKSESI SEKUNDER
TERJADI PADA LINGKUNGAN YANG TELAH
TEREKAYASA
SECARA OBYEKTIF/ALAMI
SUKSESI SELALU PROGRESIF (MAJU):
KUANTITAS (JENIS DAN JUMLAH ORGANISME) MENINGKAT
HINGGA MAKIN KOMPLEKS
KUALITAS LINGKUNGAN MENINGKAT

NAMUN KARENA SUATU HAL (PENCEMARAN,

PEININGKATAN POPULASI TAK TERKENDALI, DSB)
TERJADI DEGRADASI KUALITAS LINGKUNGAN

SUKSESI RETROGRESIF
 A B C

F E D

SUKSESI PERAIRAN

G H
SUKSESI PROGRESIF → SISTEM BERUBAH

DIVERSITAS RENDAH MENJADI DIVERSITAS TINGGI

SISTEM TERSUBSIDI MENJADI SISTEM MANDIRI

DIVERSITAS BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN STABILITAS

(KERENTANAN TERHADAP GANGGUAN)

DIVERSITAS TINGGI STABILITAS TINGGI

DIVERSITAS RENDAH STABILITAS

RENDAH
 DAYA LENTING (KELENTINGAN/RESILIENSI)
KEMAMPUAN KEMBALI KE KEADAAN SEMULA
SETELAH MENERIMA GANGGUAN
DAYA LENTING
TINGGI
SELALU KEMBALI KE
V1 KEADAAN SEMULA
V2 SETELAH MENERIMA
GANGGUAN
(SLL KEMBALI KE V1)

DAYA LENTING
RENDAH
V1 TIDAK KEMBALI KE
KEADAAN SEMULA
SETELAH MENERIMA
V2 GANGGUAN
(KEMBALI KE V2)

TAK BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN DIVERSITAS

SUKSESI BERKAITAN DENGAN INTERAKSI ANTAR ORGANISME

TIPE INTERAKSI

ORGANISME
TIPE INTERAKSI A B A B
BERINTERAKSI TAK BERINTERAKSI

NETRALISME 0 0 0 0
0 +
KOMPETISI - + 0 0
0 0
MUTUALISME + + - 0

PREDATISME + - - +
PARASITISME + - - +
KOMENSALISME + 0 - 0
(EPIFIT)
AMENSALISME 0 - 0 0
PROTOKOOPERASI + + 0 0
Kompetisi
Mutualisme
 PREDATISME
predator
prey
 PREDATISME TUMBUHAN KARNIVORA

Dionaea

Kantong semar
 PARASITISME

benalu Colletotricum coccodes

taliputri
Hemileia vastatrix
 KOMENSALISME

MELIPUTI JUGA SAPROFIT

AMENSALISME Allelopati
Cyperus rotundus

Gliricidia sepium

Imperata cylindrica
 KOMUNITAS VEGETASI
KOMUNITAS
M
E
K
N
O
Y
L
E
O
N
N
D
I
I
R
ATAU
I
P
ATAU
O
P
S
U
O
L
L
A
I
S
T
I
E
R
Susunan berbagai jenis vegetasi di suatu lokasi

Alami Buatan

HUTAN PEKARANGAN
SABANA TEGAL
RUMPUT SAWAH
SEMAK TALUN
TUNDRA LADANG
PADANG PASIR HUTAN PRODUKSI
HUTAN HUJAN TROPIK
HUTAN MUSIMAN
Taiga
Savana/sabana
STEPA
Padang pasir (gurun)
TUNDRA
PAYAU
 PEKARANGAN

TALUN
 TEGAL

SAWAH
LADANG/HUMA
 HUTAN TANAMAN INDUSTRI

HUTAN DAMAR HUTAN PINUS

HUTAN KARET HUTAN KINA

 DAERAH TRANSISI DUA KOMUNITAS

KO KO
MU MU
NI NI
T TA
AS S
A B

MENGANDUNG CAMPURAN JENIS VEGETASI YANG ADA DALAM

KOMUNITAS A DAN B (LEBIH KOMPLEKS)
HAL ITU TERJADI KARENA EFEK TEPI/PINGGIR (EDGE EFFECTS)
SPESIES YANG SERING MUNCUL DI KOMUNITAS PERALIHAN DISEBUT
SPESIES PINGGIR (EDGE SPECIES)
STRATIFIKASI: VEGETASI DALAM KOMUNITAS
SALING BERINTERAKSI (POHON DENGAN SESAMA POHON
ATAU DENGAN SEMAK / LIANA, RUMPUT, LUMUT KERAK),
MASING-MASING MENEMPATI STRATA ATAU LAPISAN
DARI ATAS KE BAWAH SECARA HORIZONTAL
HAL ITU TERJADI KARENA KEBUTUHAN FAKTOR
PERTUMBUHAN YANG BERBEDA (TERUTAMA CAHAYA)

PADANG RUMPUT MEMILIKI 3 STRATA: PERAKARAN,

PERMUKAAN TANAH, DAN RUMPUT (TAJUK)

HUTAN MEMILIKI 5 STRATA: DIBAWAH PERMUKAN TANAH,

PERMUKAAN TANAH / LANTAI HUTAN, HERBA (TINGGI ≤ 1 m), SEMAK
(TINGGI 2 – 5 m), POHON (TINGGI > 5 m-25/50/75/100),
STRATA PADANG STRATA KOMUNITAS
RUMPUT PERAIRAN
STRATA KOMUNITAS
HUTAN