Anda di halaman 1dari 4

RESUME KAJIAN DHUHA 8

Penceramah : Ust Zulfi Akmal, Lc. MA


Tanggal : Sabtu, 27 Oktober 2021

Nama : Winda Satila


NPM : 2110070170077
Program Studi : D III, RADIOLOGI
Kelas :B

JUDUL : Fiqih Pertemanan

Selama hidup, manusia akan berinteraksi dan ada di suatu lingkungan sosial
tertentu. Dari sekian banyak interaksi yang dilakukan, setiap individu akan menyortir
dan mengembangkan kedekatan emosional dengan satu atau beberapa orang untuk
kemudian menjalin pertemanan atau persahabatan.
Untuk mengembangkan hubungan pertemanan yang sehat, Anda harus memahami
beberapa tingkatan sahabat. Pakar persahabatan, Glenda D Shaw, membaginya
menjadi empat tingkat persahabatan yakni teman dekat, kolaborator, rekan,
dan mentor-mentee:
1. Teman dekat
Kelompok ini masuk ke dalam kategori teman yang paling dekat dan satu visi-misi
dengan Anda. Mereka yang masuk dalam kategori ini, termasuk orang yang
dipercaya, selalu mendukung, setia, dan bertahan selama beberapa periode.
"Kita sering mengubur konflik demi mempertahankan persahabatan, padahal konflik
yang dipendam bisa jadi boomerang di kemudian hari. Sebaiknya, atasi konflik itu
bersama-sama. Mereka yang masuk dalam kategori teman dekat adalah yang selalu
bisa terbuka dan mampu menyelesaikan konflik dengan baik," kata Shaw seperti
dilansir Well and Good, Ahad (1/8).
2. Kolaborator
Kolaborator diartikan sebagai teman pertama yang ditemui di sekolah, perguruan
tinggi, atau ketika pindah ke tempat baru. Mereka adalah bagian penting dari proses
adaptasi Anda pada lingkungan baru, dan mungkin Anda akan kehilangan kontak
dengan mereka jika menemukan pekerjaan baru atau beralih ke tahap kehidupan
berbeda.
Topik pembicaraan dengan kolaborator juga terbatas. Anda mungkin tidak bisa
berbicara soal kehidupan pribadi secara lebih dalam kepadanya.
3. Rekan
Tingkat pertemanan dibawah kolaborator disebut sebagai rekan. Kategori ini
terhubung karena memiliki minat, hasrat, hobi, maupun pekerjaan yang sama. Tentu
saja dalam kategori ini topik pembicaraan juga hanya berkutat soal hobi atau minat
yang sama tadi.
Sahabat yang saleh akan selalu membenarkan dan menasehati kita apabila salah.
Inilah sahabat yang sesungguhnya, bukan hanya sahabat saat bersenang-senang saja
atau sahabat yang memuji karena basa-basi saja. Sebuah ungkapan arab berbunyi:
‫ﺻﺪﻳﻘﻚ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ ﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﻚ‬
·“Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka”
·“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang
senantiasa membenarkanmu”
··Sahabat yang saleh juga akan selalu mendoakan shahabatnya karena apabila ia
mendoakan sahabatnya, sedangkan sahabatnya tidak mengetaui, maka malaikat juga
meng-amin-kan doa tersebut sambil mendoakan bagi yang berdoa tadi, artinya orang
yang mendoakan juga mendapatkan apa yang ia doakan kepada saudaranya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ك ْال ُم َو َّك ُل بِ ِه‬
ُ َ‫ك ُم َو َّك ٌل ُكلَّ َما َدعَا ألَ ِخي ِه بِ َخي ٍْر قَا َل ْال َمل‬ ٌ َ‫ب ُم ْستَ َجابَةٌ ِع ْن َد َر ْأ ِس ِه َمل‬
ِ ‫َد ْع َوةُ ْال َمرْ ِء ْال ُم ْسلِ ِم ألَ ِخي ِه بِظَه ِْر ْال َغ ْي‬
ْ
‫ك بِ ِمث ٍل‬َ َ‫آ ِمينَ َول‬
·“Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak
mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan
mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala
dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Aamiin.
Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim, no. 2733)
··Sifat seseorang dan kesalehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang
saleh, maka kita juga akan menjadi saleh dengan izin Allah.Perhatikan hadits berikut:

ِ ‫ َك َحا ِم ِل ال ِمس‬،‫ح َوالسَّوْ ِء‬


‫ْك‬ ِ ِ‫ “ َمثَ ُل ال َجل‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
ِ ِ‫يس الصَّال‬ ِ ‫ع َْن أَبِي ُمو َسى َر‬
َ ‫ َع ِن النَّبِ ِّي‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬
َ
‫ إِ َّما أ ْن‬:‫ير‬ ُ ً َ ْ َ ْ َ َ ِ ‫ فَ َحا ِم ُل ال ِم ْس‬،‫ير‬
ِ ‫ َونَافِخ ال ِك‬،‫ َوإِ َّما أ ْن ت َِج َد ِمنهُ ِريحًا طيِّبَة‬،ُ‫• َوإِ َّما أ ْن تَ ْبتَا َع ِمنه‬، َ‫ إِ َّما أ ْن يُحْ ِذيَك‬:‫ك‬ ِ ‫خ ال ِك‬
ِ ِ‫َونَاف‬
ً‫ َوإِ َّما أَ ْن تَ ِج َد ِريحًا خَ بِيثَة‬،‫ك‬ َ َ‫ق ثِيَاب‬ َ ‫“ يُحْ ِر‬
·“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual
minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun
penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau
membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang
buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]

BUKTI SCREENSHOOT

Anda mungkin juga menyukai