Kelas : 1B
Pertanyaan selanjutnya, apakah rasanya sama? Ternyata rasanya sama. Botolnya pun sama.
Apa yang membuat harga dan nilai dari air mineral tersebut melambung tinggi? Jawabannya
adalah lingkungan. Ketika air mineral itu berada di lingkungan kaki lima maka harganya pun
juga kaki lima. Ketika air mineral tersebut berada di sebuah bandara maka harganya pun juga
harga bandara. Dan ketika air mineral tersebut berada di restoran bintang lima maka harganya
pun harga bintang lima.
Perhatikan Agama Teman Dekat
Seperti itulah ilustrasi sederhana tentang pentingnya lingkungan bagi seorang muslim. Nabi
kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah
yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Dawud)
Kita terpengaruh dengan lingkungan. Kita terpengaruh dengan iman orang-orang yang ada di
sekitar dan di dalam kehidupan kita. Ketika hari-hari kita habiskan dengan orang-orang yang
imannya kaki lima maka kita akan mengikuti iman kaki lima. Dan apabila setiap hari kita
bergaul dengan orang-orang yang imannya bintang lima maka iman kita pun akan bintang
lima.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda dalam kesempatan yang lain,
“Perumpamaan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan
tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak
wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya.
Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan
mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
Inilah ilustrasi yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa seorang
manusia adalah insan yang lemah. Dan salah satu bentuk kelemahannya adalah dia sangat
terpengaruh dengan lingkungannya. Oleh karena itu, saudaraku yang dirahmati oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala, Jika kita ingin menaikkan nilai iman kita dan memuncakkannya, lalu
jika kita ingin menjaga keistiqomahannya maka bergaullah dengan sahabat-sahabat yang lain.
Bergaullah dengan orang-orang yang selalu mengingatkan kita agar senantiasa berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Agar kita senantiasa sujud dan rukuk kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, dan agar kita berusaha menahan lapar dan dahaga dalam bingkai puasa
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Jika kita bertemu dengan orang seperti itu, jaga baik-baik hubungan kita dengannya. Karena
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan
“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu
kejelekan,” (HR. Ibnu Majah dari Anas bin Malik)
Ketika berada di dekatnya. kita merasakan semangat keimanan yang tinggi. Kita memiliki
gairah untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita takut kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, sungkan untuk berbicara yang didalamnya ada unsur kemaksiatan.
Ketika kita bertemu dan ada orang yang seperti itu, maka bergaullah dengan mereka.
Dekatkan diri kita dengan mereka. Isi hidup kita dengan bergaul dengan mereka.
Bukankah yang membuat para sahabat menjadi generasi terbaik karena mereka berinteraksi
dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Generasi Terbaik
Mereka bergaul dan mereka menghabiskan waktu mereka dengan manusia terbaik, manusia
yang imannya paling kokoh, dan yang takwanya paling memuncak.
اس قَرْ نِي ثُ َّم الَّ ِذ ْينَ يَلُوْ نَهُ ْم ثُ َّم الَّ ِذ ْينَ يَلُوْ نَهُ ْم
ِ َّخَ ْي ُر الن