Anda di halaman 1dari 4

‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َعلَى‬ َ ‫ َو‬،ٍ‫ َو َبلَّغَ ُه ْم ِب َب َر َك ِة َن ِب ِّي ِه ُك َّل ُأمْ ِن َّية‬،ِ‫ب ْال َعلِ َّية‬ َ ‫هلل الَّذِيْ

َ ‫هلل الَّذِيْ َأ ْو‬


ِ ‫ص َل ْال ُم ْق ِبلِي َْن إلَ ْي ِه ِب َفضْ لِ ِه ِإلَى ْال َم َرا ِت‬ ِ ‫ اَ ْل َح ْم ُد‬،ِ‫ْل َحمْ ُد هلل‬
َ َ ‫اَّل‬ َ َ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ْ َ ِّ َ َ ْ ْ
‫ك‬ َ ‫ ش َه ُد نْ ال ِال َه ِإ هللاُ َوحْ َدهُ ال ش ِر ْي‬.ِ‫صحْ ِب ِه خي ِْر ال َب ِر َّية‬ َ ‫ َوآلِ ِه َو‬،ِ‫اع مِنْ َحق الرُّ ب ُْو ِب َّية‬ َ ‫اِئم ِب َما اسْ تط‬ ِ ‫َح ِبي ِْبنا َ مُح ّم ٍد ال َع ْب ِد الصَّال ِِح الق‬
َ
‫ُأ‬ ‫َأ‬
‫ ْوصِ ْينِيِ َن ْفسِ يْ َوِإيَّا ُك ْم‬،ِ‫ مَّا َبعْ دَه َف َيا عِ َبا َد هللا‬.ْ‫ اَلَّذِيْ اَل َن ِبيَّ َبعْ دَ ه‬،ِ‫صاحِبُ ا ْخاَل ِق ال َّس ِن َّية‬ ‫َأْل‬ َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا َو َم ْواَل َنا م َُحمَّداً ﷺ‬،ُ‫لَه‬
َ ‫ك ِإاَّل َرحْ َم ًة ل ِْل َعالَم‬
‫ِين‬ َ ‫ َو َما َأرْ َس ْل َنا‬،‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫ ِبسْ ِم‬،‫ َقا َل هللاُ َت َعالَى فِيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ َ ‫ َف َق ْد َف‬،ِ‫ِب َت ْق َوى هللا‬

  Ma’asyiral hadirin jamaah Jumah hafidhakumullah,   


Pada hari Jumat yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kami berwasiat kepada pribadi
kami sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada
Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya. 
  Hadirin jamaah jumah hafidhakumullah,  
َ‫هللا َق َس َم َب ْي َن ُك ُم اَأْل ْخاَل قَ َك َما َق َس َم َب ْي َن ُك ُم ااْل َرْ َزاق‬
َ َّ‫ َقا َل َبعْ ضُ ْال ُح َك َما ِء ِإن‬ 
  Artinya: “Sebagian ulama ahli hikmah berkata, ‘Sesungguhnya Allah membagi-bagi
akhlak kalian sebagaimana Ia membagikan rezeki kepada kalian’.”   Secara material, ada
orang yang diberikan rezeki melimpah ruah, serba kecukupan; ada pula yang sederhana,
tak begitu banyak. Demikian pula akhlak. Ada orang yang diberi anugerah oleh Allah
mempunyai akhlak yang sangat bagus, menjadi orang yang shalih. Ada juga yang
akhlaknya lumayan bagus. Dan ada pula yang kurang punya adab.    Mari kita introspeksi
diri kita masing-masing, kita termasuk golongan orang yang mana?
Sayyidina Umar ibn Khattab mengatakan:  

‫ل َأنْ تُ َحا َسبُوْ ا‬


َ ‫ َحاسِ ب ُْوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َق ْب‬    Artinya: “Introspeksilah pribadi kalian masing-masing
sebelum kalian dihisab pada hari kiamat nanti.”   
Hadirin,   

َ ‫ُت َحا‬
Di sini Sayyidina Umar tidak mengatakan:   ‫سب ُْوا‬ ْ‫ َحاسِ ب ُْوا َغي َْر ُك ْم َق ْب َل َأن‬ 
  Artinya: “Hitung-hitunglah amal orang lain sebelum kalian dihisab.”   Maksudnya
Sayyidina Umar supaya kita tidak suka mengoreksi pribadi orang lain. Namun kita
koreksi pribadi kita masing-masing.

Ar-Rafi’i berkata:    ْ‫عي ُْو ُب ُه َوه َُو الَ َي ْد ِري‬ ْ ‫ َك ُث َر‬،‫اس‬


ُ ‫ت‬ ِ ‫ب ال َّن‬
ِ ‫ َمنْ َش َغلَ ُه ِب ُعي ُْو‬ 
Artinya: “Barangsiapa sibuk mencari kekurangan orang lain, cacat pribadinya akan
menumpuk banyak sedangkan ia sendiri tidak mengetahui.”    Pepatah mengatakan,
“Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak terlihat.” Menggambarkan
bagaimana orang yang suka mencari kesalahan orang lain namun lupa mengoreksi dirinya
sendiri.    Hadirin hafidhakumullah,    Baginda Nabi Agung Muhammad ‫ ﷺ‬adalah pribadi
sangat mulia. Ia diciptakan sebagai teladan atau prototipe orang yang akhlaknya benar-
benar diakui oleh Allah dalam Al-Quran dengan sanjungan Allah berupa:   ‫َل َع َلى‬ َ ‫َوِإ َّن‬
‫ك‬
ٍ‫عظِ يم‬
َ ‫ ُخلُ ٍق‬   
Artinya: “Sesungguhnya kamu (Muhammad) pasti mempunyai akhlak yang sangat
agung.” (QS Al-Qalam: 4) 
  Nabi Muhammad adalah pribadi yang perhatiannya kepada masyarakat di sekitarnya
sangat besar. Keberadaannya membuat orang yang di sekitarnya merasa terayomi. Ia tidak
pernah merugikan orang lain. Apalagi sampai merugikan, mengecewakan saja Nabi tidak
pernah kecuali jika memang pribadi orang yang kecewa adalah orang yang iri atau hasud
atas kebaikan dan kerasulan Baginda Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.    Suatu ketika Nabi
Muhammad pernah mendapatkan uang 90.000 dirham atau setara dengan sekitar Rp350
juta. Rasulullah kemudian membagikannya kepada masyarakat di sekitar sampai benar-
benar habis. Setelah uang habis, tiba-tiba ada seorang miskin datang sowan kepada Nabi. 
“Ya Rasulallah, kami belum dapat.”    Kata Nabi, “Wah, ini sudah habis semua. Tapi
kamu tetaplah tenang. Jangan khawatir! Sana pergilah ke toko. Belanjalah sesuai dengan
kebutuhanmu. Dan bilang sama penjualnya, nanti insyaallah aku yang akan membayar.”   
Seperti demikianlah profil Rasulullah yang all out dalam membela masyarakat. Tidak
menumpuk kekayaan pribadi sedangkan di sampingnya susah, diabaikan pura-pura tidak
tahu. Banyak orang yang inginnya ditokohkan di tengah-tengah masyarakat. Namun
belum mau meneladani bagaimana Nabi memposisikan dirinya sebagai tokoh
masyarakat.    Nabi Muhammad bukanlah tokohnya umat Islam saja. Dalam membangun
peradaban Madinah, Nabi Muhammad berdiri di atas semua golongan. Orang-orang non-
Muslim pun, asalkan dzimmi atau tidak melawan, memerangi Islam, akan mendapat
perlindungan penuh dari Rasulullah ‫ﷺ‬. 
  Hadirin jamaah Jumah hafidhakumullah,   
Para sahabat, orang yang hidup pada generasi terbaik sepanjang sejarah juga berusaha
melakukan hal-hal yang dicontohkan oleh baginda Nabi Agung Muhammad ‫ﷺ‬. Sahabat
ْ ‫بَِأ‬
Abud Darda’ mengaku:    ‫س َماِئ ِه ْم‬ ‫ِإنِّ ْي َأَل ْد ُعوْ َس ْب ِع ْينَ ِم ْن ِإ ْخ َوانِ ْي فِ ْي ُسجُوْ ِديْ ُأ َس ِّم ْي ِه ْم‬
‫ح ٍد (أو كما قال) ـ‬ ِ ‫احدًا بَ ْع َد َوا‬
ِ ‫َو‬
  Artinya: “Sesungguhnya aku mendoakan 70 orang dari saudara-saudaraku dalam
sujudku. Saya sebut nama mereka masing-masing satu persatu.”
    Potret orang shalih adalah orang yang berkepribadian baik. Entah itu saat di depan
khalayak, atau pun bahkan saat sendirian di tengah malam, saat memanjatkan doa-doa
munajat, saat sujud dalam sunyi, mereka tetap berkepribadian baik. Orang baik bukanlah
orang yang apabila ada orang lain ia menghardik setan namun saat mereka sendiri di
kamar atau sejenisnya, ia justru memuja setan.    Hadirin hafidhakumullah,    Agar kita
menjadi orang baik, salah satu caranya adalah melalui berteman dengan orang-orang baik.
Ciri-ciri orang yang baik adalah orang yang jika kita semakin mendekat, semakin hari
semakin dekat, saat itu pula akan semakin tampak kebaikan-kebaikan yang terkuak,
berarti orang yang demikian adalah orang baik.    Sebaliknya, apabila kita berteman
kepada seseorang, semakin hari semakin lama semakin tampak keburukan-keburukan
yang ia lakukan, berarti orang yang mempunyai tipe seperti ini adalah orang buruk.    Di
antara cara kita untuk menyeleksi teman itu termasuk baik atau tidak adalah dengan cara
melihat siapa saja teman yang ia kumpuli. Jika kita lihat teman-teman orang tersebut baik,
setidaknya kita bisa menilai secara umum bahwa orang itu adalah orang baik. Sebaliknya,
jika perkumpulannya adalah orang-orang buruk, suka minuman keras, narkoba dan lain
sebagainya, secara umum ia masuk kategori mereka. Adapun orang-orang khusus yang
dalam rangka dakwah atau misi-misi tertentu, itu adalah pengecualian.    Dalam sebuah
syair dikatakan:   

ْ‫َي ْه َتدِي‬ ‫ار ِن‬ ٍ ‫ َف ُك ُّل َق ِري‬   ‫ َع ِن ْال َمرْ ِء الَ َتسْ َأ ْل َو َس ْل َعنْ َق ِر ْي ِن ِه‬ 
َ ‫ْن ِب ْال ُم َق‬
Artinya: “Jangan menanyakan tentang profil seseorang secara langsung. Tanyakan saja
bagaimana profil kawan-kawannya. Sebab setiap teman akan selalu mengekor kepada
sikap orang yang ditemani.”
  Hadirin… 
  Ada sebuah ilmu yang membahas tentang hipnotis. Hipnotis yang kita kenal bisa
memasuki alam bawah sadar tersebut bentuknya beraneka ragam. Ada yang melalui
tangan, gerakan, maupun perkataan.    Ada iklan satu produk yang diiklan di televisi
dengan diulang-ulang bisa jadi sampai 100 kali sehari. Tujuannya apa? Kalau hanya
mengenalkan satu produk, cukup sekali atau lima kali tayang sudah cukup. Namun bukan
begitu tujuannya. Ia mempunyai tujuan menghipnotis. Memasukkan satu produk ke dalam
alam bawah sadar kita dengan cara disampaikan melalui audio visual secara masif,
berulang-ulang. Dengan begitu, jika sudah tertanam, penonton akan membeli produk
sesuai perintah alam bawah sadarnya.    Begitu pula orang berteman. Orang yang
berteman atau mempunyai lingkungan baik, karena kebaikan selalu diulang secara terus
menerus di depan mata baik siang maupun malam, secara otomatis alam bawah sadar
seseorang akan memerintahkan kebaikan. Begitu pula orang yang kumpulnya dengan
preman yang suka berkelahi, biasa bergumul dengan tetangga yang suka ngerumpi,
senang menonton sinetron yang isinya pacaran, berkelahi, KDRT, dan lain sebagainya,
jika hal ini berkesinambungan secara terus menerus, akan merusak kepribadian
seseorang.    Oleh karena itu, Nabi Ibrahim sampai meninggalkan istrinya Hajar dan
Ismail di samping Ka’bah persis. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka untuk menuju
Palestina karena wahyu dari Allah. Nabi Ibrahim tega meninggalkan mereka di lembah
nan tandus, tidak ada sumber mata air dan tumbuh-tumbuhan. Tekad Ibrahim sangat kuat.
Hanya ada satu alasan meninggalkan mereka di situ, yaitu di lembah yang berada di sisi
Baitul Haram, di samping Ka’bah yang mulia. Sehingga harapan Ibrahim adalah karena
dekat Ka’bah, nantinya mereka rajin melakukan ibadah kepada Allah berupa shalat. 

  Dalam Al-Quran disebutkan doa Ibrahim:    ‫ذِي‬ ‫ت ِمنْ ُذرِّ َّيتِي ِب َوا ٍد َغي ِْر‬ ُ ‫َر َّب َنا ِإ ِّني َأسْ َك ْن‬
ِ ‫صاَل َة َفاجْ َع ْل َأ ْفِئدَ ًة م َِن ال َّن‬
‫اس َته ِْوي ِإ َلي ِْه ْم َوارْ ُز ْق ُه ْم‬ َّ ‫ك ْالم َُحرَّ ِم َر َّب َنا لِ ُيقِيمُوا ال‬ َ ‫َزرْ ٍع عِ ْندَ َب ْي ِت‬
َ ‫ت َل َعلَّ ُه ْم َي ْش ُكر‬
‫ُون‬ ِ ‫الث َم َرا‬ َّ ‫م َِن‬ 
  Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami menempatkan keturunan kami di sebuah
lembah yang tandus, tidak ada tanaman di samping Baitul Haram. Tuhan kami supaya
mereka menunaikan shalat. Jadikan hati-hati manusia ingin mendatangi mereka. Berilah
mereke rezeki supaya mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)   Dengan demikian, sudah
semestinya kita membangun komunitas-komunitas, pertemanan-pertemanan kita dengan
‫‪komunitas dan pertemanan yang isinya orang-orang baik. Supaya kita bisa ikut-ikutan‬‬
‫‪berubah menjadi semakin lebih baik-lebih baik.   ‬‬
‫‪Hadirin…    Semoga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah untuk selalu berbuat‬‬
‫‪baik secara istiqamah, nantinya kita diberi anugrah oleh Allah pada saatnya kita kembali‬‬
‫‪kelak kita meninggal, kita dan keluarga kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah.‬‬
‫‪Amin Allahumma amin.‬‬

‫الحكيم‪  .‬‬ ‫بارك هللا لي ولكم في القرأن العظيم‪ ،‬وجعلني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر‬
‫ْطان الرَّ ِجيْم‪ ،‬بسم هللا الرحمن‬ ‫هلل م َِن ال َّشي ِ‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬ ‫إنه هو ال َبرُّ ال َّت َّوابُ الرَّ ُؤ ْوفُ الرَّ ِحيْم‪ .‬أع ُ‬
‫ت‬‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا ِ‬ ‫ان َلفِي ُخسْ ٍر (‪ِ )٢‬إاَّل الَّذ َ‬ ‫الرحيم‪َ ،‬و ْال َعصْ ِر (‪ِ )١‬إنَّ اِإْل ْن َس َ‬
‫ت َأرْ َح ُم الرّ ا ِح ِمي َْن ـ‬ ‫اغفِرْ َوارْ َح ْم َوَأ ْن َ‬ ‫صب ِْر (‪ )٣‬ـ َوقُ ْل َربِّ ْ‬ ‫ص ْواـ ِبال َّ‬ ‫اص ْواـ ِب ْال َح ِّق َو َت َوا َ‬ ‫‪َ  ‬و َت َو َ‬
‫ه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِإالَّ ‪  Khutbah II  ‬‬ ‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬وَأ ْش َ‬‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫الحمد ِ‬
‫إلى ِرضْ َوا ِنهِ‪.‬‬ ‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ي َ‬ ‫هللاُ َوهللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا ‪َ  ‬أمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأم ٍْر َب َدَأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه‬ ‫هللا فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬ ‫ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َومَآلِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫آل‬ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫َ‬
‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن‬ ‫يآِئك َو ُر ُسل َِك َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِب َ‬
‫َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َو َعنْ َبقِ َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ان‬
‫اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن‬ ‫ِك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن ‪  ‬اَلل ُه َّم ْ‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمت َ‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ت الل ُه َّم َأعِ ِّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫مْوا ِ‬ ‫ت اَالَحْ يآ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ َ‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ادَك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َب َ‬ ‫َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا‬ ‫ك ِإ َلى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬ ‫ْن َوَأعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬ ‫ك َأعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬ ‫َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ َأعْ دَ اَئ َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف َت ِن َو ْالم َِح ِن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪َ ،‬عنْ َب َل ِد َنا‬ ‫ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫لعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة‬ ‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْا َ‬ ‫ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْل ِ‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا اَ ْنفُ َس َنا َوِإنْ َل ْم َت ْغفِرْ َل َنا َو َترْ َح ْم َنا َل َن ُك ْو َننَّ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫لع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬ ‫هللا َيْأ ُم ُر‪ِ  ‬باْ َ‬
‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫م َِن ْا َ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬ ‫ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا ْك َبرْ‬‫َأ‬ ‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai