Anda di halaman 1dari 6

Khutbah I

،‫ب الْ َعلِيَّ ِة‬


ِ ِ‫ضلِ ِه إِىَل الْمرات‬
ََ ْ ‫ص َل الْ ُم ْقبِلِنْي َ إلَْي ِه بَِف‬ ِ ِ ِ
َ ‫ اَحْلَ ْم ُد هلل الَّذ ْي أ َْو‬،‫اَحْلَ ْم ُد هلل‬
‫الصالِ ِح‬
َّ ‫صلَّى اهللُ َو َسلَّ َم َعلَى َحبِْيبِناَ حُم ّم ٍد الْ َعْب ِد‬ ٍِ ِ ِ
َ ‫ َو‬0،‫َو َبلَّغَ ُه ْم بَِبَر َكة نَبِيِّه ُك َّل أ ُْمنيَّة‬
‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ اِلَهَ إِاَّل‬0.‫ص ْحبِ ِه خَرْيِ الْرَبِ يَِّة‬ ِِ ِ ُّ ‫الْ َقائِ ِم مِب َا استَطَاع ِمن ح ِّق‬
َ ‫ َوآله َو‬،‫الربُ ْوبِيَّة‬ َ ْ َ ْ
‫َن َسيِّ َدنَا َو َم ْواَل نَا حُمَ َّمداً ﷺ‬ َّ ‫ َوأَ ْش َه ُد أ‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫ أ ََّما َب ْعد‬.‫ اَلَّ ِذ ْي اَل نَيِب َّ َب ْع َد ْه‬0،‫السنِيَّ ِة‬
َّ ‫َخاَل ِق‬ ْ ‫ب اأْل‬ ُ ‫صاح‬
ِ
َ
ِ ‫ أُو ِصييِنِ َن ْف ِسي وإِيَّا ُكم بَِت ْقوى‬،‫اهلل‬ ِ ‫َفيا ِعباد‬
ُ‫ال اهلل‬َ َ‫ ق‬.‫ َف َق ْد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن‬،‫اهلل‬ َ ْ َْ ْ ْ ََ َ
ِ ِ َ َ‫ َو َما أ َْر َس ْلن‬،‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫ بِس ِم‬، ِ‫َتعاىَل يِف كِتَابِِه الْ َك ِرمْي‬
َ ‫اك إِاَّل َرمْح َةً ل ْل َعالَم‬
‫ني‬ َّ ‫اهلل الرَّمْح َ ِن‬ ْ ْ َ
Ma’asyiral hadirin jamaah Jumah hafidhakumullah, 

Pada hari Jumat yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kami berwasiat kepada pribadi kami
sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah
subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya. 

Hadirin jamaah jumah hafidhakumullah,

ِ
‫اق‬ ْ ‫ض احْلُ َك َماء إِ َّن اهللَ قَ َس َم َبْينَ ُك ُم اأْل‬
َ ‫َخاَل َق َك َما قَ َس َم َبْينَ ُك ُم ااْل َْر َز‬ ُ ‫قَ َال َب ْع‬ 
Artinya: “Sebagian ulama ahli hikmah berkata, ‘Sesungguhnya Allah membagi-bagi akhlak kalian
sebagaimana Ia membagikan rezeki kepada kalian’.”

Secara material, ada orang yang diberikan rezeki melimpah ruah, serba kecukupan; ada pula yang
sederhana, tak begitu banyak. Demikian pula akhlak. Ada orang yang diberi anugerah oleh Allah
mempunyai akhlak yang sangat bagus, menjadi orang yang shalih. Ada juga yang akhlaknya
lumayan bagus. Dan ada pula yang kurang punya adab. 

Mari kita introspeksi diri kita masing-masing, kita termasuk golongan orang yang mana? Sayyidina
Umar ibn Khattab mengatakan:
ِ
َ َ‫حاسُب ْوا أَْن ُف َس ُك ْم َقْب َل أَ ْن حُت‬ 
‫اسُب ْوا‬ َ
Artinya: “Introspeksilah pribadi kalian masing-masing sebelum kalian dihisab pada hari kiamat
nanti.” 
Hadirin, 

Di sini Sayyidina Umar tidak mengatakan:


ِ
َ َ‫حاسُب ْوا َغْيَر ُك ْم َقْب َل أَ ْن حُت‬ 
‫اسُب ْوا‬ َ
Artinya: “Hitung-hitunglah amal orang lain sebelum kalian dihisab.”
 
Maksudnya Sayyidina Umar supaya kita tidak suka mengoreksi pribadi orang lain. Namun kita
koreksi pribadi kita masing-masing. Ar-Rafi’i berkata: 

‫ت عُُي ْوبُهُ َو ُه َو الَ يَ ْد ِر ْي‬ ِ ‫َم ْن َشغَلَهُ بِعُُي ْو ِب الن‬


ْ ‫ َك ُثَر‬،‫َّاس‬
Artinya: “Barangsiapa sibuk mencari kekurangan orang lain, cacat pribadinya akan menumpuk
banyak sedangkan ia sendiri tidak mengetahui.” 

Pepatah mengatakan, “Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak terlihat.”
Menggambarkan bagaimana orang yang suka mencari kesalahan orang lain namun lupa
mengoreksi dirinya sendiri. 

Hadirin hafidhakumullah, 

Baginda Nabi Agung Muhammad ‫ ﷺ‬adalah pribadi sangat mulia. Ia diciptakan sebagai teladan atau
prototipe orang yang akhlaknya benar-benar diakui oleh Allah dalam Al-Quran dengan sanjungan
Allah berupa:

‫َّك لَ َعلَى ُخلُ ٍق َع ِظي ٍم‬


َ ‫وإِن‬ َ
Artinya: “Sesungguhnya kamu (Muhammad) pasti mempunyai akhlak yang sangat agung.” (QS Al-
Qalam: 4) 

Nabi Muhammad adalah pribadi yang perhatiannya kepada masyarakat di sekitarnya sangat besar.
Keberadaannya membuat orang yang di sekitarnya merasa terayomi. Ia tidak pernah merugikan
orang lain. Apalagi sampai merugikan, mengecewakan saja Nabi tidak pernah kecuali jika memang
pribadi orang yang kecewa adalah orang yang iri atau hasud atas kebaikan dan kerasulan Baginda
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. 

Suatu ketika Nabi Muhammad pernah mendapatkan uang 90.000 dirham atau setara dengan
sekitar Rp350 juta. Rasulullah kemudian membagikannya kepada masyarakat di sekitar sampai
benar-benar habis. Setelah uang habis, tiba-tiba ada seorang miskin datang sowan kepada Nabi. 

“Ya Rasulallah, kami belum dapat.” 

Kata Nabi, “Wah, ini sudah habis semua. Tapi kamu tetaplah tenang. Jangan khawatir! Sana
pergilah ke toko. Belanjalah sesuai dengan kebutuhanmu. Dan bilang sama penjualnya, nanti
insyaallah aku yang akan membayar.” 
Seperti demikianlah profil Rasulullah yang all out  dalam membela masyarakat. Tidak menumpuk
kekayaan pribadi sedangkan di sampingnya susah, diabaikan pura-pura tidak tahu. Banyak orang
yang inginnya ditokohkan di tengah-tengah masyarakat. Namun belum mau meneladani
bagaimana Nabi memposisikan dirinya sebagai tokoh masyarakat. 

Nabi Muhammad bukanlah tokohnya umat Islam saja. Dalam membangun peradaban Madinah,
Nabi Muhammad berdiri di atas semua golongan. Orang-orang non-Muslim pun,
asalkan dzimmi  atau tidak melawan, memerangi Islam, akan mendapat perlindungan penuh dari
Rasulullah ‫ﷺ‬. 

Hadirin jamaah Jumah hafidhakumullah, 

Para sahabat, orang yang hidup pada generasi terbaik sepanjang sejarah juga berusaha melakukan
hal-hal yang dicontohkan oleh baginda Nabi Agung Muhammad ‫ﷺ‬. Sahabat Abud Darda’ mengaku: 

‫اح ٍد‬
ِ ‫اح ًدا بع َد و‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ ‫إيِّنْ أَل َْدعُ ْو َسْبعنْي َ م ْن إ ْخ َوايِن ْ يِف ْ ُس ُج ْود ْي أُمَسِّْيه ْم بأَمْسَائه ْم َو‬
‫(أو كما قال) ـ‬
Artinya: “Sesungguhnya aku mendoakan 70 orang dari saudara-saudaraku dalam sujudku. Saya
sebut nama mereka masing-masing satu persatu.” 

Potret orang shalih adalah orang yang berkepribadian baik. Entah itu saat di depan khalayak, atau
pun bahkan saat sendirian di tengah malam, saat memanjatkan doa-doa munajat, saat sujud dalam
sunyi, mereka tetap berkepribadian baik. Orang baik bukanlah orang yang apabila ada orang lain ia
menghardik setan namun saat mereka sendiri di kamar atau sejenisnya, ia justru memuja setan. 

Hadirin hafidhakumullah, 

Agar kita menjadi orang baik, salah satu caranya adalah melalui berteman dengan orang-orang
baik. Ciri-ciri orang yang baik adalah orang yang jika kita semakin mendekat, semakin hari semakin
dekat, saat itu pula akan semakin tampak kebaikan-kebaikan yang terkuak, berarti orang yang
demikian adalah orang baik. 

Sebaliknya, apabila kita berteman kepada seseorang, semakin hari semakin lama semakin tampak
keburukan-keburukan yang ia lakukan, berarti orang yang mempunyai tipe seperti ini adalah orang
buruk. 

Di antara cara kita untuk menyeleksi teman itu termasuk baik atau tidak adalah dengan cara
melihat siapa saja teman yang ia kumpuli. Jika kita lihat teman-teman orang tersebut baik,
setidaknya kita bisa menilai secara umum bahwa orang itu adalah orang baik. Sebaliknya, jika
perkumpulannya adalah orang-orang buruk, suka minuman keras, narkoba dan lain sebagainya,
secara umum ia masuk kategori mereka. Adapun orang-orang khusus yang dalam rangka dakwah
atau misi-misi tertentu, itu adalah pengecualian. 

Dalam sebuah syair dikatakan: 


‫ فَ ُك ُّل قَ ِريْ ٍن بِالْ ُم َق َار ِن َي ْهتَ ِد ْي‬ #  ‫َع ِن الْ َم ْر ِء الَ تَ ْسأ َْل َو َس ْل َع ْن قَ ِريْنِ ِه‬
Artinya: “Jangan menanyakan tentang profil seseorang secara langsung. Tanyakan saja bagaimana
profil kawan-kawannya. Sebab setiap teman akan selalu mengekor kepada sikap orang yang
ditemani.”

Hadirin… 

Ada sebuah ilmu yang membahas tentang hipnotis. Hipnotis yang kita kenal bisa memasuki alam
bawah sadar tersebut bentuknya beraneka ragam. Ada yang melalui tangan, gerakan, maupun
perkataan. 

Ada iklan satu produk yang diiklan di televisi dengan diulang-ulang bisa jadi sampai 100 kali sehari.
Tujuannya apa? Kalau hanya mengenalkan satu produk, cukup sekali atau lima kali tayang sudah
cukup. Namun bukan begitu tujuannya. Ia mempunyai tujuan menghipnotis. Memasukkan satu
produk ke dalam alam bawah sadar kita dengan cara disampaikan melalui audio visual secara
masif, berulang-ulang. Dengan begitu, jika sudah tertanam, penonton akan membeli produk sesuai
perintah alam bawah sadarnya. 

Begitu pula orang berteman. Orang yang berteman atau mempunyai lingkungan baik, karena
kebaikan selalu diulang secara terus menerus di depan mata baik siang maupun malam, secara
otomatis alam bawah sadar seseorang akan memerintahkan kebaikan. Begitu pula orang yang
kumpulnya dengan preman yang suka berkelahi, biasa bergumul dengan tetangga yang suka
ngerumpi, senang menonton sinetron yang isinya pacaran, berkelahi, KDRT, dan lain sebagainya,
jika hal ini berkesinambungan secara terus menerus, akan merusak kepribadian seseorang. 

Oleh karena itu, Nabi Ibrahim sampai meninggalkan istrinya Hajar dan Ismail di samping Ka’bah
persis. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka untuk menuju Palestina karena wahyu dari Allah. Nabi
Ibrahim tega meninggalkan mereka di lembah nan tandus, tidak ada sumber mata air dan tumbuh-
tumbuhan. Tekad Ibrahim sangat kuat. Hanya ada satu alasan meninggalkan mereka di situ, yaitu di
lembah yang berada di sisi Baitul Haram, di samping Ka’bah yang mulia. Sehingga harapan Ibrahim
adalah karena dekat Ka’bah, nantinya mereka rajin melakukan ibadah kepada Allah berupa shalat. 

Dalam Al-Quran disebutkan doa Ibrahim: 


ِِ ِ ِ ٍ
‫يموا‬ َ ِ‫ت ِم ْن ذُِّريَّيِت بَِواد َغرْيِ ذي َز ْر ٍع ِعْن َد َبْيت‬
ُ ‫ك الْ ُم َحَّرم َربَّنَا ليُق‬ ْ ‫َربَّنَا إِيِّن أ‬
ُ ‫َس َكْن‬
ِ ‫َّاس َته ِوي إِلَي ِهم وارز ْقهم ِمن الثَّمر‬
‫ات لَ َعلَّ ُه ْم‬ ِ ِ
ََ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ْ ْ ِ ‫اج َع ْل أَفْئ َد ًة م َن الن‬ْ َ‫الصَّاَل َة ف‬
‫يَ ْش ُك ُرو َن‬ 
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami menempatkan keturunan kami di sebuah lembah
yang tandus, tidak ada tanaman di samping Baitul Haram. Tuhan kami supaya mereka menunaikan
shalat. Jadikan hati-hati manusia ingin mendatangi mereka. Berilah mereke rezeki supaya mereka
bersyukur. (QS Ibrahim: 37)
‫‪Dengan demikian, sudah semestinya kita membangun komunitas-komunitas, pertemanan-‬‬
‫‪pertemanan kita dengan komunitas dan pertemanan yang isinya orang-orang baik. Supaya kita bisa‬‬
‫‪ikut-ikutan berubah menjadi semakin lebih baik-lebih baik. ‬‬

‫‪Hadirin… ‬‬

‫‪Semoga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah untuk selalu berbuat baik secara istiqamah,‬‬
‫‪nantinya kita diberi anugrah oleh Allah pada saatnya kita kembali kelak kita meninggal, kita dan‬‬
‫‪keluarga kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Amin Allahumma amin.‬‬

‫بارك اهلل يل ولكم يف القرأن العظيم‪ ،‬وجعلين وإياكم مبا فيه من اآليات والذكر‬
‫الر ِجْيم‪،‬‬ ‫اهلل ِمن الشَّي ِ‬
‫طان َّ‬ ‫ِ‬
‫الرحْيم‪ .‬أعُوذُ بِ َ ْ‬
‫ف َّ ِ‬ ‫الر ُؤ ْو ُ‬
‫اب َّ‬ ‫البُّر الت ََّّو ُ‬
‫احلكيم‪ .‬إنه هو َ‬
‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِر (‪ )١‬إ َّن اإْلِ نْ َسا َن لَفي ُخ ْس ٍر (‪ )٢‬إاَّل الذ َ‬
‫ين‬ ‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‪َ ،‬والْ َع ْ‬
‫اص ْوا بِ َّ‬ ‫آمنُوا وع ِملُوا َّ حِل ِ‬
‫الصرْبِ (‪ )٣‬ـ‬ ‫اص ْوا بِاحْلَ ِّق َوَت َو َ‬
‫الصا َات َوَت َو َ‬ ‫َ ََ‬
‫الرامِحِ نْي َ ـ‬
‫ت أ َْر َح ُم ّ‬‫ب ا ْغ ِف ْر َو ْار َح ْم َوأَنْ َ‪0‬‬
‫َ‪ ‬وقُ ْل َر ِّ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ ِِ‬ ‫لى إِ ْح َسانِِه َو ُّ‬ ‫ِ‬


‫لى َت ْوفْيقه َوا ْمتنَانه‪َ .‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن الَ الَهَ إِالَّ اهللُ‬
‫الشك ُْر لَهُ َع َ‬ ‫احلمد هلل َع َ‬
‫أن سيِّ َدنَا حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬ ‫َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫إىل‬
‫َ‬ ‫‪0‬‬
‫ي‬ ‫َّاع‬ ‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد َّ َ‬
‫َص َحابِِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِْي ًما كِ ْثيًرا‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد ِو َعلَى اَله َوأ ْ‬‫الله َّم َ‬
‫ِر ْ ِِ‬
‫ض َوانه‪ُ .‬‬

‫َّاس اَِّت ُقوا اهللَ فِْي َما أ ََمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما نَ َهى َو ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬
‫َن اهللَ‬ ‫أ ََّما َب ْع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬
‫ِ‬
‫ال تَعاَىَل إِ َّن اهللَ َو َمآلئ َكتَهُ‬ ‫أ ََمَر ُك ْم بِأ َْم ٍر بَ َدأَ فِْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـىَن مِب َآل ئِ َكتِ ِه بِ ُق ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬
‫الله َّم َ‬ ‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬ ‫صل ْو َن َع َ‬
‫يُ َ ُّ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِآل َسيِّ ِدناَ حُمَ َّم ٍد َو َعلَى اَنْبِيآئِ َ‪0‬‬
‫ك‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬
‫الر ِاش ِديْ َن أَىِب بَ ْك ٍر َوعُ َمر‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك َو َمآلئ َك ‪0‬ة الْ ُم َقَّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ِ‬
‫َو ُر ُسل َ‬
‫ان اِىَل َي ْوِم‬
‫الصحاب ِة والتَّابِعِ وتَابِعِي التَّابِعِ هَل م بِاِحس ٍ‬
‫نْي َ ُ ْ ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َوعُثْ َمان َو َعلى َو َع ْن بَقيَّة َّ َ َ َ نْي َ َ‬
‫ك يا أَرحم َّ مِحِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫الدِّيْ ِن َو ْار َ‬
‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬
‫ات اَالَح ِ‬
‫يآء ِمْن ُه ْم‬ ‫ات والْمسلِ ِم والْمسلِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ْ‬ ‫لله َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫اَ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْر‬‫الله َّم أَعِّز اْ ِإل ْسالَ َ‪0‬م َوالْ ُم ْسلمنْي َ َوأَذ َّل الش ِّْر َك َوالْ ُم ْش ِركنْي َ َوانْ ُ‬ ‫َواْالَ ْم َوات ُ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْمل ْسلِ ِمنْي َ َو َد ِّم ْر‬ ‫ْ‬ ‫صَر الدِّيْ َن َو‬ ‫َ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ‬
‫ُ‬ ‫ِعبَ َاد َك الْ ُم َو ِّح ِديَّةَ َوانْ‬
‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ك إِىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ‬ ‫ك أ َْع َداءَ الدِّيْ ِن َوأ َْع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫أ َْع َدائَ َ‬
‫الزالَ ِز َل َواْملِ َح َن َو ُس ْوءَ اْ ِلفنَت ِ َواْملِ َح ِن‪َ ،‬ما ظَ َهَر ِمْن َها َو َما بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن َبلَ ِدنَا‬ ‫َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬
‫ب اْ َلعالَ ِمنْي َ ‪ .‬ربَّنَا آتِناَ ىِف‬
‫َ‬ ‫خآصةً َو َسائِِر اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬
‫عآمةً يَا َر َّ‬ ‫اِنْ ُدونِْي ِسيَّا َّ‬
‫ُِ‬ ‫ِ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَْن ُف َسنَا َوإِ ْن ْمَل‬ ‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوىِف اْآلخَر ِة َح َسنَةً َوقَ َ َ‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ُّ‬
‫‪َ.‬ت ْغ ِفر لَنَا وَترمَح نَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن اْخل ِ‬
‫اس ِريْ َن‬ ‫ْ َ َ‬ ‫ْ َْ ْ‬
‫ىب َو َيْن َهى َع ِن‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ ِِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫عبَ َاداهلل ! إ َّن اهللَ يَأْ ُم ُرنَا باْ َلع ْدل َواْإل ْح َسان َوإيْتآء ذي اْل ُق ْر َ‬
‫شآء َوالْ ُمْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِ‪0‬ي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلع ِظْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‬‫اْل َفح ِ‬
‫ْ‬
‫وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ْر‬ ‫َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai