Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH
Tentang
GAMAIK DAN BAKABA

DISUSUN OLEH :

ASMIGUS YULIANI 19101407

DOSEN PEMBIMBING :
DARYUSTI M.HUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) NASIONAL PADANG PARIAMAN
2021
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pauh Kambar, Desember 2021

Penyusun

i
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................i


Daftar Isi ............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian .....................................................................................................2
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ....................................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................................9
Daftar Pusataka

ii
4
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengertian
C. Tujuan
1. Untuk memahami

BAB II
1
PEMBAHASAN

A. Pengertian tajuk rencana


Pengertian Tajuk Rencana Tajuk rencana merupakan opini media massa
terhadap suatu fenomena yang sedang berkembang di masyarakat. Menurut
Sumadiria (2004: 2), "tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat
dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan
aktual, fenomenal, dan/atau kontroversial yang berkembang dalam
masyarakat." Tajuk rencana bukan merupakan karya pribadi atau
perseorangan, melainkan karya lembaga penerbitan. Penulisnya seseorang
yang ditunjuk oleh ketua tim yang mewakili sebuah lembaga penerbitan.
Dengan demikian, dalam tajuk rencana tidak boleh mencantumkan nama
penulis.

B. Unsur dan fungsi tajuk rencana


Tajuk rencana terdiri atas beberapa unsur dan fungsi. Menurut Assegaff,
agar sebuah tulisan termasuk tajuk rencana, sebuah tulisan harus mengandung
lima unsur, yaitu tajuk harus menyatakan suatu pendapat; pendapat harus logis
dan sistematis; pemaparannya harus singkat; menarik untuk dibaca; dapat
memengaruhi para pembuat kebijakan dalam pemerintah atau lembaga lainnya
dan masyarakat (Sumadiria, 2004; 83). Adapun fungsinya, yaitu: (1)
2

menjelaskan berita-berita yang dianggap penting; (2) menjelaskan latar


belakang terjadinya suatu masalah atau peristiwa; (3) meramalkan masa depan
berdasarkan masalah atau peristiwa yang sedang terjadi; (4) menyampaikan
pertimbangan moral berdaskarkan kebenaran yang bisa diterima oleh semua
lapisan masyarakat.

C. Jenis-jenis tajuk rencana


2
Berdasarkan sifat-sifatnya tajuk rencana terdiri atas beberapa jenis. Jenis-
jenis tajuk rencana di antaranya bersifat:
a) memberikan informasi;
b) menjelaskan suatu peristiwa atau berita;
c) memberikan argumentasi tentang suatu hal, seperti mengapa hal itu terjadi
dan apa akibatnya
d) menjuruskan timbulnya aksi, hal ini sama dengan provokasi;
e) jihad, dalam hal ini tajuk rencana memerangi kebatilan, seperti memerangi
narkoba, prostitusi, dan korupsi;
f) membujuk, mengajak sesuatu pada masyarakat dengan cara halus;
g) memuji, yakni memuji, baik pemerintah maupun masyarakat, jika
berprestasi;
h) bersifat menghibur, tajuk seperti ini seperti lelucon meskipun ditulis
dengan bahasa ragam baku.
D. Topik tajuk rencana
Topik Tajuk Rencana Ada beberapa kriteria topik tajuk rencana, di
antaranya sebagai berikut.
1. Topik harus merujuk pada fenomena atau peristiwa yang aktual atau
kontroversial agar memiliki daya tarik bagi pembaca.
2. Topik harus sesuai dengan visi dan misi media penerbitan.
3

3. Topik harus sesuai dengan wilayah sirkulasi penerbitan media; setiap


media massa mempunyai tingkatan sirkulasi, ada tingkat nasional,
regional, dan daerah. Dengan demikian, topik tajuk rencana pun harus
disesuaikan dengan tingkatan media tersebut.
4. Topik harus berpijak pada standar jurnalistik, seperti aktualitas,
objektivitas, akurasi, dan lain-lain; topik yang tidak sesuai dengan hal-hal
tersebut dianggap kurang baik
5. Topik jangan bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis, sosiologis, dan
etis yang terdapat dalam masyarakat, khususnya masyarakat sesuai dengan
cakupan sirkulasi media tersebut
6. Topik harus berorientasi pada nilai-nilai luhur, peradaban, kemanusiaan,
keadilan, kejujuran, persaudaraan, sampai penegakan supremasi hukum.

E. Judul tajuk rencana


Setiap karya tulis harus mempunyai judul. Judul merupakan identitas
sebuah karangan. Setiap judul karangan mempunyai karakteristik tersendiri.
Judul tajuk rencana harus:
a. provokatif, maksudnya mampu membangkitkan perhatian masyarakat dan
minat baca;
b. singkat-padat, tidak bertele-tele langsung pada pokok bahasan;
c. relevan; sesuai dengan pokok bahasan, tidak menyimpang dari topik,
bahkan supaya bagus, judul diambil dari topik.
d. fungsional; maksudnya setiap kata dari judul tersebut berdiri sendiri,
maknanya tidak bergantung pada kata yang lain
e. informal, maksudnya tidak formal seperti dalam karangan ilmiah,
makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan buku daras. Meskipun demikian,
judul tajuk rencana harus menarik, atraktif, hidup, dan jelas.

F. Langkah-langkah menulis tajuk rencana


Langkah-langkah menulis tajuk rencana hampir sama dengan menulis
artikel. Penulisan tajuk rencana dibagi ke dalam empat langkah, yaitu sebagai
berikut.
4

a) Pencarian ide untuk dijadikan topik. Semua anggota tim diinstruksikan


mempunyai ide untuk dijadikan topik tajuk rencana sebuah media massa
yang akan terbit besok.
b) Seleksi dan penetapan topik. Ide-ide semua anggota tim dikumpulkan,
kemudian diseleksi, mana yang paling sesuai dengan fenomena sekarang
dan paling kontroversial. Hal tersebut juga tidak terlepas dari filosofi,
misi, kualifikasi, sirkulasi penerbitan media, politik, dan ideologi
c) Pembobotan substansi materi. Dalam pembobotan materi terjadi adu
argumentasi di antara anggota tim, mau dibawa ke mana masalah ini.
Meskipun diambil dari berbagai pendapat, tajuk rencana tetap ditulis
secara ringkas, lugas, dan jelas.
d) Proses penulisan Dalam proses penulisan, ketua tim editor menunjuk salah
seorang anggota tim untuk menuliskan opini tersebut, biasanya
disesuaikan dengan keahliannya.

G. Teknik-teknik membuat tajuk rencana


Karena merupakan suara lembaga maka tajuk rencana tidak ditulis
dengan mencantumkan nama penulisnya, seperti halnya menulis berita atau
features. Idealnya tajuk rencana adalah pekerjaan, dan hasil dari pemikiran
kolektif dari segenap awak media. Jadi proses sebelum penulisan tajuk
rencana, terlebih dahulu diadakan rapat redaksi yang dihadiri oleh pemimpin
redaksi, redaktur pelaksana serta segenap jajaran redaktur yang berkompeten,
untuk menentukan sikap bersama terhadap suatu permasalahan krusial yang
sedang berkembang di masyarakat atau dalam kebijakan pemerintahan.
Maka setelah tercapai pokok- pokok pikiran, dituangkanlah dalam sikap
yang kemudian dirangkum oleh awak redaksi yang telah ditunjuk dalam rapat.
Dalam Koran harian bisanya tajuk rencana ditulis secara bergantian, namun
semangat isinya tetap mecerminkan suara bersama setiap jajaran redakturnya.
Dalam proses ini reporter amat jarang dilibatkan, karena dinilai dari segi
pengalaman serta tanggung jawabnya yang terbatas.
Karakter dan kepribadian pers terdapat sekaligus tercermin dalam tajuk
rencana. Tajuk rencana juga mencerminkan dari golongan pers mana media
5

tersebut berasal. Tajuk rencana pers papan atas (middle-high media) atau pers
yang berkualitas misalnya memiliki ciri di antaranya :
a. Hati-hati
b. Normatif
c. Cenderung konservatif
d. Sedapat mungkin menghindari pendekatan kritis yang tajam
e. Pertimbangan aspek politis lebih besar dari aspek sosiologis
Namun tajuk rencana dari golongan pers papan tengah ke bawah
(middle-low media) berlaku sebaliknya. Ciri tajuk rencana pers papan tengah
adalah :
a. Lebih berani
b. Atraktif
c. Progresif
d. Tidak canggung untuk memilih pendekatan kritis yang bersifat tajam dan
“tembak langsung”
e. Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis
Tahapan Menulis Tajuk Rencana
Tahapan-tahapan dalam menulis tajuk rencana adalah.
1) Pencarian ide dalam topik.
2) Seleksi dan penetapan topik.
3) Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian
tajuk rencana, mengisi topik dengan pendapat-pendapat dari tim editorial.
4) Pelaksanaan penulisan, ditunjuk satu orang dari tim editorial, gaya bahasa
harus selalu sama karena tiap surat kabar atau majalah mempunyai ciri
khas masing-masing dalam penulisan tajuk rencananya.
Kriteria Topik Tajuk Rencana
a. Topik merujuk pada berita yang aktual atau kontroversial
b. Topik sesuai dengan filosofi, visi, misi, dan kebijakan umum media
penerbitan pers
c. Topik sejalan dengan kualifikasi dan fokus wilayah sirkulasi media
penerbitan
6

d. Topik berpijak pada kaidah dan nilai standar jurnalistik seperti aktualitas,
objektivitas, keluarbiasaan, dan prinsip peliputan berimbang.
e. Topik tidak bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis, sosiologis, dan
etis yang terdapat dalam masyarakat atau bangsa.
f. Topik senantiasa berorientasi pada nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Teori ANSVA dan Teori SEES


Menyusun tajuk rencana yang baik dapat dilakukan dengan cara
merujuk pada teori ANSVA dari Alan H Monroe. Menurut Monroe dalam
Raymond S. Ross, dalam Persuation: Communication and Interpersonal
Relation (1974:185), terdapat lima tahap urutan motif yang sesuai dengan
cara berpikir manusia dalam formula ANSVA: perhatian (attention),
kebutuhan (needs), pemuasan (satisfaction), visualisasi (visualization), dan
tindakan (action).
Menurut teori SEES ada empat tahap untuk mempengaruhi khalayak
pembaca yang sedang sibuk, dalam situasi bergegas. Pertama, lontarkan
pernyataan singkat yang dapat menggugah perhatian khalayak pembaca
(statement). Kedua, beri penjelasan yang relevan terhadap pernyataan singkat
tersebut (explanation). Ketiga, yakinkan penjelasan dengan memberikan
contoh-contoh (example). Keempat, ikat hati dan pikiran pembaca dengan
kesimpulan yang tegas dan ringkas (summary).

Kerangka Tajuk Rencana


Anatomi dalam karangan lain biasa disebut kerangka karangan atau out
line. Kerangka karangan tajuk rencana tidak terlalu berbeda dengan kerangka
karangan lainnya, hanya istilahnya sama dengan istilah struktur tubuh
manusia. Anatomi tajuk rencana menurut Sumadiria (2004: 98) terdiri atas,
"penjelasan, kutipan, contoh, dan stastistik."
a. Penjelasan
Penjelasan berarti menguraikan pokok persoalan berdasarkan urutan
jenisnya, ukurannya, sifatnya, fungsinya, cakupannya, dan dampaknya.
7

b. Kutipan
Mengutip berarti mengambil pendapat pakar, ucapan tokoh,
pengamatan, narasumber, kitab suci, dan hasil penelitian. Mengutip
bertujuan untuk memperkuat argumen kita dan dapat dijadikan landasan
teori untuk memperkuat kredibilitas media.

c. Contoh
Mengeluarkan contoh berarti memperjelas dan menegaskan argumen
yang diajukan dengan gambaran yang nyata atau konkret dan dapat
dibuktikan dengan pancaindra.
d. Statistik
Statistik dalam tajuk rencana berarti menyederhanakan dan memaknai
masalah terhadap sederetan angka yang "tidak bunyi" atau kurang dapat
dipahami. Contohnya, pernyataan jumlah uang yang diduga dikorupsi
oleh 100 wakil rakyat di DPRD mencapai Rp25 miliar. Hal tersebut
belum bermakna dan berbicara dilihat dari sudut jurnalistik karena
angka Rp25 miliar bagi masyarakat masih terlalu abstrak. Seharusnya,
dana yang diduga dikorupsi oleh 100 orang wakil rakyat di DPRD
periode 1999-2004 mencapai Rp25 miliar.
e. Penutup
Paragraf akhir pada tajuk rencana biasanya sebagai penutup. Penutup
merupakan simpulan pembahasan. Fungsi penutup untuk mengakhiri
bahasan,isinya selain berupa simpulan juga dapat berupa imbauan
terhadap pembaca untuk melakukan tindakan berdasarkan pokok
bahasan
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Tajuk Rencana Tajuk rencana merupakan opini media massa
terhadap suatu fenomena yang sedang berkembang di masyarakat. Menurut
Sumadiria (2004: 2), "tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat
dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan
aktual, fenomenal, dan/atau kontroversial yang berkembang dalam
masyarakat." Tajuk rencana bukan merupakan karya pribadi atau
perseorangan, melainkan karya lembaga penerbitan. Penulisnya seseorang
yang ditunjuk oleh ketua tim yang mewakili sebuah lembaga penerbitan.
Dengan demikian, dalam tajuk rencana tidak boleh mencantumkan nama
penulis.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih
banyak kekurangan maka dari itu penyusun berharap pembaca bisa
memberikan saran dan kritik yang membangun agar penyusun bisa
memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
9

9
DAFTAR PUSTAKA

Jauhari, Heri. 2018. Panduan Praktis Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : CV.
Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai