Anda di halaman 1dari 10

SEMESTER 1

MODUL 5

TEKS EDITORIAL

Modul Pembelajaran untuk Siswa


Kelas XII SMK PGRI 2 Kediri
KATA PENGANTAR

Teks Editorial adalah salah satu materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas XII
baik di SMK maupun di SMA. Dalam teks editorial terdapat suatu kebebasan
berpendapat. Bebas berpendapat adalah kebebasan dalam berbicara dan berpendapat
tanpa ada batasan. Kebebasan berpendapat juga akan menciptakan masyarakat yang
demokratis. Budaya demokrasi akan tumbuh ketika masyarakat bebas menyuarakan
pendapatnya. Pendapat tidak hanya disampaikan secara lisan seperti pidato, tetapi juga
dapat disampaikan lewat tulisan. Salah satunya kebebasan berpendapat melalui tulisan
dapat dilakukan dengan menulis teks editorial atau tajuk rencana di surat kabar atau
majalah.

Dalam modul ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut

1) Pengertian, ciri-ciri, dan sifat teks editorial.


2) Informasi dalam teks editorial: Jenis teks editorial, tipe teks editorial, dan fakta
dan opini dalam teks editorial.
3) Ragam informasi dalam teks editorial: Isi aktual dalam media informasi, pendapat
dan argumen dalam teks editorial, dan saran terhadap isu faktual.

Semoga modul ini dapat dipelajari dengan mudah dan menyenangkan. Belajar dari
rumah tetap membuat kalian semangat dalam belajar. Mari ciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan terorganisasi selama kita berada dalam situasi pandemi ini. Terus
berdoa agar pandemi ini segera selesai sehingga kita bisa belajar kembali secara tatap
muka. Selamat belajar dan sukses selalu!

Kediri, September 2020

Penyusun
MODEL PENYAJIAN

Modul Teks Editorial ini merupakan modul yang disusun sesuai dengan
kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII SMK Semester 1. Berikut
tahapan-tahapan model penyajiannya:

 Penyampaian Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan diajarkan dalam
modul.
 Peta Konsep
Modul ini menyajikan peta konsep yang mempermudah peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran.
 Penyampaian Materi
Menyampaikan materi pembelajaran yang tersedia dalam modul yang disertai
contoh-contoh terkait materi.
 Uji Kompetensi
Modul ini menyajikan soal-soal latihan berupa tes tulis yang akan menjadi
salah satu alat ukur terhadap pemahaman siswa pada materi pembelajaran.
CAKUPAN KOMPETENSI

Modul ini disusun untuk SMK pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
XII pada materi “Teks Editorial”. Adapun uraian mengenai kompetensi dasar dan
indikator sebagai berikut.
Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap
suatu isu) dalam teks editorial
Indikator
 Mengidentifikasi isi teks editorial
 Mengidentifikasi pendapat dalam sebuah teks editorial
 Mengidentifikasi ragam informasi dalam teks editorial
 Menyimpulkan informasi dalam teks editorial
Kompetensi Dasar
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan
maupun tulis
Indikator
 Menemukan pendapat, alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi
penting, dan ragam informasi sebagai bahan teks editorial
 Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi informasi berupa pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam informasi
sebagai bahan teks editorial.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model


pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat mengidentifikasi isi,
pendapat, ragam informasi, menyimpulkan informasi dalam teks editorial, dan
mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi informasi berupa pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan, informasi-informasi penting, dan ragam
informasi sebagai bahan teks editorial.
PENDALAMAN MATERI

Permasalahan yang sedang hangat dalam masyarakat dapat Anda temukan dalam
editorial atau tajuk rencana. Masalah yang disoroti tersebut dapat dinyatakan secara eksplisit
atau implisit. Masalah yang disoroti dapat berupa kebijakan pemerintah, perkembangan
situasi sosial dan politik, peristiwa tertentu dalam masyarakat, atau tokoh berpengaruh.
Dalam menyoroti sebuah masalah, redaksi mungkin menyetujui, menolak, memberikan
alternatif, atau memberikan bahan renungan bagi pembaca.

A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sifat Teks Editorial


1. Definisi Teks Editorial
Di dalam surat kabar atau majalah sering dijumpai berbagai jenis tulisan yang
berupa berita, artikel, tajuk rencana, pojok redaksi, dan pikiran pembaca. Artikel dan
pikiran pembaca ditulis orang luar dari staf redaksi media yang bersangkutan. Sementara
itu, berita, tajuk rencana, dan pojok redaksi ditulis oleh kalangan dalam atau staf redaktur
media. Oleh karena itu, baik tajuk rencana maupun pojok dianggap tulisan yang
mencerminkan sikap pengelola media.
Editorial disebut juga tajuk rencana. Istilah editorial atau tajuk rencana dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang
mengungkapkan pendirian editor atau pemimpin surat kabar (majalah) tersebut mengenai
beberapa pokok masalah. Dengan pengertian lain, editorial atau tajuk rencana adalah opini
berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap
persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat.
Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan
pendapat dan sikap media yang bersangkutan. Penulisan editorial atau tajuk rencana
dimaksudkan untuk membujuk opini publik, mempromosikan pemikiran kritis, dan
kadang-kadang menyebabkan orang-orang bertindak atas suatu isu. Pada intinya, editorial
merupakan berita dogmatis.
2. Ciri-ciri Teks Editorial
Karakter dan kepribadian pers terdapat dalam teks editorial. Teks editorial juga
mencerminkan golongan pers media tersebut berasal. Berdasarkan golongan pers, teks
editorial terbagi menjadi tajuk rencana pers papan atas dan tajuk rencana pers papan
bawah.
a. Teks Editorial atau tajuk rencana pers papan atas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Hati-hati.
2) Normatif.
3) Cenderung konservatif.
4) Menghindari pendekatan kritis yang tajam.
5) Pembangunan aspek politis lebih besar daripada aspek sosiologis.

b. Teks Editorial atau tajuk rencana pers papan menengah ke bawah (middle-low
media) memiliki ciri-ciri seperti berikut.
1) Lebih berani
2) Atraktif
3) Progresif
4) Memilih pendekatan kritis bersifat tajam dan “tembak langsung”
5) Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis.

3. Sifat Teks Editorial


Sifat teks editorial atau tajuk rencana sebagai berikut.
a. Krusial dan ditulis secara berkala, tergantung dari jenis terbitan media, misalnya
media massa harian, mingguan, dwimingguan, atau bulanan.
b. Isinya menyikapi situasi yang bekembang dalam masyarakat luas baik aspek sosial,
politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, maupun olahraga. Bahkan,
dunia hiburan pun tetap disikapi, tergantung jenis liputan medianya.
c. Memiliki karakter atau konsistensi teratur kepada para pembaca terkait sikap media
massa yang menulis tajuk rencana.
d. Terkait dengan kebijakan media bersangkutan. Setiap media mempunyai perbedaan
iklim tumbuh dan berkembang dalam kepentingan beragam, yang menaungi media
tersebut.

B. Informasi dalam Teks Editorial


1. Terdapat tiga jenis teks editorial yaitu Interpretative Editorial, Controversial, dan
Explanatory Editorial.
a. Interpretative Editorial
Interpretative Editorial adalah jenis editorial yang ditulis dengan misi utama untuk
menjelaskan isu-isu yang dipertaruhkan oleh fakta dan figur untuk memberikan
penerangan dan pengetahuan. Editorial interpretatif bisa bersifat positif, negatif, atau
netral dalam pendekatan tergantung pada keadaan dan perlakuan penulis editorial
terhadap suatu isu.
b. Controversial Editorial
Controversial Editorial adalah jenis editorial yang dikemas dengan misi tertentu
atau mandat untuk menyebarkan sudut pandang tertantu. Editorial yang bersifat
kontroversial digunakan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau
keniscayaan isu tertentu, sementara sudut pandang yang berlawanan akan
digambarkan secara buruk.
c. Explanatory Editorial
Explanatory Editorial adalah jenis editorial yang hanya menyajikan masalah untuk
dinilai oleh pembaca. Jenis editorial ini hanya membuka dan memprovokasi pikiran
pembaca mengenai masalah kepentingan sosial politik dan ekonomi untuk menarik
perhatian pembaca dan memungkinkan mereka untuk menilai. Explanatory Editorial
mengidentifikasi masalah, menjelaskannya, dan memungkinkan pembaca untuk
mencari solusi terhadap masalah tersebut.

2. Tipe Teks Editorial


Ada empat tipe penting dalam penulisan teks editorial atau tajuk rencana.
a. Menjelaskan atau menginterpretasikan
Editor sering menggunakan tipe ini untuk menjelaskan cara surat kabar dalam
meliput subjek kontroversial atau sensitif.
b. Kritis
Editorial tipe ini secara konsruktif mengkritik tindakan, keputusan atau situasi, dan
memberi solusi terhadap masalah yang diidentifikasi. Tujuannya agar pembaca
melihat permasalahannya, bukan semata-mata solusi.
c. Persuasi (membujuk)
Persuasi editorial ditujukan untuk melihat solusi, bukan masalah. Dari paragraf
pertama, pembaca akan mendukung tindakan positif. Pengesahan politis merupakan
contoh baik dari persuasi editorial.
d. Pujian
Editorial ini memuji orang atau organisasi untuk sesuatu yang baik.
3. Fakta dan Opini dalam Teks Editorial
Teks editorial merupakan cerminan sikap atau pandangan redaksi media terhadap
suatu peristiwa. Sikap ini diawali dengan rumusan pernyataan umum atau tesis terhadap
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Redaktur menguatkannya dengan argumen-
argumen berupa fakta. Kemudian, redaktur memberikan pendapat dan saran yang
ditegaskan pada bagian akhir teks editorial. Dengan demikian, teks editorial akan selalu
memuat fakta dan opini.
Fakta adalah perihal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan dan
sesuatu yang benar-benar terjadi. Dengan kata lain, fakta merupakan cerminan tentang
keadaan atau peristiwa. Oleh karena itu, fakta tidak dapat dibantah karena dapat dilihat,
didengar, atau diketahui oleh banyak yang disajikan dalam teks editorial berupa peristiwa
dan data terkait dengan peristiwa yang dibahas. Kalimat yang mengandung fakta disebut
kalimat fakta.
Unsur yang membedakan teks editorial dengan teks-teks lain dalam surat kabar
adalah sikap atau pendapat redaksi terhadap suatu peristiwa atau masalah. Opini,
pendapat, atau tanggapan redaksi digunakan untuk menguatkan pandangan atau sikapnya
terhadap suatu peristiwa dan masalah yang dibahas. Pendapat atau opini redaksi dalam
teks editorial dapat berupa penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris),
harapan, dan saran penyelasaian masalah.

C. Ragam Informasi dalam Teks Editorial


1. Isu Aktual dalam Media Informasi
Teks editorial menjadi sarana informasi dan edukasi bagi publik atau pembaca.
Teks editorial membahas permasalahan yang aktual, fenomenal, dan kontroversial yang
terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu, penulis teks editorial akan memulainya
dengan cara mendata peristiwa-peristiwa yang berkembang dalam masyarakat.
Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa pendidikan, politik, hukum,
ekonomi, sosial, budaya, pertanian, dan kemaritiman. Peristiwa tersebut dapat terjadi
baik di tingkat nasional maupun internasional.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat tersebut, lalu diklasifikasi ke
dalam beberapa kelompok berdasarkan aktualitasnya, keluarbiasaannya (fenomenal),
dan keterbantahannya (kontroversial). Jika ukuran-ukuran tersebut telah terpenuhi,
editorial dapat dibuat oleh redaktur. Ragam informasi atau permasalahan dalam teks
editorial dapat diketahui dengan membaca secara intensif. Membaca intensif bertujuan
untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi dan sarana menentukan sebuah
pokok persoalan.
Langkah-langkah membaca intensif sebagai berikut.
a. Menyiapkan naskah yang akan dibaca.
b. Memberi tanda pada bagian-bagian yang dianggap penting.
c. Membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali.
d. Mencatat ide pokok setiap paragraf.
e. Membaca ulang teks untuk mengkaji simpulan sementara yang dibuat.

2. Pendapat Disertai Argumen dalam Teks Editorial


Isu faktual yang tekah disusun redaktur menjadi dasar untuk menulis teks
editorial. Akan tetapi, redaktur sebelumnya harus mencari data sebelum menyusun
teks editorial berdasarkan isu faktual. Data yang dikumpulkan oleh redaktur tersebut
menjadi dasr untuk menyampaikan argumen atau pendapat dalam teks editorial.

Berikut langkah-langkah menyampaikan argumen atau pendapat dalam teks editorial.


a. Berpikir kritis dan logis.
b. Menjauhkan emosi dan subjektivitas.
c. Mampu memiliki fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik simpulan
yang sulit dibantah.

Dalam teks editorial terdapat argumen atau pendapat yang dikemukakan oleh
redaktur. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan saat menyampaikan argumen sebagai
berikut.
a. Argumen yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang dibicarakan.
b. Argumen tidak mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan
masalah.
c. Argumen tidak mengulang pendapat yang pernah disampaikan pihak lain.
d. Argumen disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat.
e. Argumen disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.

3. Saran terhadap Isu Faktual


Teks editorial memuat saran redaktur terhadap suatu masalah yang dibahas. Berikut
unsur-unsur yang harus diperhatikan saat meyampaikan saran dalam teks editorial.
a. Menghindari emosi dan prasangka negatif.
b. Mengungkapkan saran dengan objektif, logis, dan jujur.
c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan.
d. Menyampaikan saran dengan urut, terperinci, dan tidak berbelit-belit sehingga saran
mudah dipahami.
e. Menghindari saran yang menyinggung urusan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai