PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Editorial dalam media massa adalah suatu bentuk kritik dalam pengertian
luasnya bisa diartikan sebagai sebuah pemikiran dari institusi media dalam menyikapi
isu atau informasi yang ada. W. Scripps dalam William L. Rivers dan kawan-
institusi yang diuji di depan sidang pendapat umum; editorial juga adalah penyajian
fakta dan opini yang menafsirkan berita-berita yang penting dan mempengaruhi
pendapat umum. Editorial bukan hanya kritik dan kontrol sosial yang biasa dikemas
dalam rubrik atau artikel berita semata, namun dapat juga menempati bentuk lainnya
sesuai maksud dan tujuannya untuk mengutarakan sebuah opini. Editorial ada yang
disampaikan dengan pendekatan gambar, dalam surat kabar disebut dengan karikatur
editorial. Karikatur disajikan sebagai suatu bentuk kritik sosial yang memiliki kadar
humor, mengedepankan estetika serta pesan kritik yang tepat sasaran. Sebagai sebuah
editorial, karikatur berusaha untuk bisa menjembatani antara realitas dan kritik
T. Susanto (Pramono, 1996:39), gambar kartun atau karikatur merupakan alat yang
paling mudah dan cocok untuk menggambarkan suatu realitas yang terjadi dalam
masyarakat. Karikatur dalam surat kabar termasuk kedalam golongan kartun yang
sudah diberi beban pesan, kritik, dan sebagainya 2 yang berarti telah menjadi kartun
opini (Pramono, 1996:44). Dengan kata lain, kartun yang membawa pesan kritik
sosial, yang muncul dalam setiap penerbitan surat kabar adalah political cartoon atau
editorial cartoon, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor yang biasa kita sebut
1
sebagai karikatur. (Sudarta dalam Sobur, 2003:139). Sebagai kartun opini, ada empat
hal yang perlu diingat dalam karikatur, yaitu: pertama, harus informatif dan
cukup memuat kandungan humor. Keempat, harus mempunyai gambar yang baik
(Pramono, 1996:44). Maka tidaklah heran apabila dalam media cetak, karikatur
dianggap penting dan disediakan dalam halaman khusus. Tujuannya tentu untuk
mengutarakan suatu opini. Pesan yang disampaikan dalam karikatur bahkan mampu
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan definisi, ciri-ciri dan jenis-jenis prosa nonfiksi?
C. BATASAN MASALAH
2
2. Definisi dan ciri-ciri teks editorial
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Sistematika
A. Kesimpulan
B. Saran
3
BAB II
PEMBAHASAAN
Pengertian Prosa nonfiksi adalah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau
khayalan pengarang, tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan)
Karangan ini berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi, atau campuran. Prosa nonfiksi
adalah artikel, tajuk rencana, opini, feature, tips, biografi, reportase, iklan, pidato, dan
sebagainya.
Atau dengan kata lain Prosa Non fiksi yaitu sebuah karangan atau tulisan yang
dihasilkan dalam bentuk cerita yang nyata atau cerita pada kehidupan sehari-hari
yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Karangna non fiksi merupakan sebuah
karangan yang dibuat dengan dasar realita, fakta, atau hal yang memang benar terjadi
1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.
2. Mencapai objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar
(pikiran) pembaca.
3. Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas
4
5. Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik, tabel, atau diagram.
Berikut ini adalah jenis teks editorial yang bisa gunakan untuk dasar penulisan
1. Controversial Editorial
suatu isu.
Pendapat yang diyakini penulis akan ditulis dengan sisi positif, sedangkan
2. Interpretative Editorial
Jenis teks editorial interpretatif merupakan teks editorial yang tujuannya adalah
menjelaskan isu dengan paparan fakta-fakta serta figur, sehingga pembaca bisa
mendapatkan pengetahuan.
3. Explanatory Editorial
Jenis teks editorial eksplanatori adalah teks editorial yang menyuguhkan masalah
Teks editorial adalah sebuah artikel atau teks dalam surat kabar yang
berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau
5
sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu
atau masalah aktual tersebut dapat berupa masalah politik, sosial, ekonomi
dengan kebijakan
1. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan
5. Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan kalimat
tanda diri dari teks editorial tersebut. Teks Editorial dalam suatu media
massa cetak biasanya berada dalam rubrik yang sama, yakni opini. Di
dalam rubrik ini terdapat editorial, artikel, dan surat pembaca. Ketiga
ragam opini ini biasanya berada di bagian tengah surat kabar atau majalah.
Jika dicermati satu demi satu setiap rubrik, halaman awal biasanya berisi
headline news (berita utama). Pada bagian ini, tulisan hanya bersifat
6
memberi tahu pembaca. Pada halaman-halaman berikutnya biasanya berisi
berita yang lebih spesifik, misalnya berita yang terkait dengan kejadian
pada bacaan yang serius. Setelah memiliki wawasan yang cukup mengenai
agar berita itu benar adanya sehingga tepercaya, bukan sebagai gosip
peristiwa tersebut aktual atau hal biasa-biasa saja. Fakta peristiwa yang
oleh berbagai dimensi masalah. Agar persepsi ini memiliki nilai opini
7
mengevaluasi. Strategi pengembangannya mengikuti beragam pola, seperti
8
Alternatif solusi adalah sebuah solusi yang sangat alternatif untuk
Untuk mencari jalan keluar/titik terang dari masalah yang dihadapi penulis
DIKMEN 10 iní akan sangat bergantung pada pola pikír dan kemampuan
terbaik bagi masalah tersebut. Di dalam hal ini akan sangat dibutuhkan
dihadapinya, namun tidak setta merta semua orang mampu memilih dan
melakukan pemecahan tersebut dengan baik. Hal ini bisa terjadi karena
cerdas.
9
3. Identifikasi Simpulan
kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan. Terdapat cara untuk dapat
membuat kesimpulan tentu saja kamu harus membaca teks asli untuk dapat
utama dari sebuah paragraf. Biasanya kalimat utama terdapat di awal atau
10
menuliskan kesimpulan. Kesimpulan berupa hasil analisis terhadap teks
cepat teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari tulisan ide dan
3. Usahakan untuk memahami inti pesan yang disampaikan dalam tiap paragraf.
Agar lebih mudah, tentukan bagian dalam teks yang sesuai dengan struktur.
penegasan ulang.
5. Tandai bagian yang dianggap penting, misalnya inti pesan di setiap paragraf.
Pastikan opini penulis disertai dengan data atau fakta yang berkaitan.
11
Struktur teks editorial terdiri dari 3 bagian, yaitu pernyataan pendapat
2. Argumentasi
tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para
Berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-
konjungsi, dan verba. Nah, verba pada teks editorial dibagi lagi menjadi
1. Adverbia
Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang
12
kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya
besar waktu.
2. Konjungsi
3. Verba material
4. Verba relasional
5. Verba mental
13
Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu
Periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca,
dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap
suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan), fenomenal, dan kontroversial
menimbulkan perbedaan pendapat. teks editorial berisi fakta atau peristiwa aktual,
fenomenal, dan kontroversional serta pendapat atau opini redaksi terhadap peristiwa
tersebut. strukturnya meliputi pernyataan umum (tesis), argumentasi, dan penegasan. ciri
kaidah kebahasaan teks editorial adalah menggunakan kalimat retoris, kata-kata populer,
kata ganti majemuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang
B. Saran
mengenalkan kepada pembaca tentang isu yang akan dibahas pada teks editorial.
membuat pendahuluan yang mengenalkan isu yang di angkat dalam teksnya dan sudut
pandang/pendapat penulis terhadap suatu masalah atau isu aktual, pernyataan pendapat
berdasarkan data penelitian atau fakta yang dapat dipercaya terkait isu yang dibahas, dan
15