Anda di halaman 1dari 10

FIKSI adalah suatu karya sastra yang mengungkap realitas kehidupan sehingga mampu

mengembangkan daya imajinasi.


NON FIKSI adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data data yang otentik, tetapi
data tersebut juga bisa dikembangkan menurut pandangan imajinasi penulis.
SIFAT FIKSI
Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan
sehari-hari atau dengan kata lain merupakan hasil rekaan.

Semua tokoh, setting dan pokok persoalan adalah realitas imajinatif/subyektif bukan
obyektif.

UNSUR-UNSUR FIKSI DAN NON FIKSI


UNSUR INTRINSIK :
1. Tema : merupakan pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita.
2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.
3. Alur : rangkaian cerita
Proses alur bisa maju; mundur; atau maju mundur.

Penyelesaian Alur ada alur klimaks dan ada alur anti klimaks.

4. Setting : tempat terjadinya cerita


5. Tokoh : Ada tokoh yang digambarkan sebagai tokoh utama (protagonis), tokoh yang
bertentangan (antagonis), maupun tokoh pendukung. Penghadiran tokoh bisa secara langsung
dengan cara melakukan deskripsi, melukiskan pribadi tokoh ataupun secara tidak langsung
dengan cara dialog antar tokoh.
6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Penghadiran bisa dengan :
gaya orang pertama yaitu penulis terlibat sebagai salah satu tokoh

gaya orang ketiga yaitu penulis serba tahu apa yang terjadi tetapi tidak terlibat di dalam
cerita.

7. Suasana : yaitu atmosfer dari konflik yang sedang terjadi, dapat berupa atmosfer atau suasana
yang menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.. Faktor
yang mendasari terjadinya konflik dapat berupa perbedaan karakter sehingga menimbulkan
konflik.
8. Amanat.
UNSUR EKSTRINSIK :
Unsur-unsur ekstrinsik adalah suatu unsur dari luar yang mempengaruhi penciptaan suatu
karya baik itu dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Adapun beberapa unsur ekstrinsik yaitu:
1. Sejarah atau biografi pengarang
1

2. Situasi dan kondisi. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, situasi dan kondisi
sangat berpengaru terhadap hasil karya
3. Nila-nilai. Dalam sebuah karya sastra terkandung nilai-nilai yang disisipkan oleh
pengarang, nilai-nilai itu antara lain:
Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti baik buruknya
seseorang
Nilai sosial, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan norma-norma dalam kehidupan
masyarakat (misalnya, adat istiadat, kesenian, kepercayaan, upacara adat)
Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra
(tentang bahasa, alur dan tema)
SIFAT NON FIKSI
Bersifat obyektif
Merupakan karya yang dilandasi oleh fakta dan imajinasi penulis

Nonfiksi dibagi menjadi 2 :


Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data data yang otentik
Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan
imajinasi dari penulis, pada umumnya dalam bentuk novel, puisi,maupun prosa.

JENIS-JENIS KARANGAN FIKSI DAN NON FIKSI :


Karya fiksi dapat berupa cerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), novel,
novelet, roman dan puisi. Sedangkan karya non fiksi, dapat berupa :
Esai
Esai bisa menjadi bentuk tulisan non-fiksi yang luar biasa kreatif. Jika kita lihat di Koran
atau majalah, kita akan menemukan esai dalam tulisan-tulisan opini para pakar, kolom para
budayawan dan editorial(tajuk rencana) yang ditulis redaksi media bersangkutan.
Artikel Jurnalistik
Membaca artikel di surat kabar (kecuali dalam rubrik seperti seni atau kehidupan). Anda
akan menemukan kesamaan informasi yang disusun secara sistematis sehingga pembaca
mendapatkan fakta-fakta utama sesaat setelah membaca, yakni tentang siapa, apa, kapan, dan
dimana. Setelah itu, artikel jurnalistik meluas secara bertahap, sehingga ditambahkan unsurunsur mengapa dan bagaimana sesuatu bisa terjadi.
Artikel Ilmiah
Seperti artikel jurnalistik, artikel ilmiah disusun secara efektif untuk menyajikan informasi
penting. Mirip seperti esai, artikel ilmiah umumnya dibuka dengan ringkasan tentang apa yang
hendak disampaikan, kemudian menyertakan bukti dan argumentasi atau informasi sebagai
pendukung yang diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Artikel ilmiah biasanya ditemukan
2

dalam jurnal ilmiah, yang dipublikasikan untuk kalangan terbatas maupun masyarakat umum.
Contohnya, jurnal kedokteran di Indonesia. Jurnal seperti ini umumnya diterbitkan oleh asosiasi
ilmuwan
dan
profesi.
Karena artikel-artikelnya ditujukan untuk pembaca dari kalangan terbatas dan ditujukan untuk
menyampaikan informasi secara spesifik.
Biografi
Biografi adalah karya tulis tentang kehidupan orang lain. Umumnya biografi berisi kisah
tentang orang terkenal, bintang film, tokoh sejarah penting, para ilmuwan terkenal, dan
sebagainya. Otobiografi lebih gampang dibuat dalam bentuk nonfiksi kreatif dibandingkan
biografi. Biografi mengandung keterbatasan karena ketersediaan materi, dan bukan karena
bentuknya. Apabila penulis menyetakan artkel dan dialog, itu artinya penulis sedang membuat
atau menulis novel biografi. Sebuah novel biografi sebenarnya sebuah fiksi yang berdasarkan
materi nonfiksi, bukan sebuah karya nonfiksi yang menggunakan teknik penulisan fiksi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menganalisis suatu resensi dalam sebuah karya(buku) baik itu buku fiksi maupun non fiksi,
sehingga kita dapat memahami suatu isi bacaan atau masalah berdasarkan resensi karya
tersebut.
1.2 MASALAH
Di dalam sebuah karya, resensi dibutuhkan sebagai media untuk menguji kelayakan dari
suatu hasil karya. Dengan demikian, unsur-unsur yang terkait dengan penulisan resensi harus
ditemukan terlebih dahulu guna membantu dalam pengembangan sebuah karya.
1.3 TUJUAN
Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil
karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak serta memberikan informasi
atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap
dalam
sebuah
buku.
Resensi juga mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih
jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.

BAB II
ISI

A. DEFINISI
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku,
novel, majalah, komik, dan sebagainya. Di dalam resensi terdapat data-data buku, sinopsis buku,
bahasan buku, serta kritikan dan kelebihan terhadap buku. Resensi berasal dari bahasa Latin,
yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai.
Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama,
yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap
kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku.
B. UNSUR-UNSUR RESENSI
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan,
tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang
perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
1. Judul buku
2. Pengarang (Tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting jika tertera pada buku.)
3. Penerbit
4. Tahun terbit beserta cetakannya
5. Tebal buku
6. Harga buku (jika diperlukan)
Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
1. Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa
saja yang diperoleh
2. Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri
maupun oleh pengarang lain, seperti brikut ini:
a. Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
b. Memaparkan keunikan buku;
c. Merumuskan tema buku;
d. Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
e. Mengungkapkan kesan terhadap buku;
f. Memperkenalkan penerbit;
g. Mengajukan pertanyaan;
h. Membuka dialog.

C. PENULISAN RESENSI
Adapun langkah-langkah penulisan resensi :
1. Memilih buku yang akan diresensi
Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi,
disertai deskripsi isi buku, penerbit, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan
halaman), format, hingga harga.
2. Membaca buku secara cermat
Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta
permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
3. Membuat kerangka resensi
Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta
permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.

Yang dimaksud dengan kerangka resensi adalah bagian-bagian pokok yang harus dituliskan
atau dicantumkan dalam resensi. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Judul resensi.
2. Identitas buku, meliputi:
Judul buku,
Nama pengarang,
Tempat penerbitan buku,
Tahun penerbitan,
Tebal buku,
Jumlah halaman, dan
Harga buku (jika perlu)
3. Isi buku/ Sinopsis singkat.
4. Kelebihan dan kelemahan buku.
5. Kelebihan dan kelemahan buku bisa kita lihat dari isi, bahasa, dan kemasannya.
6. Perbandingan dengan fiksi lain.
7. Arah dan saran pemilihan buku.
8. Unsur bahasa yang digunakan.
9. Tujuan pengarang dan tujuan resensator.
10. Harapan dan saran resensator.
11. Kesimpulan, berisi kualitas keseluruhan isi buku.
6

4. Mengembangkan kerangka menjadi resensi yang sebenarnya


5. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi
Hal-hal yang perlu dipertahankan dalam menulis sinopsis adalah:
1. Menggunakan bahasa penulis synopsis
2. Sudut pandang orang ketiga
3. Alurnya maju
4. Tidak ada dialog
Jika buku yang diresensi adalah karya sastra atau fiksi, menyusun resensi buku fiksi tidak jauh
berbeda dengan buku nonfiksi. Bedanya, resensi buku fiksi terdapat sinopsis cerita atau
ringkasan cerita. Khusus dalam meresensi novel, seorang peresensi (resensator) harus memahami
sepenuhnya unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel tersebut sehingga mampu membahas buku
secara mendalam.
D. CONTOH RESENSI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

RESENSI BUKU FIKSI

Identitas Buku
a. Judul Buku

: Hadiah Dari Rantau

b. Nama Pengarang

: Ismet Fanany

c. Nama Penerbit

: Angkasa Bandung

d. Tempat Penerbitan

: Bandung

e. Tahun Penerbitan

: Tahun 2000

f. Tebal/Jumlah halaman

: VIII + 176

g. Sampul Buku

: Ada

Ismet Fanany menggambarkan keragaman kisah kehidupan masyarakat asli Sumatera Barat
khususnya suku Minangkabau dalam dimensi waktu yang bervariasi, mulai dari sejak zaman
penjajahan hingga modern dalam kumpulan cerpennya Hadiah Dari Rantau. Ismet Fanany adalah
7

seorang cerpenis dan kolumnis yang karyanya banyak dipublikasikan di Harian KOMPAS.
Hadiah Dari Rantau merupakan salah satu diantara 17 cerpen dalam buku yang diterbitkan Juni
tahun 2000 tersebut.
Buku ini diarahkan untuk menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotivasi mereka
yang mau belajar dalam memaknai hidup.
Memberikan pertimbangan kepada pembaca dalam menentukan apakah sebuah buku pantas
dibaca atau tidak. Memberikan informasi atau pemahaman komprehensif tentang isi sebuah
buku. Menjelaskan tentang siapa pengarangnya, alasan menulis isi pernyataan, hubungannya
dengan pengarang latin, hubungan buku buku sejenis.
Secara keseluruhan tema yang diangkat dalam buku ini adalah kebiasaan suku Minangkabau
yaitu merantau. Kenyataaan sosial itu menjadi pondasi kumpulan cerpen ini.
Hadiah Dari Rantau adalah judul yang diambil dalam kumpulan cerpen ini. Cerpen ini bercerita
mengenai kebiasaan merantau orang-orang Sumatera Barat asli suku Minangkabau, yang disini
adalah pria bernama Samsir yang telah pulang merantau dari Amerika Serikat menempuh
pendidikan Doktor. Ketika diketahui masyarakat kampung, akhirnya banyak keluarga yang
memiliki anak gadi lalu menawarkan anak gadisnya itu untuk dijadikan istri. Dalam adat
Minang, keluarga perempuanlah yang melamar, tetap Samsir tidak berpikir sejalan sehingga ia
akan lebih dulu melamar secara pribadi gadis yang ia nikahi.
Cerpen-cerpen yang disuguhkan dalam buku ini cukup bervariasi sehingga menyegarkan
pengetahuan pembaca. Buku ini juga melukiskan tradisi ketimuran yang unik tentang manusia
dan nilai-nilai persentuhan antarbudaya. Beberapa cerpen memotret persoalan kemanusiaan yang
terombang-ambing dalam pergeseran kebudayaan tersebut. Tidak terlalu menonjolkan majas dan
perumpaan seperti cerpen kebanyakan. Pencitraan latar pun cukup jelas dan variatif.
Ada beberapa istilah atau nama tempat asing yang mungkin agak sulit dipahami pembaca
awam, yaitu tempat-tempat yang latarnya di luar negeri, khususnya Amerika dan Australia.
Sehingga agak sulit dibayangkan langsung oleh pembaca. Selain itu, ada pula beberapa cerpen
yang butuh pemahaman yang cukup tinggi untuk tidak terkecoh dan awal cerita yang langsung
percakapan dengan logat melayu.
Pada novel ini juga menggambarkan berbagai nilai kehidupan, seperti perjuangan dalam
mencapai cita-cita, seorang yang berpendirian teguh, serta nilai religius yang seharusnya tidak
ditinggalkan.

RESENSI BUKU NON FIKSI

Identitas Buku
8

Judul : Biologi untuk SMA Kelas XII


Pengarang :Supiyanto, dkk
Editor : Retno Widjajanti, S.Si
Hindrina Perdhana Sari, S.Si
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2007 (cetakan pertama)
Tebal Halaman : 182 halaman
Kategori Buku : Pendidikan Pengetahuan (Non fiksi)

Drs. Supiyanto, M.Si., memperoleh pendidikan S-1 pada jurusan biologi, UNESA, dan
lulus tahun 1993. Pendidikan S-2 diperoleh pada jurusan biologi, UI. Beliau yang sekarang
masih aktif sebagai seorang perwira polisi, memiliki pengalaman mengajar yang cukup banyak,
baik di sekolah formal dan non formal, maupun di perguruan tinggi. Komitmen yang cukup
tinggi terhadap pendidikan biologi di indonesia mengantarkannya menjadi tim pembahas soalsoal biologi pada buku-buku erlangga sebelum akhirnya menulis buku ini.
Buku materi Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1 ini diarahkan untuk membantu para
peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar biologi. Oleh karena itu buku ini disusun
dengan materi yang lengkap dan terpadu, meskipun di dalamnya masih perlu banyak
pembenahan dalam percetakan khususnya. Setelah membaca buku ini saya mendapatkan ilmu
biologi secara lebih mendalam.
Buku ini terdapat 5 bab untuk dipelajari dalam satu semester, di antaranya ialah :
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan, Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Pengertian Metabolisme , Enzim, Katabolisme, Anabolisme
Kromosom , gen dan alel , DNA , RNA , Gen aktif dan tak aktif , Mutasi Perangkat Pelaksanaan
Sintesis polipeptida , mekanisme sintesis protein, Pembelahan Sel secara langsung dan secara tak
langsung.
Dalam KTSP standar isi 2006 di setiap bab terdapat tujuan pembelajaran, kompetensi dasar
dan standar kompetensi untuk para siswa serta dilengkapi dengan uji kompetensi setiap bab
dengan soal pilihan ganda dan uraian dan diakhir juga terdapat kompetensi ulangan akhir
semester .

Buku ini dilengkapi oleh Glosarium, yang akan memudahkan mencari istilah istilah biologi
secara keseluruhan pada buku ini, Indeks serta latihan ulangan umum setiap bab maupun di
semester. Topik disajikan secara mendetail. Terdapat proyek penelitian mandiri Bioriset agar
siswa dapat mengembangkan keterampilan ilmiah. Biolab dan tugas dirancang untuk mendukung
proses belajar agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Buku ini dicetak dengan
sampul yang berwarna tetapi setelah kita melihat materinya, hanya ada dua macam warna yang
dicetak sehingga saya sebagai pembaca merasa jenuh dengan tampilannya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Resensi sangat dibutuhkan dalam suatu karya baik itu hasil karya yang berbentuk
fiksi maupun non fiksi. Hal ini dikarenakan Resensi memiliki kelebihan sebagai
media untuk menguji kelayakan dari suatu karya.

B. SARAN
Untuk memahami suatu resensi, para pembaca terlebih dahulu memahami isi
suatu karya baik itu berbentuk fiksi maupun non fiksi, selain itu diharuskan juga
mengetahui sistematika penulisan resensi. Hal ini mempermudah para pembaca
untuk membandingkan perbedaan yang jelas antara resensi buku fiksi dengan
resensi buku non fiksi.

10

Anda mungkin juga menyukai