LAPORAN PENDAHULUAN
oleh
LEMBAR PENGESAHAN
setelah 6-9bulan. Nonunion
6-9bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada
sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis
pseudoarthrosis (Mutaqqin,
(Mutaqqin, 2008).
Nonunion adalah kondisi dimana tulang yang patah gagal untuk sembuh (AAOS.
2016).
Nonunion femur
Nonunion femur adalah kondisi dimana tulang femur yang mengalami fraktur
belum sepenuhnya sembuh dalam 9 bulan sejak cedera dan yang belum
menunjukkan tanda-tanda penyembuhan lebih dari 3 bulan berturut-turut pada x-
rays serial yang disebabkan kegagalan fraktur femur untuk berkonsolidasi dan
memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9bulan.
yang sudah tidak vital serta implantasi stimulus biologis (contohnya bone graft )
dan pemasangan perangkat mekanis yang sifatnya menstabilkan. Fraktur non
union atrofi dibagi menjadi:
a) Fraktur non union ‘Torsion
‘Torsion Wedge’ dengan adanya fragmen intermediat
yang menyebabkan penurunan atau penghentian suplai darah. Fragmen
intermediat telah sembuh dan menempel pada fragmen utama tetapi sisi
satunya tidak. Biasanya tampak pada fraktur tibia yang dilakukan
pemasangan plate
pemasangan plate dan
dan screw
screw..
b) Fraktur non union kominutiva dengan adanya satu atau lebih fragmen
kompartemen anterior, medial dan posterior. Otot yang ada pada masing-
masing kompartemen dapat dilihat dalam tabel.
Anterior Medial Posterior
Quadriceps Pactineus Adduktor Semimembranosus
femoris Sartoneus longus Semitendinosus
Rektus femoris Iliopsoas Assuktor brevis Bisep femoris
Vastus lateralis Psoas Adduktor Muskulus
Vastus medialis Iliacus magnus sartorius
Vastus intermdius Gracilis
Obturator
eksternus
Pada permukaan anterior dipangkal paha terdapat suatu hiatus saphenous yang
c. Syaraf
1) Saraf femoral – saraf ini merupakan bagian dari pleksus lumbalis. Saraf
femoralis memberikan sensasi ke anterior (depan) paha. Otot ini
menginervasi di paha anterior yang memungkinkan lutut untuk
memperpanjang.
2) Saraf lateral femoral –
femoral – saraf
saraf ini merupakan bagian dari jaringan saraf lumbal
pleksus. Saraf lateral femoralis memberikan sensasi ke sisi anterior dan
lateral paha.
3) Saraf saphena: saraf ini merupakan cabang dari saraf femoral dan berjalan
menyusuri bagian medial kaki ke bagian medial kaki dan innervates kulit
di sisi medial pergelangan kaki dan kaki.
d. Tendon
1) Tendon psoas mayor
2) Quadrisep tendon berada di atara femur dan tibia
3) Bisep femoris tendon avulsion
Fraktur Femur
Fraktur femur adalah suatu patahan kontinuitas struktur tulang femur
dikarenakan trauma langsung, trauma tidak langsung, faktor tekanan atau
at au kelelahan
dan faktor patologik. Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur
yang bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian) dan biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki dewasa. Patah pada
daerah ini dapat menimbulkan pendarahan yang cukup banyak. Kemampuan tiap
tulang untung bertahan dari trauma tergantung dari beberapa faktor, termasuk di
dalamnya kekuatan tulang atau densitasnya, arah trauma, tipe traumanya dan
kemampuan otot serta ligamen sekitar tulang untuk mengabsorbsi kekuatan trauma.
Tipe trauma yang berbeda, menghasilkan pola fraktur yang berbeda (Mansjoer,
2007).
10
Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil, biasanya
diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembus keluar.
b) Derajat II
Luka lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan karena benturan dari luar.
c) Derajat III
Luka lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan
jari ngan lunak banyak yang
rusak (otot, saraf, pembuluh darah)
d. Fraktur Femur Suprakondiler
Fraktur supracondyler fragment bagian distal selalu terjadi dislokasi ke
posterior, hal ini biasanya disebabkan karena adanya tarikan dari otot – otot
otot
gastrocnemius. Fraktur supracondiler pada umumnya disebabkan oleh trauma
langsung karena kecepatan tinggi sehingga terjadi gaya axial dan stress valgus
atau varus dan disertai gaya rotasi.
e. Fraktur Femur Interkondiler
Fraktur ini relatif jarang dan biasanya
biasan ya terjadi sebagai akibat jatuh dengan lutut
dalam keadaaan fleksi dari ketinggian. Permukaan belakang patella yang
berbentuk baji , melesak ke dalam sendi lutut dan mengganjal di antara kedua
kondilus dan salah satu atau keduanya retak. Pada bagian proksimal
11
garis fraktur berbentuk seperti huruf T atau Y. Secara klinis, sendi lutut
bengkak akibat hemartrosis dan biasanya disertai goresan atau memar pada
bagian depan lutut yang menunjukkan adanya trauma. Pada fraktur jenis ini
(Mansjoer, 2007). Nonunions terjadi ketika tulang tidak memiliki stabilitas yang
memadai, aliran darah, atau keduanya. Nonunion juga terjadi akibat dari high-
energy injury seperti
injury seperti dari kecelakaan mobil, karena luka parah sering mengganggu
suplai darah ke tulang yang patah (AAOS, 2016).
1. Faktor risiko
Beberapa faktor meningkatkan risiko nonunion (AAOS, 2016).
a) Penggunaan tembakau atau nikotin dalam bentuk apapun (merokok,
mengunyah tembakau, dan penggunaan permen karet nikotin atau patch)
menghambat penyembuhan tulang dan meningkatkan kemungkinan
nonunion.
b) Usia yang lebih tua
c) Anemia berat
d) Diabetes
e) Tingkat vitamin D rendah
f) Hypthyroidism
g) Nutrisi buruk
h) Obat termasuk obat anti-inflamasi seperti aspirin, ibuprofen, dan
prednison. Dokter dan pasien harus selalu mendiskusikan
mendiskusikan risiko dan
12
i) Infeksi
j) Fraktur yang kompleks
2. Suplai darah
Nonunions terjadi jika tulang yang cedera memiliki suplai darah yang terbatas
(AAOS, 2016).
a) Beberapa tulang, seperti tulang kaki, memiliki stabilitas yang melekat dan
suplai darah yang sangat baik. Mereka dapat diharapkan untuk
menyembuhkan dengan pengobatan minimal.
b) Beberapa tulang, seperti tulang paha atas (kepala femoral dan leher) dan
tulang pergelangan tangan kecil (skafoid), memiliki suplai darah yang
terbatas. Pasokan darah dapat hancur ketika tulang ini patah.
c) Beberapa tulang, seperti tulang kering (tibia), memiliki suplai darah yang
13
14
kanalis medularis. Apabila terjadi robekan yang hebat pada periosteum, maka
penyembuhan sel berasal dari diferansiasi sel-sel mesenkimal yang
berdiferensiasi kedalam jaringan lunak. Pada tahap awal dari penyembuhan
fraktur ini terjadi penambahan jumlah dari sel-sel osteogenik yang memberi
penyembuhan yang cepat pada jaringan osteogenik yang sifatnya lebih cepat
dari tumor ganas. Jaringan seluler tidak terbentuk dari organisasi pembekuan
hematoma suatu daerah fraktur. Setelah beberapa minggu, kalus dari fraktur
akan membentuk suatu massa yang meliputi jaringan osteogenik. Pada
pemeriksaan radiologist kalus belum mengandung tulang sehingga merupakan
suatu daerah radioluscen. Pada fase ini dimulai pada minggu ke 2-3 setelah
terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 4-8.
3. Fase pembentukan kalus (Fase union secara klinis)
Setelah pembentukan jaringan seluler yang tumbuh dari setiap fragmen sel
dasar yang berasal dari osteoblast dan kemudian pada kondroblast membentuk
tulang rawan. Tempat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan
perlekatan polisakarida oleh garam-garam kalsium pembentuk suatu tulang
yang imatur. Bentuk tulang ini disebut moven bone. Pada pemeriksaan radiolgis
r adiolgis
kalus atau woven bone sudah terlihat dan merupakan indikasi radiologik
pertama terjadinya penyembuhan fraktur.
4. Fase konsolidasi (Fase union secara radiology)
Woven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan-lahan diubah
menjadi tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi
struktur lamellar dan kelebihan kalus akan di resorpsi secara bertahap. Pada fase
3 dan 4 dimulai pada minggu ke 4-8 dan berakhir pada minggu ke 8-12 setelah
terjadinya fraktur.
5. Fase remodeling
Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru akan membentuk bagian
yang meyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis.
Pada fase remodeling ini perlahan-lahan terjadi resorpsi
res orpsi secara osteoklastik dan
tetapi terjadi osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahan-lahan
menghilang. Kalus intermediet berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi
15
system haversian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk
membentuk susmsum. Pada fase terakhir ini, dimulai dari minggu ke 8-12 dan
berakhir sampai beberapa tahun dari terjadinya fraktur.
prostaglandin)
5) Penyakit (Diabetes, anemia, neuropati)
6) Defisiensi vitamin A, C, D, K
7) Obat-obatan (NSAID, antikoagulan, faktor XII, calcium-channel blocker ,
sitotoksin, difosfonat, fenitoin, sodium florida, tetrasiklin)
8) Nikotin atau alkohol
9) Hiperoksia
10) Faktor pertumbuhan sistemik
11) Temperatur lingkungan
16
intermiten)
4) Faktor berhubungan dengan komplikasi
a) Infeksi
b) Stasis vena
c) Alergi bahan metal
C. PATOFISIOLOGI
Pada dasarnya penyebab fraktur itu sama yaitu trauma, tergantung dimana
fraktur tersebut mengalami trauma, begitu juga dengan fraktur femur ada dua faktor
17
menggantikannya. Jaringan ikat berisi sel-sel tulang (osteoblast) yang berasal dari
periosteum. Setelah pembentukan jaringan seluler yang
yang tumbuh
tumbuh dari setiap fragmen
sel dasar yang berasal dari osteoblast dan kemudian pada kondroblast membentuk
tulang rawan. Tempat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan
perlekatan polisakarida oleh garam-garam kalsium pembentuk suatu tulang yang
imatur. Bentuk tulang ini disebut moven bone (Mutaqqin, 2008). Pada nonunion
fraktur mengalami kegagalan untuk berkonsolidasi dan memproduksi sambungan
yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9bulan. Pada pemeriksaan radiolgis pada
bulan ke 3 kalus atau woven bone
bone tidak terlihat dan merupakan indikasi radiologik
18
(AAOS, 2016).
d. Tidak ada kemajuan dalam penyembuhan tulang ketika studi pencitraan
diulang dibandingkan selama beberapa bulan (AAOS, 2016).
e. Penyembuhan yang tidak memadai dalam jangka waktu yang biasanya
cukup untuk penyembuhan normal (AAOS, 2016).
E. PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN
N PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi
19
serta bentuknya arsitektur sendi. Selain foto polos x-ray (plane x-ray) mungkin
perlu tehnik khususnya seperti:
1) Tomografi
Tomografi
Contoh klinis pasien dengan deviasi gabungan varus axis (A) dan perbedaan rotasi 15 °
(B) sebelum reamed memaku pertukaran intramedullary dari nonunion femoralis.
b. Pemeriksaan laboratorium
penyembuhan tulang.
tulang.
20
2) Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama dengan
pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.
3) Elektromyografi
Elektromyografi:: terdapat kerusakan konduksi saraf yang
diakibatkan fraktur.
4) Arthroscopy
Arthroscopy:: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena
trauma yang berlebihan.
5) Indium Imaging : pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi
pada tulang.
6) MRI : menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
F. PENATALAKSANAAN
Nonsurgical perawatan
per awatan untuk nonunions memiliki kelebihan dan kekurangan.
Lebih dari satu alternatif yang mungkin tepat (AAOS, 2016).
1. Pengobatan non-bedah
Stimulator tulang eksternal diterapkan pada kulit di atasnya nonunion tersebut.
Beberapa nonunions dapat diobati nonsurgically. Pengobatan non operasi yang
paling umum adalah stimulator tulang. Perangkat kecil ini memberikan
gelombang elektromagnetik ultrasonik atau berdenyut yang merangsang
penyembuhan pasien dengan menempatkan stimulator pada kulit dari nonunion
nonunion
selama 20 menit sampai beberapa jam setiap hari. Perawatan ini harus
digunakan setiap hari untuk menjadi efektif.