Anda di halaman 1dari 11

10 November 2021

QIYAS
YUNI KARTIKA PUTRI
DANU WICAKSONO
Definisi MENURUT BAHASA

Qiyas
Menyamakan, membandingkan atau
mengukur.
Contohnya seperti menyamakan si A
dengan si B, karena keduanya
mempunyai tinggi yang sama,
bentuk tubuh yang sama, wajah
yang sama dan lain sebagainya.
Definisi MENURUT ISTILAH

Qiyas
Menetappkan hukum suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak ada dasar
nash dengan cara
membandingkannya kepada suatu
kejadian atau peristiwa yang telah
ditetapkan hukumnya berdasarkan
nash karena ada 'ilat antara kedua
kejadian atau peristiwa itu.
Kedudukan Qiyas
AL QUR'AN IJMA'

sebagai sumber
Jumhur ulama kaum muslimin Bahwasanya para shahabat
sepakat bahwa qiyas merupakan
Nabi Saw sering kali
hujah syar'i dan termasuk sumber

hukum islam
mengungkapkan kata Qiyas.
hukum yang keempat dari
sumber hukum yang lain. Hal ini Qiyas ini diamalkan tanpa
berdasarkan firman Allah dalam. seorang shahabat pun yang
Surat Al Hasyr : avat 2 mengingkarinya

DALIL AQLIYAH : DALIL


HADITS RASIONAL.

Berdasarkan Hadits Muadz ibn 1) Allah mensyariatkan hukum tak


Jabal, yakni ketetapan hukum yang lain adalah untuk kemaslahatan
dilakukan oleh Muadz ketika ditanya manusia.
oleh Rasulullah Saw. diantaranya 2) Nash baik Al Qur'an maupun
ijtihad yang mencakup di hadis jumlahnya terbatas dan final.
dalamnya qiyas, karena qiyas Tetapi permasalahan manusia
merupakan salah satu macam lainnya tidak terbatas dan tidak
ijtihad. pernah selesai
Syarat Qiyas SYARAT FAR’ U (CABANG)
Far’u (cabang) disyaratkan ada
kesamaan dengan ashlu (pokok)
dalam illat yang menyatukan
keduanya dalam satu hukum.
Seperti memukul orang tua
(sebagai far’u) dan berkata hus!
Kepada orang tua (sebagai
pokok/yang ada nashnya),
dengan illat sama-sama
menyakitkan orang tua.
SYARAT ASHLU (POKOK)
Syarat Qiyas Ashlu (pokok) disyaratkan, hukum
yang ada padanya dikuatkan oleh dalil
yang disepakati oleh dua orang yang
berselisih mengenai penerapannya
pada cabang, agar qiyas ini menjadi
hujjah untuk menghadapi pihak yang
menentangnya.
Apabila tidak ada pihak yang
menentang, maka hukum yang ada
pada kasus ashlu itu berdasar dalil
yang dapat dijadikan dasar kuat oleh
orang yang membuat qiyas.
SYARAT ILLAT (ALASAN)
Syarat Qiyas Illat (alasan) harus berlaku merata pada
setiap perkara yang diilatinya.illat itu tidak
hanya terdapat pada ashlu saja, tetapi
haruslah berupa sifat yang dapat pula
diterapkan pada masalah-masalah lain
selain dari ashlu itu. Seperti hukum-hukum
yang khusus berlaku bagi Nabi Muhammad
SAW tidak boleh dijadikan dasar qiyas.
Misalnya mengawini wanita lebih dari empat
orang, berupa ketentuan khusus berlaku bagi
beliau, tidak berlaku bagi orang lain. Larangan
istri-istri Rasulullah SAW kawin dengan laki-
laki lain setelah beliau meninggal dunia,
dedang wanita-wanita lain dibolehkan.
1. Ashlu, yang berarti pokok, yaitu suatu peristiwa
yang telah ditetepkan hukumnya berdasar
nash.
2. Far’u yang berarti cabang, yaitu suatu peristiwa
Rukun yang belum ditetapkan hukumnya karena tidak
ada nash yang dapat dijadikan sebagai dasar
qiyas 3. Hukum ashlu, yaitu hukum dari ashlu yang telah
ditetapkan berdasar nash dan hukum itu pula
yang akan ditetapkan pada fara’ seandainya
ada persamaan illatnya.
4. Illat, (alasan) yaitu suatu sifat yang ada pada
ashlu dan sifat itu pula yang dicari pada fara’
Macam-macam Qiyas awlawi ; yaitu qiyas yang.1
Qiyas berlakunya hukum pada furu’ lebih
kuat dari pemberlakuan hukum
pada ashal karena kakuatan ‘illat
.’pada furu

Macam-macam Qiyas Musawi yaitu qiyas yang.1


Qiyas kekuatan hukum pada furu’ sama
dengan kekuatan hukum pada
ashal dikarenakan kekuatan ‘illat-
.nya sama

Macam-macam Qiyas al-adna, yaitu qiyas di


Qiyas mana ‘illat yang terdapat pada
far’u (cabang) lebih rendah
bobotnya dibandingkan dengan
‘illat yang terdapat dalam ashal
(pokok

Anda mungkin juga menyukai