Anda di halaman 1dari 5

USAHA PRODUKSI DASTER

IDE BISNIS
Produksi daster kekinian

ALASAN
Berawal dari kesukaan saya memakai daster yang harganya terjangkau dan
bahannya nyaman dipakai, saya mempunyai ide bisnis untuk memproduksi daster
sendiri dan menjualnya. Karena sekarang daster sangat di minati oleh para
kalangan, baik remaja maupun orang tua.

PERBEDAAN
Brand "Daily Daster" yang akan saya buat tentunya berbeda dari yang lain, mulai
dari bahan saya memilih kain rayon yang adem sehingga nyaman digunakan,
jahitan yang tentunya sangat rapi, dan beraneka model yang terbaru dan
kekinian, packaging yang menarik saya buat tema aesthetic di hiasi tali rami dan
setiap pembelian ada hangtag ucapan terimakasih dan bisa di tulisi nama
pembeli.

ANALISIS SWOT
1.Strength (Kekuatan)
● Memiliki konveksi sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi dan
mempermudah mengontrol kualitas produk.
● Brand "Daily Daster" yang menjual secara grosir dan retail dengan harga yang
terbilang terjangkau dan kualitas yang baik.
● Sebagai produsen sekaligus distributor "Daily Daster" dapat menekan harga
produksi mereka sehingga produk yangmereka pasarkan harganya sangat
bersaing.
● Selain mempunyai tempat produksi dan toko "Daily Daster" juga menjalankan
bisnis online.
2. Weakness (Kelemahan)
● Konveksinya masih menggunakan peralatan atau mesin semi tradisional.
● Iklan dan promosi tidak rutin.
● Keterampilan SDM tenaga kerja masih rendah.
● SDM pengusaha umumnya kurang profesional dalam manajemen (manajemen
produksi, pengelolaan usaha, administrasi dan keuangan).

3. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
● Cocok untuk iklim tropis yang ada di indonesia.
● Semakin bertambahnya wanita yang menyukai daster berdampak pada
meluasnya target pasar dari "Daily Daster".
● Lokasi yang strategis.
● Trend menggunakan daster (peluang meningkatkan produktivitas dan
diversifikasi produk).

4. Threat (Ancaman)
● Harga bahan-bahan yang tiba-tiba naik sehingga berpengaruh pula pada biaya
produsi dan harga jual tentunya.
● Persaingan harga.
● Perekonomian tidak stabil.
● Munculnya usaha – usaha yang sama.
● Pesaing dapat bekerja sama dengan artis untuk mempromosikan produknya ke
masyarakat luas.
PERALATAN (3.000.000)
1. Mesin Jahit
2. Jarum
3. Alat Potong
(Gunting kain, gunting benang, gunting kecil, pendedel, rotary cutter)
4. Alat Ukur
5. Penanda Kain

BIAYA PRODUKSI (2.514.000)


1. BBB
Kain 120 meter 1.800.000
Benang 1 lusin 20.000
1.820.000
2. BTKL
Upah karyawan 600.000/bulan
3. BOP
Bahan penolong Renda 10 meter 20.000
Karet 10 meter 10.000
Resleting 10 meter 15.000
Kancing 10.000
Packaging 18.000
Tali rami 6 meter 6.000
Hangtag 15.000
94.000
Harga pokok per unit = Total biaya produksi
Jumlah unit
= 2.514.000
60
= 41.900

Harga jual per unit = Harga pokok per unit + Laba


= 41.900 + 13.100
= 55.000

Analisis BEP
FC = Biaya sewa ruko
6.000.000/tahun = 500.000/bulan
Biaya penyusutan peralatan
1.200.000/tahun = 100.000/bulan
600.000
Vc = 41.900
P = 55.000
BEP unit = F
P-V
= 600.000
55.000 - 41.900
= 600.000
13.100
= 45,80
= 46

BEP rupiah = FC atau (BEP unit x P)


(P-VC)P
= 46 x 55.000
= 2.530.000

Anda mungkin juga menyukai