2. Dari posyandu
Dapat langsung merujuk ke :
a. Puskesmas pembantu
b. pondok bersalin atau bidan di desa
Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan , disingkat “BAKSOKU” yang
dijabarkan sebagai berikut :
B (bidang) : pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
A (alat) : bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan, seperti spuit, infus set,
tensimeter, dan stetoskop
K (keluarga) : beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alas an mengapa ia
dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima Ibu (klien) ke tempat rujukan.
S (surat) : beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian
hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang telah diterima ibu (klien)
K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam
kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat
U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli
obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat rujukan
6. Pengiriman Penderita
Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi yang
tersedia untuk mengangkut penderita.
2) Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka dilakukan kunjungan
rumah.
http://putrikusumawardhani.wordpress.com/2010/04/08/sistem-rujukan/
http://bidanshop.blogspot.com/2010/06/sistem-rujukan-untuk-kasus-patologis.html
1. POGI- JNPKKR. 2005. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal dan Emergensi Dasar.
Jakarta : Depkes RI
2. Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta: YBPSP-MNH PROGRAM
3. Varney, Helen. 1997. Varney’s Midwifery. Jakarta : EGC