Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Kadek Diva Satya Kumara

NIM : 202001080149
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pendidikan Sendratasik
Semester : IV A
Mata Kuliah : Koreografi

Analisis Karya Koreografi


April Women Space 2021

 Peserta 1 (cerita hari ini untuk kita nanti)

Pada bagian awal cenderung menggunakan gerakan legato dengan yang sesuai
dengan music yang lembut yang dibarengi dengan aksentuasi sesuai tempo music itu
sendiri. level dan volume gerakan juga sudah diterapkan namun volume gerak besar
lebih ditonjolkan pada karya ini dibandingkan dengan volume gerakan kecil.
Penggunaan ruang arah hadap pun telah diterapkan sesuai dengan bentuk ruang itu
sendiri. Pada bagian pertengahan mencari ending menggunakan perpaduan gerakan
legato dengan stakato sesuai alunan music pengiringnya. Adapun gerakan vibra tidak
terlihat pada karya ini. Menurut pandangan dan analisis saya, karya ini terlalu
menonjolkan gerakan ibu hamil yang berjalan sehingga terkesan monoton.

 Peserta 2 (bayang biang)

Pada bagian awal menggunakan gerakan legato yang dibarengi dengan music yang
sesuai. Penguasaan ruang dan penguasaan lighting menjadi pendukung karya ini
terlihat indah dan sesuai dengan konsep yang ditentukan yaitu bayang biang yang jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah bayangan ibu. Gerakan keseluruhan
juga terlihat menarik dengan di padukan dengan arah hadap serta level gerakan
namun cenderung menggunakan gerakan legato. aksentuasi dengan volume gerakan
juga sesuai dengan music itu sendiri. Adapaun maksud dari penggunaan gerakan
legato yang dominan menurut pandangan saya merupakan ketulusan dan kelembutan
dari seorang ibu.
 Peserta 3 (nyaga urip)

Lain dari peserta sebelumnya, pada bagian awal karya ini lebih cenderung
menggunakan gerakan stakato yang berpadu dengan music iringanya. Pemanfaatan
ruang arah hadap serta level pada karya ini juga sudah sangat baik sehingga tidak
terlihat monoton pada satu ruang saja ditambah dengan lighting yang mendukung
karya ini terlihat menarik. Gerakan yang diciptakan mencakup gerakan legato, stakato
dan sedikit gerakan vibra pada jari penari pun berpadu dengan suasana yang
diciptakan oleh music itu sendiri. Ada juga aksentuasi gerakan yang tidak dibarengi
dengan aksentuasi music itu sendiri, namun terlihat padu dengan suasana music itu
sendiri.

 Peserta 4 (eling bumi)

Secara keseluruhan, karya ini kaya akan gerakan-gerakan meliputi gerakan legato,
stakato yang menyesuaikan dengan suasana music itu sendiri. pada pandangan saya,
terdapat pada satu adegan yang kurang didukung oleh lighting yang terlalu redup
sehingga gerakan tidak terlihat dengan baik. Penggunaan level, arah hadap serta
volume gerakan pada karya ini bervariaif dengan menggunakan volume gerakan
besar dan kecil. Disamping gerakan yang variatif dan sesuai dengan tema yang
dimaksud, penggunaan lighting tambahan meliputi bintang-bintang dan cahaya lainya
juga mendukung karya ini dari segi visual. Pemanfaatan ruang juga sangat baik pada
karya ini, sehingga tidak berpacu pada satu ruang saja.

 Peserta 5 (eling)

Pada bagian awal karya ini menggunakan iringan music yang menonjol pada
penunjang suasana dengan gerakan yang tidak berpatokan pada music itu sendiri.
pada penampilan keseluruhan, karya ini sudah menggunakan gerakan stakato, legato,
vibra, level, arah hadap, dan volume gerakan. Pada pandangan saya, terdapat formasi
para penari yang kurang simetris (tidak sesuai center panggung yang digunakan).
Pemanfaatan ruang yang digunakan sudah dimanfaatkan dengan baik. Terdapat juga
penggunaan property kain putih pada pertengahan karya sebagai backround yang
pemanfaatnya menurut saya kurang optimal. Namun jika dilihat dari keseluruhan
karya ini sudah baik dan mencakup unsure gerakan koreografi itu sendiri.

 Peserta 6 (aku dan janin)

Pada baian awal, gerakan yang digunakan merupakan gerakan legato dengan diiringi
dengan senandung dari lagu putrid cening ayu yang merupakan penggambaran
suasana dari konsep yang ditentukan. Koreo yang digunakan cenderung
menggunakan gerakan legato dengan level gerakan, arah hadap serta volume gerakan
yang juga tidak jauh terlepas dari kegiatan seorang ibu dengan janin atau seorang ibu
dan anaknya yang merupakan konsep yang ditentukan. Penggambaran suasana juga
tidak terlepas dari suasana seorang ibu dengan anaknya di dunia nyata. Pemanfaatan
ruang juga sudah baik dimanfaatkan sehingga maksud yang terkandung pada karya
dapat tersampaikan. Pemanfaatn lighting juga dimanfaatkan dengan baik. Namun
terdapat beberapa komposisi yang tidak terlalu mendapatkan lighting yang sempurna
sehingga gerakan hanya terlihat samar-samar dan kurang jelas. Namun jika dilihat
dari keseluruhan koreo peserta ini sangat baik, suasana dan gerakan juga terpadu
dengan sangat apik sesuai dengan konsep yang ditentukan.

 Peserta 7 (mala)

Pada keseluruhan koreo ini memaduukan gerakan legato, stakato, level, arah hadap
serta volume gerakan. Koreo ini juga menggunakan gerakan akrobatik yang memiliki
kesulitan yang tinggi sehingga terlihat menakjubkan. Pada bagian pertengahan,
gerakan yang diciptakan juga sesuai dengan suasana serta tempo music itu sendiri
sehingga terlihat padu antara gerakan serta music pengiringnya. Penggunaan lighting
tambahan seperti lampu-lampu yang dibawa oleh penari menambah unsure keindahan
pada penampilan karya ini, pemanfaatan ruang juga sudah dimanfaatkan dengan baik
yang tidak hanya menggunakan satu spot atau ruang panggung itu sendiri.

 Peserta 8 (manusa aksara)


Pada karya ini cenderung menggunakan gerakan legato dan serta dibarengi dengan
volume dan level yang di sesuaikan. Pemanfaatn ruang sudah terlihat cukup baik
sehingga tidak berpaku pada satu posisi atau ruang. Perpaduan gerakan mencakup
aksentuasi serta tempo yangdigunakan juga sudah sesuai dengan music yang
digunakan. Namun menurut pandangan saya pada bagian menuju ending gerakan
yang digunakan terlihat monoton dengan pengulangan yang dilakukan terus menerus.
Pada bagian tersebut juga tidak terlalu menggunakan gerakan tangan dan jika bisa
dikembangkan, akan menjadi hal yang lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai