Anda di halaman 1dari 4

Tari Jaran Kepang

 
Asal Tari Jaran Kepang

Secara khusus, Tarian Jaran Kepang adalah jenis tarian yang berasal
dari Jawa Timur. Karena berasal dari wilayah tersebut, maka unsur
budayanya juga sangat kental.

Penonton yang melihat pertunjukan tarian ini akan melihat unsur-


unsur Jawa Timur yang melekat secara menyeluruh ke dalam berbagai
sisi tariannya.

Hal ini tentunya akan sangat menarik untuk diperhatikan dan dinikmati. Bagi pihak-pihak yang suka
dengan unsur kuat budaya Jawa Timur.

Maka bisa langsung menonton tarian ini secara menyeluruh. Dengan adanya hal ini, maka tarian ini
tergolong menarik karena penuh dengan makna dan simbol yang mendalam.

Sejarah Tari Jaran Kepang

Berdasarkan catatan sejarah, relief candi Jawi sudah


menggambarkan tarian ini. Artinya, tarian ini sudah ada
sejak zaman primitif.

Masa kerajaan tentunya juga sudah memakai tarian ini di


berbagai kegiatan adatnya. Kemudian pada zaman
penjajahan, tarian ini juga terus berkembang sebagai
dukungan untuk Pangeran Diponegoro.

Namun ada sejarah yang mengatakan, tarian ini sengaja


diciptakan Raden Patah untuk mengenang masyarakat yang bekerja untuk penjajah.

Dengan adanya berbagai versi cerita ini, maka bisa dipastikan jika sejarah perkembangan tarian ini
sangatlah panjang. Namun hal ini tentunya akan sangat menarik karena bisa dijadikan tambahan
wawasan.

Properti Tari Jaran Kepang

Komponen properti tentunya juga penting ada dalam Tari Jaran Kepang secara menyeluruh. Setiap
properti juga dipakai dengan penuh makna dan filosofi.

Pada tarian ini, jumlah properti yang harus ada tergolong banyak. Penasaran ada komponen properti
apa saja? Simak daftar dan penjabarannya di bawah ini:

1. Bambu

Properti pertama yang akan dipakai dalam tarian ini adalah bambu yang dibuat membentuk kuda
lumping. Komponen ini wajib ada dalam tarian.

Jika tidak ada, maka penari tidak akan bisa menampilkan tariannya secara menyeluruh. Hal ini
dikarenakan sebagian besar gerakan akan memakai bambu ini.
2. Baju

Secara keseluruhan, baju yang dipakai dalam tarian ini berupa kemeja dan kaos. Namun untuk
warnanya sendiri tidak ada patokan khusus. Bahkan,variasi bajunya juga banyak.

Hal ini memang tergolong unik. Sehingga pada setiap pertunjukan tarian ini bisa ditemui jenis baju
yang berbeda-beda di berbagai sisinya.

3. Celana Panjang

Celana yang dipakai dalam tarian ini juga memiliki bentuk khusus. Penari akan memakai celana besar
yang bentuknya menggantung.

Ukurannya sendiri akan menyesuaikan penari yang memakainya. Sedangkan panjangnya, celana ini
akan menutupi sampai betis penari secara menyeluruh jadi bisa dikatakan panjang.

4. Sesumping

Sesumping adalah komponen aksesoris yang dikenakan penari di bagian telinga. Dengan memakai
aksesoris ini, maka tampilan penari akan lebih menarik dan khas.

Warna untuk sesumping ini dominan warna emas. Sehingga saat dipakai, akan terlihat dari kejauhan.
Meski menarik, sesumping ini tidak wajib dipakai menari.

5. Apok

Apok adalah komponen yang terbuat dari kain. Komponen ini akan dipakai oleh penari di bagian
pundak dan menjuntai hingga dada.

Sehingga, bagian atas badan penari akan ada komponen ini sebagai ornamen pendukungnya. Apok
sendiri juga memiliki manik-manik yang unik. Sehingga saat dilihat akan menarik.

6. Rompi

Pada Tarian Jaran Kepang, rompi ini masuk golongan yang wajib untuk dipakai penari. Komponen
rompi ini masuk dalam golongan kostum penari.

Warna rompi ini bermacam-macam untuk setiap pertunjukan. Warna yang paling sering dipakai adalah
hitam, merah, hijau, dan warna menarik atau unik lainnya,

7. Kaos Kaki

Komponen kaos kaki memang bukan properti yang wajib untuk dipakai. Namun secara fungsional,
kaos kaki ini penting dipakai dalam kondisi-kondisi tertentu.

Penari yang menarikan tarian ini memang bertelanjang kaki. Saat menari di medan yang panas, maka
kaos kaki bisa langsung dimanfaatkan sebagai pelindung.

8. Penutup Kepala dan Ikat Kepala

Penutup kepala masuk properti wajib yang akan dipakai setiap penari. Sedangkan untuk ikat kepala,
bukan properti wajib namun sering dipakai penari tarian ini.

Jika dipakai secara bersamaan, dua komponen ini bisa dijadikan identitas tiap penari. Jadi tidak heran
jika dua komponen ini masih sering dilihat pada penari.
9. Sabuk Hias

Secara fungsional, sabuk ini berfungsi untuk merekatkan seluruh kostum ke badan penari. Sehingga
sabuk ini penting untuk dipakai selama gerakan tarian berlangsung.

Namun tidak hanya itu saja, sabuk ini juga bisa dipakai sebagai hiasan. Permukaan sabuk sendiri sudah
dihiasi dengan beberapa jenis ornamen yang menarik untuk dilihat.

10. Kacamata Hitam dan Gelang

Gelang dan kacamata hitam juga masuk dalam jajaran propertinya. Gelang dipakai sebagai hiasan pada
penari. Sedangkan kacamata hitam.

Biasa dipakai untuk menutupi mata penari yang bergerak tidak beraturan. Saat mantra disebutkan,
maka penari akan melakukan gerakan yang jika dilihat akan terkesan menyeramkan.

11. Cambuk dan Pedang Imitasi

Sebagai properti tambahan, cambuk dan parang imitasi juga dipakai dalam tarian. Dua jenis properti ini
akan masuk dalam gerakan penari.

Oleh sebab itu, setiap pertunjukan tarian ini akan ada cambuk dan parang yang dipakai. Dengan adanya
properti ini, maka ragam gerakannya akan jauh lebih menarik.

Pola Lantai Tari Jaran Kepang

Pola lantai yang dipakai dalam Tari Jaran Kepang termasuk


dalam pola lantai kombinasi. Secara keseluruhan, ada dua
jenis pola lantai yang mendominasi.

Pertama adalah pola lantai melingkar, dan yang kedua adalah


pola lantai garis lurus. Dengan perpaduan dua jenis ini, maka
susunan gerakan yang dibuat sangatlah menarik.

Penari akan memanfaatkan dua jenis pola lantai tersebut pada


gerakan dan perpindahannya. Susunan gerakannya juga tergolong sangat unik dan menarik.

Saat dilihat, pola lantai ini akan terlihat dengan jelas dalam tarian. Meski ada perpaduan pola lantai,
namun unsur gerakan yang dihasilkan tetap menarik dan penuh dengan makna.

Gerakan Tari Jaran Kepang

Sama seperti tarian lainnya, Tari Jaran Kepang juga memiliki


ragam gerak yang tersusun rapi. Pada tarian ini, ada beberapa
jenis gerakan yang selalu dipakai.

Setiap gerakan yang dihadirkan pastinya memiliki makna yang


mendalam. Penasaran ada jenis gerakan apa saja? Inilah
pembahasan lengkapnya:

1. Srisig

Srisig adalah gerakan yang fokusnya ada di kaki penari. Saat memakai gerakan ini, penari akan berjinjit
dan melakukan gerakan-gerakan kecil.
Pola lantai yang dipakai dalam gerakan ini adalah pola melingkar. Saat memakai gerakan ini, penari
juga akan berputar mengitari tempat yang dipakai untuk menari.

2. Ngithing

Ngithing adalah gerakan menempelkan jari tengah dengan ibu jari. Meski terkesan sepele, namun
gerakan ini penting untuk dilakukan dalam tarian.

Setelah disatukan, maka lingkaran akan terbentuk bagian jari. Biasanya, penari akan memakai gerakan
ini bersamaan dengan gerakan ukel yang ada dalam tarian

3. Ukel

Ukel adalah gerakan pergelangan tangan yang diputar. Secara khusus, putaran ukel ini akan berlawanan
dengan arah jarum jam.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, ukel ini akan dipakai bersamaan dengan ngithing. Sehingga
struktur gerakan yang ditampilkan akan jauh lebih menarik dan sistematis.

Keunikan Tari Jaran Kepang

Keunikan tarian ini terletak pada komponen properti dan


penarinya. Secara keseluruhan, properti yang dipakai
sangatlah banyak.

Mulai dari property umum sampai yang mendetail harus ada.


Tidak banyak tarian yang membutuhkan banyak properti.
Sehingga hal ini tergolong sangat unik dan berbeda dengan
komponen tari yang lainnya.

Selain itu, pada aspek jumlah penarinya juga tergolong


banyak. Setiap penari memiliki bagiannya masing-masing. Jika dilihat secara mendetail, hal ini juga
tergolong unik untuk dipahami.

Tentunya tidak banyak tarian yang memakai konsep serupa. Sehingga aspek ini juga bisa dijadikan
keunikan tarian dan pembeda dengan tarian lainnya.

Fungsi Tari Jaran Kepang

Jika berbicara mengenai fungsi Tari Jaran Kepang, maka ada beberapa aspek penting di dalamnya.
Setidaknya ada beberapa jenis fungsi yang bisa diambil dari tarian ini.

Sebagian besar masyarakat percaya jika tarian ini memiliki fungsi utama untuk menolak bala atau sial.
Inilah fungsi utama yang dipercaya sejak dulu.

Namun selain itu, meminta kesuburan juga masuk dalam fungsi lainnya. Masyarakat juga percaya,
setiap kali tarian ini ditampilkan maka bisa dijadikan media untuk meminta ketentraman.

Namun saat ini, fungsi-fungsi ini mulai jarang dipakai. Sebagai sarana hiburan adalah fungsi utama
yang lebih sering dipakai di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai