Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KRITIK TARI “TARI SOYONG”

DARI : SANGGAR TARI KEMBANG SORE

Judul : Tari Soyong

Sanggar Tari : Kembang Sore

Jenis Tari : Berkelompok

Pencipta : Drs Untung Mulyana AT.Hum

Tema : Gadis kemayu

Kritik :

a. Introduksi :

Tari Soyong merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawa
Timur sendiri, Soyong artinya sayang (melayu) , juga berarti Soya yang
artinya kosong atau Suwung (Jawa). Luwes gandes dan kenes itulah
naluri pembawakannya. Tari soyong ini menceritakan tentang seorang
gadis yang sedang “kemayu-kemayunya”. Tari soyong sering
ditampilkan dalam acara yang tidak resmi, namun juga dapat
ditampilkan dalam acara resmi seperti pernikahan. Tari soyong
teremasuk tari kreasi baru yang diciptakan dari sanggar kembang sore
oleh Drs Untung Mulyana AT.Hum.
Tarian ini sendiri merupakan tarian yang sering digunakan
dalam beberapa acara yang biasanya diadakan pada daerah ini sendiri,
hal ini bisa saja pada acara pernikahan, acara adat istiadat ataupun
acara keagamaan serta juga acara ritual yang biasanya dilakukan oleh
beberapa orang juga. Pada daerah ini sendiri hampir sama dengan
daerah yang ada pada Jawa sendiri, dimana terkadang beberapa
gerakan yang ada merupakan gerakan yang penuh dengan tanda Tanya
dan masih menyimpan misteri pada beberapa gerakan yang dilakukan
oleh penari itu sendiri. bahkan terkadang kita bisa takjub akan
beberapa gerakan tarian yang dilakukan tanpa sadar oleh penari
tersebut karena terkadang adanya kekuatan mistis pada beberapa
tarian tersebut.
b. Komentar :
Menurut saya tari soyong ini mempunyai ciri khas tersendiri.
Tarian ini mempunyai gerakan yang tidak seperti tarian lainnya, jika
tarian lainnya sudah terlihat tidak kaku gerakannya dalam arti atau
enak dipandang tariannya, namun jika saya lihat didalam tarian
soyong ini terlihat kaku dimana jangkauan geraknya seperti tertahan
atau tidak di keluarkan semuanya. Tari soyong ini menceritakan
tentang seorang gadis yang sedang “kemayu-kemayunya” dan menurut
saya tari soyong sudah menunjukkan keluwesan dari gadis tersebut.
Kemudian, gerakan ini didukung dengan adanya properti yaitu kipas
dan sampur. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan-gerakan
dari kaki, tangan, ekspresi wajah yang membuat tarian ini cukup
menarik.

c. Analisis :

Tari Soyong ini dilakukan harus sesuai dengan ketukan irama


gamelan atau musik,dan ditarikan sesuai dengan lemah lembutnya
gerakan dan perasaan yang menyertai tarian tersebut. Tarian ini
sendiri pada dasarnya memakai property kipas dan juga sampur. Lalu,
menurut saya dari pola gerak dari penari-penari hampir kompak
namun ada satu penari atau 2 penari yang terlihat gerakannya telat.
Pola geraknya dibuat sangat sederhana namun tidak menghilangkan
karakter dari Tari soyong ini. Untuk pola musiknya yang menurut saya
kurang, karena terlihat monoton dan pengulangannya sangat banyak
sehingga membuat penonton akan merasa amat bosan , apalagi di
tambah gerakannya sangat luwes dan lemah gemulai. Untuk tata rias
juga seperti pada umumnya yaitu makeup yang di tata sedemikian
rupa, sehingga Tari Soyong terlihat menggambarkan keanggunannya
dan kemayunya. Kostum yang dipakai penari yaitu Baju lengan pendek
warna kuning dengan Rok panjang warna kuning dikombinasikan
dengan warna merah, penari juga memakai Asesoris : Kalung , suweng,
gelang dan untuk Penataan Rambut penari adalah diberi sanggul
sedemikian rupa dengan assesoris nya yaitu bunga melati dan
cundhuk menthul yang menbuat penari sangat berkarakter sesuai
dengan tariannya

d. Interpretasi :

1. Kesatuan yang utuh :


Menurut saya, tari soyong bisa dikatakan kesatuan yang utuh
karena dari segi pola gerak juga lumayan kompak, kemudian dari
segi tata rias dan busana sudah kompak,
2. Keragaman :
Untuk keragaman, dari keseluruhan pola gerak sudah baik
semuanya seragam tidak ada yang ingin berdiri sendiri atau tidak
ada yang menonjol, semuanya terkesan bagus. Hanya saja ada 1
atau 2 penari yang sedikit telat gerakannya. Untuk variasi juga
sudah banyak bisa dilihat dari pola lantai yang dibuat, kerumitan
dari tarian tersebut dan lain-lain. Jadi secara keseluruhan di dalam
tari sayong keragamannya sudah cukup bagus.
3. Pengulangan :
Jika pengulangan, menurut saya hal ini yang perlu diperhatikan
lagi Karena didalam tari sayong ini terdapat banyak sekali
pengulangan terutama dalam hal pola musik, sehingga terkesan
monoton. Mungkin saja pencipta ingin membuat pola musik yang
sederhana untuk membuat penari cepat hafal. Jika saja musik
dibuat lebih dinamis, tidak banyak pengulangan dan nada sinden
sama maka pola musik akan tergarap lebih rapi dan akan lebih
bagus. Namun jika pola gerak, cukup bervariasi karena
pengulangannya tidak banyak.
4. Kontras :
Lalu untuk ontras, tarian sayong ini para penari menggunakan
busana atau kostum berwarna yang mencolok yaitu kostum warna
kuning dengan Rok panjang warna kuning dikombinasikan dengan
warna merah. Itu sangat membuat tarian ini membuat terkesan lebih
cerah yang sangat cocok dengan tema tariannya yaitu yang
diibaratkan dengan seorang gadis yang kemayu. Namun, setelah
saya amati didalam video tari soyong ini rok yang digunakan penari
pemakaiannya tidak jelas, ada yang dilutut dan ada yang dibawah
lutut. Hal ini juga harus diperhatikan dan menurut saya alangkah
lebih baik jika roknya hanya selutut saja karena itu membuat
karakter sang gadis sangat terlihat. Kemudian untuk assesoris dari
sanggul mungkin akan lebih bagus jika ditambahkan bunga yang
berwarna merah atau kuning agar terkesan lebih memberi ketegasan
sehingga penonton tidak merasa bosan dan jenuh dalam
memperhatikan tarian soyong ini.
5. Transisi :
Didalam tarian soyong ini, untuk transisi nya cukup bervariasi,
transisinya bisa melalui gerakan properti yaitu kipas dan sampur
dengan cara yang bermacam-macam yaitu salah satunya berputar
lalu membuat pola lantai V, dan lain-lain yang kemudian jika
digabungkan menjadi kesatuan yang utuh. Namun, ada yang kurang
pas transisinya.
6. Urutan :
Menurut saya urutan dari meletakkan transisi di dalam tarian
soyong ini sudah cukup baik, namun ada beberapa transisi yang
saya rasa kurang pas. Misalnya saja transisinya menggunakan
gerakan yang seharusnya tidak bisa berpindah atau dalam arti
memaksa untuk berpindah. Namun secara kesuluruhan sudah
menjadi urutan yang memiliki makna.
7. Klimaks :
Jika berbicara klimaks, didalam tarian soyong ini saya tidak
dapat menemukan puncak dari tarian tersebut yang artinya saya
melihat tidak ada gerakan yang dionjolkan / datar-datar saja.
Mungkin penata hanya memunculkan klimaks-klimaks kecil didalam
tarian ini. Jadi bisa dikatakan tarian soyong kurang ada gregetnya,
padahal klimaks adalah bagian terpenting dalam sebuah karya dan
penonton pastinya akan menunggu klimaks dari sebuah karya akan
seperti apa.
8. Keseimbangan :
Selanjutnya adalah keseimbangan atau ballane, didalam sebuah
karya tari memang sebuah keseimbangan juga sangat penting.
Setelah saya amati, keseimbangan didalam tarian soyong ii sudh=ah
bagus, terlihat dari pola lantai yang dibuat sangat bervariasi,
kemudian terdapat level atas dan level bawah sehingga terlihat tidak
membosankan jika dilihat dari segi keseimbangan, kemudian penari
satu dengan yang lainnya juga sama rata wirama nya, tidak ada yang
menonjol sendiri seperti saya sudah bilang diatas.
9. Harmoni :
Kemudian untuk harmoni atau keselarasan menurut saya, dari
pola gerak dan musik yang kurang pas. Karena dari pola gerakannya
lambat, namun ketukan dari musiknya tidak pas. Bisa saja penata
memang buat seperti itu, namun alangkah lebih baik jika memang
dibuat seperti itu maka salah satu dari pola gerak atau pola musik
yang digarap lebih rapi lagi agar keselarasan antara pola gerak,
musik enak dilihat maupun didengar. Namun jika dilihat dari
keseluruhan tari soyong ini sudah bagus untuk keselarasan gerak
karena menonjol semua hanya beberapa yang telat.
10. Pola gerak :
Menurut saya dari pola gerak dari penari-penari hampir kompak
namun ada satu penari atau 2 penari yang terlihat gerakannya telat.
Pola geraknya dibuat sangat sederhana namun tidak menghilangkan
karakter dari Tari soyong ini. Hafalan dari semua penari juga terlihat
sekali, kemudian teknik yang harus diperhatikan lagi karena
menurut saya teknik dari penari tarian soyong ini masih bellum
semuanya menguasai namun keseluruhan sudah hampir
menguasainya.
11. Tata rias :
Seperti yang saya jelaskan di atas sedikit, untuk tatarias dari tari
soyong ini makeupnya seperti pada umumnya yaitu diatur
sedemikian rupa sehingga menggambarkan gadis yang sangat
anggun dan luwes.
12. Tata busana :
Untuk tata busananya, Kostum yang dipakai penari yaitu Baju
lengan pendek warna kuning dengan Rok panjang warna
kuning dikombinasikan dengan warna merah, penari juga memakai
Asesoris : Kalung , suweng, gelang dan untuk Penataan Rambut
penari adalah diberi sanggul sedemikian rupa dengan assesoris nya
yaitu bunga melati dan cundhuk menthul yang membuat penari
sangat berkarakter sesuai dengan tariannya yaitu gadis yang lagi
kemayu-kemayunya. Kemudian untuk assesoris dari sanggul
mungkin akan lebih bagus jika ditambahkan bunga yang berwarna
merah atau kuning agar terkesan lebih memberi ketegasan sehingga
penonton tidak merasa bosan dan jenuh dalam memperhatikan
tarian soyong ini.
13. Pola musik :
Untuk musik dari tarian soyong ini menggunakan musik internal
dan eksternal. Jadi pemusik jua menggunakan nyanyian atau
seruan. Dan eksternalnya adalah alat musik gamelan lainnya.
Menurut saya, pola musiknya terlihat monoton karena pengulangan
dari musiknya, kemudian dengan nada yang sama. Dan alangkah
bagusnya jika musiknya dibuat lebih dinamis lagi tidak hanya
lembut saja, karena jika kita dengarkan musiknya, banyak bagian
yang kosong sejenak dan kemudian diiringi kendang saja. Namun,
tempo dan dinamika sudah lumayan bagus.

14. Pola lantai :


Selanjutnya untuk pola lantai, didalam tari soyong ini pola lantai
nya sangat bervariasi mulai dari V, diagonal, zigzag, A, Lingkaran,
vertikal, dan lain-lain. Kemudian ada pola yang di belakang level
atas, dan yang didepan level bawah Sehingga jika dilihat dari pola
lantainya tidak terkesan monoton. Lalu, pola arah hadap juga sangat
mendukung sebuah tarian. Pola arah hadap tari soyong juga
bervariasi, sehingga membuat penari satu dan yang lainnya terlihat
saling berinteraksi dan membuat satu keutuhan yang utuh.

e. Kesimpulan :
Setelah saya analisa Tari soyong ini cukup bagus dan menarik,
dari segi gerak, musik, dan tata rias dan busana sudah sudah
mempunyai karakteristik sendiri. Namun untuk pola gerak memang
harus dipelajari lebih dalam tentang bagaimana teknik yang benar
dan bagaimana cara membawakan tarian soyong ini dengan anggun
nan luwes. Kemudian dari pola musik di tari soyong ini terlihat
monoton karena terdapat pengulangan sehingga penonton akan
merasa jenuh jika menontonnya Tetapi, secara keseluruhan Tari
Soyong ini sudah bagus dan patut diapresiasi sebagai karya tari
indonesia.

Anda mungkin juga menyukai