1 SM
1 SM
97
Jurnal Law reform Oktober 2010 Vol. 5 No.2 ________________________________________________________
98
______________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
99
Jurnal Law reform Oktober 2010 Vol. 5 No.2 ________________________________________________________
100
______________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
tujuan produksi bukanlah konsumsi pihak Maha Esa, dalam Pasal 29 Undang-
yang memproduksi, melainkan penam- Undang Dasar 1945. sedangkan hukum
bahan modal. Selama produksi ekonomis dalam dimensi horisontal, adalah tata
pada hakekatnya dijalankan untuk aturan hidup yang mengatur kehidupan
memenuhi kebutuhan sendiri, entah secara manusia.
langsung, entah melalui perdagangan; Ada hubungan yang erat antara
tidak masuk akal untuk memproduksi Pancasila sebagai dasar dan falsafah
melebihi kebutuhan maksimal. Batas negara, dengan Undang-Undang Dasar
alamiah bagi rasionalitas produksi itu 1945 sebagai hukum dasar, yang dijiwai
hilang dalam kapitalisme baru, karena oleh dan merupakan rangkaian kesatuan
tujuannya adalah modal, sedangkan modal dengan Piagam Jakarta; sebagaimana
dapat diakumulasikan tanpa batas, dan dinyatakan dalam Dekrit Presiden 5 Juli
makin kuat landasan modal sebuah 1959. Hubungan ini membawa pengaruh
perusahaan, makin kuat kedudukannya kepada tata nilai corak dan sisi hukum
dalam proses ekonomi. yang berlaku di Indonesia karena pada
Kapitalisme-kolonialisme-Imperial- dasarnya; cara berfikir, pandangan hidup,
isme Belanda yang pernah menjajah karakter suatu bangsa tercermin dalam
Indonesia kurang lebih 350 tahun telah kebudayaan dan hukumnya. Pengaruh itu
mewariskan sistem hukum, sosial, budaya bermuara pada keinginan luhur bangsa;
dan ekonominya di indonesia. Semua yaitu bahwa semua hukum yang berlaku
sistem itu hingga sekarang ini masih harus bersumber dan dijiwai serta tidak
dilestarikan dan dipraktikkan oleh para boleh bertentangan dengan Pancasila dan
pemegang kekuasaan di Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.
Sejarah ekonomi kolonial misalnya tidak Pancasila sebagai dasar dan
lain dari sejarah kapitalisme baik dari, falsafah Negara Indonesia yang mayoritas
oleh dan demi negara (kolonial) dan penduduknya beragama Islam, membawa
swasta, sayangnya bukan swasta pribumi. konsekuensi, bahwa hukum di Indonesia
Sejarah ekonomi kolonial adalah ekonomi harus tetap konsisten dengan dan
kapitalisme yang termasuk juga didalam- dilandasi oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang
nya adalah lembaga pasar modal nasional. Maha Esa (yaitu sila pertama yang
Berdasarkan landasan filosofis, so- menyinari sila-sila lainnya) dan tidak
siologis dan yuridis, hukum yang berlaku mengabaikan hukum Islam. Menurut M.
di Indonesia mengandung dimensi Thahir Azhary, “Di dalam negara hukum
transendental dan horisontal. Hukum Pancasila, yang penting adalah hukum
dalam dimensi transendental berkaitan nasional, yang bersumber utamanya
erat dengan substansi dan pengamalan sila adalah hukum Islam selain Pancasila dan
pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang
101
Jurnal Law reform Oktober 2010 Vol. 5 No.2 ________________________________________________________
102
______________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
hukum dan proses (perilaku birokrasi hukum dan Rechts begriif atau tatanan
pemerintahan dan warga masyarakat). realita yang ada di dalam masyarakat.
Rudolf Stammler (1856-1939) se- Sehingga akan berbagai peraturan-per-
orang ahli filsafat hukum yang beraliran aturan hukum yang posifif yang ada
neoKantian, berpendapat bahwa: terutama dalam kancah hukum ekonomi di
Cita hukum ialah konstruksi pikir Indonesia pada gilirannya akan
yang merupakan keharusan bagi meng- membentuk suatu sistem hukum yang
arahkan hukum kepada cita-cita yang sesuai dengan yang diinginkan
diinginkan masyarakat dan cita hukum ini masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
berfungsi sebagai bintang pemandu Sehingga produk hukum yang dihasilkan
(leitstern) bagi tercapainya cita-cita ma- akan selalu sesuai dengan kekinian dan
syarakat. Meski merupakan titik akhir hidup.
yang tidak mungkin dicapai, namun cita Dalam penelitian mengenai
hukum memberi manfaat, karena ia pembaharuan hukum Islam di dunia
mengandung dua sisi, dengan cita hukum Islam, J.N.D.Anderson dan Jhon
kita dapat menguji hukum positif yang L.Esposito berkesimpulan bahwa metode
berlaku dan kepada cita hukum kita dapat yang umumnya dikembangkan oleh
mengarahkan hukum positif sebagai usaha pembaharu Islam dalam menangani isu-
dengan sanksi pemaksa menuju sesuatu isu hukum masih bertumpu pendekatan
yang adil (zwangversuch zum richtigen). yang ad-hoc dan terpilah-pilah dengan
Oleh karena itu menurutnya, keadilan menggunakan prinsip takhayyur dan
ialah usaha atau tindakan mengarahkan talfiq. Akan tetapi terlepas benar atau
hukum positif kepada cita hukum. Dalam tidaknya kesimpulan kedua tokoh tersebut
pokonya isi rechts ide tersebut katanya perlu diteliti bagaimana kecenderungan
berisi konsep dasar dari hidup manusia hukum di negara-negara muslim masa
yakni meliputi ide sosial. Isinya ialah ide kini.
tentang suatu masyarakat yang dengannya Sistem-sistem hukum di dunia
bebas dalam kehendak (ein gemeinschaft Islam sekarang secara garis besar bisa
mit frei wollenden menschen). Dengan dibagi menjadi 3 kelompok: (1) sistem-
demikian, maka hukum yang adil (rictiges sistem yang masih mengakui syari’ah
recht) ialah hukum positif yang memiliki sebagai hukum asasi dan kurang lebihnya
sifat yang diarahkan oleh cita hukum masih menerapkan secara utuh; (2)
untuk mencapai tujuan-tujuan masyarakat. sistem-sistem yang meninggalkan
Dengan demikian, dalam pem- syari‟ah dan menggantikannya dengan
bangunan hukum di Indonesia perlu untuk hukum yang sama sekali sekuler, dan (3)
didasarkan atas dua unsur penting di- sistem-sistem yang mengkompromikan
dalamnya yaitu Rechts idee atau cita kedua sistem tersebut.
103
Jurnal Law reform Oktober 2010 Vol. 5 No.2 ________________________________________________________
104
______________________________________________Magister Ilmu Hukum -Fakults Hukum Universitas Diponegoro
105