Bahan Ajar Struktur Aljabar Grup
Bahan Ajar Struktur Aljabar Grup
GRUP
BAHAN AJAR
Oleh:
Rippi Maya
A. Pendahuluan
Ilustrasi 1.1:
Perhatikan Gambar 1.1 berikut ini:
D C C D A B D A
A B B A D C C B
Gambar 1.1
D C B C
A B A D
(i) (ii)
Gambar 1.2
Bila operasi yang tersedia hanya operasi rotasi dan refleksi (datar dan tegak), bagaimana
cara mendapatkan gambar (ii) dari gambar (i) tersebut di atas?
Ilustrasi 1.2:
Misalkan A himpunan tak kosong, dan A a, b, c, d , e, f .
ab c
a b d
ab e
a :b f
Simbol , , , dan : merupakan simbol operasi pada suatu himpunan. Selain empat
simbol dasar tersebut, ada simbol-simbol operasi lain, seperti *, , , dan lain
sebagainya, yang dapat didefinisikan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, misalnya
A a, b, c . Operasi * pada himpunan A didefinisikan dengan cara seperti tertulis dalam
Perhatikan kembali operasi tersebut. Operasi tersebut menghubungkan dua elemen dari
suatu himpunan, ke elemen lain dalam himpunan tersebut. Operasi yang demikian ini
disebut sebagai operasi biner.
Problem 1.1:
Perhatikan beberapa tabel berikut ini.
Manakah di antara tabel-tabel tersebut yang merupakan operasi biner? Berikan penjelasan!
Problem 1.2:
Berdasarkan Definisi 1 tersebut di atas, dapatkah kamu memberikan contoh beberapa
operasi biner pada suatu himpunan?
Problem 1.3:
Selidiki apakah operasi penjumlahan, pengurangan & perkalian pada himpunan bilangan
bulat merupakan operasi biner. Berikan penjelasan!
Problem 1.4:
Operasi pembagian pada himpunan bilangan bulat bukan merupakan operasi biner
pada himpunan bilangan bulat . Selidiki kebenaran pernyataan tersebut dan berikan
penjelasan.
Ilustrasi 1.3:
Perhatikan persamaan linier berikut ini:
3x 4 2 x 3 .
Untuk menyelesaikan persamaan linier tersebut, tahapan yang dilalui adalah sebagai
berikut:
3x 4 2 x 3
2 x 4 x 4 2 x 2 x 3 (2 x adalah invers penjumlahan dari 2 x )
2 x 4 x 4 2 x 2 x 3 (assosiatif)
2x 4 0 3 (0 adalah elemen identitas pada penjumlahan)
2x 4 3
2x 4 4 3 4 (4 adalah invers penjumlahan dari 4)
2 x 1
1 1 1
2 x 1 ( adalah invers perkalian dari 2)
2 2 2
1
1 x (1 adalah elemen identitas pada operasi perkalian)
2
1
x
2
Perhatikan proses penyelesaian persamaan linier tersebut. Ada tiga sifat penting yang
digunakan untuk menyelesaikan persamaan tersebut, yaitu invers, assosiatif, dan elemen
identitas. Ketiga sifat tersebut merupakan syarat perlu dari suatu himpunan, yang
bersama-sama dengan operasi biner * membentuk sebuah grup.
Grup
Sebuah grup adalah sebuah pasangan terurut (G,*), dengan G adalah sebuah himpunan tak
kosong, dan * adalah sebuah operasi biner pada G yang memenuhi sifat-sifat berikut:
1. Asosiatif. Operasi tersebut bersifat asosiatif, yaitu a *b * c a * b * c , untuk
semua a, b, c di G.
2. Identitas. Terdapat suatu elemen e (disebut identitas) di G, sehingga
a * e e * a a , untuk semua a di G.
3. Invers. Untuk setiap elemen a di G, terdapat suatu elemen b di G (disebut invers)
sehingga a * b b * a e .
Problem 1.5:
Berdasarkan definisi tersebut, bila G grup, dan a, b, c di G, maka
a *b * c a * b * c a * b * c . Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan tersebut?
Berikan penjelasan!
Problem 1.6:
Bila operasi biner * pada:
(a) himpunan bilangan bulat didefinisikan oleh a * b b a , dan
(b) himpunan bilangan riil didefinisikan oleh a * b a b ab ,
selidiki apakah operasi biner * tersebut bersifat asosiatif. Jelaskan jawabmu!
Problem 1.7:
Selidiki apakah himpunan bilangan bulat , rasional , dan riil beserta operasi
perkalian membentuk grup. Berikan penjelasan! Apakah mungkin himpunan yang
diberikan dengan operasi ini membentuk grup jika beberapa elemennya dibuang? Jelaskan
jawabmu!
Problem 1.8:
Himpunan bilangan bulat tak nol dan operasi perkalian tidak membentuk sebuah grup.
Benarkah pernyataan ini? Jelaskan jawabmu!
Problem 1.9:
Berikut ini adalah beberapa operasi biner, yaitu: +, -, dan • di . Selidiki apakah operasi-
operasi tersebut asosiatif?
Problem 1.10:
Selidiki pula apakah operasi-operasi pada Problem 9 tersebut bersifat komutatif. Bila
tidak, berikan contoh kontranya (counter example) untuk menunjukkannya.
Problem 1.11:
Misalkan A adalah himpunan sebarang (cukup yang sederhana saja), dan * adalah operasi
pada himpunan A. Buatlah beberapa tabel Cayley dari (A,*). Definisikan operasi * pada
himpunan A tersebut sedemikian sehingga
a) * bukan operasi biner;
b) (A,*) tidak mempunyai identitas;
c) Ada unsur di A yang tidak mempunyai invers.
Problem 1.12:
Misalkan A a, b , B a, b, c dan C a, b, c, d dan * adalah operasi pada himpunan
A, B dan C.
(a) Buatlah tabel Cayley dari (A,*), (B,*), dan (C,*).
(b) Kapan suatu tabel Cayley merupakan suatu grup? Carilah semua kemungkinan agar
terbentuk tabel Cayley yang merupakan grup.
(c) Apakah ciri-ciri tabel Cayley yang merupakan grup? Jelaskan jawab Anda!
Problem 1.13:
a b
Selidiki apakah matriks ukuran 2x2 sebarang, seperti , dan operasi penjumlahan
c d
pada matriks membentuk sebuah grup. Jelaskan jawabmu!
(a) Jika a dan b bilangan bulat dan n bilangan bulat positif, bilangan a disebut modulo n
terhadap b jika n habis membagi a – b, dan ditulis a b mod n . Sebagai contoh,
10 1 mod 3, karena 10 1 3q , dan 14 2 mod 4, karena 14 2 4q , dengan q
adalah kuosien (hasil bagi).
(b) Pada modulo, dikenal juga operasi penjumlahan dan perkalian mod n, yang
dinyatakan dengan a b mod n dan ab mod n . Ditulis,
Sebagai contoh,
12 15 mod 10 = 12 mod 10 15 mod 10 mod 10
= 2 mod 10 5 mod 10 mod 10
= 7 mod 10
= 7.
(13 27) mod10 13mod10 27 mod10 mod10
3 7 mod10
21mod10
1.
Untuk selanjutnya, 27 mod 10 = 7 mod 10.
(c) ab mod n adalah bilangan bulat r dengan sifat a b nq r , dengan 0 r n , dan
a b adalah perkalian biasa. Bilangan bulat a mempunyai invers perkalian modulo n
jika dan hanya jika a dan n prima relatif. Pada contoh perkalian modulo 10 di atas, 7
adalah invers perkalian modulo 10 dari 3, karena 10 dan 3 adalah prima relatif.
Problem 1.14:
Himpunan Z n 0,1, 2,..., n 1 untuk n 1 membentuk grup di bawah operasi
penjumlahan modulo n. Selidiki kebenaran pernyataan tersebut, dan sebutkan elemen
identitas dan inversnya.
Problem 1.15:
Selidiki apakah Z n \ 0 , untuk n 2,3, 4 membentuk grup? Jelaskan jawabmu!
Problem 1.16:
Jelaskan mengapa himpunan 1, 2,3 di bawah perkalian modulo 4 bukan grup tetapi
Problem 1.17:
Buatlah tabel Cayley untuk 6 terhadap operasi perkalian.
(b) Elemen manakah dari 6 yang mempunyai invers dan manakah yang tidak?
Problem 1.18:
Kerjakan hal yang sama seperti pada Problem 21, tetapi untuk 7 dan 10 .
Problem 1.19:
Apakah yang dapat Anda simpulkan dari ketiga himpunan tersebut? Kapankah suatu
himpunan n merupakan grup terhadap operasi perkalian?
Problem 1.20:
Jika G grup yang mempunyai tiga elemen, maka G pasti abelian. Selidiki kebenaran
pernyataan tersebut.
Problem 1.21:
Misalkan G sebuah grup dengan sifat-sifat sebagai berikut: Jika a, b, dan c adalah elemen-
elemen dari G, dan ab ca, maka b c. Buktikan bahwa G adalah Abelian.
Petunjuk:
(a) Untuk membuktikan, mulai dengan ab ca.
(b) Gunakan informasi yang diberikan dalam soal.
(c) Tuliskan kesimpulan Anda.
Problem 1.22:
Buktikan bahwa sebuah grup G adalah Abelian jika dan jika ab a 1b1 , untuk semua
1
a dan b di G.
Petunjuk:
(a) Mulailah pembuktian dengan menggunakan definisi grup Abelian, yaitu ab ba.
(b) Gunakan sifat-sifat aljabar dari invers komposisi dua elemen, yaitu ab b1a 1.
1
Problem 1.23:
Misalkan A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kurang dari 10. Sebutkan semua
anggota A yang prima relatif dengan 10, tuliskan sebagai himpunan B.
Problem 1.24:
Terhadap perkalian modulo 10, selidiki apakah B membentuk grup.
Problem 1.25:
Misalkan U (n) didefinisikan sebagai himpunan semua bilangan bulat positif yang lebih
kecil dari n dan prima relatif ke n, untuk setiap n > 1, n . Berikan contoh himpunan
U (n), bila
1. n bilangan prima
2. n p q, p dan q saling prima
3. n p 2 , p prima.
Petunjuk: ambillah n yang khas.
Buatlah tabel Cayley untuk U(10) dengan operasi perkalian modulo 10.
(a) Carilah elemen identitasnya dan selidiki apakah elemen identitasnya tunggal?
(b) Sebutkan unsur-unsur yang saling invers dari elemen-elemen pada U(10), bila ada.
Apakah inversnya tunggal?
(c) Selidiki apakah U(10) merupakan grup di bawah operasi perkalian modulo 10?
Bagaimana pula dengan U(12), U(15)?
(d) Kesimpulan apakah yang dapat kamu ambil dari beberapa contoh U (n) tersebut?
Problem 1.27:
Buktikan Teorema 1.1 tersebut.
Petunjuk: untuk membuktikan ketunggalan, biasanya dimulai dengan mengambil
pengandaian yang terbalik.
(a) Andaikan ada 2 elemen identitas, yaitu e dan e '.
(b) Bila masing-masing elemen tersebut merupakan unsur identitas, sifat apakah yang
akan dipenuhi oleh e dan e '.
(c) Tuliskan suatu kesimpulan berdasarkan jawab pertanyaan (b)!
Problem 1.29:
Buktikan Teorema 1.3 tersebut.
(Petunjuk: lakukan prosedur seperti pada pembuktian Teorema 1.1 di atas, yaitu mulai
dengan asumsi terbalik.
(a) Andaikan ada dua invers, yaitu b1 dan b2.
(b) Bila keduanya merupakan invers dari a, sifat apakah yang diperoleh dari perkalian
kedua invers tersebut masing-masing dengan a?
(c) Gunakan Teorema 1.2 untuk menyimpulkan jawab pertanyaan (b).
Adalah lazim apabila dalam membicarakan sebuah kelompok (grup) secara umum, kita
ingin mengetahui ada berapa banyak anggota grup tersebut. Sebagaimana ketika kita
bertemu seorang anak yang tidak dikenal, biasanya pertanyaan yang diajukan adalah
sekolah di mana, kelas berapa, dan berapa banyak temannya dalam satu kelas? Dalam
konteks grup dalam aljabar, banyaknya anggota (elemen) dari suatu grup juga merupakan
hal yang menarik untuk diketahui. Berikut ini akan diperkenalkan beberapa istilah yang
berkaitan dengan banyaknya elemen dari suatu grup, dan notasi yang digunakan.
Problem 2.1:
Berikan contoh orde dari beberapa grup, seperti grup himpunan bilangan bulat terhadap
operasi penjumlahan, 12 , U (10) , dan sebagainya.
Elemen g dikatakan mempunyai orde takhingga, jika tidak ada bilangan bulat n yang
memenuhi persamaan tersebut.
Problem 2.2:
Bila a adalah elemen dari grup terhadap operasi penjumlahan, tentukan orde a.
Petunjuk: buatlah barisan nilai ak, k , dengan ak adalah operasi penjumlahan
sebanyak k kali.
Problem 2.3:
Hitunglah orde dari grup 10 , dan elemen-elemennya terhadap penjumlahan modulo
10.
Problem 2.4:
Hitunglah orde U (15) dan elemen-elemennya terhadap perkalian modulo 15.
Petunjuk:
Untuk memudahkan penghitungan, gunakan trik berikut. Misalkan kita akan menghitung
orde elemen 13. Perhatikan bahwa 13 2 modulo 15 , karena 13 2 0 modulo 15,
sehingga 132 (2)2 4 , 133 13 132 (2) 4 8 , 134 13 133 (2) (8) 1. Jadi
orde elemen 13 adalah 4.
Ilustrasi 2.1:
Dalam teori himpunan, kita mengenal apa yang disebut sebagai subset (himpunan bagian).
Begitu pula dalam teori grup, kita akan mengenal juga apa yang disebut sebagai subgrup.
Sebagai ilustrasi untuk memperkenalkan konsep subgrup, perhatikan tabel Cayley dari
grup Abelian 6 , berikut:
Tabel 2.1
+ 0 1 2 3 4 5
0 0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5 0
2 2 3 4 5 0 1
3 3 4 5 0 1 2
4 4 5 0 1 2 3
5 5 0 1 2 3 4
Sekarang perhatikan tabel Cayley untuk grup G, pada Tabel 2.2 berikut. Dapatkah
Misalkan H dan K adalah himpunan bagian dari grup G tersebut, dengan H 0, 2, 4 dan
K 1,3,5 . Dengan melihat tabel Cayley tersebut, kamu dapat menentukan manakah di
antara H dan K yang mempunyai sifat-sifat seperti grup G. Apakah yang dapat kamu
simpulkan tentang H dan K?
Dari ilustrasi tersebut, kita mendapatkan gambaran kapankah sebuah himpunan bagian
dari sebuah grup merupakan sebuah grup. Berikut ini dijelaskan definisi dari subgrup
tersebut.
Keterangan:
Notasi yang biasa digunakan untuk menyatakan bahwa H merupakan subgrup dari G
adalah: H G . Bila H subgrup dari G tetapi tidak sama dengan G disebut subgrup
murni (proper subgrup), dan ditulis H G .
Problem 2.5:
Buktikan bahwa {e} adalah subgrup dari G.
Keterangan:
Subgrup {e} dan G sendiri disebut subgrup trivial dari G. Bila ada subgrup lain dalam
grup G yang bukan {e} atau G, maka subgrup tersebut dikatakan subgrup nontrivial dari
G. Pada Ilustrasi 2.1 tersebut di atas, H merupakan subgrup nontrivial dari G.
Problem 2.6:
Buktikan bahwa n terhadap operasi penjumlahan modulo n bukan subgrup dari
terhadap operasi penjumlahan.
Problem 2.7:
7 0 adalah grup terhadap operasi perkalian. Selidiki apakah 7 0 tersebut
Problem 2.8:
Perhatikan himpunan-himpunan P, Q dan R berikut, dengan P 0,5 , Q 0, 2, 4, 6,8
bagian dari grup 10 terhadap operasi penjumlahan. Selidiki manakah dari ketiga
Problem 2.9:
Misalkan himpunan-himpunan K, L, dan M berikut adalah himpunan bagian dari grup
terhadap operasi penjumlahan, dengan elemen-elemennya adalah: K 4k k ,
Problem 2.10:
Misalkan diketahui dua grup A dan B adalah subgrup dari grup G. Buktikan bahwa A B
juga subgrup dari G jika dan hanya jika A B atau B A.
Problem 2.11:
Buktikan bahwa jika S dan T adalah subgrup dari G, maka S T , juga merupakan
subgrup dari G.
Problem 2.12:
Buktikan bahwa himpunan bilangan bulat ganjil dan nol bukan merupakan subgrup dari
.
Problem 2.13:
Bila H subgrup dari G dan K subgrup dari H, selidiki apakah K juga subgrup dari G!
Problem 2.14:
Buktikan pernyataan-pernyataan berikut:
(a) dan terhadap operasi penjumlahan.
Berdasarkan definisi subgrup yang sudah kita pahami melalui beberapa problem yang
sudah dikerjakan, ada cara lain untuk memeriksa apakah suatu himpunan bagian dari suatu
grup merupakan subgrup dari grup tersebut. Cara memeriksa subgrup ini dikenal sebagai
Tes Tahap ke-1, Tes Tahap ke-2, dan Tes Subgrup Berhingga, sebagaimana dikemukakan
dalam teorema-teorema berikut.
Catatan:
Untuk notasi penjumlahan, H adalah subgrup jika a – b di H untuk setiap a, b di H.
Problem 2.15:
Buktikan Teorema 2.1 tersebut di atas!
Petunjuk:
Gunakan sifat-sifat grup yaitu asosiatif, identitas, invers dan tertutup.
Problem 2.16:
Misalkan G adalah grup dari bilangan-bilangan riil tak nol terhadap operasi perkalian. P
dan Q adalah himpunan bagian dari grup G, dengan P x G x 1 dan
Problem 2.17
Misalkan G grup Abelian terhadap perkalian dengan identitas e. Bila H dan K adalah
himpunan bagian dari G, dengan H x 2 x G dan K x G x 2 e , buktikan
bahwa H dan K merupakan subgrup dari G.
Problem 2.18
Buktikan teorema tersebut di atas.
Petunjuk: gunakan Teorema 2.1.
Problem 2.19
a b
Misalkan G adalah grup dari semua matriks ukuran 2x2, yaitu , dengan
c d
ad bc 0 terhadap operasi penjumlahan. R dan S adalah himpunan bagian dari grup G.
a b 1 b
Bila R G ad 0 dan S , tunjukkan bahwa R merupakan
0 d 0 1
subgrup dari G dan S subgrup dari R.
Problem 2.20:
Buktikan teorema tersebut!
Petunjuk:
(a) tunjukkan bahwa a 1 H untuk setiap a H .
(b) Mulai dengan jika a e, maka pembuktian selesai.
(c) Jika a e, gunakan sifat H sebagai himpunan berhingga, dengan barisan a, a 2 , a3 ,...
yang berhingga, di mana semua pangkat positif a ada di H, dan tidak semua elemen
ini berbeda.
(d) Andaikan ai a j , dengan i>j, maka ai j e . Tunjukkan bahwa ai j 1 H .
Misalkan G suatu grup, dan a adalah elemen dari G, maka a adalah subgrup dari G.
Catatan:
Bila a adalah elemen dari suatu grup, maka a a n n . Subgrup a disebut
Problem 2.21:
Buktikan teorema tersebut!
Petunjuk:
(a) Tunjukkan bahwa a tidak kosong.
Problem 2.22:
Tunjukkan bahwa 3 merupakan subgrup siklis dari 10 terhadap operasi penjumlahan.
Problem 2.23:
Tunjukkan bahwa 3 subgrup siklis dari U(10) terhadap operasi perkalian modulo n.
Problem 2.24:
Tunjukkan bahwa U (14) 3 5 dan selidiki apakah U (14) 11 .
Problem 2.25:
Buktikan bahwa U(20) bukan siklis.
Problem 2.26:
Tunjukkan bahwa U(15) mempunyai enam subgrup siklis.
Problem 2.27:
Tunjukkan bahwa jika G grup Abelian, maka Z(G) = G.
Problem 2.28:
Buktikan teorema tersebut!
Petunjuk: gunakan Teorema 2.2 untuk membuktikan Teorema 2.5 tersebut.
Problem 2.29:
Misalkan G suatu grup, dan a G. Tunjukkan bahwa C (a) C (a 1 ).
Problem 2.30:
Buktikan teorema tersebut!
Problem 2.31:
Selidiki kebenaran pernyataan berikut: G grup Abelian jika dan hanya jika C (a) G
untuk semua a di G.
Ilustrasi 3.1:
Dari Bab 2, sudah dijelaskan bahwa suatu grup G disebut siklis jika ada suatu elemen a di
G sehingga G a n n . Elemen a tersebut dinamakan generator dari G. Selanjutnya,
G disebut grup siklis yang dibangkitkan (generated) oleh a dengan menuliskan G a .
Problem 2.17:
Setelah memahami Ilustrasi 3.1 tersebut, cobalah selidiki generator dari himpunan
bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan biasa. Tentukan juga generator dari
himpunan-himpunan 6 , 8 , dan 20 , terhadap penjumlahan modulo 6, 8 dan 20.
Problem 2.18:
Tuliskan semua elemen dari subgrup 20 dan 10 di 30 .
Problem 2.19:
Tuliskan semua elemen dari subgrup 3 dan 15 di 18 . Sebutkan pula semua elemen
Problem 2.20:
Perhatikan jawaban Problem 3.2 dan 3.3. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari kedua
jawaban soal tersebut?
Ilustrasi 3.2:
Perhatikan gambar berikut, dengan a 4 .
…= a-4 = a0 = a4= …
…= a-2 = a2 = a6= …
Gambar 3.1
Pada grup siklis 4 berorde 4 (berhingga), generatornya adalah 1 dan 3.
Ambil a 3 , maka
Berdasarkan Gambar 3.1, 0.3 = 4.3 = 8.3. Demikian pula untuk 1.3 = 5.3 = 9.3, dan
seterusnya. Perhatikan hubungan antara 0,4,8 dan 4 (orde grup). Demikian juga dengan
hubungan antara 1,5,9 dan 4 (orde grup). Dapatkah kamu mengambil kesimpulan?
a 2 , maka
2 2n n ..., 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2 , 2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
, 211, 212 ,...
...,1, 2, 4,8, 7,5,1, 2, 4,8, 7,5,... 1, 2, 4,8, 7,5
pula ... 21 27 213 ... Adakah hubungan antara 0,6,12 dan orde dari grup (6)? Juga
hubungan antara 1,7,13 dan orde dari grup? Dapatkah kamu mengambil kesimpulan?
Dengan memperhatikan kedua ilustrasi tersebut, dapat dicari suatu kriteria untuk pangkat
(perkalian) dari a, yang berlaku untuk semua grup siklis G berorde n (hingga) dan tak
Problem 2.21:
Pahami Teorema 3.1. Cobalah terapkan teorema tersebut pada grup 5 . Tuliskan semua
Problem 2.22:
Selidiki subgrup siklis dari 5 tersebut. Bila a n , untuk setiap a di 5 , periksa apakah
a e, a, a 2 ,..., a n1 dan ai a j jika dan hanya jika n membagi i-j.
Problem 2.23:
Kerjakan hal yang sama seperti pada Problem 3.5 dan 3.6 untuk grup lain. Ambillah
contoh 2 grup yang berbeda.
Misalkan G adalah suatu grup dan a suatu elemen berorde n di G. Jika a k e , maka n
membagi k.
Problem 2.24:
Pahami Akibat Teorema 3.1 tersebut. Selidiki pernyataan akibat tersebut untuk grup U(5)
dan U(10). Bagaimana pendapatmu? Kerjakan dengan cara yang sama untuk 2 grup lain
yang berbeda.
Ilustrasi 3.3:
Pada Ilustrasi 3.2 sebelumnya, U 9 2 21 , dengan U 9 6 . Perhatikan pangkat
1 dari 2 dan orde grup siklis U 9 . Adakah hubungan antara 1 dan 6? Apakah 1 dan 6
relatif prima? Subgrup siklis lain dari U 9 adalah 5 25 . Adakah hubungan antara
Cobalah selidiki apakah U (9) mempunyai generator lain, selain 2 dan 5. Misalkan ada
k , sehingga 2k U (9) , apakah ada kaitan antara k dengan orde grup U (9) ?
Apakah kesimpulan yang kamu peroleh? Dapatkah kamu menentukan suatu kriteria untuk
menentukan generator dari suatu grup siklis? Tanpa perlu mencari generator dari suatu
grup siklis dengan mencoba elemennya satu persatu, ada suatu cara singkat untuk
menentukan generatornya. Perhatikan teorema berikut.
gcd (k, n) = 1.
Problem 2.25:
Selidiki apakah grup U 20 grup siklis! Bila ya, tentukan generator dari grup tersebut
Problem 2.26:
Ambillah beberapa contoh grup siklis berorde n, dengan salah satu generatornya. Periksa
apakah teorema tersebut berlaku pada contoh-contoh yang kamu ambil.
Problem 2.27:
Cobalah kamu buktikan Teorema 3.2. Gunakan informasi yang diketahui pada teorema
tersebut untuk membuktikan.
Suatu bilangan bulat k di n adalah generator dari n jika dan hanya jika gcd (k, n) = 1.
Problem 2.28:
Selidiki pernyataan Akibat tersebut untuk grup 5 , 6 dan 9 . Dapatkah kamu
menentukan generator dari grup tersebut dengan cepat? Jelaskan jawabmu dengan singkat.
Ilustrasi 3.4:
Perhatikan kembali subgrup siklis 2 dari grup siklis U 9 1, 2, 4,5,7,8 . Elemen-
5 25 51 ,52 ,53 ,54 ,55 ,56 5,7,8, 4, 2,1 1, 2, 4,5,7,8 .
7 24 71 ,72 ,73 ,74 ,75 ,76 7, 4,1 1, 4,7 .
subgrup-subgrup siklis tersebut adalah 1,2,3,6. Bandingkan dengan pembagi positif dari 6
(orde subgrup siklis 2 ), yaitu 1, 2,3, 6 . Adakah kesamaan? Berikut ini adalah teorema
dari a adalah pembagi dari n; dan untuk masing-masing pembagi positif k dari n, grup
Ilustrasi 3.5:
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Diketahui grup siklis a yang berorde 20. Subgrup dari a berbentuk a m , dengan m
adalah pembagi positif dari 20. Jika k pembagi positif dari 20, maka subgrup berorde k
adalah a 20/k . Dengan demikian, subgrup-subgrup dari a dapat ditentukan, yaitu:
a 4 e, a, a 2 , a3 , a 4 berorde 5,
a 20 e berorde 1.
Problem 2.29:
Bila diketahui 3 adalah salah satu generator dari grup siklis U (50) , dengan U (50) 30 ,
Problem 2.30:
Buktikan Teorema 3.3 tersebut.
Problem 2.31:
Cobalah terapkan pernyataan Akibat 3.3 tersebut pada subgrup siklis yang kamu pilih
sendiri.
Problem 2.32:
Misalkan suatu grup siklis G a , dengan a 24 . Tentukan semua generator untuk
subgrup berorde 8.
Problem 2.33:
Misalkan G suatu grup dan a adalah elemen dari G.
a. Jika a12 e , apakah yang dapat dikatakan tentang orde a?
b. Jika a m e , apakah yang dapat dikatakan tentang orde a?
c. Misalkan G 24 dan G siklis. Jika a8 e dan a12 e , tunjukkan bahwa a G
Ilustrasi 3.6:
Dengan menggabungkan Teorema 3.2 dan 3.3, banyaknya elemen dari setiap orde dalam
suatu grup siklis berhingga dapat dihitung dengan mudah. Ada suatu fungsi bilangan
teoritis yang disebut fungsi Euler phi, yang berkaitan dengan banyaknya elemen dari
suatu grup siklis. Misalkan (1) 1 , dan untuk bilangan bulat n 1 , (n) menyatakan
banyaknya bilangan bulat positif yang kurang dari n, dan prima relatif ke n. Perhatikan
bahwa U (n) n .
Problem 2.34:
Selidiki apakah U (n) grup siklis, untuk n 5,9,10,14,15,18, 20, 22, 25. Bila U (n) grup
siklis, tentukan generatornya. Buatlah suatu konjektur untuk U (n) .
Teorema 3.4: Banyaknya Elemen dari Masing-masing Orde dalam Suatu Grup
Siklis
Jika d adalah suatu pembagi positif dari n, banyaknya elemen berorde n dalam suatu grup
siklis berorde n adalah d .
Problem 2.35:
Buktikan teorema 3.4 tersebut.
Ilustrasi 4.1
Perhatikan suatu himpunan tak kosong A, dengan A himpunan berhingga. Himpunan A
dinyatakan dengan A 1, 2,3,..., n , untuk beberapa bilangan bulat positif n. Permutasi
dari himpunan A tersebut adalah suatu fungsi dari A ke A yang satu-satu dan pada. Sebagai
contoh, perhatikan himpunan A 1, 2,3 . Untuk semua x elemen A, f ( x) A , permutasi
Misalkan permutasi yang pertama ditulis dengan 1 . Untuk menyatakan hubungan antara
himpunan A dan hasil permutasinya adalah dengan menyusunnya dalam bentuk matriks,
1 2 3 1 2 3
yaitu 1 . Dengan cara yang sama, permutasi ke dua
f (1) f (2) f (3) 1 2 3
sampai ke enam juga dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut ini:
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
2 , 3 , 4 , 5 , 6 .
1 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 2 3 2 1
Permutasi 1 , 2 ,..., 6 membentuk suatu himpunan tersendiri, yaitu himpunan
permutasi 1 , 2 ,..., 6 . Bila himpunan ini bersama-sama dengan operasi komposisi
membentuk suatu grup, maka grup ini disebut grup permutasi. Berikut ini diberikan
definisi dari permutasi suatu himpunan dan grup permutasi dari suatu himpunan.
Latihan 4.1
1 2 3 4
Misalkan diketahui dua permutasi dan , dengan dan
3 1 4 2
1 2 3 4
. Dengan operasi komposisi, selidiki apakah .
4 2 1 3
Misalkan S3 menyatakan himpunan dari semua fungsi satu-satu dari 1, 2,3 ke dirinya
sendiri. S3 ini membentuk grup dengan 6 elemen (perhatikan kembali Ilustrasi 4.1),
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
, ,
2
, , dan
1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 3 2 2 1 3
1 2 3
2 . Selidiki apakah S3 grup Abelian.
3 2 1
Misalkan A 1, 2,3,..., n . Himpunan semua permutasi dari A disebut grup simetri
diketahui bahwa banyaknya elemen dari S n ada n ! . Buktikan bahwa S n non Abelian,
untuk n 3.
Ilustrasi 4.2 Persegi yang Simetri
3 2
4 1
1 2 3 4
Rotasi 900 ( R90 ) terhadap persegi tersebut berkaitan dengan permutasi
2 3 4 1
. Sedangkan refleksi terhadap garis horizontal (H) menghasilkan suatu permutasi
1 2 3 4
.
2 1 4 3
Latihan 4.4
Seperti sudah dijelaskan dalam bab pengantar, elemen dari D4 adalah
D4 R0 , R90 , R180 , R270 , H ,V , D, D ' . Tuliskan elemen-elemen D4 tersebut dalam bentuk
Ilustrasi 4.3
Selain notasi matriks seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, permutasi dapat
dinyatakan dalam notasi putaran (cycle notation). Perhatikan permutasi berikut:
1 2 3 4 5 6
.
2 1 4 6 5 3
Penempatan nilai-nilai pada permutasi tersebut dapat dinyatakan secara skematik sebagai
berikut:
1 3 5
6 4
2
Skema tersebut kemudian diganti dengan notasi putaran sebagai berikut, yaitu
12 346 5 atau 12 346 . Perhatikan bahwa menurut kesepakatan, putaran
yang hanya mempunyai satu masukan, yaitu (5), dapat dihilangkan. Bila dalam penulisan
notasi putaran ada elemen yang hilang (tidak dituliskan), berarti elemen yang hilang
tersebut dipetakan ke dirinya sendiri. Dengan demikian, untuk permutasi identitas
1 2 3 4 5
seperti berikut ini, , kita tidak dapat menghilangkan semua
1 2 3 4 5
elemennya, tetapi hanya menuliskan salah satu elemennya saja, yaitu 2 atau 5 ,
Panjang suatu putaran adalah banyaknya elemen dalam putaran tersebut. Misalkan
12345 , maka panjang putarannya adalah 5.
Latihan 4.5
Buktikan Teorema 4.1 tersebut.
Petunjuk: misalkan α adalah suatu permutasi pada himpunan A = {1, 2, 3, …, n}. Tuliskan
permutasi α sebagai bentuk putaran yang saling lepas.
Latihan 4.6
Perhatikan Ilustrasi 4.3 di atas. 46 3152 merupakan sebuah permutasi, yang
dinyatakan dalam dua putaran yang saling lepas. Berikan sebuah contoh permutasi yang
dapat dinyatakan dalam suatu putaran atau hasil putaran yang saling lepas!
Latihan 4.7
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
Misalkan dan .
2 1 3 5 4 7 6 8 1 3 8 7 6 5 2 4
Tuliskan α dan sebagai hasil dari putaran yang saling lepas.
Latihan 4.8
Buktikan Teorema 4.2 tersebut.
Latihan 4.9
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Misalkan dan . Selidiki apakah
2 1 3 5 4 6 6 1 2 4 3 5
.
Latihan 4.10
Buktikan Teorema 4.3 tersebut.
Latihan 4.11
Tentukan orde dari permutasi α = (12)(3)(45) dan = (153)(24).
Latihan 4.12
Perhatikan permutasi = (13)(27)(456)(8)(1237)(648)(5). Apakah permutasi γ terdiri dari
putaran yang saling lepas? Dapatkah kita menghitung orde permutasi γ dengan
menggunakan Teorema 4.3? Jelaskan pendapatmu.
Latihan 4.13
Perhatikan soal Latihan 4.12. Dapatkah permutasi γ dinyatakan dalam bentuk putaran yang
saling lepas? Bila ya, tentukan orde dari permutasi tersebut.
Ilustrasi 4.4.
Suatu permutasi identitas (1) dapat dinyatakan sebagai (12)(12). Selain itu, juga dapat
dinyatakan sebagai (13)(13) atau (14)(14), dst. Jadi suatu permutasi dalam Sn dapat
dinyatakan sebagai hasil dari 2-putaran. Menurut Teorema 4.1, setiap permutasi dapat
ditulis dalam bentuk (a1a2 ...ak )(b1b2 ...bt )(c1c2 ...cs ) . Dengan penghitungan langsung,
permutasi tersebut juga dapat ditulis sebagai:
(a1ak )(a1ak 1 )...(a1a2 )(b1bt )(b1bt 1 )...(b1b2 )(c1cs )(c1cs 1 )...(c1c2 ) ,
Latihan 4.14
Periksa kebenaran pernyataan ini: 12345 21 25 24 23 .
Latihan 4.15
Periksa kebenaran pernyataan ini: 12345 45 53 2515 .
Lemma 4.1
Jika 12 ...r , dengan adalah 2-putaran, maka r adalah genap.
Latihan 4.16
Periksa kebenaran pernyataan berikut: 12345 54 52 21 25 2313 .
Bandingkan ketiga soal Latihan 4.14 - 16. Bagaimana pendapatmu terhadap permutasi α
dan Lemma 4.1?
Latihan 4.17
Buktikan teorema 4.5 tersebut.
Petunjuk:
1. Mulai dengan 12 ...r 1 2 ... s .
2. Gunakan invers dari 2-putaran, untuk menunjukkan bahwa r dan s keduanya ganjil
atau genap.
Latihan 4.18
Perhatikan soal Latihan 4.14-16. Permutasi α tersebut dapat dinyatakan sebagai hasil
2 putaran yang jumlahnya genap. Dapatkah kamu membuat suatu contoh permutasi,
yang dapat dinyatakan sebagai hasil 2 putaran yang jumlahnya ganjil?
Latihan 4.19
Permutasi dalam grup S3 terdiri dari permutasi genap dan permutasi ganjil. Dapatkah kamu
menyebutkan permutasi-permutasi tersebut? (Petunjuk: nyatakan permutasi dalam S3
dalam bentuk hasil 2 putaran, seperti dalam Ilustrasi 4.4, lalu tentukan apakah permutasi
tersebut merupakan permutasi genap atau ganjil).
Latihan 4.20
Lakukan hal yang sama seperti pada soal Latihan 4.19 pada grup S4.
Latihan 4.21
Buktikan Teorema 4.6 tersebut.
Latihan 4.22
Periksa apakah himpunan permutasi genap dalam S3 membentuk subgrup dari S3. Buatlah
tabel Cayleynya terhadap operasi fungsi komposisi.
Latihan 4.23
Periksa apakah permutasi ganjil dalam S3 membentuk subgrup? Jelaskan pendapatmu.
derajat n.
Latihan 4.24
Tentukan grup berayun A4 . Buatlah tabel Cayley dari A4 tersebut terhadap fungsi
komposisi.
Latihan 4.25
Hitunglah order dari setiap elemen dalam A4 . Periksa apakah ada kaitan antara orde
Teorema 4.7
Untuk n > 1, An mempunyai orde n!/2.
Latihan 4.26
Hitunglah banyaknya permutasi ganjil yang berorde 4 dalam S6.
Latihan 4.27
Hitunglah banyaknya elemen berorde 5 yang ada di A6.
Latihan 4.28
Periksa apakah ada subgrup siklis berorde 4 dan subgrup non siklis berorde 4 dalam S4.
Jelaskan pendapatmu.
Latihan 4.29
Tentukan elemen α dan di S3 sehingga 2, 2, dan 3.
Latihan 4.30
Tunjukkan bahwa suatu permutasi dengan orde ganjil pasti sebuah permutasi genap.
Ilustrasi 5.1
Dua anak (A dan B) sedang bermain kelereng. Sebelum bermain, mereka menggabungkan
kelereng yang mereka punya, dan mulai menghitung. Si A yang berasal dari suku Jawa
menghitung kelerengnya dengan bahasa Jawa, sementara si B yang berasal dari suku
Sunda, menghitung kelerengnya dengan bahasa Sunda. A mengucap siji, loro, telu, papat,
…, sementara B mengucap hiji, dua, tilu, opat, …. Mereka menghitung barang yang sama,
tetapi dengan bahasa yang berbeda. Dengan kata lain, mereka menggambarkan konsep
yang sama, dengan istilah yang berbeda. Situasi seperti itu juga sering muncul dalam grup.
Grup yang sama digambarkan dengan istilah (terminology) yang berbeda.
Dalam bab ini akan dipelajari suatu metode untuk menentukan apakah dua grup
sebenarnya sama, meski mereka terdefinisi dalam terms yang berbeda. Bila kedua grup
tersebut sama, maka dikatakan ada isomorfisme antara kedua grup tersebut. Istilah
isomorfisme berasal dari bahasa Latin, iso dan morphe. Iso artinya sama dan morphe
artinya bentuk. Isomorfisme pertama kali diperkenalkan oleh Galois, sekitar 1,5 abad yang
lalu.
5.1 Definisi
Suatu isomorfisme dari suatu grup G ke suatu grup G adalah pemetaan (fungsi) satu-
Jika ada suatu isomorfisme dari G ke G , dikatakan G dan G isomorfik dan ditulis G G
.
Latihan 5.1
Perhatikan definisi isomorfisme tersebut. Untuk membuktikan suatu grup G isomorfik ke
suatu grup G , ada empat tahapan berbeda yang harus dilalui. Dapatkah kamu
menyebutkan tahapan-tahapan tersebut secara detil?
Latihan 5.2
Perhatikan tahapan-tahapan berikut. Susunlah tahapan-tahapan tersebut secara terurut
sesuai definisi di atas, sehingga dapat digunakan untuk membuktikan adanya suatu
isomorfik dari suatu grup ke grup lainnya.
1) “O.P”. Buktikan bahwa mengawetkan operasi, yaitu tunjukkan bahwa
(ab) (a) (b) , untuk semua a dan b di G.
2) “1-1”. Buktikan bahwa satu-satu, yaitu asumsikan (a) (b) dan buktikan
bahwa a b .
3) “Pemetaan”. Definisikan suatu calon untuk isomorfisme , yaitu definisikan
Latihan 5.3
Misalkan G adalah grup bilangan riil terhadap operasi penjumlahan dan G adalah grup
bilangan riil positif terhadap operasi perkalian. Tunjukkan bahwa G dan G isomorfik
terhadap pemetaan ( x) 2 x.
Latihan 5.4
Tunjukkan bahwa pemetaan dari terhadap dirinya sendiri yang diberikan oleh
( x) x3 bukan suatu isomorfisme. Syarat apakah yang tidak dipenuhi oleh tersebut?
Latihan 5.5
Buktikan bahwa U (10) 4 U (5).
Latihan 5.6
Dapatkah dikatakan bahwa grup siklis berorde 4 isomorfik terhadap 4 ? Jelaskan
pendapatmu! Bagaimana bila dikatakan grup siklis berorde n isomorfik terhadap n dan
grup siklis berorde tak hingga isomorfik dengan ? Jelaskan pendapatmu!
Latihan 5.7
Selidiki apakah U (10) U (12) !
Latihan 5.8
Buktikan Teorema 5.1 tersebut.
Petunjuk:
1. Untuk sebarang g di G, definisikan suatu fungsi Tg dari G ke G, dengan
Tg ( x) gx untuk semua x di G.
Latihan 5.9
Selidiki apakah U(10) dan U (10) isomorfik! ( U (10) adalah grup permutasi dari U(10)).
Petunjuk:
1.
Misalkan U (10) a1 , a2 ,..., an , maka U (10) Ta1 , Ta2 ,..., Tan .
Latihan 5.10
Dengan cara yang sama seperti pada Latihan 5.8, selidiki apakah U(12) dan U (12)
isomorfik!
Untuk setiap bilangan bulat n dan untuk setiap elemen grup a di G, a n a .
n
2.
3. Untuk elemen a dan b di G, a dan b berkomutasi jika dan hanya jika (a) dan (b)
berkomutasi.
G.
Latihan 5.11
Tunjukkan bahwa U (8) U (12).
Latihan 5.12
Dengan menggunakan sifat no.5 dari isomorfisme, tunjukkan bahwa U (8) U (10).
Latihan 5.13
Selidiki apakah U(20) dan U(24) isomorfik.
5.4 Automorfisme
Latihan 5.14
Misalkan adalah sebuah grup dari bilangan real positif terhadap operasi perkalian.
Tunjukkan bahwa pemetaan ( x) x adalah suatu automorfisme dari .
Latihan 5.15
Misalkan G suatu grup dan a adalah elemen dari G. Buktikan bahwa pemetaan a yang
Latihan 5.16
Buktikan bahwa pemetaan yang diberikan oleh x x3 , dari U(16) terhadap dirinya
sendiri, merupakan suatu automorfisme.
Latihan 5.16
Perhatikan grup dehidral D4 . Ambil R90 D4 . Tuliskan semua automorfisme dalam dari
Latihan 5.17
Kerjakan hal yang sama seperti pada Latihan 5.16, tetapi yang disebabkan oleh R180 .
Ilustrasi 5.2
Himpunan dari semua automorfisme dari suatu grup G, membentuk suatu grup tersendiri
yang disebut Aut(G). Himpunan dari semua automorfisme dalam dari G yang disebabkan
oleh a juga membentuk grup tersendiri yang disebut Inn(G).
Latihan 5.18
Tentukan semua himpunan automorfisme dari grup Aut( 10 ).
Petunjuk:
1. Misalkan Aut( 10 ). Karena 10 10 , asumsikan
Latihan 5.19
Dengan cara yang sama seperti pada Latihan 5.18, tentukan semua automorfisme dari Aut(
6 ).
Latihan 5.20
Tunjukkan bahwa Aut (Z10 ) U (10) .
Latihan 5.21
Ambillah contoh Aut ( Z n ) yang lain, yang isomorfik ke U(n).
Ilustrasi 6.1.
Perhatikan grup dari himpunan bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan. Subgrup
dari salah satunya adalah himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 terhadap operasi
penjumlahan, yaitu 3 ..., 6, 3, 0,3, 6,... . Tambahkan 1 pada setiap elemen subgrup
tersebut, sehingga diperoleh subset dari , yaitu 1 3 ..., 5, 2,1, 4,7,... . Tambahkan
2 pada setiap elemen subgrup tersebut, sehingga diperoleh subset lain, yaitu
2 3 ..., 4, 1, 2,5,8,... . Gabungan dari ketiga subset ini akan membentuk himpunan
bilangan bulat , sehingga sebarang bilangan bulat akan termasuk dalam salah satu dari
ketiga subset tersebut.
2) Jika H adalah suatu subgrup dari G, maka himpunan aH disebut koset kiri dari H di
G yang memuat a, sementara Ha disebut koset kanan dari H di G yang memuat a.
Pada kasus ini, elemen a disebut wakil (representative) dari aH (atau Ha).
3) Banyaknya elemen dalam himpunan aH dinyatakan dengan aH dan banyaknya
Latihan 6.1
Misalkan H (1), (13) di G S3 terhadap operasi fungsi komposisi. Tentukan koset kiri
Latihan 6.2
Misalkan H 0,3, 6 di 9 terhadap penjumlahan. Tentukan koset kiri dan koset kanan
Latihan 6.3
Misalkan G D4 (grup dehidral berorde 8), dan H R0 , R180 . Tentukan koset kiri dari
H di D4. Apakah koset-koset kiri tersebut merupakan subgrup dari D4? Jelaskan
pendapatmu!
Latihan 6.4
Tentukan semua koset kiri dari H 1,8 di G = U(15). Di antara koset-koset kiri
Latihan 6.5
Perhatikan Latihan 6.3-6.4 tersebut. Dapatkah kamu menyusun konjektur (dugaan),
apakah syarat suatu koset kiri dari H menjadi subgrup dari G? Jelaskan pendapatmu.
Latihan 6.7
Buktikan Lemma di atas.
Latihan 6.8
Misalkan H 1,11 di grup U(30). Dengan menggunakan sifat koset, tentukan koset-
Latihan 6.9
Dengan menggunakan sifat no.7 dari Lemma 6.1 tersebut, tentukan koset kiri mana yang
merupakan subgrup dari U(30).
Jika G suatu grup berhingga dan H adalah suatu subgrup dari G, maka H membagi G .
Latihan 6.10
Buktikan Teorema 6.1 tersebut di atas.
Latihan 6.11
Misalkan H (1),(12)(34),(13)(24),(14)(23) . Berapakah banyaknya koset kiri yang
Latihan 6.12
Misalkan P adalah subgrup murni (proper subgrup) dari Q dan Q adalah subgrup murni
dari R. Jika P 35 dan R 350 , berapakah kemungkinan orde dari Q?
Ilustrasi:
Indeks dari suatu subgrup H di G adalah banyaknya koset kiri dari H di G, dan dinyatakan
dengan G : H . Jika H berhingga, Teorema Lagrange menyatakan bahwa
G:H G / H .
Pada suatu grup berhingga, orde dari setiap elemen grup membagi orde grup.
Latihan 6.13
Misalkan grup G U (10) . Tentukan orde dari G dan orde elemen-elemennya.
Latihan 6.14
Misalkan a mempunyai orde 30. Berapa banyak koset kiri dari a 5 di a ? Tuliskan
Latihan 6.15
Buktikan Lemma 6.2 tersebut.
Latihan 6.16
Tunjukkan bahwa grup 5 terhadap penjumlahan merupakan grup siklis.
e
G
Akibat 6.3 a
Misalkan G adalah grup berhingga, dan misalkan a G. Maka a e.
G
Latihan 6.17
Buktikan Akibat 6.3 tersebut.
Latihan 6.18
Latihan 6.19
Buktikan Akibat 6.4 tersebut.
Latihan 6.20
Selidiki apakah bilangan p 2257 1 adalah prima.
Petunjuk: Gunakan Teorema Kecil Fermat.
1. Jika p prima, maka 10 p 10 modulo p, sehingga 10 p1 100 modulo p.
2. Hitung 10 p1 102 . Bila hasilnya tidak 100, maka p bukan prima.
257
Latihan 6.21
Hitunglah 515 modulo 7 dan 713 modulo 11.
Latihan 6.22
Apakah stabG (i) merupakan subgrup dari G? Jelaskan pendapatmu!
Latihan 6.23
Misalkan G = {(1), (132)(465), (132)(465)(78), (123)(456), (123)(456)(78), (78)}.
Tentukan stabG (i).
Latihan 6.24
Untuk grup G yang sama seperti pada soal Latihan 6.23, tentukan orbG ( s) .
Latihan 6.25
Misalkan G = {(1), (12)(34), (1234)(56), (13)(24), (1432)(56), (56)(13), (14)(23),
(24)(56)}.
Misalkan G suatu grup permutasi berhingga dari suatu himpunan S. Maka, untuk sebarang
i dari S, G orbG (i) stabG (i) .
Latihan 6.26
DAFTAR PUSTAKA
Dummit, David S. & Foote, Richard M. (2002). Abstract Algebra (Second Edition).
Singapura: John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd.
_______________ (2005). Advice for Students for Learning Abstract Algebra [Online].
Tersedia: http://www.d.umn.edu/~jgallian/advice.html [8 Januari 2009]
Herstein, I. N. (1975). Topics in Algebra (Second Edition). New York: John Wiley &
Sons.
Hungerford, Thomas W. (1974). Algebra. New York: Springer-Verlag New York, Inc.