Anda di halaman 1dari 6

Struktur Aljabar Teori Himpunan

Pendidikan Matematika FKIP Undana

Bagian ke 1
HIMPUNAN
Pengantar
Materi yang dibahas dalam bagian ini yaitu teori himpunan. Materi ini mendasari pokok
bahasan berikutnya pada bagian-bagian yang akan datang. Sudah barang tentu pengetahuan
Anda dari sekolah lanjutan tentang himpunan akan menjadi bekal yang sangat
berharga.Secara formal dalam kurikulum konsep-konsep tentang himpunanmisalnya
gabungan, irisan dan lain-lain telah dipelajari sejak SMP. Karena kita telah berada dalam
kurikulum berbasis kompetensi (bukan berbasis materi) maka strategi yang digunakan adalah
Problem Analysis Trategy (PAS). Model ini tidak mengajar atau melatih soal tetapi melatih
nalar, cara berpikir dan pemecahan masalah. Oleh karena itu terdapat masalah yang tidak
diberikan kunci jawaban. Mahasiswa sangat diharapkan berdiskusi bersama teman belajar.
Pada akhirnya akan didiskusikan di depan kelas bersama dosen mata kuliah. Pada saat ini
pembelajaran tidak harus dimulai dari penanaman konsep lalu pemecahan masalah tetapi bisa
terjadi sebaliknya. Hal-hal yang dipelajari dalam modul ini adalah :
a. Notasi himpunan, himpunan kosong, himpunan semesta.
b. Relasi himpunan dan sifat-sifatnya : himpunan bagian, himpunan sama, himpunan lepas
c. Operasi himpunan : gabungan, irisan, selisih, dan komplemen
d. Sifat operasi himpunan : idempoten, identitas, komutatif, asosiatif, distributif, dan de’
Morgan.

Notasi Himpunan
Ada 3 cara untuk mengungkapkan suatu himpunan.
Dengan mandaftarkan anggota-anggotanya di antara kurung kurawal.
Contoh : P = { 1, 3, 5, 7, 9 }
Dengan manyatakan sifat-sifat yang dipenuhi anggota-anggotanya.
Contoh : P = himpunan bilangan asli ganjil yang kurang dari sepuluh.
Dengan manggunakan notasi pembentuk himpunan.
Contoh : P = { x : x bilangan cacah ganjil kurang dari 10 }

Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mampunyai anggota.
Himpunan kosong biasanya dinyatakan dengan notasi { }= 
Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 1
Struktur Aljabar Teori Himpunan
Pendidikan Matematika FKIP Undana

Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya semua obyek yang
sedang dibicarakan. Himpunan semesta dinyatakan dengan notasi S atau U
(S singkatan dari semesta. U singkatan dari universal).

Relasi Antar Himpunan

Himpunan Bagian (Subset)


A dan B dua buah himpunan. Bila setiap anggota A juga merupakan anggota B maka
dikatakan A himpunan bagian (subset) B  A  B  , atau B memuat (superset) A (B A). bila
ada anggota B yang bukan merupakan anggota A maka dikatakan A himpuanan bagian sejati
(proper subset) dari B  A  B  . Bila A  B dan B  A maka dikatakan A = B.

Himpunan Sama
Bila A  B dan B  A maka dikatakan A = B.

Himpunan Lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A B) jika dan hanya jika kedua himpunan
itu tidak kosong dan tidak mempunyai anggota yang sama.

Operasi Himpunan

Gabungan Himpunan
Definisi : A  B  x : x  A  x  B
Irisan Himpunan
Definisi : A  B  x : x  A  x  B

Selisih Himpunan
Definisi : A  B  x : x  A  x  B
Komplemen Himpunan

Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 2


Struktur Aljabar Teori Himpunan
Pendidikan Matematika FKIP Undana

Definisi : A c  x  S : x  A

Sifat-sifat Himpunan
Sifat-sifat himpunan dinyatakan dengan teorema-teorema berikut :
Teorema 1 : Himpunan kosong adalah himpunan bagian dari setiap himpunan
(   A, A )

Teorema 2 : Ada tunggal himpunan kosong


Misal ada dua himpunan kosong (sebut 1 dan  2 ). Menurut teorema 1 mudah

dipahami 1   2 dan sebaliknya  2  1 . Menurut D2, 1   2 . Jadi ada


tunggal himpunan kosong.

Toerema 3 : A  B  B c  A c
Bukti : Langkah pertama
Akan diperlihatkan bila A  B maka B c  A c
Ambil x  B c maka x  B
Karena A  B maka x  A . Jadi x  A c


Karena x diambil sebarang maka x x  B c  x  A c 
Ini berarti B c  A c .
Langkah kedua (dicoba sebagai latihan).

Sifat-sifat Operasi Himpunan

Jika A, B dan C adalah himpunan maka berlaku sifat-sifat berikut :


Sifat Idempoten
(i) A  A  A (ii) A  A  A
Sifat Identitas
(i) A    A (ii) A    
Sifat Komutatif
(i) A  B  B  A (ii) A  B  B  A
Sifat Asosiatif

Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 3


Struktur Aljabar Teori Himpunan
Pendidikan Matematika FKIP Undana
(i)  A  B   C  A  B  C 
(ii)  A  B   C  A  B  C 
Sifat Distributif
(i) A  B  C    A  B    A  C 
(ii) A  B  C    A  B    A  C 

Hukum De’Morgan
(i)  A  B   A c  B c
c

(ii)  A  B c  A c  B c

Catatan
Sifat De’Morgan ini dapat diperluas untuk n buah himpunan, bahkan untuk tak hingga
himpunan.
n
Gabungan n buah himpunan ditulis : A1  A2  A3  ...  An   Ai
i 1

n
Irisan n buah himpunan ditulis : A1  A2  A3  ...  An   Ai
i 1


Gabungan tak hinnga himpunan ditulis : A1  A2  A3  ...........   Ai
i 1


Irisan tak hingga himpunan ditulis : A1  A2  A3  ...........   Ai
i 1

Perluasan hokum De’Morgan untuk tak hingga himpunan :


c
  
c
i)   Ai    Ai
 i 1  i 1

c
  
c
ii)   Ai    Ai
 i 1  i 1

Terlebih dahulu kita ingat :



Bila x   Ai maka x  Ai untuk setiap i
i 1


Bila x   Ai maka x  Ai untuk suatu i
i 1

Bukti :

Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 4


Struktur Aljabar Teori Himpunan
Pendidikan Matematika FKIP Undana
i) Langkah pertama : Akan diperlihatkan
c
  
bila x    Ai  maka x   Ai c
 i 1  i 1

c
  
Ambil x    Ai  maka x   Ai
 i 1  i 1

c
berarti x  Ai untuk setiap i yang berarti x  Ai  i

Dengan demikian bila x   Ai c
i 1

c
  
c
Karena x sebarang maka   Ai    Ai
 i 1  i 1

Langkah kedua : (dicoba sebagai latihan).

ii) Dicoba sebagai latihan

Soal dan pembahasan

1. Tunjukkan A – B = A  Bc

2. Tunjukkan

3. Tunjukkan

Pembahasan

1. A – B = A  Bc

(i) Ambil x  A – B, berarti  A dan x  B


c c
Jadi x  A dan x  B atau x  A  B

Karena x diambil sebarang, maka  x x  A  B  x  A  B c 
Ini berarti A – B  A  Bc

(ii) Ambil y  A  Bc, berartiy  A dan y  Bc, jadiy  A dan y  Bc atau y  A


– B. Karena dst ……….

Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa A – B = A  Bc

2.  A  B  C c  Ac  Bc C c

Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 5


Struktur Aljabar Teori Himpunan
Pendidikan Matematika FKIP Undana

Ambil x   A  B  C  , karena (A  B)c = Ac  Bc, maka


c

x  A  B  C 
c

x  A B C
(A  B)c = Ac  Bc
x  (A  B)c
xA B
x  A atau x  B
x  Ac dan x  Bc atau
x  Ac  Bc
 A  B c  Ac  B c
• Ambil y Ac  Bc

y  Ac dan y  Bc
y  A atau y  B
yA B
y  (A  B)c

Ac  Bc  (A  B)c
Dari (i) dan (ii) maka (A  B)c = Ac  Bc
 A  B  C c =  A  B   C c   A  B c  C c
= Ac  Bc  Cc
Jadi terbukti bahwa  A  B  C   A c  B c  C c
c

3. X  Y  Z    X  Y   Z

Dari sifat A – B = A  Bc, maka



X  Y  Z   X  Y  Z c  asosiatif
= X  Y  Z c

= X  Y  Z
Jadi terbukti bahwa X  Y  Z    X  Y   Z

Tugas
a. Buktikan hukum D’ Morgan untuk terhingga dan tak hingga himpunan.
b. Coba periksa apakah berlaku juga
  n n  n
H    Ai    H  Ai  dan H    Ai    H  Ai 
 i 1  i 1  i 1  i 1

Ofirenty E. Nubatonis, M.Pd Page 6

Anda mungkin juga menyukai