Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

RASIONAL DAN IRASIONAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan


Matematika I Dengan Dosen Pengampu Lili Rizkiningtyas ,M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Fina oktaviani (10118003)


2. Ayu arumsari (101180012)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP DARUSSALAM CILACAP
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan
Matematika I dengan judul “MAKALAH RASIONAL DAN IRASIONAL”.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan pada
umumnya.

Demikianlah tugas ini kami susun, kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan tugas ini, kepada para mahasiswa dan dosen yang
telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

Karangpucung, Desember 2019

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan1

BAB II PEMBAHASAN2

A. Bilangan Rasional 2
1. Sifat-sifat Bilangan Rasional 3
2. Macam-Macam Bilangan Rasional 5
B. Bilangan Rasional 7
1. Sifat- Sifat Bilangan Nol 10
2. Catatan Bilangan Asli 11

BAB III PENUTUP13

A. Kesimpulan13
B. Saran13

2
DAFTAR PUSTAKA14BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat
seperti 22, 23, 24 dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna
tersendiri nilainya. Pada makalah ini kita akan mempelajari tentang bilangan
berpangkat dua yang sering disebut bilangan kuadrat, bilangan berpangkat tiga,
bilangan berpangkat empat, dan seterusnya, dan penarikan akar pangkat dua
suatu bilangan. Selain itu kamu juga akan mempelajari penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan berpangkat.
Selain bilangan berpangkat, kita akan mempelajari tentang bilangan
romawi tentang aturan lambang bilangan, aturan penjumlahan, aturan
pengurangan dan aturan gabungan. Sehingga akar pangkat pada bilangan bulat
dan romawi perlu kita pelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rasional?
2. Apa itu irasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rasional
2. Untuk mengetahui pengertian irasional

BAB II
PEMBAHASAN

1
A. Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan bulat beserta bilangan pecahan. Bilangan

rasional adalah bilangan berbentuk , dimana p bilangan bulat dan q


p
x=
q
bilangan asli. Disini x “bilangan bulat” bila mana p habis dibagi q dan x
“pecahan” bila p tidak habis dibagi q.

Bilangan rasional bersifat selalu mempunyai bentuk decimal berakhir atau


berulang, sebagaimana diperlihatkan pada contoh berikut :

a) 13 = 13, 0 (berakhir)
b) - 2 1
= - 2,5 (berakhir)
2

c) 11 2
= 11, 6666……. = 11, (berulang)
3 6
d) 0, 49999 …….. = 0,4 (berulang)
9
e) (berulang)
−103
=−3,121212 .. . .. .. . .=−3,12
33
f) (berulang)
1
=0,142857142857142857 . .. .. . .. .=0, 142857
7
g)
3
√−8=−2,000 . .. ... .=−2, 0=−2

Catatan : Tanda bar yang dibubuhkan diatas angka pada contoh diatas
menunjukkan bagian decimal yang berulang.
Contoh :
Tunjukkan bahwa a). 1,09090909………. b). -2,03333……………
adalah bilangan rasional.

2
Solusi : Ide adalah menunjukkan bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam

bentuk dengan p bilangan bulat dan g bilangan asli.


p
x=
q

a). Misal maka


x=1,090909........=1,09,
(dikalikan 100 karena ada dua digit yang
100 x=109,090909.......=109,09
berulang). Jadi (100x - x) = (109, - 1, ) 99x =108
09 09 ⇒

jadi adalah bilangan rasional.


108 12 12
⇒ x= = x=
99 11 11

(Catatan:11 dan 12 adalah relatif prima)

b). Misal x = -2,0333……. = -2,0 maka 10x = - 20,333 …..= -20,


3 3
sehingga (10x - x) = -20, - (-2,0 ) 9x = -18,3
3 3 ⇒

x= adalah bilangan rasional.


⇒ −18 , 3 −183
=
9 90

(apakah -183 dan 90 relatif prima?)

1. Sifat-sifat Bilangan Rasional :

Untuk setiap bilangan rasional dan berlaku sifat-sifat berikut ini.


a c
,
e
b d f

1) Tertutup, untuk operasi penjumlahan dan perkalian

3
adalah bilangan rasional
a c
+
b d

adalah bilangan rasional


a c
.
b d

2) Komutatif, untuk operasi penjumlahan dan perkalian

a c c a
+ = +
b d d b

a c c a
. = .
b d d b

3) Asosiatif, untuk operasi penjumlahan dan perkalian

a c e a c e
( + )+ = +( + )
b d f b d f

a c e a c e
( . ) . = +( . )
b d f b d f

4) Distributif, perkalian untuk penjumlahan

a c e a c a e
. ( + ) = . + .
b d f b d b f

5) Ada elemen identitas penjumlahan dan perkalian

Ada bilangan rasional tunggal, , sehingga


0
1

a 0 0 a a
+ = + =
b 1 1 b b

4
Ada bilangan rasional tunggal, , sehingga
1
1

a 1 1 a a
× = × =
b 1 1 b b

6) Ada elemen invers penjumlahan dan perkalian

Untuk setiap ada invers penjumlahan,


a
b

sehingga
−a a −a −a a 0
+ = + =
b b b b b 1

Untuk setiap ada invers perkalian ,


a b
≠0
b a

sehingga
a b b a 1
. = . =
b a a b 1

7) Perkalian dengan nol

=0
a 0 0
. =
b 1 1

Selanjutnya himpunan semua bilangan rasional, dan dua operasi,


penjumlahan, dan perkalian, dengan sifat-sifat tersebut, membentuk suatu
sistem bilangan rasional.

2. Macam-Macam Bilangan Rasional :

Apabila kita mengatakan bilangan rasional berarti di dalamnya sudah


mencakub bilangan-bilangan lain seperti: bilangan bulat, bilangan asli,

5
bilangan cacah, bilangan prima dan bilangan-bilangan lain yang menjadi subset
dari bilangan rasional.
a) Moh. Syamsul hidayat dalam bukunya yang berjudul solusi
matematika lengkap membagi bilangan rasional kedalam dua kelompok
:
Pertama bilangan pecahan, dan yang kedua bilangan bulat. Sedangkan
bilangan bulat tersebut terbagi lagi menjadi bilangan bulat negatif dan
bilangan cacah. Selanjutnya bilangan cacah mencakup di dalamnya
bilangan asli( baik ganjil ataupun genap) dan nol. Terakhir dia
menggolongkan bilangan asli itu menjadi bilangan prima dan bilangan
komposit.
b) Macam-macam bilangan :
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang
dan penyebut.Bentuk pokoknya adalah /b, dengan

a = pembilang ( merupakan bilangan bulat )

b = penyebut ( merupakan bilangan asli )

c) Adapun jenis bilangan pecahan yaitu :


1. Bilangan bulat adalah semua bilangan yang terdiri dari
bilangan cacah (0, 1, 2, 3,...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0
adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara
terpisah). Bilangan bulat juga sering di devinisikan sebagai
bilangan yang bukan pecahan, yang meliputi ; bilangan bulat
positif (bilangan asli 1,2,3…., dst), bilangan nol yaitu 0, dan
bilangan bulat negatif ( bilangan yang nilainya berlawanan
dengan bilangan bulat positif; 1,2,3,4….., dst)
2. Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak
negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan
bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda
positif. Sehingga dapat di simpulkan bahwa bilangan cacah
merupakan bilangan bulat positif yang di awali dari angka nol.
Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai
himpunan bilangan asli. Yang pertama definisi menurut
matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan bulat

6
positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua
definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer, adalah
himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}.
3. Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg
paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa
dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa
penelitian menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa
menangkapnya.
4. Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1,
yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan
3 adalah bilangan prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa
dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7,
11, 13, 17, 19, 23 dan 29.Jika suatu bilangan yang lebih besar
dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut
bilangan komposit.

B. Bilangan Irrasional
Bilangan Irrasional adalah bilangan yang bukan rasional. Bilangan irrasional
ini bukan hasil bagi bilangan bulat dan bilangan asli, sehingga tidak dapat

dinyatakan dalam bentuk dan juga tidak mempunyai bentuk decimal


p
q
berulang, sebagai contoh bilangan irrasional.

(tidak berakhir dan tidak berulang)


√ 2=1,414213562…
(tidak berakhir dan tidak berulang)
3  1,732050807 

7
(tidak berakhir dan tidak berulang)
1
=0, 7071086
√2
(tidak berakhir dan tidak berulang)
π=3, 14159265358

(tidak berakhir dan tidak berulang)


e=2,71828182845

Telah dibicarakan, bahwa setiap bilangan rasional dapat dinyatakan


sebagai pecahan desimal. berakhir atau pecahan desimal berulang teratur.
Sebaliknya setiap pecahan desimal berakhir atau pecahan desimal, yang
angka-angkanya berulang teratur adalah bilangan rasional. Selanjutnya
bilangan yang jika dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal tidak akan
berakhir dan tidak berulang maka bilangan itu merupakan bilangan irasional.
Misalkan, 0,37337333733337333337... adalah bilangan irasional, sebab
angka-angkanya tidak berakhir dan tidak berulang teratur.

Bilangan merupakan contoh bilangan irrasional. bukan 3


π π

atau 3,1416, tatapi adalah bilangan yang lambang desimalnya tidak


1 π
7
berakhir dan tidak berulang. Pendekatan untuk sampai 20 angka desimal
π

adalah: 3,14159265358979323846.

Pada mulanya orang Yunani kuno menghabiskan waktu lama untuk


membahas apakah ada bilangan selain bilangan rasional. Kenyataannya,
dalam beberapa tahun, kelompok matematikawan dan Pythagoras
menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada bilangan yang tidak
rasional.Tetapi pada suatu hari mereka mulai bertanya: Berapakah panjang
sisi sebuah bujur sangkar yang luasnya 2? Tentu saja, jika panjang sisinya x,
maka x . x = 2. Bilangan apakah yang dikalikan diri sendiri sama dengan 2?

8
(atau berapakah akar pangkat dua dari 2, dinyatakan Akhirnya
√2
dibuktikan bahwa tidak rasional.
√2
Contoh:

Buktikan bilangan irrasional.


√2
Jawab : Diasumsikan rasional dan kemudian ditunjukkan bahwa
√2
akan terjadi kontradiksi. Sehingga irrasional.
√2
Andaikan rasional.
√2
Maka dapat ditulis sebagai hasil bagi dua bilangan bulat
√2
sedemikian hingga a dan b relatif prima.
a
b

Jika = maka ( = 2 dan a2 = 2b2


a √2 a2
)
b b

Karena 2b2 bilangan bulat genap, maka a2 adalah genap, demikian pula a.
Mengapa?
Karena a genap, maka a dapat ditulis sebagai a = 2c, c bilangan
bulat.

Didapat a2 = 4c2. Padahal a2 = 2b2, maka b2 = 2c2 , sehingga b2


genap, akibatnya b genap.

Karena a dan b keduanya genap, tentu mempunyai faktor


persekutuan 2. Maka didapat keadaan yang kontradiksi dengan

9
pengandaian. Sehingga pengandaian bilangan rasional tidak
√2
benar. Jadi irrasional.
√2
Selanjutnya, dapat dibuktikan bahwa akar pangkat dua dari semua
bilangan bulat positip kecuali bilangan kuadrat sempurna (1, 4, 9, 16, … )
adalah bilangan irasional. Karena akar pangkat dua dari banyak bilangan
rasional adalah bukan rasional, maka berikut ini akan dibicarakan pendekatan
desimal dari bilangan akar pangkat dua. Salah satu algoritma untuk
menentukan pendekatan desimal dari bilangan akar pangkat dua adalah
metode rata-rata yang langkah-langkahnya sebagai berikut.

a) Tentukan estimasi nilai pendekatan itu

b) Tentukan hasil bagi bilangan yang diakar dengan bilangan estimasinya,


dengan banyak angka desimal sebanyak yang dikehendaki.

c) Tentukan nilai rata-rata dari bilangan estimasi dan hasil bagi. Nilai
rata-rata yang diperoleh merupakan nilai pendekatan yang dicari.

d) Untuk mendapat nilai pendekatan lebih teliti, gunakan nilai rata-rata yang
diperoleh sebagai estimasi.

Ulangi prosesnya seperti langkah (b) dan (c). Lanjutkan sampai diperoleh
ketelitian yang dikehendaki.

Contoh 1:

Tentukan nilai pendekatan


√2
Jawab:

Karena (1,4)2 = 1,96, kita pilih 1,4 sebagai estimasi 2 : 1,4 = 1,42857

1,4 + 1,42857
= 1, 414285
2

10
Ulangilah proses di atas, dipilih 1,414285 sebagai estimasi

Dari pembicaraan di atas, bilangan rasional adalah bilangan yang dapat


dinyatakan sebagai pecahan desimal berakhir atau berulang. sedang bilangan
irrasional adalah bilangan yang jika dinyatakan sebagai desimal tidak
berakhir dan tidak berulang. Gabungan dari kedua himpunan bilangan
tersebut dinamakan himpunan bilangan real atau nyata.

Bilangan dan = 2 . 54 = 22 .3
Notasinya10 5 0 5

1. Sifat- Sifat Bilangan Nol :

Bilangan 0 dalam bentuk pecahan muncul dalam 3 kasus :


Kasus (i) . Misal
0 0
, a≠0 x= ⇔ x . a=0,
a a
karena , maka haruslah
a≠0 x=0 .

Jadi
a
=0 ∀ a∈R , a≠0
0

Himpunan Notasi Representasi/Contoh


Bilangan asli (Natural) N 1,2,3,…
Bilangan Prima( Prime numbers) -  2,3,5,7,11,…
Bilangan Komposisi (Composite  4,6,8,9,10,12,15,
-
numbers)
Bilangan Bulat (integer) B … ,3,2,1,0,1,2,…
Nol (Zero) 0
O
Bilangan genap (even numbers) 2n  x x  2n; n  B
Bilangan Ganjil ( Odd numbers) 2n 1  x x  2n  1; n  B
Bilangan Cacah -  0,1,2,…
Negatif Bilangan asli (Bil. Bulat negatif) - …  3,2,1

11
Bilangan Pecahan (Praction) -N … , 3
2 , 1 2 , 7 3 , 1 4
Bilangan Rasional (Rational number)  p 
Q  x x  , p  B, q  N 
 q 
Bilangan Irrasional (Irrational number) - 1 1
2, ,  , e, ln 2,
3 
Bilangan Real (Real number) R  x    x  

Kiranya jelas bahwa :


N⊂B⊂Q⊂R

Catatan : bukan bilangan real.


−∞ ,+∞

2. Catatan Bilangan Asli :

a) Setiap bilangan genap yang lebh besar 2, dapat dinyatakan sebagai


jumlah dari dua bilangan prima.
Contoh : 4 = 2 + 2 10 = 3 + 7

6=3+3 12 = 5 + 7

8=3+5 24 = 11 + 13 dst

Setiap bilangan komposit selalu dapat dinyatakan sebagai perkalian


bilangan-bilangan prima secara tunggal, yaitu :

.
K=Pn1 1 . P n2
nk
2 .……Pk

K = Bilangan komposisi ; Pi = bilangan prima ; ni = Bilangan asli

Contoh :

4 = 22 15 = 3.5
6 = 2.3 16 = 24
8 = 23 18 = 2 . 32
9 = 32 72 = 23 . 32

12
Kasus (ii) Misal , berarti . Hal ini
a a 0=a
, a≠0 . x= ⇔0 . x=a
0 0

bertentangan dengan pengandaian semula Jadi adalah


a≠0 . a
0

“tak terdefenisi”,
∀ a∈R , a≠0

Kasus (iii) Misalkan , berarti ruas kanan bernilai nol


0 0
. x= ⇔0 . x=0
0 0

untuk semua x. Jadi adalah “tidak tentu”


0
0

Catatan : Bilangan nol tidak termasuk bilangan positif maupun negatif.

BAB III
PENUTUP

13
A. KESIMPULAN
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
pecahan dengan p dan q adalah bilangan-bilangan bulat dan q≠0.
Operasi-operasi yang terjadi pada bilangan rasional adalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Sedangkan bilangan
irasional bukan merupakan bilangan bulat dan juga bukan bilangan
pecahan. Bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi
(hasil baginya tidak pernah berhenti).

B. SARAN
Diakhir pembuatan makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca
khususnya dan kepada semua pada umumnya untuk mempelajari
matematika dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan penanaman
konsep matematika yang diberikan kepada siswa SD. Penulis juga
menyarankan kepada semua agar tidak menganggap matematika adalah
pelajaran yang sulit karena matematika merupakan salah satu ilmu yang
dibutuhkan dan digunakan untuk pemecahan masalah sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11786737/bilangan_rasional_dan_irasional

(Diakses Pada Tanggal 17 Desember 2019)

14
https://pengajar.co.id/jenis-jenis-bilangan-pengertian-jenis-beserta-contohnya/

(Diakses Pada Tanggal 23 Desember 2019)

https://irmaanisaa.blogspot.com/2016/12/makalah-bilangan-rasional.html

(Diakses Pada Tanggal 24 Desember 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai