Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan
Matematika I dengan judul “MAKALAH RASIONAL DAN IRASIONAL”.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan pada
umumnya.
Demikianlah tugas ini kami susun, kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyusunan tugas ini, kepada para mahasiswa dan dosen yang
telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan1
BAB II PEMBAHASAN2
A. Bilangan Rasional 2
1. Sifat-sifat Bilangan Rasional 3
2. Macam-Macam Bilangan Rasional 5
B. Bilangan Rasional 7
1. Sifat- Sifat Bilangan Nol 10
2. Catatan Bilangan Asli 11
A. Kesimpulan13
B. Saran13
2
DAFTAR PUSTAKA14BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari kamu sering menemukan angka berpangkat
seperti 22, 23, 24 dan seterusnya. Bilangan berpangkat ini memiliki makna
tersendiri nilainya. Pada makalah ini kita akan mempelajari tentang bilangan
berpangkat dua yang sering disebut bilangan kuadrat, bilangan berpangkat tiga,
bilangan berpangkat empat, dan seterusnya, dan penarikan akar pangkat dua
suatu bilangan. Selain itu kamu juga akan mempelajari penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan berpangkat.
Selain bilangan berpangkat, kita akan mempelajari tentang bilangan
romawi tentang aturan lambang bilangan, aturan penjumlahan, aturan
pengurangan dan aturan gabungan. Sehingga akar pangkat pada bilangan bulat
dan romawi perlu kita pelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rasional?
2. Apa itu irasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rasional
2. Untuk mengetahui pengertian irasional
BAB II
PEMBAHASAN
1
A. Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan bulat beserta bilangan pecahan. Bilangan
a) 13 = 13, 0 (berakhir)
b) - 2 1
= - 2,5 (berakhir)
2
c) 11 2
= 11, 6666……. = 11, (berulang)
3 6
d) 0, 49999 …….. = 0,4 (berulang)
9
e) (berulang)
−103
=−3,121212 .. . .. .. . .=−3,12
33
f) (berulang)
1
=0,142857142857142857 . .. .. . .. .=0, 142857
7
g)
3
√−8=−2,000 . .. ... .=−2, 0=−2
Catatan : Tanda bar yang dibubuhkan diatas angka pada contoh diatas
menunjukkan bagian decimal yang berulang.
Contoh :
Tunjukkan bahwa a). 1,09090909………. b). -2,03333……………
adalah bilangan rasional.
2
Solusi : Ide adalah menunjukkan bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam
3
adalah bilangan rasional
a c
+
b d
a c c a
+ = +
b d d b
a c c a
. = .
b d d b
a c e a c e
( + )+ = +( + )
b d f b d f
a c e a c e
( . ) . = +( . )
b d f b d f
a c e a c a e
. ( + ) = . + .
b d f b d b f
a 0 0 a a
+ = + =
b 1 1 b b
4
Ada bilangan rasional tunggal, , sehingga
1
1
a 1 1 a a
× = × =
b 1 1 b b
sehingga
−a a −a −a a 0
+ = + =
b b b b b 1
sehingga
a b b a 1
. = . =
b a a b 1
=0
a 0 0
. =
b 1 1
5
bilangan cacah, bilangan prima dan bilangan-bilangan lain yang menjadi subset
dari bilangan rasional.
a) Moh. Syamsul hidayat dalam bukunya yang berjudul solusi
matematika lengkap membagi bilangan rasional kedalam dua kelompok
:
Pertama bilangan pecahan, dan yang kedua bilangan bulat. Sedangkan
bilangan bulat tersebut terbagi lagi menjadi bilangan bulat negatif dan
bilangan cacah. Selanjutnya bilangan cacah mencakup di dalamnya
bilangan asli( baik ganjil ataupun genap) dan nol. Terakhir dia
menggolongkan bilangan asli itu menjadi bilangan prima dan bilangan
komposit.
b) Macam-macam bilangan :
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang terdiri dari pembilang
dan penyebut.Bentuk pokoknya adalah /b, dengan
6
positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua
definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer, adalah
himpunan nol dan bilangan bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}.
3. Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yg
paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa
dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa
penelitian menunjukkan beberapa jenis kera juga bisa
menangkapnya.
4. Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1,
yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan
3 adalah bilangan prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa
dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7,
11, 13, 17, 19, 23 dan 29.Jika suatu bilangan yang lebih besar
dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut
bilangan komposit.
B. Bilangan Irrasional
Bilangan Irrasional adalah bilangan yang bukan rasional. Bilangan irrasional
ini bukan hasil bagi bilangan bulat dan bilangan asli, sehingga tidak dapat
7
(tidak berakhir dan tidak berulang)
1
=0, 7071086
√2
(tidak berakhir dan tidak berulang)
π=3, 14159265358
adalah: 3,14159265358979323846.
8
(atau berapakah akar pangkat dua dari 2, dinyatakan Akhirnya
√2
dibuktikan bahwa tidak rasional.
√2
Contoh:
Karena 2b2 bilangan bulat genap, maka a2 adalah genap, demikian pula a.
Mengapa?
Karena a genap, maka a dapat ditulis sebagai a = 2c, c bilangan
bulat.
9
pengandaian. Sehingga pengandaian bilangan rasional tidak
√2
benar. Jadi irrasional.
√2
Selanjutnya, dapat dibuktikan bahwa akar pangkat dua dari semua
bilangan bulat positip kecuali bilangan kuadrat sempurna (1, 4, 9, 16, … )
adalah bilangan irasional. Karena akar pangkat dua dari banyak bilangan
rasional adalah bukan rasional, maka berikut ini akan dibicarakan pendekatan
desimal dari bilangan akar pangkat dua. Salah satu algoritma untuk
menentukan pendekatan desimal dari bilangan akar pangkat dua adalah
metode rata-rata yang langkah-langkahnya sebagai berikut.
c) Tentukan nilai rata-rata dari bilangan estimasi dan hasil bagi. Nilai
rata-rata yang diperoleh merupakan nilai pendekatan yang dicari.
d) Untuk mendapat nilai pendekatan lebih teliti, gunakan nilai rata-rata yang
diperoleh sebagai estimasi.
Ulangi prosesnya seperti langkah (b) dan (c). Lanjutkan sampai diperoleh
ketelitian yang dikehendaki.
Contoh 1:
Karena (1,4)2 = 1,96, kita pilih 1,4 sebagai estimasi 2 : 1,4 = 1,42857
1,4 + 1,42857
= 1, 414285
2
10
Ulangilah proses di atas, dipilih 1,414285 sebagai estimasi
Bilangan dan = 2 . 54 = 22 .3
Notasinya10 5 0 5
Jadi
a
=0 ∀ a∈R , a≠0
0
11
Bilangan Pecahan (Praction) -N … , 3
2 , 1 2 , 7 3 , 1 4
Bilangan Rasional (Rational number) p
Q x x , p B, q N
q
Bilangan Irrasional (Irrational number) - 1 1
2, , , e, ln 2,
3
Bilangan Real (Real number) R x x
6=3+3 12 = 5 + 7
8=3+5 24 = 11 + 13 dst
.
K=Pn1 1 . P n2
nk
2 .……Pk
Contoh :
4 = 22 15 = 3.5
6 = 2.3 16 = 24
8 = 23 18 = 2 . 32
9 = 32 72 = 23 . 32
12
Kasus (ii) Misal , berarti . Hal ini
a a 0=a
, a≠0 . x= ⇔0 . x=a
0 0
“tak terdefenisi”,
∀ a∈R , a≠0
BAB III
PENUTUP
13
A. KESIMPULAN
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
pecahan dengan p dan q adalah bilangan-bilangan bulat dan q≠0.
Operasi-operasi yang terjadi pada bilangan rasional adalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Sedangkan bilangan
irasional bukan merupakan bilangan bulat dan juga bukan bilangan
pecahan. Bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi
(hasil baginya tidak pernah berhenti).
B. SARAN
Diakhir pembuatan makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca
khususnya dan kepada semua pada umumnya untuk mempelajari
matematika dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan penanaman
konsep matematika yang diberikan kepada siswa SD. Penulis juga
menyarankan kepada semua agar tidak menganggap matematika adalah
pelajaran yang sulit karena matematika merupakan salah satu ilmu yang
dibutuhkan dan digunakan untuk pemecahan masalah sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11786737/bilangan_rasional_dan_irasional
14
https://pengajar.co.id/jenis-jenis-bilangan-pengertian-jenis-beserta-contohnya/
https://irmaanisaa.blogspot.com/2016/12/makalah-bilangan-rasional.html
15