Anda di halaman 1dari 44

TUTORIAL KE 2 (Modul 3)

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD


Kode Mata Kuliah SKS : PDGK 4406/3
Nama Tutor : Tim Tutor PDGK 4406
Drs. H. Akik Hidayat, M.Kom.
Semester : VIII
Penelaah : -
Modul 3
Bilangan Bulat
Kompetensi Umum:
Mahasiswa mampu menjelaskan bilangan bulat dan operasi
hitung bilangan bulat, sifat-sifat operasi hitung dengan ragam
permasalahannya serta persamaan linier.

Kompetensi Khusus:
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian bilangan bulat,
menyelesaikan operasi bilangan bulat, melakukan
pembelajarannya, serta menentukan himpunan penyelesaian
persamaan linier.
Susunan Kegiatan Belajar:
1. Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta ragam
permasalahannya.
2. Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistem
Persamaan Linear
LK 3-1-1
Diskusikan dengan kelompok Anda, materi halaman kemudian kerjakan
LK berikut
1. Dalam sejarah bilangan, mana yang lebih
dahulu lahir, Bilangan Bulat atau Bilangan
Asli ? Bagaimana dengan kemunculannya
bilangan 0 ?
2. Perhatikan gambar garis bilangan berikut !

Dengan memperhatikan garis bilangan di atas,


maka 1 dibaca ...................., 0 dibaca ...............
-1 dibaca ............
Kegiatan Belajar 1 (Modul 3)

Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD


serta ragam permasalahannya.

Nama Mahasiswa
NIM
Pokjar
3. Bila  menunjukkan 1 langkah maju dan 
menunjukkan satu langkah mundur,
terjemahkan gambar berikut !
A. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
Ada 3 tahap konsep operasi hitung pada sistem
bilangan Bulat, yaitu:
1) _____________________________________
2) _____________________________________
3) _____________________________________

1. Tahap Pengenalan Konsep secara Konkret


Ada 2 Model yang bisa dkembangkan, yaitu:
a) _____________________________________
b) _____________________________________
a. Model Himpunan dengan pergaan manik-
manik
Warna Merah Warna Hijau
+ mewakili Bil - mewakili Bil
Positif Negatif

- + Artinya ______________

1. Buatlah langkah-langkah untuk


menunjukkan proses perhitungan 2 + (-3)

2. Buatlah langkah-langkah untuk


menunjukkan proses perhitungan 2 - 3
b. Model Balok Garis Bilangan

Ada 4 ketentuan yaitu:


1) _____________________________________
2) _____________________________________
3) _____________________________________
4) _____________________________________
1. Gambarkan langkah-langkah 2 + (-3)
2. Gambarkah langkah-langkah 2 - 3
2. Tahap Pengenalan Konsep secara semi
konkret atau semi abstrak

Pada tahap ini menggunakan ______________

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Gerakan maju Gerakan mundur

Ada 3 ketentuan yang harus dijadikan aturan/patokan yang


harus dipatuhi, yaitu:
1) ______________________________________
2) ______________________________________
3) ______________________________________
Gambarkan 2 + 3, 2 + (-3), 2 – 3 , -2 -3, -2 + 3
B. Sifat-sifat operasi hitung pada Bilangan Bulat
1. Lengkapilah Tabel berikut:

NAMA PENULISAN DALAM


NO
BILANGAN HIMPUNAN
1 Asli A = {1, 2, 3, 4, ...}
2 Nol O={0}
3 Cacah C = { 0, 1, 2, 3, ...}
4 Bulat B = .{.., -3, -2 , -1 , 0 , 1, 2, 3, ...}
5 Genap { 2, 4, 6, ...}
6 Ganjil { 1, 3, 5, ...}
7 Prima { 2, 3, 5, 7, ...}
8 Komposit {1, 4, 6, 8, 9, ...}
9 Rasional {a/b  a,b  Bilangan Bulat }
10 Irasional
11 Real
2. Lengkapilah Diagram Pohon Himp. Bilangan
berikut: Bilangan Kompleks

Real Imaginer

Rasional Irasional

Bulat Pecahan Murni

Cacah

Bulat Nol Asli Asli


Negatif

Genap Ganjil Prima Komposit


LK 3.1.2

1. Sifat-sifat Operasi Hitung Penjumlahan pada Bilangan Bulat

NO NAMA SIFAT URAIAN

Untuk setiap penjumlahan dua


bilangan atau lebih bilangan bulat
1. Sifat Tertutup
selalu menghasilkan bilangan bulat
berlaku a + b = c, a,b,c  B

Setiap penjumlahan dua bilangan


2. Sifat Komutatif
bulat a,b  B, berlaku a+b = b+a
Setiap penjumlahan tiga bilangan
3. Sifat Asosiatif a,b,c  B, berlaku (a+b) + c = a +
(b+c)
1. Sifat-sifat Operasi Hitung Penjumlahan pada Bilangan Bulat
(lanjutan)

NO NAMA SIFAT URAIAN


Setiap penjumlah suatu bilangan
bulat a B dengan 0, berlaku
4. Sifat Bil. Nol
a+ 0 = 0 + a = a, a B, Identitas
Penjumlahan
Untuk setiap a  B, maka ada
bilangan bulat – a sehingga berlaku
5. Sifat Elemen Invers
a + (-a) = (-a) +a = 0, -a disebut
invers dari a
C. Sifat-sifat Operasi Hitung Pengurangan
pada Bilangan Bulat
2. Selidikilah apakah berlaku Sifat-sifat Operasi Hitung
Pengurangan pada Bilangan Bulat ?
NO NAMA SIFAT URAIAN
Untuk setiap a,b, c B , berlaku
1. Sifat Tertutup a-b = c (selalu ada bilangan bulat
lain c yang senilai dengan a-b)
Untuk setiap pengurangan a-b
2. Sifat Komutatif
tidak selalu sama b-a, a,b  B
Untuk setiap pengurangan a-b-c
tidak selalu sama dengan (a-b)-c
3. Sifat Asosiatif
dan a-(b-c), a,b,c  B

4. Sifat Bil. Nol

5. Sifat Elemen Invers


3. Selidikilah apakah berlaku Sifat-sifat Operasi Hitung
Perkalian berikut pada Bilangan Bulat ?

NO NAMA SIFAT URAIAN

Untuk setiap a,b  B, berlaku


1. Sifat Tertutup
selalu ada c  B sehingga axb = c

Untuk setiap a,b B, berlaku


2. Sifat Komutatif
axb=axc

Untuk setiap a,b B, berlaku


3. Sifat Asosiatif
(a x b) x c = a x (b x c )

4. Sifat Bil. 1 a B, berlaku a x 1 = 1 x a = a

a B, tidak berlaku a x b = b x a


5. Sifat Elemen Invers
=1
4. Selidikilah apakah berlaku Sifat-sifat Operasi Hitung
Pembagian pada Bilangan Bulat ?

NO NAMA SIFAT URAIAN

1. Sifat Tertutup

2. Sifat Komutatif

3. Sifat Asosiatif

4. Sifat Bil. 1

5. Sifat Elemen Invers


5. Selidikilah apakah berlaku Sifat-sifat Operasi Hitung
Perkalian terhadap Penjumlahan pada Bilangan Bulat ?

NO NAMA SIFAT DESKRIPSI PENULISAN

Sifat Distributif
operasi a x ( b + c ) = (a x b) + (a x c)
1. Perkalian atau
terhadap a(b +c) = ab + ac, a,b,c B
Penjumahan

Sifat Distributif
operasi
2. Perkalian
terhadap
Penjumahan
D. Tahapan Pengenalan Konsep secara Abstrak

Uraikan dengan singkat dan jelas, mengapa


Pembelajaran Matematika pada akhirnya
harus dilakukan dengan pengenalan Konsep
Abstrak ?
E. Ragam Permasalahan Pembelajaran
Bilangan Bulat di SD (hal. 3.39-3.42)
Lengkapilah Tabel berikut:
URAIAN
NO PENDAPAT ANDA
PERMASALAHAN
1
2
3
4
5
LK 3.1.3

Diskusikan Latihan halaman 3.43 – 3.45

1. Soal nomor berapa yang Anda anggap paling


sulit !

2. Diskusikan dengan teman kelompok Anda,


tuliskan solusinya !
LK 3.1.4

Diskusikan Tes Formatif 1 halaman 3.47-3.50

1. Soal nomor berapa yang Anda anggap


paling sulit !

2. Diskusikan dengan teman kelompok Anda


! , Tuliskankan solusinya !
Kegiatan Belajar 2 (Modul 3)

Perkalian dan Pembagian pada Bilangan


Bulat serta Sistem Persamaan Linear

Nama Mahasiswa
NIM
Pokjar
LK 3.2.1
Diskusikan Materi Modul 3 hal 3.51 – 3.59, kemudian
kerjakan LK berikut.

A. Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap


Pengenalan Konsep secara Konkret
1. Perkalian a x b dengan a > 0 dan b > 0, a,b  B

1) Posisi Model ada di 0 menghadap ke kanan (bil.


Positif)
2) Langkah-majukankan Model sebanyak 2 langkah,
setiap langkah sebanyak 3 skala
3) Posisi akhir Model merupakan hasil 2x3
Gambarkan 3 x 4
2. Perkalian a x b dengan a > 0 dan b < 0, a,b  B

1) Posisi Model ada di 0 menghadap ke kiri (bil. Negatif)


2) Langkah-majukan Model sebanyak 2 langkah, setiap
langkah sebanyak 3 skala
3) Posisi akhir Model merupakan hasil 2x(-3)

Gambarkan 3 x (-4)
3. Perkalian a x b dengan a < 0 dan b > 0, a,b  B

1) Posisi Model ada di 0 menghadap ke kanan (bil. Positif)


2) Langkah-mundurkan Model sebanyak 2 langkah, setiap
langkah sebanyak 3 skala
3) Posisi akhir Model merupakan hasil (-2)x 3

Gambarkan (-3) x 4
4. Perkalian a x b dengan a < 0 dan b < 0, a,b  B

1) Posisi Model ada di 0 menghadap ke kiri (bil. Negatif)


2) Langkah-mundurkan Model sebanyak 2 langkah, setiap
langkah sebanyak 3 skala
3) Posisi akhir Model merupakan hasil (-2)x (-3)

Gambarkan (-3) x (-4)


Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap
Pengenalan Konsep secara Semi Konkret atau Semi Abstrak

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
3x2
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan perkalian 3 x 2

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

3 x (-2)
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan perkalian 3 x (-2)
Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap
Pengenalan Konsep secara Semi Konkret atau Semi Abstrak

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
(-3) x 2
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan perkalian (-3) x 2

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

(-3) x (-2)
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan perkalian (-3) x (-
Dari ilustrasi gambar di atas, apa yang dimaksud :
a. 3 x 2
b. 3 x (-2)
c. (-3) x 2
d. (-3) x (-2)

Jawaban:
a. 3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6
Penjumlahan berulang 2 sebanyak 3 suku

b. 3 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = -6


Penjumlahan berulang (-2) sebanyak 3 suku

c. (-3) x 2 = ?

d. (-3) x (-2) = ?
Untuk menjelaskan (-3) x 2, dapat dilakukan dengan
LK berikut:

5 x 3 = 15
4 x 3 = 12 Secara berturut-turut hasil kali
3x3 =9 berkurang 3
2x3 =6
1x3 =3
0x3 =0
-1 x 3 = -3
-2 x 3 = ......
-3 x 3 =

Bagaimana untuk menjelaskan (-3) x (-2), buatlah LK


nya !
LK 3.2.2
Diskusikan materi Modul halaman 3.59 – 3.68)
B. Sifat-sifat operasi Perkalian pada Bilangan Bulat

Ada beberapa sifat operasi yang berlaku pada


Himpunan Bilangan Bulat dan Operasidannya,
terutama pada operasi perkalian.

1. Untuk menjelaskan sifat-sifat operasi perkalian pada


Himpunan Bilangan Bulat, dapat dilakukan dengan
melakukan pengisian tabel pada halaman 3.60 .
2. Apa yang dapat disimpulkan dari hasil pengisian tabel
tersebut ?
3. Ada berapa sifat operasi perkalian yang berlaku pada
Himpunan Bilangan Bulat ? Tuliskan secara lengkap
C. Operasi Pembagian pada Himpunan Bilangan Bulat

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
6:2
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan pembagian 6 : 2

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

(-6) : (-2)
Deskripsikan dengan kalimat bagaimana melakukan pembagian (-6) : (-2)
Pembagian Bilangan Bulat dengan 0

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
6:2

Dengan menggunakan ilustrasi pembagian 6 : 2, dapatkah


dilakukan pembagian 6 : 0 ?

Jawaban:
Tidak dapat dilakukan, karena pembagian dengan 0 artinya harus
melangkah ke arah kiri dengan 0 skala sampai titik 0. Dengan 0
skala artinya posisi tetap berada di titik 6
LK 3.2.3
Diskusikan materi Modul 3 hal. 3.69-3.77
D. Persamaan dan Pertidaksamaan dengan satu Peubah
1. Kalimat Terbuka, Pernyataan (Kalimat Tertutup), Peubah
(Variable), dan konstanta (tetapan)
Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
a. Sebuah kubus mempunyai p titik sudut
b. 12 – (-18) = 40
c. X + 5 = 9
d. Jakarta adalah ibu kota negara RI
Apabila menggunakan ukuran Benar (B) dan Salah (S),
tentukan kalimat mana yang memiliki nilai kebenaran, dan
kalimat mana yang tidak memiliki nilai kebenaran ?
Jawaban:
a. Tidak memliki nilai kebenaran
b. Memiliki nilai kebenarana Salah (S)
c. Tidak memiliki nilai kebenaran
d. Memiliki nilai kebenran Benar (B)
1) Berdasarkan penjelasan Modul halaman 3.69, tuliskan
pengertian :
a. Kalimat Terbuka
b. Pernyataan
c. Peubah
d. Konstanta

2) Berilah 1 contoh sehari-hari dan 1 contoh dalam


kalimat matematika !
Penyelesaian Kalimat Terbuka

Perhatikan contoh soal berikut:


1. X adalah faktor positif dari 12
2. Jika x adalah peubah pada himpunan A = { 0, 1, 2,
3, 4, 5}, tentukan penyelesaian dari 3 + x = 7 !

Jawaban:
1. Kita harus mencari bilangan yang habis membagi 12,
faktor positif yang dimaksus adalah 1, 2, 3, 4, 6, 12
2. Dengan cara mengganti x pada 3 + x = 7 dengan
anggota himpunan A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5}, maka
• x = 0  3 + 0 = 7 (S), x = 3  3 + 3 = 6 (S)
• x = 1  3 + 1 = 7 (S), x = 4  3 + 4 = 7 (B)
• x = 2  3 + 2 = 7 (S), x = 5  3 + 5 = 7 (S)
Jadi penyelesaiannya: {4}
2. Persamaan Linear Satu Peubah
Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
1) 4 + x = 6 5) x2 + 2x + 3 = 0
2) 12 – p = 7 6) x3 + 3x + 4 = 0
3) x merupakan faktor dari 10 7) x + 2y = 8
4) 14 + 6 = 20 8) 3x-4y + 2z = 24
Pertanyaan:
1) Nomor berapa merupakan Kalimat Terbuka dan pernyataan ?
2) Kalimat-kalimat terbuka manakah yang termasuk kalimat
terbuka 1 peubah, 2 peubah, dan 3 peubah, apa saja
peubahnya?
3) Apakah yang membedakan 1), 2), 3) dengan 5), dan 6) apabila
dilihat dari pangkat (derajat peubah) ?
4) Untuk no 5) dan 6) termasuk persamaan satu peubah
berderajat ....... dan berderajat ..........
5) No 7 merupakan persamaan 2 peubah berderajat 1 sering
disebut .............................................. dengan peubah ..... dan ...
6) No 8 merupakan persamaan 3 peubah berderajat 1 sering
disebut ........................................ dengan peubah ...., ...... dan .....
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Peubah
• Persamaan Ekuivalen dan Persamaan Ekuivalen yang paling
sederhana
Perhatikan proses pengubahan dari langkah pertama ke langkah 2,
ke 3 dst. persamaan linear satu peubah berikut:

2x + 4 = 10 .... (1) Persamaan semula


 2x + 4 + (-4) = 10 + (-4) .... (2) kedua ruas persamaan
ditambah lawan 4
 2x + 0 = 10 – 4 .... (3) penjumlahan suatu
bilangan berlawanan
adalah 0
 2x = 6 .... (4) Persamaan ekuivalen
dengan persamaan semula
 2x = 6 (:2) .... (5) kedua ruas persamaan
dibagi dengan koefisien 2
 .... (6) Persamaan ekuivalen
dengan persamaan semula
x = 3 .... (7) Persamaan ekuivalen yang
paling sederhana
Dari uraian contoh penyelesaian persamaan linear satu
peubah 2x +4 =10 di atas, terdapat 2 kaidah/sifat
operasi pada suatu persamaan. Kedua sifat ini dapat
dibaca pada modul halaman 3.72, kemudian:

1) Tuliskan sifat operasi tersebut secara lengkap

2) Selesaikan persamaan linear satu peubah


3x – 2 = 2x + 10
3. Pertidaksamaan Linear dengan Satu Peubah
Perhatikan kalimat-kalimat berikut:
1) 4 + x = 6 6) 3x-4y < 36
2) 12 – p + q ≥ 7 7) 2x + 3y ≥ 12
3) 2x + 3 < 7 8) x + 2y > 8
4) x + y + 6 ≤ 20 9) 3x-4y + 2z ≥ 24
5) 4+ 5 > 7 10) 6 x 3 ≤ 30

Deskripsikan kalimat-kalimat di atas !


1) Persamaan linear satu peubah dengan peubah x
2) Pertidaksamaan linear dua peubah dengan peubah p dan q
3) Pertidaksamaan satu peubah dengan peubah x
4) Pertidaksamaan dua peubah dengan peubah x dan y
5) ...
6) ...
7) ...
8) ...
9) ...
10) ...
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Peubah
• Pertidak samaan Ekuivalen dan Pertidak samaan Ekuivalen yang
paling sederhana
Perhatikan proses pengubahan dari langkah pertama ke langkah 2,
ke 3 dst. Pertidaksamaan linear satu peubah berikut:

2x + 4 > 10 .... (1) Pertidaksamaan semula


 2x + 4 + (-4) > 10 + (-4) .... (2) kedua ruas
pertidaksamaan
ditambah lawan 4
 2x + 0 > 10 – 4 .... (3) penjumlahan suatu bilangan
berlawanan adalah 0
 2x > 6 .... (4) Pertidaksamaan ekuivalen
pertidak samaan semula
2x > 6 (:2) .... (5) kedua ruas pertidaksamaan
dibagi dengan koefisien 2
 .... (6) Persamaan ekuivalen
dengan persamaan semula
x >3 .... (7) Pertidaksamaan ekuivalen
yang
Dari uraian contoh penyelesaian pertidaksamaan
linear satu peubah 2x +4 >10 di atas, terdapat 3 (tiga)
kaidah/sifat operasi pada suatu pertidaksamaan.
Ketiga sifat tersebut dapat dibaca pada modul
halaman 3.74 – 3.77, kemudian:

1) Tuliskan sifat operasi tersebut secara lengkap

2) Selesaikan persamaan linear satu peubah


3x – 2 ≤ 2x + 10
LK 3.2.4

Diskusikan Latihan halaman 3.78

1. Soal nomor berapa yang Anda anggap paling


sulit !

2. Diskusikan dengan teman kelompok Anda,


tuliskan solusinya !
LK 3.2.5

Diskusikan Tes Formatif 2 halaman 3.82-3.84

1. Soal nomor berapa yang Anda anggap paling


sulit !

2. Diskusikan dengan teman kelompok Anda ! ,


Tuliskankan solusinya !

Anda mungkin juga menyukai