Biyanto 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Upaya meningkatkan ketrampilan membaca siswa

dengan penggunaan media kartu kata

pada pelajaran Bahasa Indonesia

kelas III SDN 1 Tlogolele Selo

tahun 2009/2010

Disusun oleh :

NAMA : Biyanto

NIM : X.8906503

KELAS : VI B / BOYOLALI

PROGRAM STUDI PJJ S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2009
HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( CLASSROOM ACTION RESEARCH )

1.Judul Penelitian Penerapan Media Kartu Kata Untuk Meningkatkan


Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas III
2. a. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
b. Bidang Kajian Membaca Permulaan
3. Peneliti
a. Nama Biyanto
b. NIM X8906503
c. Program Study PJJ S-1 PGSD
d. Jurusan Ilmu Pendidikan
e. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
f.Universitas Universitas Sebelas Maret Surakarta
g. Alamat Rumah Blumbangsari Rt 22 / Rw 04
Nomor Telepon 0813 9218 1745
E-mail Biyant_slo@.yahoo.com
4.Lama Penelitian 6 bulan dari bulan Juli sampai bulan Desember
5. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari Ditjen Rp.500.000,00
Dikti Rp.250.000,00
b. Sumber lain Rp.750.000,00
Jumlah ( tujuh ratus lima puluh ribu rupiah )

Kepala Sekolah Peneliti

Suwadi,S.Pd Biyanto

NIP.19690218 199803 1 005 NIM. X8906503

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan,M.Si


NIP.19660415 199103 1 002

ii
Usulan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul UPAYA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS III SDN 1 TLOGOLELE

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Guru Pendamping /Supervisor

Drs. Dakir,M.Pd Sukan,S.Pd

NIP.19491106 197603 1 001 NIP. 19640402 199102 1 001

iii
ABSTRAK

Kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN 1 Tlogolele


Kecamatan Selo,Kabupaten Boyolali belum optimal. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah konsep pembelajaran yang kurang menarik
karena guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode membaca yang
efektif. Media yang digunakan juga belum bervariasi. Selama ini guru hanya
menggunakan metode mengeja dan kartu huruf sebagai media pembelajaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan


kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN 1 Tlogolele Kecamatan
Selo Kabupaten Boyolali dengan menggunakan media kartu kata..

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus, yaitu (1) siklus I tema lingkungan, pembelajaran membaca menggunakan
media kartu kata, dan pembelajaran dilaksanakan secara klasikal. (2) siklus II
tema budi pekerti, pembelajaran membaca menggunakan media kartu kata dengan
pembelajaran dilaksanakan dengan pengorganisasian siswa dalam kelompok kecil
(teman sebangku)..

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Tlogolele,Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali dengan jumlah siswa 22 anak. Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan tes.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: penggunaan media kartu kata


terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas III
SDN 1 Tlogolele Kecamatan Selo kabupaten Boyolali, yaitu nilai siswa
meningkat dari nilai rata-rata 5,60 menjadi 86,23 yakni meningkat 15%. Sesuai
dengan kriteria yang ditentukan maka peningkatan ini tergolong baik. Penggunaan
media kartu kata yang didukung media pembelajaran yang relevan juga
berdampak pada peningkatan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam proses
pembelajaran.

Saran pada penelitian ini adalah guru hendaknya pandai memilih metode
yang tepat dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran membaca permulaan.
Guru hendaknya menggunakan media kartu kata karena dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini tepat pada
waktunya.Proposal ini disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelassemester VI Program Studi S1 Pendidikan GURU Sekolah Dasar (
PGSD ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Dalam proses penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis


mengambil judu penelitian “ PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS III
SDN 1 TLOGOLELE SELO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

penulis memilih judul ini dikarenakan banyaknya siswa yang belum bisa
membaca di Kelas III pada SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali,dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan proposal
Penelitian Tindakan Kelas ini,khususnya kepada:

1. Bapak Drs.Dakir,M.Pd selaku Dosen Pembimbing.

2. Bapak Drs.Amir,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

3. Bapak Sukan,S.Pd selaku guru pembimbing di SD Negeri 1 Tlogolele Selo


Boyolali.

4. Keluarga yang telah membantu dan memberikan semangat .

5. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan


penulisan PTK ini

Dalam penulisan ini penulis telah berusaha sekuat tenaga untuk


menyelesaikan proposal ini,tetapi penulis menyadari dalam penulisan ini masih
banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini ,maka dari itu penulis
v

mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang budiman untuk kemajuan
dalam

penulisan proposal dikemudian harinya,akhir kata penulis mengharap penulisan

proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca yang budiman dan
bagi dunia pendidikan untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia dimasa
depan.sekian terimakasih

Surakarta, Desember 2009

Penulis
vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ........................................................................................ iii

Abstrak ............................................................................................................... iv

Kata Pengantar ................................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .....................................…2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Manfaat Hasil Penelitian........................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 5

A. Kajian Teori ..............................................................................…5


B. Temuan Hasil yang Relevan .................................................... 10
C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 16
D. Hipotesis Masalah ..................................................................... 17
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN.................................................. 18

A. Lokasi dan Waktu Penelitian (Setting) ..................................... 18


B. Subjek Penelitian ...................................................................... 18
C. Prosedur Penelitian .................................................................. 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 24

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 24

B. Pembahasan .............................................................................. 35
vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 38

A. Kesimpulan ................................................................................ 38

B. Saran .......................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40

JADWAL PENELITIAN................................................................................... 53

PERSONALIA PENELITIAN………………………………………………. 55

KURIKULUM VITAE………………………………………………………. 56
viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Model Pakem Siklus I ……………………………….41

Lampiran 2 RPP Model Pakem Siklus II ………………………………..46

Lampiran 3 Lembar Observasi aktivitas siswa…………………………..53

Lampiran 4 Lembar Observasi kegiatan Belajar Siswa …………………56

Lampiran 5 instrumen penilaian RPP ……………………………………..57

Lampiran 6 Instrumen Penilaian Praktik Pembelajaran ……………………59


ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting saat ini bagi setiap
orang,dan setiap orang mempunyai hak untuk mendapatkan haknya untuk
memperoleh pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhannya,maka dari
itu sekarang pentingnya peran seorang guru untuk melaksanakan pendidikan bagi
masyarakat di desa maupun di kota,kaya maupun miskin.

Maka dari itu guru bertugas untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan
merata serta mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien,sehingga
materi pembelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah diserap oleh peserta
didik serta tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dengan mudah
dicapai.Dengan pengembangan strategi pembelajaran ini dimaksudkan sebagai
upaya untuk menciptakan keadaan yang dapat memberi pengaruh terhadap
kehidupan siswa sehingga siswa mampu berprestasi dengan memuaskan ,maka
dari itu kegiatan pembelajaran memerlukan kesungguhan guru ( Mulyani
Sumantri dan Permana 2001;1 )

Hendaknya guru dalam mengajar tidak hanya menggunakan metode yang


mereka sukai saja,diharapkan agar menggunakan media yang cocok dengan
materi yang disampaikan agar pembelajaran menarik serta dalam mengunakan
media agar bisa mengaktifkan siswa sehingga pembelajaran bukan lagi
pembelajaran yang konvensional.

Sekolah merupakan pusat semua sumber belajar yang berfungsi guna


mempersiapkan siswa sehingga dapat terjun dalam kehidupan bermasyarakat
dalam hal ini guru hanya merupakan fasilitator bagi siswa.Di sekolah inilah
pendidikan diberikan oleh seorang guru terhadap para siswanya.Di dalam
perkembangan pembelajaran yang dilaksanakan saat ini banyak ditemukan
masalah-masalah tentang kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran,sehingga tujuan pembelajaran yang seharusnya tercapai dan
dikuasai siswa banyak yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan pada
indikator pembelajaran.Pada semua mata pelajaran siswa selalu dituntut untuk
menguasai baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari selalu
diawali dengan ketrampilan membaca.Tetapi kenyataannya tidak semua yang
diharapkan oleh kurikulum dapat tercapai hal ini disebabkan oleh masih adanya
beberapa anak Kelas III ( tiga )di SD Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo
1

Kabupaten Boyolali yang belum terampil membaca,hal ini disebabkan di dalam


pemberian materi pelajaran terutama pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan
oleh guru masih bersifat konvensional dan masih didominasi oleh penggunaan
metode ceramah.

Akibat dari pembelajaran yang monoton dan kurangnya penggunaan metode


dan media pembelajaran membuat siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti
pembelajaran.Maka dari itu diperlukan metode dan media pembelajaran yang
inofatif.Berdasarkan uraian di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan


penggunaan media pembelajaran utamanya pada pelajaran dalam membaca
permulaan di SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali.

B.Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengenai penggunaan media kartu kata pada pelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar,mengingat terlalu banyaknya masalah yang ada,maka
penulis perlu mengadakan pembatasan masalah yang di bahas sehingga
permasalahan menjadi jelas.Hal ini untuk memberikan ruang lingkup kajian
penelitian.Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Media yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada


penelitian ini terbatas pada penggunaan media kartu kata.

2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas III SD Negeri 1 Tlogolele


Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010

C.Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas ,maka rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan ketrampilan


membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia?
2. Apakah penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia?

Pemecahannya

Dengan menggunakan media kartu kata diharapkan dapat meningkatkan


keterampilan membaca pada siswa Kelas III di SD Ngeri 1 Tlogolele Kecamatan
Selo sehingga prestasi belajar siswa kan lebih meningkat terutama pada pelajaran
Bhasa Indonesia.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan kartu kata dalam


meningkatkan ketrampilan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali..

2. Meningkatkan efektifitas pembelajaran Bahasa Indonesia

3. Meningkatkan prestasi belajar anak terutama pada pelajaran Bahasa


Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Secara Teoritis

Dapat meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Tlogolele Selo Boyolali.

Secara Praktis

1). Bagi Guru

a. Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran Bahasa


Indonesia.

b. Diperolehnya kemudahan bagi guru dalam menanamkan konsep


pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Memberikan pertimbangan dalam menggunakan metode atau media
pembeljaran yang sesuai

2). Bagi Siswa

a) Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

b) Meningkatnya kreatifitas siswa.

c) Meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran utamanya


Pembelajaran Bahasa Indonesia

c). Bagi Sekolah

a) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa


Indonesia.

b) Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran


yang bermutu.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Berdasar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti menemukan satu
masalah yang terjadi di SD Negeri 1 Tlogolele yaitu masih banyaknya siswa
Kelas III yang belum bisa membaca kata-kata maupun kalimat.Para siswa masih
banyak yang baru mengenal huruf dan belum bisa mengucapkan dalam bentuk
kata.Sedangkan kita tau bahwa membaca adalah merupakan kunci dari segala
pelajaran.

Berdasar penemuan masalah di atas maka peneliti akan menggunakan media kartu
kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada Membaca Permulaan.Hal ini
diharapkan agar para siswa lebih tertarik terhadap mata pelajaran Bahasa
Indonesia sehingga keterampilan membaca bisa cepat dikuasai.

A. KAJIAN TOERI

1. Pengertian Media

Media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi para siswa supaya terjadi
proses belajar” ( Lesle J.Briggs ) sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (
1970 ) mengatakan bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik
dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Berdasar pendapat di atas ,dapat dikembangkan beberapa pemahaman tentang


posisi media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan
pembelajaran.pemahaman itu antara lain :

1. media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber pesan ataupun
penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

2. Aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmukomunikasi,yang


antara lain dikatakan Lasswel ( 1982 )menguraikan secara rinci antara lain
:
· Siapa yang menyatakan ? (semua yang berfungsi sebagai pengirim
pesan)

· Pesan atau ide /gagasan apa yang disampaikan dalam kegiatan


pembelajaran ini berarti bahan ajar atau materi .

· Dengan media apa pesan itu disampaikan.

· kepada siapa pesan itu disampaikan? ( sasaran,siswa,peserta didik)

· Apa dampak dan hasilnya?

Dari unsur –unsur di atas tampaklah yang menjadi target ( gola ) dari suatu
kegiatan pembelajaran adalah dampak atau hasil yang ingin dicapai dalam
kegiatan pembelajaran.dalam kajian pendidikan istilah itu dikenal dengan nama “
meaningful learning experience”yaitu suatu pengalaman belajar yang bermakna
sebagai hasil dari suatu kegiatan pembelajaran.

2. Pengertian Membaca Permulaan

Tim Dosen Mata Kuliah Peningkatan Keterampilan Berbahasa IKIP Negeri


Semarang ( 1997: 17 ) mendefinisikan “membaca permulaan adalah membaca
dengan tujuan mampu melafalkan huruf dengan benar sedang memperoleh
informasi adalah tujuan yang kedua.

Supriyadi dkk ( 1992 : 180 ) yaitu pengajaran membaca permulaan bertujuan


agar siswa mempunyai pengetahuan dasar yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk membaca bahasa Indonesia.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelajaran membaca permulaan


adalah pembelajaran membaca pada tahap permulaan yang merupakan kegiatan
memahami kalimat ,kata ataupun huruf yang diberikan kepada siswa SD yang
berada di Kelas I atau II namun di SD Negeri 1 Tlogolele ini saya lakukan di
Kelas III agar siswa memiliki pengetahuan dasar membaca yang digunakan pada
kelas berikutnya.

3.Pengertian Prestasi Belajar


Winkel ( 1996:226 ) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.Maka prestasi belajar merupakan
hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar.

Winkel ( 1996 : 162 ) prestasi belajar adalah sesuatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.

S.Nasution ( 1996 : 17 ) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai


seseorang dalam berfikir ,merasa dan berbuat.Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif,affektif,dan psykomotor,sebaliknya
dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga kriteria tersebut.

Arif Gunarso ( 1993 : 77 ) mengemukakan bahwa pretasi belajar adalah usaha


maksimal yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar.

Dari pengertian tersebur di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi belajar


merupakan hasil yang dicapai seorang siswa setelah menerima informasi dalam
proses belajar mengajar.Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah
dilaksanakan evaluasi.

4. Pentingnya Media Dalam Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan isi/pesan pelajaran ,merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan
kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.Pada tahun
50-an media disebut juga alat bantu audio visual karena pada masa itu peranan
media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar.Tetapi
populer denganmedia pengajaran.

Dalam memilih media perlu diperhatikan hal-hal sebgai berikut:

jenis kemampuan yang akan dicapai ,kegunaan dari berbagai jenis


media,kemampuan guru menggunakannya,fleksibilitas penggunaan,kesesuaian
dengan lokasi dan lain-lainnya.Adapun hal-hal yang ingin dicapai dari
penggunaan media pengajaran:

· memberikan kemudahan kepada siswa untuk lebih memahami


konsep,prinsip,sikap,dan keterampilan.

· memberikan pengalaman belajar yang berbedadan bervariasi.

· menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi

· menciptakan situasi belajar yang tidak dilupakan siswa.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah segala alat
pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-
bahan instruktural dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
tercapainya tujuan pembelajaran.

5. Tujuan Pelajaran Membaca Permulaan

I.G.A.K Wardani ( 1995 : 56 ) menyatakan bahwa tujuan utama membaca


permulaan adalah agar anak dapat mengenalkan tulisan sebagai lambang / simbol
bahasa sehingga anak dapat menyuarakan tulisan tersebut.

Menurut Ag.Soejono ( 1983;19) tujuan membaca permulaan secara singkat


adalah:

· mengenalkan huruf-huruf dalam abjad sebagai tanda suara pada anak.

· melatih keterampilan siswa untuk mengubah huruf-huruf dalam kata


menjadi suara.

· Pengetahuan huruf-huruf dalam abjaddan keterampilan menyuarakan


wajib dalam waktu singkat dapat dipraktikan dalam membaca lanjut.

Pengajaran membaca permulaan berfungsi sebagai sarana bidang study


bahasa .Menurut Ag Soejono ( 1983 : 19 ) pengajaran membaca permulaan wajib
diselesaikan dalam waktu singkat agar lekas digunakan untuk membaca lanjut
sebagai aspek dalam bidang study bahasa.

6. Pentingnya membaca permulaan


Kemamapuan membaca yang diperolah pada membaca permulaan sangat
berpengaruh pada kemampuan membaca lanjut.Sebagai kemampuan yang
menadasari kemampuian berikutnya.

Kemampuan membaca permulaan memerlukan perhatian guru sebab jika


dasarnya tidak kuat,tahap berikutnya akan mengalami kesulitan.Kemampuan
membaca oleh setiap orang yang ingin memperluas pengetahuan dan
pengalaman,mempertinggi daya pikir,mempertajam penalaran untuk mencapai
kemajuan dan peningkatan diri.Oleh karenanya bagaimanapun guru Kelas I dan II
harus sunguh-sungguh agar pada kelas III tidak menemukan

permasalahan yang seharusnya terjadi sehingga anak masuk KelaS III anak
mempunyai kemampuan dasar membaca yang memadai.Untuk melaksanakan
dengan baik perlu perencanaan seperti: materi,metode,ataupun pengembangan.

7.Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa

Guru perlu memahami perilaku kesulita belajar yang biasanya tampak di


dalam kelas bahkan dia menampakkan perilaku di dalam keseluruhan interaksi
dengan lingkungannya.Salah satu kesulitan memahami perilaku berkesulitan

adalah karena perilaku tersebut tampil dalamperilaku menghindar dari situasi yang
menimbulkan ketegangan ,yang dalam psikologidisebut mekanisme
mempertahankan diri yang disebabkan siswa menghadapai kecemasan dan
kecemasan itu dia tidak mampu menghadapi.

Perilaku mekanisme mempertahankan diri menurut Sri Mulyani ( 2004 ) adalah :

· Rasionalisasi : Penjelasan yang dilakukan,yang dilakukan bukan penyebab


nyata dan bermaksud menyembuntikan masalah nyata.

· Sikap Bermusuhan : menyerang,mengganggu,bersaing dan mengancam


lingkungan.

· Menghukum diri sendiri : Mencela diri sendiri sebagai penyebab utama


kesalahan.

· Represi : menyembunyikan dan penyebab sebenarnya keluar dari


kesadaran

· Konfirmasi : menyelamatkan diri terhadap harapan orang lain.

· Sinis : Ketidakberdayaan individu untuk berbuat .


8. Pemecahan Kesulitan Belajar Membaca Permulaan

Proses pembelajaran tidak akan berjalan secara kondusif jika ada hambatan-
hambatan ketidakberhasilan proses pembelajaran ssiswa dalam mencapai
ketuntasan pembelajaran tidak hanya dipusatkan pada satu faktor akan tetapi
banyak faktor yang terlibat di dalamnya.

Kesulitan belajar membaca secara garis besar ada dua macam pendekatan
dalam belajar membaca permulaan,yaitu pendekatan berdasar simbol ( code
emphasis ) dan pendekatan makna ( meaning emphasis ).Tujuan akhirnya untuk
mengucapkan bunyi yang tertulis meskipun tidak berupa kata .Pendekatan
berdasarkan makna lebih ditekankan kemampuan mengenal dan membaca kata-
kata yang bermakna.Keteraturan kaitan antara huruf dan bunyi tidak diperhatikan
.Program pengajaran membaca denagn kartu kata dimulai dengan mengenalkan
huruf-huruf dan bunyinya ,dan menggabungkan kata menjadi satu kalimatmisal
anak mengenal kata : saya kamu membeli membawa bercerita
membaca

tas pensil meja buku dengan bunyinya kemudian digabung menjadi


: saya membaca buku , saya membawa tas.

10

Mengajar membaca dengan menggunakan kata-kata yang sering dipakai tanpa


melihat tingkat kesukaran.Asumsinya bahwa kata-kata yang sering dipakai pasti
lebih dikenal sehingga lebih mudah untuk mempelajar.Anak didorong agar belajar
membaca lewat berbagai sarana dan alat bantu .Kata-kata yang digunakan
misalnya ibu,bapak,adik,.salah satu media ( alat bantu ) yang digunakan adalah
kartu kata.

9. Kajian tentang media kartu kata

Media kartu kata merupakan salah satu alternatif pendidik untuk mengatasi
masalah membaca permulaan.Untuk menarik perhatian kartu kata dibuat beraneka
warna.agar dapat membedakan dan mengingat dengan mudah.Misal kata saya
,ayah,( kata ganti orang dengan warna merah ,kata kerja dengan warna kuning,dan
kata benda dengan warna biru ).

Kita bisa mengunakan langkah seperti di bawah ini :

· guru menunjuk benda kemudian anak mengucapkan nama benda tersebut.


· kita menunjukkan kartu kata kepada siswa.anak membaca kartu kata
tersebut.

· anak mengulang beberapa kali sambil menulis kata yang diucapkan.

· anak menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.

Kata demi kata dikuasai anak kemudian anak menggabungkan menjadi kalimat-
kalimat sederhana.

prosedur :

§ mengulang mengucapkan kalimat.

§ mengucapkan kata-kata.

§ menulis kata-kata

§ membaca kata-kata.

B.TEMUAN HASIL YANG RELEVAN

Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi


siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh
kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi
bacaan dengan baik. oLeh karena itu guru perlu merancang pembelajaran
membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan
membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

11

Empat Aspek Keterampilan Berbahasa dalam Dua kelompok kemampuan


1. ketrampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan
membaca dan menyimak,
2. ketrampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi ketrampilan
menulis dan berbicara (Muchlisoh, 1992: 119).

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan meningkatkan


kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis, baik
dalam situasi resmi non resmi, kpd siapa, kapan, dimana, untuk tujuan apa.
bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu diarahkan
pada tercapainya kemahirwacanaan.
Tujuan membaca permulaan di kelas I adalah agar “Siswa dapat membaca kata-
kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat (Depdikbud, 1994/1995: 4).
Pelaksanaan membaca permulaan di kelas I sekolah dasar dilakukan dalam dua
tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan
buku.
1. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan
menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu
huruf, kartu kata dan kartu kalimat,
2. Pembelajaran membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan
menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Bagaimana Pembelajaran Bahasa pada Kelas Awal?


Anak di kelas permulaan (usia 6 – 8 tahun) berada pada fase bermain. Dengan
bermain anak akan senang belajar, semakin senang anak semakin banyak yang
diperolehnya. Permainan memiliki peranan penting dalam perkembangan kognitif
dan sosial anak (Dworetzky, 1990). Karena dalam bermain guru mendukung anak
belajar dan mengembangkannya (Wood, 1996).

MEMBACA PERMULAAN

1. Membaca permulaan merupakan suatu proses ketrampilan dan kognitif. Proses


ketrampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang
fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang
fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat.
2. Pembelajaran memabaca permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya
adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan
dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut

Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses pembelajaran


membaca untuk menguasai sistem tulisan sebagai representasi visual bahasa.
Tingkatan ini sering disebut dengan tingkatan belajar membaca (learning to read).
Sedangkan…

12

Membaca lanjut merupakan tingkatan proses penguasaan membaca untuk


memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut
sebagai membaca untuk belajar (reading to learn).

PERMAINAN BAHASA
Permainan bahasa merupakan perminan untuk memperoleh kesenangan dan untuk
melatih ketrampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).

Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh


ketrampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan
bahasa. Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih ketrampilan bahasa tertentu,
tetapi tidak ada unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa.

Sebuah permainan disebut permainan bahasa, apabila suatu aktivitas mengandung


kedua unsur kesenangan dan melatih ketrampilan berbahasa (menyimak,
berbicara, membaca dan menulis).

Setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus


secara langsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Anakanak pada usia 6 – 8 tahun masih memerlukan dunia permainan untuk


membantu menumbuhkan pemahaman terhadap diri mereka.

Aktivitas permainan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran


dengan cara yang menyenangkan. Menurut Dewey (dalam Polito, 1994) bahwa
interaksi antara permainan dengan pembelajaran akan memberikan pengalaman
belajar yang sangat penting bagi anak-anak.

Permainan Bahasa

Permainan dapat menjadi kekuatan yang memberikan konteks pembelajaran dan


perkembangan masa kanak-kanak awal. Untuk itu perlu, diperhatikan struktur dan
isi kurikulum sehingga guru dapat membangun kerangka pedagogis bagi
permainan. Struktur kurikulum terdiri atas
a. perencanaan yang mencakup penetapan sasaran dan tujuan,
b. pengorganisasian, dengan mempertimbangkan ruang, sumber, waktu dan peran
orang dewasa,
c. pelaksanaan, yang mencakup aktivitas dan perencanaan, pembelajaran yang
diinginkan, dan
d. assesmen dan evaluasi yang meliputi alur umpan balik pada perencanaan
(Wood, 1996:87).

Media
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi

13

pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu-kartu berseri


tersebut dapat berupa kartu bergambar. Kartu huruf, kartu kata, kartu kalimat.

Strategi
Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi
bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut
digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Siswa diajak
bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan
teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf
ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata (Rose and Roe, 1990).

Teknik
Dalam pembelajaran membaca teknis menurut Mackey (dalam Rofi’uddin,
2003:44) guru dapat menggunakan strategi permainan membaca, misalnya:

cocokkan kartu,
ucapkan kata itu,
temukan kata itu,
kontes ucapan,
temukan kalimat itu,
baca dan berbuat dan sebagainya.

Kartu-kartu kata maupun kalimat digunakan sebagai media dalam permainan


kontes ucapan (mengucapkan atau melafalkan). Pelafalan kata-kata tersebut dapat
diperluas dalam bentuk pelafalan kalimat bahasa Indonesia. Yang dipentingkan
dalam latihan ini adalah melatih siswa mengucapkan bunyi-bunyi bahasa (vokal,
konsonan, dialog, dan cluster) sesuai dengan daerah artikulasinya

Permainan Kata

Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan
menyenangkan. Siswa dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan
tanggapan dan keputusan.

Dalam memainkan suatu permainan, siswa dapat melihat sejumlah kata berkali-
kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak
memberikan sanjungan dan semangat.

Hindari kesan bahwa siswa melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan
oleh siswa, maka guru perlu membantu agar siswa merasa senang dan berhasil
dalam belajar.

14

Memilih Kata
Cara membuat

Pada kartu yang panjang ditempeli sebuah gambar sederhana. Di samping gambar
ditulis suatu pilihan tiga kata, satu yang sesuai dengan gambar dan dua yang mirip
dengan gambar. Pada punggung kartu warnai suatu ruang untuk menyatakan kata
yang benar. Kemudian disediakan jepit kertas.
CaraBermain
Dua orang siswa memutuskan kata mana yang sepadan dengan gambar, kemudian
menaruh jepit di samping kartu kata itu. Untuk mengecek baliklah kartu.

Melengkapi kalimat

Pada kartu yang panjang tertulis kalimat dengan satu kata hilang. Pada kartu
tersebut diberi celah untuk kata-kata yang hilang. Kemudian membuat kartu
gambar yang cocok dengan celah itu.
Cara membuat

Sebuah kalimat ditulis diatas kartu panjang dengan satu kata dihilangkan. Pada
kata yang dihilangkan tersebut dilubangi untuk menyelipkan kartu yang cocok
untuk melengkapi kalimat. Kemudian membuat kartu-kartu kata yang salah
satunya cocok untuk celah pada kartu kalimat.
Cara Bermain
Satu atau dua orang membaca kalimat dan mencocokkan kartu-kartu gambar
dalam spasi yang kosong. Kemudian siswa menyelipkan kartu kata yang cocok
pada celah kartu kalimat.

Batu Loncatan
Cara Membuat
Karton atau kertas digunting menjadi sejumlah bundaran. Pada bundaran tersebut
ditulis nama anggota keluarga atau teman-teman. Kertas dapat bermacam-macam
warna.
Cara Bermain
Guru melakukan suatu perintah, misalnya “Loncat ke Ayah”. Siswa harus
menemukan bundaran yang benar dan melompat disitu sambil menunggu perintah
selanjutnya. Dapat juga diubah menjadi sebuah permainan pembentukan kalimat.
Dengan memasukkan kata kerja dan bagian-bagian lain dari bahasa lisan. Siswa
harus melompat ke bundaran-bundaran itu dalam urutan yang benar agar tersusun
sebuah kalimat.

True or false
Pada permainan true or false, pengajar membagikan kartu kepada siswa yang
berisi tentang berbagai macam bentuk kalimat tanya.

15

Siswa harus menentukan apakah kalimat yang ada dalam kartu tersebut benar atau
salah.

Selanjutnya mereka mereka berbaris di sisi kiri dan kanan sesuai dengan jawaban
yang mereka berikan (misalnya: jawaban benar di sebelah kanan, jawaban salah di
sebelah kiri).
Mereka pun diminta memberikan alasan mengapa mereka menjawab benar atau
salah. Dalam prosesnya, siswa bisa pindah barisan, jika dia berubah pikiran.
Permainan ini digunakan untuk melatih materi tentang struktur kalimat tanya.

Card Sort

Melatih kosa kata siswa

.Guru menempelkan beberapa kartu di papan yang berisi tentang beberapa istilah
umum seperti manusia, alam, binatang.
Siswa pun sudah mendapatkan kartu berisi kosa kata yang berhubungan dengan
suara yang diperdengarkan oleh manusia, binatang, dan alam. Misalnya:
mengerang, berhembus, mengembik, dan lain sebagainya.
Agar tidak ribut, siswa diminta memasang kartu-kartu mereka di papan tanpa
bicara.

Index card match


adalah permainan untuk melatih pengetahuan tentang lawan kata (antonim).
Misalnya: gelap – terang, tinggi – rendah, dan lain-lain. Cara bermain sbb:
Siswa harus mencari rekannya yang memiliki kartu dengan kata yang berlawanan
dengan kata pada kartu miliknya.
Selanjutnya mereka harus duduk atau berdiri berdekatan.
Permainan ini juga bisa dilakukan tanpa mengeluarkan suara sehingga ekspresi
yang muncul akan lebih menarik, suasana kelas pun tidak terlalu ribut (karena
walaupun tanpa suara, bunyi-bunyi yang dikeluarkan pun tetap saja lucu).

Menyusun cerita
Adalah alternatif permainan yang dilakukan untuk melatih kemampuan siswa
menyusun satu paragraf yang logis. Caranya sbb,
kartu-kartu ditempelkan di dinding, dan para siswa diminta menyusun kartu-kartu
tersebut menjadi satu jalinan cerita yang utuh dan bermakna.
Pada permainan tunjuk abjad, siswa diminta mengumpulkan sebanyak mungkin
kosa kata yang berawalan abjad tertentu.
Guru bisa memodifikasi permainan ini dengan menentukan kosa kata untuk kelas
kata tertentu, misalnya kata kerja dari abjad S, atau kata sifat dari abjad T, dan
lain sebagainya.

16

Pemerolehan dan kompetensi bahasa yang meliputi tataran fonologis (bunyi),


morfologis (kata), sintaksis (kalimat), dan semantis (makna) harus diintegrasikan
ke dalam proses pembelajaran.
Permainan-permainan yang telah disebutkan di atas pun disesuaikan
dengan tataran kebahasaan tersebut. Permainan true or false misalnya digunakan
untuk melatih tataran sintaksis, card sort untuk tataran semantis, dan lain-lain.

Seperti pemerolehan pengetahuan yang lain, pemerolehan bahasa pun


sebaiknya dilakukan bertahap dari tataran fonologis kemudian meningkat sampai
ke tataran semantis, karena secara kognitif, manusia (dalam hal ini khususnya
anak) mempelajari dan memproduksi bahasa dari bunyi yang dia dengar kemudian
ditiru dan diucapkan, kemudian membentuk kata, menyusun kata menjadi kalimat,
berlanjut menuju memaknai kata atau kalimat. Kompetensi mendengar, berbicara,
membaca, dan menulis harus terintegrasi dalam pengajaran bahasa.

C.KERANGKA PIKIR

Pembelajaran yang kurang tepat dalam kelas kadang dapat menyebabkan


anak mengalami kesulitan belajar.Hasil dari pembelajaran tersebut terbagi
menjadi dua : yaitu siswa yang tidak mempunyai masalah dalam belajar dan siswa
yang mempunyai masalah.

Hasil belajar / prestasi belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor :

§ dari dalam individu itu sendiri

§ dari luar individu itu sendiri

Dari kedua faktor tersebut guru dapat mengetahui penyebab anak yang
mempunyai masalah belajar.Setelah penyebab diketahui dari masalah belajar anak
di kelas dapat diambil tindakan penanganan yang tepat untuk mengurangi
kesulitan yang dialami anak sedini mungkin,agar tidak menyebabkan timbulnya
masalah yang lain.

Dari hasil penanganan tersebut diharapkan masalah belajar anak dapat diatasi
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Secara toeritik yang dapat disajikan kerangka berfikir ,dalam penelitian ini dapat
di gambarkan :

17
Kesulitan penanganan

belajar membaca permulaan dengan menggunakan

pada siswa metode kartu kata

Prestasi

belajar optimal

D.HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang telah diteliti dan
masih dibuktikan kebenaranya

Dalam penulisan ini peneliti mengajukan perumusan hipotesis :

1. Penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan ketrampilan membaca


siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa


dalam pelajaran bahasa Indonesia.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo


Kabupaten Boyolali.Objek Penelitian ini adalah siswa Kelas III SD
Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.Adapun
alasan penelitian ini adalah :

· Banyaknya siswa Kelas III yang mengalami kesulitan belajar


membaca permulaan

· Hasil belajar menurun ( karena membaca merupakan kunci


pada setiap Mata Pelajaran ).

· Membuat anak lebih tertarik belajar membaca permulaan

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian direncanakan dan akan dilaksanakan pada semester


gasal ( satu ) tahun pelajaran 2009 / 2010.

B. Subjek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini adalah penggunaan media kartu kata untuk
memudahkan siswa belajar membaca permulaan kelas III SD Negeri 1
Tlogolele karena pada dasarnya guru sulit menerangkan konsep membaca
permulaan sehingga hasil belajar kurang optimal.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode bentuk Penelitian Tindakan Kelas


khusus untuk mengetahui dan menangani masalah belajar membaca
permulaan.Penelitian ini mempunyai arti suatu penelitian yang
memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang
pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas / sekolah untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Strategi yang digunakan adalah latihan,dengan latihan berulang-ulang


membaca akan cepat lancar.Rancangan penelitian ini adalah :

· Perencanaan

· Tindakan

· Observasi
· Refleksi

1. Sumber Data

Data penelitian dikumpulkan sehingga diperoleh data kualitatif .Adapun


data tersebut diperoleh dari :

18

19

· Nara Sumber: Siswa dan Guru SD Negeri 1 Tlogolele

· Arsip nilai

· Hasil observasi

· Hasil belajar Bahasa Indonesia.

2. Rencana Penelitian

a. Persiapan

· Menyiapkan semua data yang diperlukan seperti : lembar


observasi siswa,lembar penilaian,menentukan Standar
Kompetesi,menyiapkan lembar penilaian

· Menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu


“ kartu kata “

b. Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti rencanakan berlangsung dua


siklus dan setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan.:

Siklus I

Rencana Tindakan

Dalam rencana ini peneliti menyiapkan :


· Membuat rencana pembelajaran dengan media kartu
kata.

· Daftar nilai

· Menyiapkan LKS untuk materi Bahasa Indonesia.

· Menyiapkan lembar penelitian.

· Menyiapkan media kartu kata

Pelaksanaan Tindakan

10 menit orientasi

· Guru menjelaskan kegunaan dan keuntungan membaca


kemudian anak mencari nama buah yang dimulai
dengan huruf a,d,s

25 menit

· Guru menunjukkan kartu kata kepada anak,anak


membaca dan menulisnya

25 menit

20

· Anak mencari nama nama benda yang terdiri dari 2


suku kata

10 menit

· Guru memberi tugas kepada anak untuk menuliskan


nama-nama benda sebanyak 50 kata..

Observasi Tindakan

Kegiatan ini dilakukan untuk mengadakan pengamatan :

· Kegiatan anak dalam proses belajar


· Perkembangan keterampilan anak dalam membaca
kalimat

· Cara guru menyampaikan materi Bahasa Indonesia (


membaca permulaan )

· Cara guru memberikan penilaian Bahasa Indonesia


Kelas III

· Cara guru mengatasi siswa yang kesulitan membaca


permulaan

Refleksi

Refleksi ini kita dapatkan dari hasil kegiatan pembelajaran yang


dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat kita gunakan
sebagai pijakan untuk mengadakan pembealajaran pada siklus
berikutnya.

Apabila pada siklus I sudah menunjukkan adanya peningkatan


yang seknifikan dari hasil tes pra siklus maka kita tidak perlu
mengadakan tindakan pada siklus II.Tetapi apabila pada siklus I
belum menunjukkan peningkatan yang seknifikan maka kita perlu
mengadakan tindakan siklus II meliputi rencana
tindakan,pelaksana tindakan ,observasi tindakan,dan refleksi
apabila sampai pada siklus II juga belum menunjukkan
peningkatan pembelajaran yang seknifikan maka perlu
dilanjutkan siklus III dan seterusnya sampai terlihat peningkatan
keterampilan membaca yang seknifikan.

21

Siklus II

Perencanaan ulang

Berdasar siklus I perencanaan ulang dilakukan pada hal-hal


yang meliputi :

· Membuat rencana pembelajaran dengan media kartu


kata.
· Daftar nilai

· Menyiapkan LKS untuk materi Bahasa Indonesia.

· Menyiapkan lembar penelitian.

· Menyiapkan media kartu kata yang lebih menarik

Pelaksana Tindakan

10 menit ( observasi )

· Guru menjelaskan kegunaan dan keuntungan


membaca.anak mencari nama buah yang dimulai
dengan huruf a,m,s

25 meit

· Guru menunjukkan kartu kata kepada anak,anak


membaca dan menulisnya

25 menit

· Anak mencari nama nama benda yang terdiri dari 2


suku kata.dilanjutkan mencari kata-kata yang biasa
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

10 menit

· Guru memberi tugas kepada anak untuk menuliskan


nama-nama benda sebanyak 30 kata.Kemudian anak
meragkai menjadi sepuluh buah kalimat yang
didapat dari kata- kata yang telah mereka
kumpulkan

22

Observasi
· Kegiatan anak dalam proses belajar

· Perkembangan keterampilan anak dalam membaca


kalimat

· Cara guru menyampaikan materi Bahasa Indonesia (


membaca permulaan )

· Cara guru memberikan penilaian Bahasa Indonesia


Kelas III

· Cara guru mengatasi siswa yang kesulitan membaca


permulaan

Refleksi

Dari data-data yang kita peroleh melalui pengamatan kita


kumpulkan kemudian kita analisa dan kita bandingkan dengan
hasil pada tindakan prasiklus dan dengan tindakan pada siklus I.

Dapat kita lihat hasil evaluasi pada siklus II telah menunjukkan


peningkatn keterampilan membaca pada anak didik maka dengan
demikian kita tidak perlu mengadakan tindakan pada siklus III.

Siklus yang digunakan

TINDAKAN

RENCANA SIKLUS I OBSERVASI

KONSEP/TEORI

REFLEKSI
23

TINDAKAN

RENCANA SIKLUS II OBSERVASI

REFLEKSI

1. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menumpulkan data ilmiah melalui observasi


dan wawancara.Tiap teknik tersebut ada kekurangan namun dapat
ditunjang teknik yang lain,sehingga dapat saling melengkapi.

Observasi

Menurut Kasihan Hasbulloh E.S ( 1990 : 9 ) adalah kegiatan untuk


mengenali,merekam dan mendokumentasi tiap indikator dari proses dan
hasil yang dicapai baik yang timbul oleh tindakan terencana atau akibat
sampingnya.

Wawancara

Wwancara merupakan teknik mengumpulkan informasi lewat komunikasi


langsung dengan responden ( guru,siswa,orang lain yang dimintai
keterangan ).

2. Analisa Data

Data dianalisa dengan baik ( teknik diskriptif ) kemudian dari hasil analisis
dilakukan tindakan untuk :

· Menggunakan media pembelajaran yang tepat agar dapat


mengatasi kesulitan belajar membaca permulaan.
· Mendiskripsikan cara menggunakan media kartu kata.

· Menyelesaikan hambatan-hambatan yang ditemukan dalam


penggunaan media kartu kata.

· Mengutamakan proses evaluasi proses dalam pembelajaran.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Diskripsi Kondisi Awal

Dengan kemajuan teknologi pada saat ini, perkembangan dan

kemajuan jaman yang semakin meningkat, maka siswa banyak yang

melupakan belajarnya, sehingga prestasi yang diperoleh semakin merosot.

Dalam hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan setiap Mata Pelajaran

pada khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mereka menganggap

enteng karena hanya merupakan hafalan belaka. Padahal, kalau kita kaji dari

ilmu kebahasaan banyak sekali ilmu yang membutuhkan ketrampilan

membaca Mereka tidak sadar akan hal itu. Sehingga sampai sekarang prestasi

hasil ulangan yang diperoleh pada saat ini hanya berkisar antara 40 sampai 50

saja. Padahal nilai yang sekian ini termasuk kriteria nilai kurang. Dengan ini

dirasa perlu sekali adanya upaya tindakan untuk meningkatkan keterampilan

membaca pada anak agar mereka dapat meraih prestasi yang gemilang. Kami

yakin, dengan adanya upaya tersebut akan dapat mencapai prestasi yang lebih

memuaskan.
Agar terlihat upaya tindakan yang dilakukan oleh guru maka saya

mencoba menjajaki prestasi siswa Kelas III.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan KKM 78

24

25

NILAI YANG DIPEROLEH PADA


NO NAMA
TES PRASIKLUS

1 IKA SETIANA 53

2 WIRANTO 58

3 AFFAN IBNU NUDIKA 60

4 SULISTIYO 60

5 FAROZI 65

6 RIYANI 70

7 WARNO 51

8 ALDI WINARNO 100

9 ROHMAD DANURI 61

10 GENTA PERDANA P 70

11 GUNAWAN KRISTANTO 75

12 MAHFUD AFRIANTO 64

13 MAVIANTO 60

14 NUR ARIFIN 80

15 RINA 60

16 RUSMANTO 60
17 SETIANI 60

18 SUSANTO 60

19 SRI WAHYU ANISA 70

20 SARBANI 60

21 TUPAN 57

22 SURANTI 60

NILAI RATA-RATA 64,27

Diskripsi Hasil evaluasi prasiklus

1. Perencanaan

Dari uraian yang kami sajikan pada kondisi awal siswa Kelas III SD

Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, kami bermaksud

untuk mengadakan upaya peningkatan keterampilan membaca kata demi kata

yang kemudian dirangkai menjadi kalimat dengan kompetensi Dasar sesauai

dengan kurikulum yang ada. .

2. Pelaksanaan Tindakan

Setelah kami mengadakan tindakan dengan evaluasi prasiklus maka dapat saya

simpulkan bahwa memang masih rendah keterampilan membaca yang dimiliki

oleh para siswa kelas III.

Maka dari itu saya mengadakan tindakan sesuai dengan kenyataan

yang ada di Kelas III yaitu mengadakan kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan menggunakan media kartu kata untuk meningkatkan

keterampilan membaca pada siswa Kelas III.


3. Hasil pengamatan

Dari hasil penilaian pada prasiklus ini ternyata, siswa yang benar-benar

belum mempunyai keterampilan membaca masih di bawah rata-rata atau

masih di bawah target yang diharapkan ( nilai KKM adalah 78 )

27

4. Refleksi

Dari data yang terlampir pada tabel di atas, ternyata siswa yang belum

mempunyai keterampilan membaca masih sangat tinggi.dengan demikian

maka perlu adanya Upaya tindakan agar keterampilan membaca pada siswa

Kelas III meningkat yaitu dengan tindakan siklus I.

Dari data nilai Prasiklus di atas dapat kita buat grafik sebagai berikut:
28

Diskripsi hasil siklus I

1. Perencanaan

Setelah peneliti merencanakan kegiatan yang dilakukan pada siklus I yaitu

dengan mempersiapkan Rencana Pembelajaran yang menggunakan media

kartu kata, lembar kerja ,lembar penilaian dengan harapan agar keterampilan

membaca siswa meningkatsehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Pelaksanaan siklus I direncanakan pada bulan September 2009.

2. Pelaksanaan tindakan

a. Tindakan guru kepada siswa

Pertama-tama guru selalu memberikan gambaran tentang

pentingnya pendidikan bagi siswa kelas III, dan memberikan,

hukuman yang bersifat mendidik, misalnya menulis kata-kata

sebanyak 30 kali, menulis kalimat sebanyak 25 kali, dan sebagainya.

Memberikan pujian kepada anak yang dapat menjawab dengan betul,

memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mempunyai


keterampilan membaca untuk memberi bimbingan kepada teman-

temannya sehingga dapat mencapai prestasi yang baik seperti dirinya.

b. Tindakan guru kepada orang tua siswa

Mengadakan pertemuan wali murid dan menghimbau agar

para wali murid memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk

29

belajar membaca sehingga bisa mencapai prestasi sesuai yang

diharapkan

3. Hasil Pengamatan

Dari beberapa macam usaha guru dirasa ada peningkatan

untuk siswa, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Namun

dalam bidang akademik ternyata belum dapat memenuhi harapan seperti

yang tercantum dalam indikator, karena sesuai dengan hasil pengamatan

guru kepada siswa, mereka belum sepenuhnya mempunyai ketrampilan

membaca sesuai dengan standar yang diberikan,

Hasil ulangan siswa pada siklus I sebagai berikut.

NILAI YANG DIPEROLEH PADA


NO NAMA
SIKLUS I

1 IKA SETIANA 65

2 WIRANTO 65
3 AFFAN IBNU NUDIKA 80

4 SULISTIYO 70

5 FAROZI 80

6 RIYANI 80

7 WARNO 70

8 ALDI WINARNO 100

9 ROHMAD DANURI 76

10 GENTA PERDANA P 75

11 GUNAWAN KRISTANTO 90

12 MAHFUD AFRIANTO 75

13 MAVIANTO 75

14 NUR ARIFIN 85

15 RINA 75

16 RUSMANTO 65

17 SETIANI 65

18 SUSANTO 70

19 SRI WAHYU ANISA 70

20 SARBANI 68

21 TUPAN 75

22 SURANTI 65

NILAI RATA-RATA 74,645

4. Refleksi
Dari hasil ulangan yang telah disajikan dalam bentuk tabel di

atas, walaupun masih jauh dengan indikator yang peneliti harapkan,

namun sudah ada peningkangkatan dari tingkat keberhasilan 9,09 % pada

siklus I tingkat keberhasilannya sudah mencapai 27,27 % sekecil apapun

upaya yang dilakukan oleh guru sangat bermanfaat dalam meraih prestasi

yang lebih baik. Dengan bertolak pada hal tersebut, maka perlu usaha

yang sangat keras bagi guru untuk menggunakan media yang ada serta

menggunakan metode yang sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan

31

untuk meningkatkan keterampilanmembaca yang akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar.

Perolehan nilai pada siklus I dapat kita tunjukkan dalam grafik sebagai

berikut:
32

Diskripsi hasil siklus II

1. Perencanaan

Setelah melihat hasil evaluasi pada siklus I dan hasil observasi yang

telah peneliti lakukan maka peneliti memutuskan untuk mengadakan tindakan


penelitian pada siklus II.pada siklus II peneliti merencanakan penggunaan

media yang lebih menarik yaitu dengan menggunakan media kartu kat yang

berwarna –warni hal ini diharapkan agar pembelajaran lebih menarik sehingga

keterampilan embaca pada siswa kelas III akanlebih meningkat bila

dibandingkan dengan tindakan pada siklus I.

2. Pelaksanaan tindakan

Guru melakasanakan kegiatan pembelajaran sesuaidengan Rencana

Kegiatan Pembealajaran yang telah disusun yaitu dengan mengunakan

media kartu kata.Guru memberikan tugas kepada para siswa untuk

mencatat nama-nama benda yang sering mereka jumpai dalam kehidupan

baik di sekolah maupun di rumah sebanyak 30 buah.kemudian siswa

berkelompok kecil untuk memadukan kata-kata tersebut menjadi kalimat

dengan pola belajar kelompok kecil.satu kelompok terdiri dari 3 siswa.

3. Hasil Pengamatan

Dari beberapa macam usaha yang dilakukan guru ternyata ada

peningkatan untuk siswa, terutama di bidang akademik. Dan dapat

memenuhi harapan seperti yang tercantum dalam indikator, bahkan

melebihi meskipun amat sedikit. Hal ini peneliti mengamati dari hasil

33

evaluasi pada siklus II ternyata para siswa sudah menunjukkan

peningkatan yang sangat seknifikan tingkat keberhasilannya sudah

mencapai 77,27 %
Hasil pada siklus II tanggal 11 November 2009:

NILAI YANG DIPEROLEH PADA


NO NAMA
SIKLUS II

1 IKA SETIANA 70

2 WIRANTO 84

3 AFFAN IBNU NUDIKA 80

4 SULISTIYO 76

5 FAROZI 89

6 RIYANI 80

7 WARNO 75

8 ALDI WINARNO 89

9 ROHMAD DANURI 86

10 GENTA PERDANA P 82

11 GUNAWAN KRISTANTO 88

12 MAHFUD AFRIANTO 84

13 MAVIANTO 85

14 NUR ARIFIN 86

15 RINA 79

16 RUSMANTO 96

17 SETIANI 74

18 SUSANTO 85

19 SRI WAHYU ANISA 90

20 SARBANI 83

21 TUPAN 63
22 SURANTI 87

NILAI RATA-RATA 82,31

4. Refleksi

Dari hasil ulangan yang telah disajikan dalam bentuk tabel di

atas, maka dapat kami nyatakan bahwa siwa Kelas III secara umum telah

mempunyai keterampilan membaca dengan baik.

35

B. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

1. Pembahasan tiap Siklus

a. Prasiklus
Pada prasiklus sebagian besar siswa belum mempunyai

keterampilan membaca sehingga prestasi belajar mereka sangat

rendah

b. Siklus pertama

Pada siklus pertama sebagian siswa telah memiliki

ketrampilan membaca sehingga prestasi belajar mereka telah

mengalami peningkatan walaupun masih sangat rendah.

c. Siklus kedua

Dengan menggunakan media kartu kata dapat kita lihat

bahwa peningkatan keterampilan membaca pada siswa dari prasiklus

sampai siklus ke dua sangat terlihat dengan demikian media kartu kata

sangat bermanfaat dalam upaya meningktkan keterampilan membaca

pada siswa Kelas III SD Negeri 1 Tlogolele,Kecamatan Selo

Kabupaten Boyolali.

2. Pembahasan Antar Siklus

Diperhatikan dari penyajian tabel hasil ulangan Harian pada

prasiklus , siklus I, dan siklus II, di setiap siklus ada peningkatan. Maka

setiap langkah usaha yang dilakukan ternyata ada hasil yang dapat dipetik

36

dari hasil usaha tersebut. Dari tindakan prasiklus ke siklus I peningkatan

amat kecil, karena media yang digunakan masih sangat sederhana Namun

dengan siklus I ke siklus II ternyata sangat drastis kenaikan prestasi siswa.


Karena penggunaan media da metodepun sudah sangat sesuai dan menarik

bagi para siswa.. Sehingga pada siklus yang kedua ini para siswa benar-

benar telah memiliki Keterampilan membaca sesuai dengan indikator yang

dfiharapkan oleh guru.

DAFTAR NILAI TES PADA TIAP SIKLUS

NO NAMA PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II


1 IKA SETIANA 53 65 70
2 WIRANTO 58 65 84
3 AFFAN IBNU NUDIKA 60 80 80
4 SULISTIYO 60 70 76
5 FAROZI 65 80 89
6 RIYANI 70 80 80
7 WARNO 51 70 75
8 ALDI WINARNO 100 100 96
9 ROHMAD DANURI 61 76 86
10 GENTA PERDANA P 70 75 82
11 GUNAWAN KRISTANTO 75 90 88
12 MAHFUD AFRIANTO 64 75 84
13 MAVIANTO 60 75 85
14 NUR ARIFIN 80 85 86
15 RINA 60 75 79
16 RUSMANTO 60 65 96
17 SETIANI 60 65 74
18 SUSANTO 60 70 85
19 SRI WAHYU ANISA 70 70 90
20 SARBANI 60 68 83
21 TUPAN 57 75 63
22 SURANTI 60 65 87
Rata-rata 64,27 74,65 82,31
Ketuntasan 9,09 % 27,27% 77,78%
37

GRAFIK KETUNTASAN BELAJAR DARI SETIAP SIKLUS


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dari berbagai sumber

yang dapat peneliti kumpulkan dan setelah mengadakan pengolahan data

dengan menggunakan teknik analisis data dalam bentuk persentase (%) maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesimpulan Teoritis

Media dan metode yang digunakan guru mempunyai pengaruh

yang amat besar atau dan sangat penting dalam meningkatkan prestasi

belajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia khususnya siswa Kelas III

(tiga) SD Negeri 1 Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada

tahun pelajaran 2009 / 2010.

2. Kesimpulan Empiris

Berdasarkan analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang


berbunyi : Penggunaan media kartu kata pada pelajaran Bahas Indonesia
dapat meningkatkan ketrampilan membaca siswa Kelas III SD Negeri 1
Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten boyolali

Penggunaan media kartu kata pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat


meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III SD Negeri 1 Tlogolele
Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan
nilai rata-rata 82,31 dari siswa yang berjumlah 22.

38
39

B. Saran – saran

Sesuai dengan temuan kenyataan di lapangan, maka peneliti

memberikan saran – saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya memilih metode dan media yang tepat dan cocok

dengan materi pelajaran yang sedang disampaikan sehingga materi

pelajaran akan lebih mudah diterima parasiswa.

2. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Khususnya membaca Permulaan

, agar guru selalu memberikan latihan – latihan membaca kepada anak

didiknya supaya mereka bisa memahami bacaan dan dalam mengerjakan

soal mereka benar-benar faham terhadap pertanyaan yang diberikan.

3. Guru hendaknya memiliki kesabaran yang tinggi dalam setiap

menyampaikan materi pelajaran khususnya pembelajaran bahasa

Indonesia sehingga siswa merasa senang dan bersemangat belajar .


40

DAFTAR PUSTAKA

Damiyati Zuchri dan Budi Asih 2001 Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas
rendah Yogyakarta.

Kasihan Kasibolah ,ES 1998/1990 Penelitian Tindakan Kelas.Depdikbud Dirjen


Dikti proyek PGSD

Tim Dosen mata kuliah Peningkatan Ketrampilan berbahasa Indonesia ikip


Semarang 1997.Peningkatan keterampilan Berbahasa Indonesia Semarang.

M Jauhar siddiq 2008 Pengembangan Bahan Pembelajaran SD

Deni Darmawan 2007 Komputer dan Media Pembelajaran di SD

H.B Sutopo 1996.Metodologi Penelitian Kualitatif.Surakarta: UNS Press

Pengertian prestasi belajar http: // (www.google.com ) 7 Agustus 2009

Anda mungkin juga menyukai