Disusun oleh :
Dosen Pengajar :
Agus Widodo, ST
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pemesinan, seorang mekanik dituntut untuk ahli dalam membuat
komponen-komponen mesin yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
Mekanik sering mengalami kendala pada komponen mesin yang harus dibuat dimana
mempunyai bentuk yang sulit untuk pengerjaanya dengan menggunakan mesin
konvensional. Seorang perancang saat merancang suatu komponen harus
mempertimbangkan bagaimana benda kerja itu berfungsi dan juga dapat dibuat
meskipun bentuknya sangat sulit. Perancangan alat bantu produksi sangat dibutuhkan
untuk memecahkan masalah yang ditemui oleh mekanik.
Dalam merancang alat bantu produksi, seorang perancang juga harus
mengetahui kebutuhan pemesinan untuk membuat alat tersebut. Sering kali dijumpai
suatu komponen menggunakan lebih dari satu mesin dalam pembuatannya. Biasanya
sebelum dimesin, benda tersebut dibuat dengan metode casting untuk membentuk
bagian yang susah dimesin kemudian difinishing dengan mesin konvensional
misalkan mesin bubut (Turning), mesin frais (Milling), mesin gurdi (Drill), dan
sebagainya. Alat bantu produksi diharapkan dapat mempermudah mekanik dalam
pembuatan komponen tersebut.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah Laporan Tugas Merancang Fixture dan Jig adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana merancang Turning Fixture for 50∅ bore and 70∅ face.
2. Bagaimana merancang Milling Fixture (a) 24∅ bosses (b) 25 x 90 pad.
3. Bagaimana merancang Drill Jig for 10∅, 12∅ holes.
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai adalah :
1. Merancang Turning Fixture for 50∅ bore and 70∅ face.
2. Merancang Milling Fixture (a) 24∅ bosses (b) 25 x 90 pad.
3. Merancang Drill Jig for 10∅, 12∅ holes.
D. Metodologi
Penulisan makalah ini dilakukan berdasarkan metode-metode sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Alat
Menentukan jenis alat yang dibutuhkan untuk membuat komponen Jig dan Fixture
sesuai dengan bentuk benda supaya bisa dikerjakan oleh mesin.
2. Desain Alat
Setelah menentukan jenis – jenis mesin dan alat – alat bantu produksi langkah
selanjutnya adalah mendesain alat bantu produksi dengan bantuan software
Autocad.
3. Pembuatan Alat
Langkah selanjutnya adalah proses pembuatan alat bantu produksi.
E. Sistematika Laporan
BAB I : PENDAHULUAN
Milling Fixture
a. Poros ulir
Pembuatan poros ulir dimulai dengan membubut muka dan rata hingga sesuai
dengan ukuran yang di inginkan, kemudian diulir dan dikikir pada salah satu
ujungnya kurang lebih 10 (mm) hingga membentuk segi empat dan di chamfer 1
(mm)
b. Plat Penahan
d. Blok Tetap
Alas yang digunakan sama seperti Milling Fixture hanya saja tidak dipasangi
pin bulat agar mempermudah tangan dalam memasukkan benda kerja ke dalam
Drilling Jig.
b. Plat Penutup
Bagian ini digunakan sebagai pedoman untuk melubangi banda kerja karena
terdapat lubang yang digunakan sebagai jalan masuknya pahat bor. Bagian ini dibuat
dengan mesin frais dengan ukuran yang telah ditunjukkan pada gambar kerja.
c. Drill Bus
Drill Bus digunakan untuk melindungi lubang yang digunakan sebagai
pedoman dalam melubangi benda kerja. Bagian ini merupakan komponen standar
yang bisa ditemukan di toko dengan ukuran diameter yang diinginkan sesuai diameter
mata bor.
d. Drilling Jig untuk Ø10 (mm)
Gambar diatas merupakan gambar assembling dari drilling jig. Bagian alas ini
ditunjukkan pada nomor 1 pada Drilling Jig yang digunakan untuk meletakkan benda
kerja sekaligus untuk menahan benda dengan tangan agar benda tidak bergerak.
Bagian ini dikerjakan dengan mesin frais sesuai ukuran pada gambar kerja dan
dilubangi untuk tempat baut pin pada ukuran tertentu. Bagian profil U ditujukan pada
nomor 2 digunakan sebagai penepat drill bush yang berfungsi sebagai lintasan mata
bor agar posisi lubang tetap sama pada benda kerja yang dikerjakan secara massal.
BAB III
PENGENALAN
Definisi, Tujuan, dan Kegunaan
Fixture adalah sebuah alat khusus yang digunakan untuk menempatkan dan
menahan dengang kuat sebuah benda kerja dalam posisi yang tepat selama operasi
manufaktur. Pada umumnya fixture disertai dengan alat untuk menahan dan menjepit
benda kerja. Selain itu, bisa juga memiliki perangkat untuk memandu alat sebelum
atau selama operasi. Dengan demikian, jig adalah jenis fixture yang berfungsi untuk
menahan alat untuk proses pengeboran dan operasi lainnya. Oleh karena itu, jig bor,
biasanya dilengkapi dengan kekuatan yang besar untuk menempatkan , memandu, dan
menahan perputaran alat potong. Asal jig dan fixture dapat dilihat dari jam tangan
Swiss dan industri jam, setelah terbukti kegunaannya, kemudian mulai dipakai dalam
industri pengerjaan logam. Berlawanan dengan kepercayaan yang luas, pengenalan
terbaru dari alat-alat mesin N / C tidak menghilangkan kebutuhan untuk fixture, untuk
mendapatkan manfaat penuh dari mesin ini maka harus dilengkapi dengan fixture
yang lebih sederhana dalam pembuatannya dan pada saat yang sama, lebih canggih
dalam menjepit perangkat. Sebuah contoh fixture pada bubut N / C ditampilkan dalam
Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Badan Pompa Bahan Bakar Pesawat Dipasang dalam Fixture pada Bubut N/C
1 . Tujuan utama dari fixture adalah untuk menempatkan pekerjaan dengan cepat dan
akurat , menahan dengan benar dan aman, sehingga memastikan bahwa semua bagian
yang diproduksi dengan fixture yang sama akan menghasilkan batas-batas yang
ditentukan. Dengan cara ini ketepatan dan pertukaran bagian-bagian alat tersedia.
2 . Hal ini juga mengurangi waktu pengerjaan di berbagai tahapan operasi, pengaturan
dan pengerjaan penjepitan, dalam penyesuaian alat potong untuk ukuran yang
dibutuhkan, dan selama operasi pemotongan sendiri dengan membiarkan beban berat
karena dengan dukungan kerja yang lebih efisien .
3 . Ini berfungsi untuk menyederhanakan operasi yang rumit sehingga lebih murah,
tenaga kerja tidak terampil dapat digunakan untuk melakukan operasi yang
sebelumnya dilakukan oleh mekanik yang terampil. Jig dan fixture memperluas
kapasitas peralatan mesin standar untuk melakukan operasi khusus, dan dalam banyak
kasus memungkinkan untuk menggunakan yang biasa atau disederhanakan, dan
karena itu lebih murah, malah mesin tidak semahal mesin standar. Dengan kata lain,
mesin itu berubah dari peralatan mesin polos dan sederhana menjadi alat produksi
tinggi dan mengkonversi mesin standar menjadi setara dengan peralatan khusus.
4 . Dengan mempertahankan atau bahkan meningkatkan pertukaran bagian mesin, jig
atau fixture berpengaruh terhadap pengurangan yang signifikan dalam biaya
perakitan, pemeliharaan, dan penyediaan berikutnya dari suku cadang.
Dengan demikian, jig dan fixture mengurangi biaya dan meningkatkan potensi
mesin standar dan kualitas bagian-bagian yang dihasilkan.
Jig dan fixture merupakan perwujudan dari prinsip transformasi keterampilan .
Keterampilan dari pengrajin, desainer, dan insinyur berpengalaman secara permanen
digunakan untuk pembuatan fixture dan selanjutnya dibuat tersedia untuk operator
terampil . Salah satu tujuan penting adalah untuk merancang fixture sedemikian rupa
agar membuatnya dengan sangat mudah, sehingga akan berguna terhadap keamanan
tambahan bagi operator serta untuk pekerjaan.
Hal ini umumnya tidak terjadi dengan jig dan fixture biasa dari desain khusus.
Pembongkaran dan penggunaan kembali komponen biasanya tidak layak secara
ekonomi, dengan demikian ketika produksi selesai, biaya perkakas harus
diperkirakan, sehingga ada kelebihan dan keuntungan.
Karena sifat khusus dari alat ini, desainnya beragam seperti bagian-bagian
yang dibuat. Ada keraguan lagi tidak ada dua fixture identik di seluruh dunia. Oleh
karena itu desain alat-alat ini merupakan tugas yang menantang imajinasi kreatif dan
menarik perancang dengan pengalaman dan kecerdikan. Namun demikian , desain
fixture bukanlah tugas yang hanya diperuntukkan bagi orang jenius . Hal ini
ditentukan oleh aturan, dan aturan ini bisa dipelajari, dikuasai, dan dipraktekkan oleh
orang pada umumnya.
Seperti dibuktikan oleh struktur buku ini, bahwa banyaknya berbagai
konfigurasi yang mungkin untuk fixture dapat dibagi lagi menjadi kelompok dengan
bentuk yang sama, kelompok dapat didefinisikan dan diklasifikasikan, klasifikasi
dapat menjadi sistematis, dan setiap subbagian sistem dapat dievaluasi untuk sifat
baik dan buruk, dan karenanya ditugaskan ke area aplikasi optimal.
Proses desain dibuat bahkan untuk tingkat yang lebih tinggi. Hal ini diatur
oleh logika, prosedur setiap langkah yang teruji waktu dan mengarah ke hasil akhir
yang bermanfaat. Ini adalah buku resep masak. Dengan demikian, mendukung
pemula, membimbing praktisi berpengalaman, dan bahkan mungkin bantuan untuk
ahli.
Setiap desain mekanik tidak lengkap tanpa dokumentasi integritas struktural,
yaitu survei dari beban yang bekerja pada struktur, dan analisis yang menyatakan
bahwa tekanan dan deformasi dari beban ini tetap dalam batas yang ditentukan,
seperti didefinisikan oleh faktor-faktor keamanan yang diakui dan toleransi ketepatan.
Akibat untuk tak berukuran adalah kerusakan atau bengkokan fixture tersebut dan
jelas diamati. Bahkan seperti beberapa kasus akan menjadi pelajaran bagi departemen
desain dan hasil dalam peningkatan standar ketebalan. Akibat untuk fixture yang tak
terukur adalah "hanya" berat yang berlebihan, yang lebih mungkin untuk tidak
diketahui.
Setiap kegiatan desain tidak harus melupakan fakta bahwa tujuan fixture
adalah ekonomis. Setiap tugas desain akan memiliki berbagai solusi ekonomi
operasional dengan derajat yang berbeda, suatu masa manfaat yang berbeda, dan
biaya yang berbeda. Faktor penentu yang harus selalu dipertimbangkan adalah jumlah
bagian yang akan diproduksi.
Contoh Khas
Sebelum masuk pada pembahasan rinci desain fixture, contoh fixture yang
berbeda akan ditampilkan dan dijelaskan. Peralatan ini telah dipilih untuk mewakili
dua jenis karakteristik perlengkapan yaitu fixture dan jig bor . Selain itu, hal ini
menunjukkan sejumlah besar detail yang khas dan dengan demikian menjadi contoh
pengantar untuk mata pelajaran berikutnya.
Dua jenis utama ditunjukkan secara skematis pada Gambar 1.2. Masing-
masing sketsa menunjukkan bagian yang khusus untuk operasi, disertai pada tombol
dan dijepit oleh perangkat penjepit sesuai untuk tujuan tersebut. Perbedaan utama
antara kedua jenis ini terletak pada alat untuk mendapatkan kontrol ukuran. Di fixture
penggilingan (Gambar 1.2a), posisi relatif antara pemotong dan pengerjaan pada
awalnya ditemukan melalui blok pengaturan alat 1, ditampilkan ke kiri dan dari sana
keakuratan kerja tergantung pada keakuratan dan kekakuan alat mesin. Dalam bor jig
(Gambar l.2b), alat (bor sentuhan) diposisikan oleh bor sebelum dimulainya
pemotongan, dan panduan dijaga selama proses pemotongan. Dengan demikian,
hubungan cutter untuk bekerja adalah mandiri dalam jig. Alasan untuk kebutuhan
panduan adalah fakta yang terkenal bahwa bor adalah alat yang relatif sangat
fleksibel, sedangkan pemotong penggilingan tidak.
Fixture ditunjukkan pada Gambar 1.3 adalah fixture penggilingan. Bagian
yang akan digiling adalah golongan datar 1 / dari bentuk sudut, dengan ikat flens
persegi panjang 2. Permukaan untuk mesin adalah permukaan akhir kaki pendek dari
sudut. Panjang total fixture adalah sekitar 18 inci ( 460 mm ), beratnya sekitar 90 pon
( 40 kg ). Ini adalah fixture ukuran yang sangat normal dan dapat digunakan pada
setiap mesin penggilingan kecuali yang sangat kecil. Bagaimanapun diperlukan dua
orang untuk mengangkatnya dengan aman di atas meja, tapi benda yang cukup
progresif untuk memanfaatkan fixture yang dirancang dengan baik seperti ini,
mungkin tidak akan tergantung pada tenaga manusia untuk pekerjaan mengangkat,
tapi akan menyediakan peralatan angkat. Setelah fixture diposisikan pada meja, tidak
harus dipindah lagi dan diturunkan. Ukuran dan berat bagian yang akan dipotong
tidak akan masalah.
b. Milling Fixture
Adalah alat bantu produksi untuk mendukung benda kerja agar mudah
dicekam oleh pencekam benda kerja pada saat proses milling.
Untuk pengerjaan benda kerja ini kita menggunakan milling fixture berupa :
1. Untuk pengerjaan ∅24 bosses kita menggunakan ragum yang dibantu oleh V-
Block sebagai landasan benda kerja dan Pin berbentuk segiempat untuk menahan
benda kerja agar tidak bergerak.
2. Untuk pengerjaan 25 x 90 pads kita menggunakan pin bulat sebagai alat penahan
benda kerja yang sudah dilubangi pada diameter 50 (mm) sebelumnya dan pin
berbentuk segiempat untuk menahan benda kerja agar posisi benda kerja tidak
bergeser kearah samping.
Cara kerja dari milling fixture ini adalah menjepit benda kerja agar tidak
bergerak dan dalam keadaan yang mantap. Mesin yang kita gunakan dalam
pengerjaan benda kerja adalah mesin frais horizontal.
4.1 Kesimpulan
a Jig dan fixture merupakan alat bantu produksi yang digunakan untuk membantu
dan mempercepat dalam proses produksi benda kerja secara massal.
b Dalam merancang Jig dan Fixture diperlukan serangkaian analisis dan
perhitungan untuk mendapatkan alat yang dapat berfungsi dan dapat dibuat.
c Kemampuan dan keahlian perancang sangat dibutuhkan untuk merancang alat
bantu yang diperlukan.
4.2 Saran
Bagi perancang
a. Kreatifitas sangat dibutuhkan untuk merancang alat yang dapat digunakan dan
berfungsi seperti yang diinginkan.
b. Sebisa mungkin tidak mendesain alat yang sukar dibuat agar mempermudah kerja
mekanik.
a. Ketelitian dalam membaca gambar kerja sangat dianjurkan untuk pengerjaan alat
bantu yang presisi.
b. Ketelitian dalam menggunakan alat ukur agar diperhatikan karena kesalahan
sedikit akan mengubah benda kerja yang akan dibuat sehingga tidak presisi.