10 Hal Yang Membuat Puasa Sia-Sia
10 Hal Yang Membuat Puasa Sia-Sia
Puasa memiliki banyak keutamaan. Namun, ada 10 hal yang membuat puasa sia-sia.
Jangankan keutamaan besar seperti diampuninya dosa yang telah lalu, pahala pun nggak
dapat.
1. Tidak Ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan tentang banyaknya orang
yang puasanya sia-sia:
ِِ ِ ِ ٍِ َ ب
ُس لَهُ م ْن صيَامه إِالَّ اجْلُوع
َ صائم لَْي َّ ُر
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa
lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
Siapa saja mereka? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun
tidak ikhlas, tidak karena Allah.
Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk
keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan
dari Allah.
2. Berkata Keji
Orang yang berkata keji alias rafats, yang secara mudahnya berarti pornografi,
puasanya juga bisa sia-sia.
صائِ ٌم ِ
َ َوإِن ْامُر ٌؤ قَاَتلَهُ أ َْو َشامَتَهُ َفْلَي ُق ْل إِىِّن، ث َوالَ جَيْ َه ْل
ْ ُ فَالَ َي ْرف، ٌالصيَ ُام ُجنَّة
ِّ
Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan
mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia
mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)
5. Ghibah
Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia.
Ia sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.
Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal.
Dan di neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:
ِ ِِ ُّ ِضا ۚ أَحُي
يم ٌ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل حَلْ َم أَخيه َمْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموهُ ۚ َو َّات ُقوا اللَّهَ ۚ إِ َّن اللَّهَ َت َّو
ٌ اب َرح َبأ ً ض ُك ْم َب ْع
ُ ب َب ْع
ْ ََواَل َي ْغت
Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang
di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12)
6. Berdusta
Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab
puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan kepada puasa orang yang berdusta.
7. Kesaksian palsu
Memberikan kesaksian palu juga merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-
sia. Ia merupakan bentuk lain dari kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta
biasa.
8. Fitnah
Membicarakan keburukan orang lain yang benar-benar terjadi tanpa kehadiran
orang tersebut dan jika ia mengetahuinya orang tersebut tidak suka, itu namanya ghibah.
Sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah fitnah. Yakni jika seseorang
mengatakan keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga
membuat puasa sia-sia.
9. Korupsi
Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah kebohongan lisan, maka korupsi
termasuk yang disebutkan Rasulullah dalam hadits di atas; wal ‘amala bihi. Korupsi, selain
merupakan dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.